TERGODA IPAR

TERGODA IPAR

01

Faris mencium kedua tangan orangtuanya, Asih dan Slamet yang sudah berjuang untuk biaya kuliah Faris selama 4 tahun.

Kini Faris menghadiahkan toga wisuda dengan gelar kehormatan atau cumlaude.

Hasil yang sangat membanggakan, Faris berikan untuk kedua orangtuanya.

"Setelah ini Faris mau bekerja, Bapak sama Ibu gantian istirahat dirumah." Kata Faris.

Slamet tersenyum, merasa bangga dengan putra semata wayangnya yang begitu menyayanggi dirinya dan istrinya, "Nggak perlu buru buru, kamu istirahat dulu aja nggak apa apa. Bapak masih bisa kerja."

Asih menyahuti, "Bener kata bapak kamu, istirahat dulu jangan buru buru."

Faris menggelengkan kepalanya, "Faris udah dapat pandangan pekerjaan. Diajak Mas Rizal ke kota buat ngurus perusahaan mas Rizal."

"Rizal anaknya Budhe Tantri?" Tanya Asih.

Faris mengangguk, "Iya Bu, perusahaannya gede dan Mas Rizal juga mau ngasih bayaran gede kalau aku mau kerja disana."

"Kalau kamu kerja dikota, kamu butuh modal buat cari kosan sama makan selama sebulan, nanti Bapak carikan modalnya dulu buat kerja kamu." Kata Slamet.

Faris menggelengkan kepalanya, "Nggak perlu pak, Mas Rizal malah minta aku buat tinggal dirumahnya sementara sampai aku dapat gaji, nanti kalau sudah dapat gaji aku bisa cari kosan." Ungkap Faris.

"Tapi si Rizal itu udah punya istri lho, memang nggak apa apa kalau kamu tinggal disana?" Tanya Asih terlihat khawatir.

"Mungkin nggak apa apa Bu, nanti Faris juga bisa bantuin kerjaan rumah mereka kan." Kata Faris yang akhirnya disetujui oleh kedua orangtuanya.

Dan benar saja, selang beberapa hari setelah wisuda, Rizal menjemput Faris ke kampung untuk diajak ke kota.

"Nggak enak nih masa dijemput sendiri sama bosnya." Canda Faris membuat Rizal tertawa.

"Apa sih kamu, nggak usah ngeledek deh." Balas Rizal.

Setelah packing dan mempersiapkan banyak hal, Faris bersiap untuk berangkat menggunakan mobil Rizal.

"Nitip Faris yang nak Rizal," kata Asih pada Rizal.

"Tenang saja bulek, Rizal bakal awasi si Faris biar nggak kena pergaulan bebas disana." Kata Rizal menyakinkan.

Asih tersenyum lega, kini Ia dan suaminya bisa melepaskan Faris untuk bekerja dikota dengan penuh keikhlasan.

"Kita doakan saja si Faris sukses disana." Kata Slamet sambil mengelus bahu Asih.

Asih mengangguk setuju, "Iya pak, mungkin ini jalan untuk kesuksesan Faris."

Sementara itu Faris dan Rizal sudah hampir setengah perjalanan ke kota. Mereka harus menempuh 4 jam lamanya untuk sampai ke kota dan tak terasa sudah 2 jam mereka berada dimobil, bercerita tentang banyak hal.

"Makan dulu Ris." Ajak Rizal yang sudah menghentikan mobilnya direst area.

Tanpa protes, Faris mengiyakan ajakan Rizal karena tak enak jika harus menolak.

Keduanya makan disalah satu foodcourt yang ada direst area. Faris tampak memilih menu yang paling murah meskipun menurutnya itu sangat mahal.

Harga soto ayam dikampusnya dulu hanya 5ribu tapi disini harga soto ayam 15ribu, benar benar membuat geleng kepala.

"Kok soto? Kenapa nggak pesen nasi ikan apa ayam gitu biar kenyang." Kata Rizal.

"Nggak mas, ini juga sudah kenyang kok."

Rizal akhirnya mengangguk dan memberikan pesanan pada pelayan.

"Ada sesuatu yang mau aku minta sama kamu." Kata Rizal.

Faris mengerutkan keningnya, "Apa itu mas?"

"Nanti kalau kamu tinggal sama aku, apapun yang kamu lihat dan menurut kamu itu aneh, jangan katakan sama orang orang termasuk keluarga besar kita." Pinta Rizal.

Faris merasa aneh dengan permintaan Rizal namun Ia mengerakan tangan didepan bibirnya memberi kode jika Ia akan menutup rapat bibirnya. Tidak akan memberitahu siapapun tentang apa yang Ia lihat nanti.

Rizal tersenyum lalu menepuk bahu Faris, "Kamu memang bisa diandalkan."

Selesai makan, keduanya melanjutkan perjalanan. Tepat pukul 10 malam mereka sampai dirumah Rizal.

Seorang wanita paruh baya terlihat membukakan pintu untuk mereka, "Ini namanya Bik Sri, dia yang  membantu mengurus rumah ini." Kata Rizal.

"Selamat datang Aden, kalau butuh apa apa langsung bilang sama saya aja." Kata Bik Sri.

"Makasih Bik." Balas Faris dengan sopan.

"Kamarnya sudah disiapin kan Bi? Tolong anterin ke kamarnya ya?" Pinta Rizal yang langsung diangguki Bik Sri.

"Mari Aden."

Faris menyeret kopernya, memasuki rumah mewah Rizal yang membuatnya kagum.

"Aku harus lebih sukses biar bisa renovasi rumah Bapak jadi kayak gini." Batin Faris.

"Ini Den kamarnya." Kata Bik Sri membuka satu kamar dilantai bawah dan kamar itu terlihat mewah.

"Ini bener kamar buat saya Bik?" Tanya Faris terlihat tak percaya.

"Bener aden, gimana apa kurang bagus? Mau diganti dulu warna dindingnya?"

Faris menggelengkan kepalanya, "Enggak gitu, kenapa kamarnya bagus sekali."

Bik Sri tersenyum, "Tuan Rizal yang sudah mempersiapkan kamar ini."

"Tapi ini terlalu bagus."

"Nggak apa apa den, sudah tidak ada kamar lain. Jadi tempati saja."

Faris mengangguk, langsung masuk ke kamarnya dan berbaring diranjang yang sangat empuk.

"Gila ternyata seenak ini jadi orang kaya." Gumam Faris.

Bik Sri mengikuti Faris masuk ke kamar, "kamar saya ada disamping pojok, kalau mau sesuatu jangan sungkan bilang sama saya Den."

Faris mengangguk, "Dapurnya sebelah mana Bik? Soalnya kadang tengah malam saya bangun untuk minum." Kata Faris.

"Dapurnya didepan kamar saya Den. Tinggal lurus saja pasti sampai kamar saya."

Faris kembali mengangguk, "Terima kasih banyak Bik."

Setelah Bik Sri keluar, giliran Rizal yang memasuki kamarnya.

"Gimana? Nyaman nggak sama kamarnya?" Tanya Rizal.

"Nyaman mas, kamarnya bagus banget. Kasurnya juga empuk lagi."

Rizal tersenyum, "Syukur deh kalau kamu suka, kalau laper cari makanan ke dapur aja."

Faris mengangguk mengerti.

"Sekarang istirahat, kalau bisa besok pagi langsung ikut ke kantor ya." Pinta Rizal.

"Siap mas, udah sangat siap banget." Ucap Faris.

Rizal tersenyum dan langsung keluar dari kamar Faris, memberi waktu istirahat untuk Faris.

Faris terlalu senang  hingga tak terasa kantuknya menyerang dan terlelap namun hanya beberapa jam saja sebelum akhirnya tidurnya terusik karena haus ditengah malam.

Sudah menjadi kebiasaan Faris, bangun ditengah malam karena merasa tenggorokannya kering.

Faris keluar dari kamarnya, sesuai dengan intruksi dari Bik Sri, Ia akhirnya menemukan dapur dirumah mewah Rizal.

Faris mengambil sebotol air mineral untuk dibawa ke kamarnya.

Saat berjalan menuju kamar, Faris berpapasan dengan gadis cantik yang sangat Ia ingat jika itu adalah Vanessa istri dari sepupunya Rizal.

Faris tersenyum, menyapa kakak iparnya itu meskipun sedikit canggung karena Faris pernah bertemu namun hanya sekali, itupun dipesta pernikahan Rizal waktu itu.

"Nggak bisa tidur?" Tanya Vanes.

Faris menggelengkan kepalanya, "Enggak kok mbak, cuma haus."

"Oh." Balas Vanes lalu berjalan melewati Faris.

Bodohnya Faris tidak langsung memasuki kamarnya, Ia malah berbalik untuk memandangi Vanes yang memakai piyama pendek.

"Sangat cantik."

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-03-31

0

kimraina

kimraina

Begini rupanya yg disebut laki-laki itu makhluk visual ya

2023-09-05

0

Uthie

Uthie

Keep 👍

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
241 241
242 242
243 243
244 244
245 245
246 246
Episodes

Updated 246 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240
241
241
242
242
243
243
244
244
245
245
246
246

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!