19

Tengah malam Faris terbangun karena merasakan haus, Ia pun beranjak dari ranjang dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Faris terkejut saat melihat Bik Sri juga berada didapur.

"Belum tidur Bik?" tanya Faris.

"Ambil minum Den."

"Ohh sama." kata Faris mengambil sebotol air mineral di lemari es.

Saat Faris ingin meneguk air mineralnya, tak sengaja Ia melihat Bik Sri yang tengah menatap ke arahnya.

"Muka saya emang jelek kalau lagi bangun tidur Bik." celetuk Faris karena Ia merasa Bik Sri tengah menatap wajahnya yang mungkin terlihat seperti muka bantal.

"Bukan karena itu Den, Bibik tadi ngeliat Aden lagi ciuman sama Nona."

Seketika Faris menyemburkan air yang baru saja Ia minum.

"Jangan bercanda Bik!"

"Saya serius Den."

Seketika wajah Faris terlihat pucat mendengar pengakuan Bik Sri.

"Sebenarnya saya dan Mbak Vanes tadi hanya-"

"Bibik ngerti kok Den, cuma Bibik pesen satu hal aja sama Aden, tolong jangan sakitin Nona ya Den, selama ini Nona sudah banyak menderita karena Tuan, Bibik cuma nggak mau Nona semakin sedih kalau sampai merasakan hal yang sama dengan Aden."

Faris tersenyum padahal tadinya Ia ketakutan setengah mati, kini Ia merasa lega seolah sudah mendapatkan restu dari Bik Sri.

"Sebelumnya saya belum pernah jatuh cinta pada siapapun, hanya Mbak Vanes yang membuat saya seperti ini meskipun Faris tahu ini salah, Faris hanya..." Rasanya Faris tak sanggup untuk berkata kata lagi.

"Bibik ngerti Den, Bibik percaya Aden ini pria baik pasti bisa menjaga Nona dengan baik."

Faris kembali tersenyum, melihat Bik Sri mengingatkannya pada Ibunya dikampung halaman. Ia jadi rindu dan akhirnya memeluk Bik Sri.

"Sudah, Bibik mau tidur dulu." pamit Bik Sri yang langsung diangguki oleh Faris.

Selesai minum, Faris kembali ke kamarnya untuk tidur lagi. Sebelum memejamkan matanya, Faris kembali tersenyum mengingat ciuman pertamanya yang Ia berikan pada Vanes. Faris masih ingat manisnya bibir Vanes.

Faris cukup sadar apa yang dia lakukan itu salah namun Ia juga tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak meluapkan perasaannya pada Vanes.

Faris hanya berharap segalanya berjalan baik dimasa depan.

Saat pagi tiba, Faris, Rizal dan Vanes sarapan roti bakar buatan Bik Sri.

Disela sela sarapan, mereka dikejutkan suara Rizal yang batuk.

Rizal pikir Vanes akan memberikan perhatian untuknya namun ternyata, bukan Vanes malah Faris yang terlihat khawatir.

"Mas Rizal nggak apa apa?"

Rizal menggelengkan kepalanya.

"Mas Rizal keliatan pucat banget, yakin nggak apa apa?"

Rizal menatap ke arah Vanes yang acuh, "Sedikit pusing, mau masuk angin kayaknya."

"Mau dikerokin mas?" tawar Faris.

"Kamu yang ngerokin?"

Faris mengangguk, "Mau aku apa Bik Sri?" tawar Faris lagi.

Rizal terlihat sangat kesal karena Vanes benar benar tak merespon dirinya. Vanes malah beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan.

"Nggak usah biar nanti diurusin sama Mira aja!" kata Rizal lalu keluar lebih dulu tanpa berpamitan dengan Vanes.

Faris menatap bengong ke arah pungung Rizal yamg berjalan keluar rumah lebih dulu. Karena tak mau tertinggal, Ia akhirnya ikut beranjak.

"Aku berangkat dulu ya mbak." pamit Faris tersenyum manis sambil mengedipkan matanya.

Vanes tertawa melihat kedipan mata Faris, Ia lantas mengangguk dan mengatakan, "Hati hati ya."

Kini Faris sudah berada didalam mobil bersama Rizal dimana pak Seto segera melajukan mobilnya saat Faris sudah masuk ke dalam.

"Istri macam apa, ngeliat suaminya sakit aja nggak digubris!" omel Rizal.

Faris menatap Rizal keheranan, Ia bingung dengan ucapan Rizal yang seolah menyalahkan Vanes padahal mereka saja tidak dekat.

"Mas Rizal sama Mbak Vanes kan memang suami istri tapi nggak dekat." celetuk Faris.

Mata Rizal melotot menatap Faris, "Meskipun gitu biasanya dia tetap perhatian sama aku, lah ini aneh ngrespon aja enggak!"

Faris tersenyum geli, "Ohh minta diperhatiin, jangan jangan Mas Rizal udah sayang." goda Faris membuat Rizal naik pitam.

"Sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, tak suruh jalan kaki sampai ke kantor kamu Ris!" omel Rizal dengan nada marah membuat Faris menghentikan tawanya.

"Siap Bang, aku tutup mulut sekarang." kata Faris mengunci bibirnya dengan gerakan tangan.

Sesampainya dikantor, Rizal keluar lebih dulu dan berjalan masuk kantor tanpa menunggu Faris.

"Kenapa sekarang mas Rizal sensitif sekali kalau menyangkut masalah Mbak Vanes." heran Faris.

"Mungkin Tuan sudah mulai jatuh cinta sama istrinya Den." celetuk Pak Seto yang mendengar ucapan Faris.

Faris tak menjawab, hanya diam dan mencerna ucapan Pak Seto, "Mungkinkah benar? Mungkinkah Mas Rizal sudah jatuh cinta dengan Mbak Vanes? Kalau seperti itu aku bagaimana? Harus senang atau sedih?" batin Faris.

Faris sudah keluar dari mobil, seperti biasa Ia langsung melihat wajah manis Nisa yang menunggunya.

"Selamat pagi Pak Faris ganteng." sapa Nisa.

"Ck, dasar perayu!"

Nisa tertawa, "Pak ucapin selamat ulang tahun dong hari ini saya ulang tahun lho."

"Selamat ulang tahun Nis, semoga cepet dapet pacar biar nggak godain saya trus!" kata Faris yang lagi lagi disambut tawa Nisa.

"Pacarannya sama Bapak aja ya?"

Faris melongo, menatap Nisa tak percaya, "Jangan sama saya Nis, saya ini cowok miskin. Cari cowok yang kaya biar kamu nggak harus kerja."

Nisa memanyunkan bibirnya, "Patah hati nih ditolak."

Faris tertawa, Ia sempat mengelus kepala Nisa sebelum akhirnya berjalan lebih dulu meninggalkan Nisa.

Sementara itu, Rizal memasuki ruangannya, sudah ada Mira disana tengah medi pedi kuku jarinya.

Mira juga terlihat tak mengubris Rizal seolah masih marah tentang semalam dimana Ia menolak Mira.

"Aku sakit." keluh Rizal.

"Kalau begitu istirahat." balas Mira santai.

"Temani!" ajak Rizal.

Mira memutar bola matanya malas, Ia mengambil minyak angin dan yang receh untuk mengeroki Rizal.

"Setelah ini ada meeting penting pembahasan proyek." kata Mira disela sela Ia mengeroki Rizal.

"Aku benar benar sedang lelah dan pusing." keluh Rizal.

"Memang kemana semalam hingga seperti ini? dugem? Party?"

Rizal langsung berbalik menatap Mira kesal, "Apa kau benar benar tidak mempercayaiku?"

"Aku hanya bertanya kenapa harus marah." balas Mira santai.

"Benar benar menyebalkan, kau sama saja dengan Vanes."ucap Rizal langsung beranjak dari ranjang dan memakai kembali kemejanya.

Mira sangat terkejut dengan ucapan Rizal, Ia menahan tangan Rizal yang akan pergi, "Kenapa kau membandingkan aku dengan istrimu? Kau sudah jatuh cinta dengan istrimu?"

Rizal tak mengubris ucapan Mira, Ia melepaskan tangannya lalu pergi meninggalkan Mira.

Mira menatap punggung Rizal tak percaya, apa yang Ia takutkan selama ini benar benar terjadi.

Rizal jatuh cinta dengan istri sahnya dan mungkin akan mencampakannya.

Bersambung....

Jangan lupa like vote dan komen yaaa

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusdabar

2024-03-31

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

cepetan satu tahun nya thor biar vanes bahagia dan Rizal menyesal

2023-10-19

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Kamu udh kecolongan 2x Rizal,,,
Selingkuhanmu sdh berhbngn intim dngn Nathan,kamu gk tau kaan,lalu istrimu sendiri mulai berbunga2 dngn adik iparmu,siapkah hati kamu nntnya akan hancurr Rizal???

2023-06-25

2

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
241 241
242 242
243 243
244 244
245 245
246 246
Episodes

Updated 246 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240
241
241
242
242
243
243
244
244
245
245
246
246

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!