Bab. 5
"Nggak usah sok jagoan deh, lo!" sentak Richard.
Jiwa anarkisnya mulai keluar. Tidak ada lagi sosok pangeran yang selama ini dia jaga. Karena menurut Richard saat ini, percuma saja dirinya bersikap lembut, kalau saja gadis yang dia incar sedari dulu justru menyukai pria lain.
Sila berusaha menahan tubuh pria yang menolongnya itu.
"Om nggak apa-apa?" tanya Sila khawatir. Karena tiba-tiba saja tubuh pria itu terasa semakin berat.
"Ck! Gitu doang udah KO," ejek Richard tersenyum puas karena pria yang lebih tinggi darinya itu ternyata tidak seperti apa yang dia bayangkan. "Besar badan doang." imbuhnya lagi.
"Cukup, Icad! Berhenti sebelum gue panggil satpam!" ancam Sila.
Richard justru tertawa keras. Menatap remeh ke arah Sila sembari mendekat.
"Mending lo segera ikut gue, Sil. Jangan buang waktu dengan orang yang nggak penting," ucap Richard dengan tatapan mesumnya.
"Nggak!" sentak Sila menatap marah. Namun tidak berpengaruh sama sekali pada Richard. "Selangkah lo mendekat, gue bakalan sebarin kelakuan lo ini!" ancam Sila.
Kepala Zacky tiba-tiba saja terasa pusing. Pandangannya pun juga mulai kabur. Pria itu berusaha semaksimal mungkin untuk tetap sadar.
'Siall! Cuma minun satu gelas aja udah buat gue kayak gini!' umpat Zacky, mengira rasa pusingnya ini karena pengaruh alkohol yang sempat ia teguk.
Dengan satu tarikan napas dan perhitungan yang tepat, Zacky bangkit dan langsung berbalik arah. Seketika itu juga kakinya menjegal kaki Richard hingga kini keadaan remaja itu jatuh ke paving.
"Bocah ingusan seperti lo mau lawan gue?" ujar Zacky dengan nada dingin.
Zacky berdiri dengan sempurna lalu membantu Sila yang masih terduduk di paving. Mungkin kakinya terasa sakit akibat tertimpa dirinya dan berbenturan dengan paving secara langsung.
"Terimakasih," ucap Sila pada Zacky yang dibalas anggukan.
Sedangkan Richard tampak mengaduh. Ingin bangkit dan membalas perbuatan pria setengah matang di depannya itu, namun ada sebuah suara berasal dari arah belakangnya.
"Ada apa ini, Zack?" tanya seseorang dari arah belakang Richard.
Richard yang tengah berusaha bangkit, tiba-tiba saja bahunya ditahan oleh seseorang.
"Lo berantem?" tebak orang itu ketika melihat wajah Zacky memerah. Serta ada seorang gadis di samping sahabatnya itu dengan raut ketakutan. Sementara tangannya menahan seseorang yang ia duga lawan Zacky barusan. Karena tidak ada orang lain lagi.
"Nggak usah banyak tanya. Bereskan dia dan laporkan pada polisi dengan kasus melecehkan gadis ini," ucap Zacky membuat mata Arsya terbeliak.
'Sejak kapan dia peduli pada perempuan lain selain tunangan dan keluarganya?' batin Arsya. Karena yang ia tahu selama berteman dan bekerja dengan Zacky, baru kali ini pria itu peduli pada perempuan lain.
Arsya bergegas memelintir tangan pria muda yang ada di bawahnya itu ke belakang, hingga terdengar suara desisan dari pria tersebut.
"Lo nurut aja, daripada urusannya lebih panjang," ucap Arsya yang sangat tahu betul bagaimana sikap Zacky dalam menyelesaikan masalah. Pasti sampai ke akar-akarnya, demi membuatnya puas.
Karena sudah ada Asya, Zacky melepas jaketnya dan memasangkannya ke punggung Sila.
"Kuantar pulang," ucap Zacky setelah memasangkan jaketnya.
Sila tersentak kaget. Meskipun ia masih shock dengan apa yang terjadi kepadanya barusan, namun Sila tidak mau merepotkan orang lain.
"Nggak usah, Om. Terima—"
"Nggak usah ngebantah. Orang-orang udah liat ke arah kita. Ntar kalau terjadi apa-apa sama kamu, aku nggak mau disalahkan," jelas Zacky mengenai sikapnya.
Arsya tidak lagi bertanya di saat Zacky memberi anggukan samar. Di mana pria itu akan mengurus gadis yang ada si sampingnya, sementara Arsya mengurus remaja yang saat ini Arsya kunci tangannya ke belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Anita Jenius
Salam kenal kak . ceritanya bagus. 5 like buatmu ya semangat
2024-06-02
0
Ekarini Duwani
hahh?
2024-05-24
0
kookv
Oalah begini toh cerita lengkap si sila yang hamil
2023-07-21
0