Bab 17

Untuk merayakan syukuran atas kehamilan Jihan, Justin mengundang anggota genk abatasa untuk makan-makan dirumahnya. Semua temannya sangat gembira sebentar lagi Justin akan menjadi seorang ayah. Justin telah memesan catering makanan untuk jamuan teman-teman yang sejalan berhijrah dengannya. Mereka kini bukan lagi genk yang anarkis dijalan. Genk yang di ketuai Justin sekarang adalah anggota-anggota religius. Mereka selalu aktif dalam hal keagamaan dan menghidupkan masjid. Bahkan genk abatasa selalu membantu polisi lalu lintas di jalan, melancarkan para pengendara, mengurangi kemacetan.

Suasana yang riuh ramai tercipta di depan halaman rumah Justin. Para anggota genk abatasa memberi selamat kepada Justin dan Jihan, mereka pun sangat mendoakan agar kandungan Jihan selalu sehat, serta selamat dan lancar dalam persalinan nanti. Seusai makan bersama, Justin dan genknya bercanda gurau sambil duduk bersama di kursi-kursi halaman rumah yang telah tersedia.

"Makasih ya, bro. Lu semua udah pada ngedoain istri gue, kapan nih lu nyusul gue pada?"

"Ya, doain aja Jus, bulan depan gua akan nikahin si Rita, terus juga buat temen-temen yang laen buat yang jomblo biar pada punya pasangan, hehe ..." ucap Andis lelaki bertubuh jangkung dan berkumis tipis.

"Aamiin ... iya lah pasti gue doain luh pada biar cepet nikah supaya jauh dari zina!" Sahut Justin.

"Ehem. Kalo gua si udah mantep mau ngelamar Sarbiah, soalnya bokap si Sarbiah udah setujuin hubungan gua sama dia!" Sambung Dika.

"Syukurlah, bro. Jadi sekarang lu kan enggak umpet-umpetan lagi kaya maling ayam buat nyatronin si Sarbiah, hahaha!" Kata Johan, pemuda berambut keriting.

Serempak mereka tertawa dalam candaan itu. Seketika sebuah rombongan bermotor melintas di depan rumah Justin, suara bising knalpot sengaja di derungkan seolah memancing keributan. Mereka adalah beberapa anggota genk badik yang tersisa.

Rrrrrng .... rrrng

"Hah! Badik tuh bro!" Ucap Dika.

Para genk badik berputar-putar menelilingi depan gerbang rumah Justin, suara sentakan dan tawa jahat terlontar di mulut mereka.

"Hahaha. Genk The bros sekarang udah pada jadi banci! Mereka udah gak punya nyali lagi!"

"Bener kawan. Genk mereka sekarang adalah genk katro alias norak! Haaa ..."

Justin berdiri dengan tatapan tajam, tapi ia coba menenangkan teman-temannya yang sudah geram.

"Sabar. Biarin mereka ngomong apa juga, kita jangan kepancing emosi. Kita ngalah aja demi kebaikan!"

Para genk abatasa menyadari apa yang di katakan Justin. Mereka pun tidak menggubris cemoohan para genk badik itu Justin dan genknya hanya diam sambil memperhatikan. Tak lama para anggota genk badik itu berlalu pergi. Mereka hanya sekedar menggertak.

Sudah dua minggu Cici bekerja, namun Justin belum memberitahu kepada Jihan tentang keberadaannya dikantor. Justin khawatir akan mempengaruhi hubungan rumah tangganya. Disisi lain Justin merasa iba kepada Cici yang kini sebatang kara, karena keluarga Cici sudah tidak mengakui di sebabkan ia telah membikin aib malu atas perilakunya. Siasat Cici mulai berjalan, sebelum Justin tiba dikantor Cici sudah menyiapkan secangkir kopi jahe kesukaan Justin diatas meja kerjanya.

"Pasti Justin suka, dan dia pasti ingat masa lalunya sama gue. Dulu kan Justin seneng banget kopi jahe dan gue selalu buatin buat dia kalo main kerumah" batin Cici.

Selang 10 menit kemudian Justin sudah tiba di kantornya. Ketika ia memasuki ruangannya Justin terkejut dengan suguhan kopi jahe diatas meja kerjanya. Ia sudah menduga seseorang yang menyuguhkan minuman itu, Justin kembali mengingat masa lalunya dengan cici. Kemesraan itu kembali terbayang dalam ingatan Justin, saat cici memimikan Justin dengan secangkir kopi jahe kemulutnya, lalu mereka tertawa canda. Justin terus memandangi cangkir itu sambil memeganginya. Seketika ia menggeleng-gelengkan kepala dan kembali sadar.

"Astagfirullah! Itu cuma masa lalu, gua harus bisa buang jauh-jauh!"

Justin lalu memejamkan mata dan memandangi wajah Jihan yang tersenyum.

"Jihan ..." ucap Justin tersenyum.

Seketika memory bersama Cici bisa terhapus dari benaknya. Sosok jihan mampu menjaga hati suaminya dari kehilafan.

Jihan memulai kegiatannya seperti biasa membawa ceret kecil untuk menyirami pot-pot bunga koleksinya. Jihan terkejut ketika melihat mawar khususnya sedikit layu. Mawar simbol cinta Justin dan Jihan itu sedikit menunduk, seolah ada pertanda kurang baik dalam hubungan mereka.

"Ada apa? Kenapa kamu layu? Semoga hati Justin baik-baik saja ya Allah" tutur jihan dalam kesendiriannya.

Justin tak ingin berlama-lama merahasiakan kehadiran Cici di kantornya. Akhirnya Justin memberitahukan kepada istrinya tentang Cici. Justin telah menjelaskan semuanya kepada Jihan, meski sedikit khawatir, Jihan memahami dan percaya kepada Justin, ia tak akan pernah berpaling.

"Syukurlah, kalo kamu ngerti sayang. Aku pun jadi tenang. Kamu tetap wanita satu-satunya yang aku sayangi setelah ibuku. Kamu adalah perempuan penghuni tunggal hatiku,"

"iya sayang. Aku percaya kamu akan selalu setia sama aku!"

Mereka saling tersenyum memandang. Meski demikian terkadang hati Jihan merasa sedih mendadak ketika Justin hendak berangkat kekantor. Jihan berlari menghampiri suaminya yang baru membuka pintu mobil. Jihan langsung memeluk erat Justin.

"Kenapa kamu sayang?" Tanya Justin sangat terkejut.

Jihan terus memeluk sambil menyandarkan kepalanya didada Justin. Jihan bersimbah air mata seolah ia takut sesuatu yang belum pasti.

"Aku akan selalu meluk kamu, saat kamu berangkat dan pulang dari kantor, dan aku akan lakukan itu mulai sekarang." Ucap Jihan.

Justin mulai mengerti atas kekhawatiran Jihan. Ia takut dirinya berubah setelah kehadiran Cici kembali. Justin membelai-belai kerudung Jihan sambil memeluk hangat.

"Kamu tenang aja sayang. Aku pasti bisa menjaga hati," ucap Justin.

Jihan melepas pelukannya lalu ia mencium tangan suaminya. Justin pun mengecup kening Jihan, lalu masuk kemobil dan mulai berangkat kekantor. Setelah mengucap salam kepada istrinya, Justin melajukan mobil pribadinya. Jihan kembali menutup pagat gerbang, ia terus memandangi mobil suaminya dengan tatapan sayu.

Rencana Cici barulah sejumput berjalan dari berbagai macam siasat-siasat dengki dalam hatinya. Kini ia mulai mencoba cara untuk mengalihkan selera Justin dari segi makanan. Cici sudah tahu bahwa Jihan pandai memasak, apa pun yang ia masak pastilah Justin menyukainya, dari itulah beberapa faktor kasih sayang Justin kepada Jihan.

Masakan Jihan sangat lezat dan bumbunya berciri khas, andai ia mau membuka restoran pasti banyaklah pengunjungnya tapi Jihan hanya mau memasak untuk suaminya sebagaimana tanda baktinya kepada sang suami. Cici terus bersikeras untuk bisa memasak, ia terus belajar agar bisa mengalahkan masakan Jihan. Sampai Cici menemukan sebuah resep rahasia dari seorang koki ternama. Kebetulan koki tersebut masih ada kaitan saudara dari salah seorang teman lama Cici, dan ia dapatkan dari mahasiswi temannya itu.

Sampe sini dulu ya, mohon dukungan nya

Terpopuler

Comments

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

up

2022-03-16

0

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

jaga hati justin

2021-04-23

2

ciby😘

ciby😘

😘😘😘😘😘😘😘😘

2021-04-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!