05

Faris melajukan mobilnya meninggalkan rumah Rizal. Pikirannya berkecambuk memikirkan tentang rumah tangga Rizal yang berbeda, tidak seperti rumah tangga pasutri pada umumnya.

Faris ingat betul, 6 bulan yang lalu Ia menghadiri pernikahan Rizal dan Vanes. Waktu itu Faris bisa melihat raut bahagia dari wajah pasutri itu tapi siapa sangka pernikahan mereka akan berakhir seperti ini.

"Bawain bekal buat aku ya mas?" suara cempreng Nisa membuyarkan lamunan Faris.

Baru saja Faris sampai dikantor dan sudah ditunggu Nisa disana.

Nisa menatap ke arah rantang yang dibawa Faris dengan paper bag berisi baju ganti Rizal.

"Bukan buat kamu tapi buat Mas Rizal dari istrinya." balas Faris dengan tatapan malas.

Nisa berdecak, "Istrinya Pak Rizal nggak tau kalau Pak Rizal main serong, coba aja tahu, nggak mungkin dibawain bekal kayak gini padahal suaminya nggak pulang!" celetuk Nisa dengan wajah julidnya.

"Pagi pagi udah ngajakin Ghibah?" cibir Faris yang langsung membuat Nisa tergelak.

Faris segera menuju ruangan Rizal, tak lupa Ia mengetuk pintu dan menunggu Rizal mengizinkan dirinya masuk. Faris tidak mau jika sampai melihat Rizal bercumbu dengan kekasih gelapnya seperti kemarin.

"Masuk!" suara bariton Rizal terdengar, Faris membuka pintunya.

Faris melihat kearah Rizal yang kini berdiri disamping meja kerjanya masih mengenakan jubah mandi, tengah asyik menatap layar ponselnya.

"Bajunya nggak lupa kan?" tanya Rizal menatap Faris dengan wajah tersenyum.

"Enggak mas, ini aku bawain kok." Faris meletakan Paper bag dan rantang dimeja, "Dibawain sarapan juga sama Mbak Vanes."

"Kebetulan aku sama Mira juga belum sarapan."

Deg... lagi lagi Faris merasa sakit hati dengan ucapan Rizal.

"Gila emang, makan masakan istri bareng selingkuhan. nggak bisa bayangin gimana sakitnya Mbak Vanes kalau tahu tentang ini." batin Faris.

Pintu kamar mandi terbuka, Faris melihat Mira keluar dari sana dan mengenakan jubah yang sama dengan Rizal.

Tak ingin menganggu, Faris akhirnya pamit keluar dari ruangan Rizal.

"Makasih ya Ris." ucap Rizal.

Faris tak menjawab, hanya mengangguk dan langsung keluar.

Faris tak langsung keruangannya, Ia mampir sebentar kekamar mandi untuk meraup wajahnya.

Faris masuk keruangannya, melihat Nisa tengah menata berkas dimejanya.

"Abis ini kita disuruh ikut meeting mas."

Faris mengangguk, "Bawa apa?"

"Buku sama pulpen aja buat nulis kalau ada yang penting."

"Kalau nggak penting?" tanya Faris yang langsung disambut gelak tawa Nisa.

"Rasa rasanya ada yang lagi kesel nih." goda Nisa.

Faris menghela nafas panjang, "Emang keliatan banget ya Nis?"

Nisa mengangguk, "Kesel karena apa mas? Jangan jangan mas suka ya sama si cewek gatel itu jadi cemburu kalau lihat Pak Rizal sama Mira." tebak Nisa menambah kekesalan Faris.

"Mendingan diem deh Ris, dari pada tambah bikin kesel!"

"Duh maaf pak Bos, jangan marah dong nanti gantengnya ilang loh!" goda Nisa.

Faris tak mengubris, Ia hanya diam saja. Candaan Nisa sama sekali tak menghiburnya.

"Lagian si Mira itu nggak cantik tapi banyak banget cowok yang naksir sama dia." gerutu Nisa yang bisa didengar oleh Faris.

"Ada berapa banyak?" Faris akhirnya penasaran.

"Dih, tadi aja ngambek sekarang kepo kan?"

Faris kembali kesal dan akhirnya memilih diam, Nisa yang berhasil mengerjai Faris pun terbahak. Merasa sangat puas.

Faris dan Nisa berjalan menuju ruang meeting yang akan dimulai sebentar lagi.

"Mas, lihat itu cowok yang pakai kemeja warna cream, itu juga suka sama Mira." bisik Nisa.

Karena penasaran, mau tak mau Faris melihat ke arah pria berbaju cream.

"Tampan, lebih tampan dari Mas Rizal." batin Faris.

"Dia memang tampan tapi kalah kaya jadi Mira lebih milih Pak Rizal meskipun cuma jadi simpanan." kata Nisa seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Faris.

Keduanya memasuki ruang meeting, dimana para manager disetiap bagian ikut andil berada diruangan itu.

Tampak Rizal berada dibagian depan didampingi Mira yang kini sudah terbalut pakaian rapi nan seksi dengan riasan make up tebal.

Setiap orang mengajukan pendapat mereka tentang proyek baru yang akan mulai dijalankan namun tidak satupun ide mereka diterima oleh Rizal.

Hanya ide dari Mira yang langsung disetujui oleh Rizal.

Nampak banyak yang terlihat kecewa dengan sikap Rizal namun tidak ada yang berani protes.

"Lihat sendiri kan Mas gimana sikap Pak Rizal? kenapa juga harus diadakan meeting kalau tidak ada saran yang diterima!" omel Nisa sepanjang perjalanan kembali keruangan.

"Harusnya Pak Rizal meeting sendiri saja sama Mira." tambah Nisa.

"Nis, dari pada kamu ngomel nggak jelas gini mendingan keluar beli es coklat biar adem pikirannya." saran Faris tak ingin mendengar omelan dari lebih lanjut.

Sontak Nisa tertawa, "Kalau dibeliin mas mau deh."

Faris menghela nafas panjang, "Nggak ada duit aku."

Nisa menutup bibirnya menggunakan tangan, "Canda kok mas, ya udah aku keluar dulu ya mas." kata Nisa langsung pergi begitu saja meninggalkan Faris.

Faris hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Nisa.

Dan ternyata tidak hanya Nisa yang membicarakan tentang Rizal. Saat Faris melewati ruangan lain, mereka juga sedang membicarakan tentang Rizal dan Mira.

Lagi lagi Faris hanya bisa menghela nafas panjang dan kembali keruangannya.

Tak berapa lama, Nisa kembali dengan membawa 2 cup es coklat.

"Buat mas satu." kata Nisa sambil menyodorkan es coklat didepan Faris.

Faris berdecak, "Kenapa aku juga dibeliin padahal nggak minta."

Nisa tersenyum, "Biar pikirannya adem mas, aku tahu Mas Faris pasti juga kesel ngeliat kelakuan Pak Rizal."

Faris tersenyum hambar lalu menyeruput es coklatnya, "Besok kalau aku udah gajian, gantian deh aku yang traktir kamu."

Nisa tersenyum mengembang, "Tapi aku nggak mau ditraktir es coklat, maunya yang lain."

Faris mengangguk lalu kembali menyeruput es coklatnya hingga habis.

Jam pulang kantor tiba, hari ini Faris pulang lebih awal dari kemarin dan kali ini Faris pulang bersama Rizal.

"Pulang awal karena habis ini mau datang ke pesta salah satu klien, mau ikut nggak Ris?" tawar Rizal saat keduanya sudah berada dimobil.

"Enggak mas, aku jaga rumah aja." balas Faris, mengingat Ia sedikit lelah jadi memilih untuk istirahat saja.

"Yakin? Ntar nyesel loh. Disana banyak cewek cantik."

Faris tertawa, "Yakin mas, mau fokus sama tujuan awal dulu ntar kalau udah jatuh cinta suka susah gapai cita citanya."

Kini giliran Rizal yang tertawa, hanya tertawa tanpa membalas apapun.

Keduanya keluar dari mobil setelah sampai dirumah, terlihat Vanes sudah menunggu didepan pintu.

"Aku sudah buatkan makan malam mas." kata Vanes sambil menatap Rizal namun Rizal terlihat acuh dan melewati Vanes begitu saja tanpa menjawab ucapan Vanes.

Faris yang masih berdiri disana ikut merasakan sakit hati karena sikap acuh Rizal pada Vanes yang tak mendapatkan respon dari Rizal.

Vanes berbalik menatap Faris dengan senyuman menyakitkan, "Makan malam sudah siap, jangan lupa makan yang banyak." kata Vanes sebelum akhirnya gadis itu mengikuti langkah kaki Rizal, naik ke atas kamarnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

σƈα

σƈα

semangat ya vanes

2025-03-14

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngst

2024-03-31

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

lanjut thor 👍

2023-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
241 241
242 242
243 243
244 244
245 245
246 246
Episodes

Updated 246 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240
241
241
242
242
243
243
244
244
245
245
246
246

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!