17

Faris menatap Rizal aneh namun Ia segera masuk dan duduk disamping Rizal karena Pak Seto sudah akan melajukan mobilnya.

Faris merasa sikap Rizal akhir akhir ini sangat aneh dan sedikit sensitif.

"Justru aku malah senang kalau Mas Rizal pulang jadi aku nggak harus bohong lagi sama Mertua Mas Rizal dan Budhe Tantri."

Rizal merasa tersindir dengan ucapan Faris namun Ia bersikap acuh.

Rizal memang sedikit curiga dengan Faris apalagi saat Faris dibawakan kotak bekal dan dirinya tidak.

Rizal hanya ingin tahu seberapa dekat Faris dan Vanes saat dirinya tidak ada dirumah.

Sampai dirumah, Vanes tidak menyambut kedatangan Rizal lagi. Dia malah asyik makan popcorn sambil menonton drama.

Saat Rizal dan Faris melewati ruang tengah, Vanes terdengar cekikikan.

"Eh kalian sudah pulang." sapa Vanes.

"Nonton drama korea lagi mbak?" tanya Faris.

"Iya nih, kelanjutan yang kemarin, seru banget." kata Vanes.

Rizal yang masih berdiri disana melihat ke arah Vanes dan Faris secara bergantian lalu melewati keduanya naik ke atas.

"Aku yakin ada sesuatu diantara mereka berdua." omel Rizal disepanjang tangga naik.

Selesai mandi, Rizal kembali turun untuk makan malam. Kali ini lebih mencengangkan karena Vanes tidak masak. Untuk pertama kalinya selama mereka menikah, Vanes tidak memasak untuk makan malam. Padahal perutnya sudah sangat lapar.

"Aku terlalu asyik menonton drama hingga tak sempat memasak. Maafkan aku." kata Vanes.

"Lalu kita makan apa?" tanya Rizal terlihat kesal.

"Sebentar, aku akan mengambil ponsel untuk order makanan." Vanes hendak ke atas untuk mengambil ponsel namun suara Faris menghentikan langkah Vanes.

"Tidak perlu order kak, aku akan membuatkan mie untuk makan malam."

Vanes tersenyum mengembang, "Ide bagus, kalau begitu aku akan membantu mu memasak mie."

Lagi lagi Rizal hanya bisa melongo melihat Faris dan Vanes. Mereka begitu akrab dan mengobrol asyik saat memasak mie didapur sementara Rizal terlihat seperti orang bodoh, duduk sendirian dimeja makan sambil menunggu mie matang.

Faris meletakan satu wajan penuh mie kuah dimeja makan dan Vanes mengambil piring serta sendok yang akan mereka gunakan untuk makan.

"Lain kali jika memang tidak ingin memasak kau bilang saja pada Bik Sri agar Bik Sri yang masak!" omel Rizal.

"Baiklah mas." balas Vanes santai.

Ketiganya makan malam dengan tenang tanpa ada obrolan. Ditengah tengah makan malam, ponsel Rizal berdering. Rizal melihat Mira yang meneleponnya.

"Kenapa tidak dijawab? bunyi deringnya sangat berisik sekali!" celetuk Vanes.

Setelah tiga kali panggilan, Rizal akhirnya menerima panggilan namun tidak disana, Rizal berjalan keruang tengah untuk menerima panggilan dari Mira.

"Sebentar lagi dia pasti akan pergi." tebak Vanes.

"Bagaimana mbak Vanes bisa tahu?" heran Faris.

"Lihat saja."

Dan benar, selesai menerima panggilan, Rizal tak kembali ke meja makan melainkan naik ke atas untuk bersiap pergi.

Rizal kembali ke meja makan setelah berganti baju, "Aku harus pergi sekarang." pamitnya pada Vanes dan Faris.

Vanes dan Faris hanya mengangguk tanpa bertanya kemana Rizal akan pergi.

Terdengar deru mobil keluar dari pekarangan rumah bersamaan dengan Vanes yang sudah selesai makan.

"Aku merasa sikap Mbak Vanes akhir akhir ini berubah, apa terjadi sesuatu?" tanya Faris.

"Berubah bagaimana? Aku masih sama saja seperti biasanya."

Faris menggelengkan kepalanya, "Mbak Vanes terlihat lebih berani melawan Mas Rizal."

Vanes tersenyum, "Aku hanya sedikit lelah lagipula beberapa bulan lagi kami akan bercerai jadi untuk apa aku harus selalu berusaha baik." ungkap Vanes.

"Rasanya pasti sangat menyakitkan ya mbak?" tebak Faris.

"Awalnya dulu iya. Aku selalu berusaha menjadi istri terbaik. Selalu menyiapkan makanan padahal dia jarang pulang. Selalu menunggu dia datang padahal belum tentu dia pulang. Selalu membawakan bekal meskipun dia meminta tambah 1 porsi untuk diberikan pada kekasihnya itu."

Faris terlihat melongo tak percaya, kini Ia tahu alasan Vanes membawa rantang saat menyiapkan bekal untuk Rizal ternyata alasannya untuk dimakan bersama Mira. Rizal benar benar sangat kejam.

"tapi entah mengapa akhir akhir ini aku sedikit lebih tenang. Tidak ingin terlalu mengejar cinta yang sama sekali tidak melihat ke arahku." tambah Vanes.

Faris tersenyum bangga, "Aku juga senang melihat mbak Vanes bersikap seperti ini meskipun Mas Rizal mencurigaiku tapi aku tidak peduli, aku tidak suka Mbak Vanes ditindas oleh Mas Rizal." kata Faris.

Vanes tertawa, "Sudahlah dari pada membahas hal yang tidak penting seperti ini. Aku ingin kembali melanjutkan menonton drama korea."

Faris mengangguk, "Aku akan menemani Mbak Vanes menonton mumpung Mas Rizal tidak ada."

"Memang kenapa kalau Mas Rizal ada?"

"Aku merasa tidak enak mbak kalau kita terlalu dekat."

Vanes kembali tertawa, "Dia tidak akan cemburu. Aku bukan orang penting untuknya."

"Bagaimana jika dia cemburu?"

"Tidak mungkin Faris, dia bahkan memiliki gadis lain yang dicintai." kata Vanes lalu meninggalkan dapur selesai mencuci piring yang digunakan.

keduanya kini sudah berada didepan televisi. Menonton kembali drama korea sambil ngemil setoples popcorn.

"Rasanya aku ingin pergi ke pantai." gumam Vanes saat melihat adegan pasangan bersenang senang dipantai.

"Aku juga sudah lama tidak pergi ke pantai." Faris pun ikut bergumam.

Adegan romantis yang sedang berada dipantai itu bertambah menenangkan saat pasangan dalam drama korea itu berciuman.

Faris menjadi canggung sementara Vanes malah memeganggi bibirnya, "Apa kau pernah berciuman?" tanya Vanes frontal.

"Be belum pernah mbak." balas Faris jujur.

Vanes menatap Faris tak percaya, "Tidak mungkin, jangan bohong!"

Tadinya Faris merasa gugup namun sekarang Ia malah tertawa, "Aku berbicara jujur mbak, lagipula selama ini aku tidak pernah memiliki pacar, aku terlalu fokus kuliah jadi ya nggak pernah ngerasain namanya ciuman." akui Faris.

Vanes terkejut dengan pengakuan Faris namun Ia juga merasa kagum karena jarang sekali ada anak muda seperti Faris yang memiliki pemikiran sederhana itu.

"Pacaran itu butuh biaya mbak, aku punya uang pun dikasih orangtua, masa iya mau aku gunain buat seneng seneng sementara orangtuaku susah cari uang."

Lagi lagi Vanes dibuat spechless oleh pengakuan Faris. Tanpa sadar Vanes mendekatkan wajahnya, membuat Faris terkejut dan barulah Vanes sadar.

"Kira kira seperti itu kalau pasangan mau ciuman," kata Vanes gugup karena malu.

Faris tersenyum jail, Ia melakukan hal yang sama tiba tiba hingga membuat Vanes yang terkejut.

Keduanya pun tertawa bersama karena geli dengan perilaku mereka sendiri.

"Aku belum pernah merasakannya jadi aku juga tidak tahu." ungkap Vanes tiba tiba.

Faris cukup terkejut, Ia tahu jika Rizal memang tidak pernah menyentuh Vanes dan Ia tak menyangka jika Rizal bahkan belum pernah mencium bibir Vanes.

Adegan film yang semakin panas juga pancingan Vanes membuat Faris memberanikan diri. Kali ini Ia mendekatkan wajahnya dan langsung mencium bibir Vanes.

Awalnya Vanes terkejut karena Vanes pikir Faris kembali menggodanya namun Faris benar benar mengambil ciuman pertamanya dan bodohnya Vanes malah menikmati ciuman Faris.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-03-31

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

aw makin dekat dari ciuman turun ke bawah jangan deh 🙈🙈

2023-10-19

0

dementor

dementor

pasti sifariz bakalan diusir dari rumah,ya rumah tangga.. rumah yang ada tangganya.. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
241 241
242 242
243 243
244 244
245 245
246 246
Episodes

Updated 246 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240
241
241
242
242
243
243
244
244
245
245
246
246

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!