Bab. 20
Zacky tahu Sila merasa kurang nyaman jika berbicara di dalam mobilnya, oleh sebab itu Zacky mengajak gadis SMA tersebut menuju ke sebuah cafe yang berada di seberang jalan. Tampaknya di sanalah tempat yang paling tepat untuk membicarakan masalah mereka. Karena tidak terlalu ramai.
"Kenal saya?" tanya Zacky sebelum mengatakan inti dari pembicaraannya.
Sila menggelengkan kepala. Gadis itu terus menatap ke arah sekitar. Entah perasaannya atau memang ada yang tengah menatap diam-diam ke arahnya. Yang jelas, Sila merasa kurang nyaman saja.
"Kamu nggak ingat saya?" tanya Zacky lagi dengan wajah terkejut. Ia pikir Sila akan mengingat dirinya.
"Ck! Ingat dan kenal itu dua kata yang berbeda, Om. Artinya pun juga beda. Mana bisa disamakan," celetuknya dengan wajah kesal. Tidak seperti tadi yang terlihat santai.
Rupanya Zacky harus benar-benar menurunkan kadar emosinya jika berbicara dengan gadis ini.
"Oke oke, saya paham dan saya minta maaf atas apa yang saya lakukan kepadamu," ucap Zacky serius.
Ia sadar apa yang ia lakukan itu tetaplah salah, meskipun bukan karena kehendaknya. Karena ia sendiri juga tidak bisa mengontrol diri.
"Iya. Udah dimaafkan," jawab Sila terlampau santai.
Sampai-sampai Zacky yang mendengarnya pun melongo tidak percaya. Baru kali ini mendengar jawaban serta reaksi macam itu dari seorang yang bisa ia sebut dengan sebutan korban.
"Kamu nggak mau menuntut saya?" tanya Zacky mencoba memancing gadis yang ada di hadapannya. Dia terlihat tidak tenang. Mungkin, sebenarnya gadis itu masih merasa takut kepada dirinya, namun hanya ingin terlihat baik-baik saja.
Lagi dan lagi Sila menggelengkan kepala. "Enggak. Buat apa? Buat kasih tau ke orang-orang kalau saya korban pemerk0saan?" sahut Sila dengan senyum dan tatapan remeh.
Sedari tadi menahan rasa tidak nyaman serta menekan amarah yang sebenarnya ingin sekali ia luapkan, namun pria di hadapannya ini malah ingin bermain tebak kata dengannya.
Deg!
Dada Zacky seolah dipukul dengan palu yang sangat besar di kala mendengar ucapan Sila. Berbeda dengan sebelumnya, kini tatapan gadis itu tampak begitu dalam dan seolah tengah menahan sesuatu.
Benar apa yang dikatakan oleh Sila. Jika gadis itu melapor dan menuntut dirinya, yang ada semua orang akan tahu dia sebagai korban dan itu artinya akan membuka aib gadis itu sendiri. Belum lagi pandangan masyarakat kepadanya. Jelas mereka akan memandang rendah gadis di depannya ini, meskipun sebetulnya bukan salah Sila. Namun kebanyakan yang terjadi di masyarakat seperti itu pandangan dan penilaian mereka.
"Maaf," lirih Zacky sembari menunduk. "Maafkan aku. Aku juga tidak bisa mengendalikan diriku waktu itu," lanjut Zacky yang kini mengangkat wajahnya. Menatap gadis yang sudah ia rusak masa depannya.
Zacky tahu, perkataan maaf saja tidak cukup untuk menebus kesalahannya. Bahkan tidak bisa mengendalikan semua seperti semula.
Sementara Sila menggigit bibirnya. Menahan sesuatu yang mendesak ingin keluar. Sebisa mungkin ia tahan. Ia pun memalingkan wajahnya ke samping di saat pria yang ada di depannya itu terus menatap dirinya.
"Aku tau," ucap Sila dengan suara lirih setelah tanpa menatap lawan bicaranya. "Aku tau kalau Om waktu itu dalam pengaruh obat. Tidak ada yang bisa disalahkan. Semua sudah terjadi. Jadi, lupakan saja."
Sila berusaha untuk tersenyum, meski hatinya terasa perih. Menyesali juga percuma. Semua sudah terjadi.
"Dari mana kamu tau?" tanya Zacky.
Mereka tidak lagi menggunakan bahasa yang terdengar canggung.
Bertemu dengan Sila secara langsung dan dalam keadaan sadar seperti ini, ini pertama kalinya Zacky menemukan seorang gadis mempunyai pemikiran seperti Sila. Bahkan tidak menuntut pertanggungjawaban darinya.
"Aku akan menikahimu," ucap Zacky dengan yakin. Membuat Sila melototkan matanya ke arah om setengah mateng itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Ekarini Duwani
wow, keren tuh
2024-05-24
0
Kᵝ⃟ᴸ♤⋆ 𝕯𝖜𝖎⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜
bilang mau nikahi sila, terus apa kabar tunanganmu🤧🤧
2023-06-12
0
epifania rendo
mau nikahin sila
2023-06-07
0