Our Secrets
Bab. 1
"Iya iya, Yaang. Aku bentar lagi pulang kok. Ini masih ada acara kantor. Ada yang lagi rayain naik jabatan," ujar seorang pria berpakaian rapi dengan suara dentuman music yang cukup membuat telinga pengang.
Sementara itu, di dekatnya ada seorang wanita yang sedari tadi mencoba untuk menggodanya, akan tetapi selalu gagal. Karena pria itu menepis tangan wanita yang tengah berpakaian kurang bahan.
"Iya, kamu tenang aja. Love you more, Baby," ucap pria itu yang kemudian mematikan sambungan telepon dengan kekasihnya.
Raut yang sebelumnya terlihat ramah dan penuh senyum ketika mengangkat telepon dari kekasihnya, kini raut pria itu berubah begitu cepat selepas mengakhiri sambungan teleponnya. Menatap tajam ke arah wanita yang sedari tadi mengganggu dirinya.
"Singkirin tangan kotor lo!" ucapannya tidak keras, namun penuh dengan penekanan di setiap katanya dan juga terdengar begitu pedas.
Wanita itu tersentak melihat sikap pria yang terlihat sangat ramah dan lembut dalam bertutur kata ketika menelpon tadi. Tidak menyangka kalau ternyata sikapnya begitu ketus. Terutama tatapannya yang begitu tajam.
"Santai aja, Bos. Ini kan nggak sedang ada di kantor. Nggak usah galak-galak gitu," sahut seseorang yang duduk di sebelahnya.
Dalam pangkuan pria itu ada seorang wanita yang juga berpakaian kurang bahan. Duduk di atas pangkuan dengan posisi mengarahkan dadanya yang setengah terbuka tersebut tepat di depan wajah pria itu.
Zacky menahan rasa geramnya melihat beberapa temannya yang seolah begitu menikmati apa yang disuguhkan kepada mereka. Sedangkan dirinya tidak bisa menikmati sama sekali, kalau ada wanita seperti ini di dekatnya.
Bukannya tidak suka dengan perempuan seksi, tetapi Zacky lebih menjaga mata dan hati agar tetap teguh kepada sang tambatan hati. Yakni tunangannya yang sekarang ini berada di luar negeri.
Ya, pria yang dipanggil bos tersebut merupakan putra kedua dari pebisnis keluarga Rayyansyah dan Atmadja. Dia juga merupakan pria yang sangat setia, serta terkenal dingin dan bermulut tajam kepada orang asing. Hanya bersikap manis kepada keluarga serta orang terdekatnya.
"Ck! Cepet suruh mereka pergi, sebelum gue balik dari toilet," ucap Zacky melirik dingin ke arah temannya itu.
Sontak, membuat para wanita penghibuur yang ada di ruangan tersebut berubah kesal raut wajahnya. Karena mereka akan kehilangan pundi-pundi uang dari pelaggannyaa.
"Loh! Nggak bisa gitu dong, Zack!" protes seseorang yang duduk paling pojok dan tengah menikmati air kehidupan dari wanita seksii yang ada di pangkuannya. Bahkan dengan tidak tahu malunya, wanita itu tidak segera menutupi sebagian sumber air kehidupan ketika pria yang ada di hadapannya itu melepas diri. "Ini kan untuk merayakan kenaikan jabatan gue. Jarang-jarang loh, gue bisa traktir kalian kayak gini," imbuhnya lagi yang masih tidak terima jika Zacky menyuruh para wanita keluar dari ruangan yang sudah dia sewa untuk merayakan pesta malam ini.
Zacky beranjak dari tempatnya lalu menatap datar ke arah Jinan, temannya yang baru saja menjadi direktur. Karena orang tuanya memilih pensiun secara tiba-tiba dan menyerahkan tanggungjawabnya kepada Jinan.
"Oke, kalau gitu gue yang cabut," balas Zacky yang memang tidak senang sebenarnya dengan kebiasaan para temannya. Akan tetapi ia juga harus menghargai Jinan dan datang di perayaan pria itu.
Jinan tampak sangat kesal. Namun, pria itu akhirnya menuruti kemauan teman lamanya itu. Karena Jinan juga tidak mau kalau sampai persahabatan mereka renggang hanya karena permasalahan sepele.
"Iya, iya. Gue suruh pergi semuanya!" putus Jinan.
Zacky mengangguk samar, lalu pergi kuar dari ruangan itu dan berjalan menuju toilet.
Sementara di dalam ruangan, Jinan banyak disalahkan oleh teman-temannya yang lain.
"Lagian lo sih, Jin. Udah tau Zack nggak suka beginian, malah lo kasih yang lebih-lebih. Kesal kan dia," ingat Zeyyan sambil menggelengkan kepala. Lalu pria itu juga menyuruh wanita yang ada di sampingnya untuk menjauh.
"Nggak usah nyalahin orang. Lo aja juga menikmatinya, kan!" cibir Jinan yang tidak terima.
"Ya namanya rejeki nggak boleh ditolak. Ya nggak, Ar?" balas Zeyyan yang meminta pendapat kepada Arsya.
Pria yang bernama Arsya pun mengangguk setuju.
"Makanya, kalau mau nyusuu jangan di depan dia. Udah tau dia kek mana juga," sahut Arya ambil suara. Setuju dengan pendapat Zeyyan.
"Ck!" decak Jinan yang tidak bisa membela diri lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
ZACKY RAYYANSYAH ARSILA QUENARA DIANDRA .ZACKY ANAK KENDRA DAN DILLA
2024-11-01
0
Anonymous
.
2024-06-30
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-06-17
0