" Makasih Jihan, kamu udah dua kali nolongin aku, sekarang sebagai bayaranya apa yang kamu mau Jihan? Bilang aja apapun, saya siap lakuin apa yang kamu mau " ujar Justin
Jihan tersenyum kecil dalam cadarnya
"Gak usah apa apa Justin , saya ikhlas membantu mu, ini emang udah kewajiban saya sebagai sesama umat manusia untuk saling tolong menolong, maaf kamu islam? " Tanya Jihan "Ah nggak, itu kamu kenapa tangannya sampai luka?" Tanya Jihan kembali karena agak gak enak nanya agama
Justin agak binggung menjelaskan nya, dan tentang siapakah dirinya, tapi ia yakin gadis itu baik dan dapat dipercaya.
" Saya ini ketua Gengster! saya luka karena saya habis berkelahi sama gerombolan musuh geng saya, terus saya lari kesini karena ada polisi yang datang tiba tiba, kamu pasti mikir saya bukan lelaki gak bener kan. "
"Ehah nggak Justin! semua manusia itu memang memiliki jalan hidup nya sendiri dan berbeda beda, jadi saya maklum dengan itu " jawab Jihan
Justin merasakan sesuatu yang berbeda ketika berhadapan dengan Jihan, seolah ia menemukan kedamaian yang sebenarnya.
" Untungnya kamu belum tidur pas saya mengetok jendala kamarmu, tadinya saya juga merasa gak enak ngetok jendela kamu "
" Oh tadi saya habis selesa sholat Tahajud, terus saya kaget ada yang ngetok jendela, saya udah yakin itu pasti kamu lagi, eh ternyata benar " balas Jihan
" Maap ya udah ngerepotin kamu "
" Gapapa kok "
Justin merasakan kenyaman dan dia seolah gak mau berhenti ngobrol sama gadis itu
" Ayah sama ibu mu udah tidur? Tanya Justin
Jihan menundukkan kepalanya dan ia berkata apa adanya.
" Saya yatim piatu, ini rumah paman dan bibi saya, mereka tak punya anak, terus saya diasuh mereka sejak saya berusia 3 tahun, saya udah menganggap paman dan bibi saya sebagai orang tua saya sendiri, mereka saya panggil abi dan umi. "
Seketika hati Justin mulai terenyuh mendengar cerita singkat dari dari Jihan. Ia merasakan kesedihan dari gadis itu, dan Justin pun ikut menceritakan tentang keluarganya.
" Kalo saya, orang tua saya dua-duanya masih utuh. Tapi saya gak betah dirumah, mereka pilih kasih sama kakak saya, mereka mengacuhkan saya, karena itu saya kabur dari rumah dan gak pernah pulang kerumah lagi sampe sekarang, sekarang saya jadi berandalan "
Jihan menyikapinya dengan dewasa, setelah mendengar penuturan Justin, ia bermaksud menyadarkan lelaki itu.
" Jus, seburuk buruknya orang tua kita, mereka adalah orang yang harus kita hormati, mereka yang udah merawat dan membesar kan kita dari kecil, dan jika kita tidak menghormati orang tua kita, jalan kita kersurga akan terganjal, apalagi kalo dihati kira masih menyimpan rasa benci kepada orang tua kita sendiri " Tutur Jihan
Justin mulai terharu dengan gadis itu.
" Jihan, tolong ajerin saya ngaji " ucap Justin
" Boleh dengan senang hati, tapi kamu harus bisa berubah dulu, jangan mabuk dan nakal lagi, itu dulu yang harus kamu rubah, bisa kah? "
Jujur Justin merasa sedikit sulit untuk meninggalkan dunianya, dan waktu dengan gengnya, tapi ia akan berusaha berubah.
" Oke saya akan berusaha dan mencobanya, oh ya kamu mau gak besok jalan jalan "
Jihan menolak, karena ia tak biasa keluar rumah kalau bukan pergi ke pondok.
" Enggak ah, saya cuma cewek kurungan, saya takut dan gak enak sama abi dan umi jika saya keluar rumah dan jalan jalan " sahut Jihan
Justin mencoba memahami gadis itu, dan cuaca malam pun semakin dingin, Jihan segera mengakhiri obrolan.
" Udah ya, saya mau tidur dulu, takut nanti mau sholat subuh kesiangan " ucap Jihan
" Iya Jihan " jawab Justin
Justin pun berjalan menuju jalan pulang, saat berjalan seketika iya berhenti berdiri terpukau dari kejauhan ia memandangi jendela kamar Jihan yang sudah tertutup.
" DIA..., dia cewek idaman yang sesungguhnya, gua akan terus dekatin dia " Gumam Justin
Justin tiba di base camp nya, keadaan base camp geng sangat sepi, hanya di huni oleh dirinya. Karena sebagian dari mereka ada yang tertangkap polisi karena kejadian tadi malam, dan sebagian kabur ntah kemana saat kejadian semalam. Kini Justin sendirian diruko ia sedang tiduran sambil memegangi sobekan kerudung yang sudah penuh dengan lumuran darah akibat luka di tangan nya.
" Jihan sangat baik ya, ia sampai mengorbakan kan kerudung nya demi membalutin luka ditanganku, gua harus ganti kerudung nya dengan yang baru, kasihan dia " batin Justin
Justin merongoh kantong celananya tapi tidak ada uang sepersen pun disana.
" Duh.. gak ada duit lagi gua, hmm... malakin orang-orang lagi aja nih " ucap Justin
Ketika Justin bangun, dan berniat mau segera pergi dan malakin orang untuk dapat duit, ia teringat kan akan perkataan Jihan semalam.
" Nggak Justin! Nggak, mulai sekarang jangan malakin orang lagi, kamu harus nyari duit sendiri, nyari duit yang halal Justin " ucap Justin kedirinya sendiri, untuk mencegah dirinya berbuat buruk lagi
Dan Justin pun mulai berfikir, ia tak mau berbuat salah dan bikin orang susah lagi, Justin pun keluar dari base camp dan pergi menuju pasar, iya mencari kerja dan akhirnya dapat, ia menjadi kuli panggul setiap pembeli yang berbelanja disana. Justin sudah berniat ingin berubah dari kehidupan lamanya, semoga aja bisa. Justin berkerja sehari ini dipasar dan akhirnya Justin merasa senang ketika ia menghitung uang dari jerih payahnya sendiri, dan hasilnya cukup lumayan.
Justin pun segera pergi kesuatu tempat dengan langkah yang tergesa gesa, dia pergi ketoko gamis yang tentu disana banyak kerudung, dia pergi ke sana untuk membeli kerudung yang akan diberikan pada Jihan.
" Ini sebagai penganti kerudung nya yang sobek, karena membalut luka ditanganku " ucap Justin
Dan akhirnya sebelum dia pulang, dia membeli makan dulu karena merasa lapar.
Malam harinya Justin kembali medatangi rumah yang ditinggali oleh Jihan. Trekkk...trek....tokk..tok...Justin mengetuk jendela kamar Jihan.
Tak butuh waktu lama, Jihan membuka kaca jendela kamarnya karena ia tahu itu yang datang pasti Justin.
" Justin? "
" Hai Jihan, malam maaf menganggumu lagi "
" Hai, malam juga, gapapa Jus, bay the way ada perlu apa? "
" Jihan, ini kerudung baru buat kamu, ini aku baru beli tadi, semoga suka, anggap aja ini pengganti kerudung kamu, yang kamu sobek kan kemaren karena mau membantu ku " ucap Justin sambil menyondorkan kerudung yang dibungkus kantong kresek berwarna hitam
" Udah gak usah Jus! Saya ikhlas membantu mu, lagian gapapa kok, dan kerudung saya masih banyak " sahut Jihan
Setelah baca jangan lupa tinggalkan jejak ya
dengan cara Like, komen, vote :-)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
ku dh mampir ya kk
2022-03-16
0
☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
Justin nya nanti bakalan beneran suka sama Jihan ngak ia 🤔🤔
2022-03-08
2
JW🦅MA
lanjut
2021-11-06
0