Saling menolong

"Saran ku sih seperti itu, ya ... daripada pernikahan ini gagal dan kita menanggung malu! sementara biaya sudah kita keluarkan! undangan pun berdatangan. Mendingan cari aman saja dan kita cari pengantinnya. Dan kebetulan ada Anisa putrinya Om Joni," ujarnya Andre kembali pada kedua orang tua nya.

Sementara pak Joni yang mendengar obrolan Andre dan kedua orang tuanya memang marasa ada kesempatan untuk bisa menikahkan putrinya, untuk menutupi aib atau kehamilan dari Anisa.

Namun beliau merasa menciut khawatir kalau keluarga mereka tidak bisa menerima kondisi dari Anisa yang tengah berbadan dua, sementara keluarganya pun tidak ingin bak menjual kucing kucing di dalam karung ataupun berbohong.

Pak Lukman mengalihkan pandangannya kepada pak Joni. "Gimana kalau kita berbesan saja, biarpun keadaannya genting seperti ini, yang penting ke depannya! karena kondisi seperti ini pun bukan sesuatu yang kami inginkan!"

Pak Joni sebelum berbicara, dia melihat ke arah istrinya, Aisyah dan Aziz yang langsung mengangguk setuju jika keputusan pak Joni menerima lamaran dari Pak Lukman! biarpun Anisa hanya sebagai mempelai pengganti.

"Sebenarnya sih ... saya ataupun keluarga, sangat merasa dihormati. Walaupun keadaannya seperti ini, setidaknya kita berdua semakin merekatkan silaturahmi dengan cara menikahkan putra dan putri kita. Kondisinya yang seperti ini kami pun memaklumi." pak Joni menjeda omongannya sesaat.

"Mohon maaf sebelumnya? namun jika boleh, Aisyah untuk berbicara ... Aisyah ingin mengungkapkan sesuatu, karena Aisyah tidak ingin jika pernikahan ini terjadi ada yang merasa dikecewakan!" timpalnya Aisyah menambahkan perkataan dari sang ayah.

Pak Joni pun mengangguk seraya menoleh ke arah Aisyah, kemudian dia berkata. "Putri saya yang bernama Anisa memang tidak ada ikatan dengan siapapun namun ..." pak Joni menggantungkan perkataan nya.

Kemudian pak Joni ingin bicara enam atau delapan mata saja dengan pak Lukman, Andre dan Pramana, namun yang beranjak hanya pak Lukman dan Andre saja. Lalu mereka berjalan ke sebuah ruang yang kosong.

Pak Lukman dan Andre merasa penasaran. Emang nya ada apa sehingga ingin bicara beberapa mata saja.

Mereka duduk berhadapan di saat sudah berada di sebuah ruangan yang lebih tertutup.

Kemudian pak Joni menceritakan kejadian yang menimpa Anisa yang sudah di renggut kesucian nya oleh pria bejat dan tidak mau bertanggung jawab.

Menjadikan pak Lukman dan Andre merasa tercengang dan merasa prihatin dengan yang menimpa pada Anisa.

"Kita tidak bisa buang-buang waktu, Yah ... waktunya sudah semakin mepet. Penghulu sudah menunggu bukan?" Andre tampak sangat serius dengan pembicaraannya, mengingat waktu yang terus berjalan.

Pak Joni dan pak Lukman hanya saling pandang dan terdiam begitu saja.

"Yang penting pernikahan Pramana berjalan lancar. Dan gimana keputusannya ayah, bisa terima gak kondisinya Anisa?" Andre tampak tidak sabar.

"Ayah tidak jadi masalah." jawabnya pak Lukman sembari mengangguk.

"Ya sudah kalau kalian setuju dan tinggal bicara saja pada Pramana." Andre paling semangat, dengan mengingat waktu.

Mereka bertiga pun kembali ke ruangan semula dan berkumpul dengan yang lainnya.

Sang ayah berkata pelan pada Pramana. "Sebaiknya kau menikah saja dengan Anisa daripada pernikahan mu gagal, sementara kita sudah mengeluarkan modal untuk biaya pernikahan ini."

"Terserah Ayah saja!" sahutnya Pramana sambil menunduk. Malas melihat ke arah Anisa ataupun yang lainnya.

"Jadi kamu setuju menikah dengan Anisa? dia sangat cantik dan baik. Kamu gak akan menyesal menikah dengannya." Kata Andre pada sang adik seraya berbisik.

"Alhamdulillah juga kamu setuju tapi kamu harus tahu kalau Anisa sudah mengalami insiden." Lalu Pak Lukman berbisik pada Pramana mengatakan sesuatu tentang Anisa.

Membuat Pramana melirik ke arah Anisa yang sedang tertunduk. Dan dia tidak peduli gimana-gimana tentang Anisa saat ini, yang jelas dia hanya butuh mempelai pengganti saja.

Kemudian dari tempat pernikahan datang seseorang yang menanyakan gimana ini kenapa mempelai nya belum siap juga? sementara waktu sudah lewat dari waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

"Bagaimana Pram! anggap saja ini untuk saling menolong. Dia butuh seorang untuk menjadi suaminya dan kamu juga butuh dia untuk menggantikan Adisty di pelaminan?" selidik Andre kepada sang adik.

Pramana menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan dengan sangat panjang kemudian dia berkata dengan lirih. "Bismillah Aku siap!"

Pramana bersedia dinikahkan dengan Anisa sebatas untuk mengisi kekosongan di pelaminan. Dan untuk kedepannya dia pun tidak tahu! yang penting acara ini selesai dulu.

"Alhamdulillah!" ucap orang-orang yang berada di sana, kemudian menyuruh Anisa untuk mengganti pakaian dengan gaun pengantin.

"Mohon tunggu dulu ya? pada Pak penghulu, kami butuh waktu sekitar 15 menit dan kami akan segera ke sana!" kata Pak Lukman kepada seseorang yang tadi datang dan menanyakan perihal itu.

Orang tersebut yang dikenal sebagai asisten MC pun langsung kembali ke tempatnya semula.

Sementara Anisa ditemani oleh sang kakak, Aisyah ke salah satu ruang untuk menggantikan pakaiannya.

Pramana beranjak untuk ke toilet sebentar wajahnya terasa panas dari tadi dan ingin membasuh muka terlebih dahulu, tenggorokannya pun terasa kering.

Pak Joni beserta istri, Pak Lukman juga beserta istri. Azis, Andre dan juga beberapa orang di sana masih terduduk, namun dengan perasaan yang sedikit lega.

Pramana berdiri di depan cermin yang menyatu dengan wastafel kemudian dia membasuh mukanya yang terasa terbakar serta perasaan yang mandek, kecewa. Sedih, sakit. Terluka, bercampur menjadi satu dan sekarang dia harus menikah dengan orang yang bisa dibilang tidak dikenal bahkan katanya dia sedang hamil.

"Huuh ... Dimana baiknya? wanita hamil diluar nikah, Apa itu bisa dibilang wanita baik! mungkin lebih tepatnya wanita nakal! ah masa bodoh yang penting pernikahan ini tetap lancar. Kenapa kau meninggalkanku Adisty? dan aku akan selalu mencintaimu sampai Tuhan mencabut rasa itu dari hatiku." Pramana sejenak mendongak menatap langit-langit lalu mengusapnya wajahnya dengan kasar.

Kemudian Pramana kembali menemui orang tuanya, yang selanjutnya dia mendatangi tempat di mana akan diucapkannya hijab dan qobul.

"Ayo, ayo kita kita ke lokasi sekarang? soal pengantin wanita. Nanti belakangan menyusul, yang penting kita dulu." Ajaknya Pak Lukman kepada Pak Joni yang langsung beranjak dari duduknya.

Dan yang lain pun beranjak, berjalan menuju tempat di mana pernikahan itu akan berlangsung.

Halaman rumah yang sudah disulap dengan tenda biru pastel yang cukup luas. Yang di dekorasi secantik mungkin, kursi tamu pun berjejer rapi dan sudah berisi dengan para undangan hampir setengahnya biarpun hujan gerimis melanda di luar.

"Kak. Apa benar aku akan menikah dengan dia?" tanya Anisa kepada sang kakak, Aisyah. Di saat dirinya sudah berganti pakaian dan kini sedang di rias oleh pihak mua.

Aisyah mengangguk seraya merapikan gaun pengantin Anisa yang panjang dia tampak cantik bahkan dibalut dengan kerudungnya ....

...🌼---🌼...

Like komen dan lainnya. juga subscribe-nya Biar dapat notifikasi. Makasih

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

next

2023-09-30

0

Aiur Skies

Aiur Skies

kenal atuh Bang,,,, kan waktu masih kecil suka dijahilin tuh bocah wkwkwkwkwk🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-21

0

Aiur Skies

Aiur Skies

masya Allah, semoga dg diawali mengucap dg Mengingat Nama Allah, kedepannya penuh keberkahan. Aamiin

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Mendatangi
3 Tidak mengakui
4 Berputus asa
5 Aku gak ingat
6 Minta maaf
7 Bingung
8 Yang mana orangnya
9 Berbeda
10 Kabur
11 Tidak mau menikah
12 Pengganti
13 Saling menolong
14 Sah.
15 Pendamping
16 Sandaran
17 Kucing dalam karung
18 Berbuat baiklah
19 Usah repot-repot
20 Memanjakan
21 Manfaat atau mudarat
22 Merindukan
23 Mengambil hati
24 Mengantar
25 Tidak sengaja
26 Sambut suami
27 Sepupu
28 Pagar makan tanaman
29 Yang aneh-aneh
30 Jangan lupa
31 Bertemu
32 Aku malu
33 Sulit
34 Buka mata
35 Jangan marah
36 Bikin malu
37 Jangan ge'er
38 Pucat
39 Melepas rindu
40 Malah bagus
41 Mengintip
42 Menggoda
43 Nafkah
44 Naksir
45 Salah menilai
46 Guling apa
47 Bermimpi
48 Bersembunyi
49 Tidak dibutuhkan
50 Makan bakso
51 Mau pulang
52 Mangga bunga
53 Siapa
54 merajut kembali
55 Siapa aku
56 Kecolongan
57 Ketemu
58 Terjatuh
59 Bukan gak mau
60 Tidak mau bertemu
61 Aku berbeda
62 Jangan coba-coba
63 Jatuh cinta
64 Pusing
65 Tidak percaya
66 Berbunga-bunga
67 Berenang
68 Mulai perhatian.
69 Bertanya-tanya
70 Tidak punya bukti
71 Obati
72 So sweet
73 Kesampaian
74 Kewajaran
75 Mereguk
76 Membantu mu
77 Infonya
78 Pengumuman
79 Pingsan
80 Administrasi
81 Hanya titipan
82 Siuman
83 Berat
84 Ruang untuk berdua saja
85 Cemburu ya
86 Wahh belah duren
87 Perduli
88 Merindukan mu
89 Mengambang
90 Tuduhan
91 Sayang dia
92 Pulang
93 Ultah
94 Mendarat
95 Kembali
96 Masih mencintai
97 Menginap
98 Menunggu
99 Puji diri sendiri
100 Maafkan aku
101 Mendengkur
102 Tidak lebih
103 Sebaiknya
104 Pegal
105 Memantapkan hati
106 Butuh waktu
107 Penyesalan
108 Tidak mungkin
109 Tidak mungkin
110 Mendukung
111 Butik
112 Akad
113 Ngapain
114 Membakar
115 Kenangan
116 Makasih
117 Kepo
118 Berat
119 Nyelonong boy
120 Penantian
121 Maafkan aku
122 Terlambat
123 Kapan buka puasa
124 Badut
125 Berasa kenal
126 Nada ancaman
127 Mau nekat
128 Favorit
129 Makan malam
130 Omong kosong
131 Tega ya
132 Jangan tinggalkan
133 Masa kecil kurang bahagia
134 Cemburu
135 Percaya saja
136 Jangan marah
137 Jujur
138 Tidak bisa meninggalkannya
139 Bersyukur
140 Bukan honymoon
141 Begini rasanya
142 Bermain
143 Resepsi
144 Malu
145 Pertama
146 Belah durian
147 Jangan lupa daratan
148 Sudah tiada
149 Inginkan sesuatu
150 Amplop
151 Danau
152 Sindir
153 Penasaran
154 Menyingkirkan
155 Hidup masih panjang
156 Berada di sini
157 Bandung
158 Khawatir
159 Tampan sih
160 Paking
161 Mendapat jodoh
162 Ku Gadaikan Cintaku
163 pengumuman
164 Pulang bulan madu
165 Anak kecil
166 Merongrong
167 Sabar
168 Malam romantis
169 Mencuci
170 Merongrong
171 Bukan urusan mu
172 Malam yang indah
173 Lebih cantik
174 Tidak bermaksud
175 Curiga
176 Sesak
177 Tidak mungkin
178 Bukan niat
179 Halal
180 Alasan
181 Milik berdua
182 Mau pisah
183 Berpisah
184 Bantu aku
185 Kekuatan
186 Tawaran
187 Halal
188 Bersembunyi
189 Jalan
190 Serius
191 Tolong
192 Jangan
193 Pencarian
194 Pulang.
195 Berkumpul
196 Lamaran
197 Balikan
198 Baby Zaki
199 Keputusan
200 Gemas
201 Mencari.
202 Menyelamatkan
203 Menikmati
204 Mengganggu
205 Manja
206 Ragu
207 Mendoakan
208 Syukuran
209 Menggoda
210 Memberi peringatan
211 Ampasnya
212 Menyesal
213 Ijab dan Qabul
214 Salahkan orang
215 Memperbaiki
216 Merayakan
217 Liburan
218 Pasis pantai
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Perkenalan
2
Mendatangi
3
Tidak mengakui
4
Berputus asa
5
Aku gak ingat
6
Minta maaf
7
Bingung
8
Yang mana orangnya
9
Berbeda
10
Kabur
11
Tidak mau menikah
12
Pengganti
13
Saling menolong
14
Sah.
15
Pendamping
16
Sandaran
17
Kucing dalam karung
18
Berbuat baiklah
19
Usah repot-repot
20
Memanjakan
21
Manfaat atau mudarat
22
Merindukan
23
Mengambil hati
24
Mengantar
25
Tidak sengaja
26
Sambut suami
27
Sepupu
28
Pagar makan tanaman
29
Yang aneh-aneh
30
Jangan lupa
31
Bertemu
32
Aku malu
33
Sulit
34
Buka mata
35
Jangan marah
36
Bikin malu
37
Jangan ge'er
38
Pucat
39
Melepas rindu
40
Malah bagus
41
Mengintip
42
Menggoda
43
Nafkah
44
Naksir
45
Salah menilai
46
Guling apa
47
Bermimpi
48
Bersembunyi
49
Tidak dibutuhkan
50
Makan bakso
51
Mau pulang
52
Mangga bunga
53
Siapa
54
merajut kembali
55
Siapa aku
56
Kecolongan
57
Ketemu
58
Terjatuh
59
Bukan gak mau
60
Tidak mau bertemu
61
Aku berbeda
62
Jangan coba-coba
63
Jatuh cinta
64
Pusing
65
Tidak percaya
66
Berbunga-bunga
67
Berenang
68
Mulai perhatian.
69
Bertanya-tanya
70
Tidak punya bukti
71
Obati
72
So sweet
73
Kesampaian
74
Kewajaran
75
Mereguk
76
Membantu mu
77
Infonya
78
Pengumuman
79
Pingsan
80
Administrasi
81
Hanya titipan
82
Siuman
83
Berat
84
Ruang untuk berdua saja
85
Cemburu ya
86
Wahh belah duren
87
Perduli
88
Merindukan mu
89
Mengambang
90
Tuduhan
91
Sayang dia
92
Pulang
93
Ultah
94
Mendarat
95
Kembali
96
Masih mencintai
97
Menginap
98
Menunggu
99
Puji diri sendiri
100
Maafkan aku
101
Mendengkur
102
Tidak lebih
103
Sebaiknya
104
Pegal
105
Memantapkan hati
106
Butuh waktu
107
Penyesalan
108
Tidak mungkin
109
Tidak mungkin
110
Mendukung
111
Butik
112
Akad
113
Ngapain
114
Membakar
115
Kenangan
116
Makasih
117
Kepo
118
Berat
119
Nyelonong boy
120
Penantian
121
Maafkan aku
122
Terlambat
123
Kapan buka puasa
124
Badut
125
Berasa kenal
126
Nada ancaman
127
Mau nekat
128
Favorit
129
Makan malam
130
Omong kosong
131
Tega ya
132
Jangan tinggalkan
133
Masa kecil kurang bahagia
134
Cemburu
135
Percaya saja
136
Jangan marah
137
Jujur
138
Tidak bisa meninggalkannya
139
Bersyukur
140
Bukan honymoon
141
Begini rasanya
142
Bermain
143
Resepsi
144
Malu
145
Pertama
146
Belah durian
147
Jangan lupa daratan
148
Sudah tiada
149
Inginkan sesuatu
150
Amplop
151
Danau
152
Sindir
153
Penasaran
154
Menyingkirkan
155
Hidup masih panjang
156
Berada di sini
157
Bandung
158
Khawatir
159
Tampan sih
160
Paking
161
Mendapat jodoh
162
Ku Gadaikan Cintaku
163
pengumuman
164
Pulang bulan madu
165
Anak kecil
166
Merongrong
167
Sabar
168
Malam romantis
169
Mencuci
170
Merongrong
171
Bukan urusan mu
172
Malam yang indah
173
Lebih cantik
174
Tidak bermaksud
175
Curiga
176
Sesak
177
Tidak mungkin
178
Bukan niat
179
Halal
180
Alasan
181
Milik berdua
182
Mau pisah
183
Berpisah
184
Bantu aku
185
Kekuatan
186
Tawaran
187
Halal
188
Bersembunyi
189
Jalan
190
Serius
191
Tolong
192
Jangan
193
Pencarian
194
Pulang.
195
Berkumpul
196
Lamaran
197
Balikan
198
Baby Zaki
199
Keputusan
200
Gemas
201
Mencari.
202
Menyelamatkan
203
Menikmati
204
Mengganggu
205
Manja
206
Ragu
207
Mendoakan
208
Syukuran
209
Menggoda
210
Memberi peringatan
211
Ampasnya
212
Menyesal
213
Ijab dan Qabul
214
Salahkan orang
215
Memperbaiki
216
Merayakan
217
Liburan
218
Pasis pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!