The Gangster Leader And The Veiled Girl

The Gangster Leader And The Veiled Girl

Bab 1

Jam telah menepatkan pukul 04:58 wib, suara adzan subuh pun mulai berkumandang, tapi tidak dihiraukan sedikitpun oleh lelaki muda ini. Dengan keadaan mabuk ia berjalan sempoyangan tanpa arah, ia bertubuh sekal, memakai kaos singlat, celana lepis robek robek serta rambut yang dicat warna pirang. Pemuda itu berjalan terus menerus tanpa sadar bahwa ia sudah berjalan dari base camp tempat ia nongkrong bersama geng nya sampai kesini.

Dia bernama Justin, ia adalah seorang pria berumur 20 tahun yang hidup nya tak beraturan, memiliki gang yang bernama "The Bros" sebuah geng kelompok anak anak muda yang memiliki sifat nakal, suka kericuhan, bahkan bruntal ketika kompoi dijalan dan didalam kelompok ini Justin adalah ketuanya. Sehabis pesta minum minuman keras, Justin meninggalkan anggota gengnya dengan kondisi setengah sadar, bahkan motornya ditinggal kan di base camp itu, disebuah ruko kosong.

Justin berjalan terus bejalan, hingga lutut nya terasa sangat lemas justin pun langsung tersandar terkulai diluar dinding rumah orang, tepat nya diluar dinding kamar, yang dihuni oleh seorang gadis bercadar yang selalu taat akan agama. Justin membuka matanya setelah ia tertidur sejenak, ia kaget mendegar suara lantunan ayat suci al-quran yang begitu merdu dibalik dinding tersebut, Justin mencoba berdiri dan mengetuk jendela kaca sehingga gadis yang ada didalam nya sempat terkejut dan merasa takut.

Gadis itu pun langsung memberhentikan bacaan qurannya, lalu memakai kembali cadar hitamnya, kemudian ia berjalan menuju jendela kaca dikamar nya dan perlahan membuka horden, tampak jelas wajar seorang lelaki asing sedang meminta tolong.

"Astaghfirullah! Dia siapa? "Ucap gadis bercadar itu

"Tolong....saya hausss...saya pengen minum!! Huhhh"

Gadis itu langsung membuka kaca jendelanya, dan mulai bertanya kepada lelaki itu.

"Siapa kamu!?"

Justin mencoba baik kepada gadis itu dan meminta minum

"Tolong ambilkan saya air putih, saya haus, tenggorokan saya kering sekali" ucap lelaki itu yang tak lain adalah justin

Gadis itu masih sedikit merasa takut, sempat terlintas di benak nya bahwa lelaki itu orang jahat, tapi ia gak mau bersuudzon ia pun mencoba untuk berhusnudzon. Pasrah dalam kebaikan itu suatu hal yang bagus bukan?, Gadis itu pun segera mengambil dan memberikan segelas air putih kepada lelaki itu, dan Justin pun langsung meminumnya.

"Terima kasih, barusan saya mendegar kamu melantunkan ayat suci al-quran, saya suka mendengar nya suara kamu sangat merdu untuk didengar" ucap justin kepada wanita bercadar itu

Gadis bercadar itu bernama Jihan Zaitunnisa atau sering di panggil Jihan, ia berumur 18 tahun dan memiliki ukuran tubuh yang tak terlalu tinggi dan keliatan cute.

Jihan hanya termelenggu saat dipuji, ia tak terlalu menghirau kan pujian itu, ia hanya fokus menanyakan siapa lelaki yang cukup tampan itu dan sedikit agak sangar.

"Kamu kenapa tidur dibawah? Kayak nya kamu lagi mabuk ya?" Ucap Jihan

Justin berterus terang kepada gadis itu, ia emang mabuk tapi sekarang udah sedikit sadar dari mabuknya tapi pandangan masih samar samar dan kepalanya masih rada pusing.

"Iya saya emang mabuk, tapi sekarang saya sudah sadar, itu kenapa muka kamu ditutup?" Tanya Justin

"Ini syari'at agama dan saya cuma menaatinnya" jawab Jihan

"Owh begitu, nama kamu siapa? Aku Justin"

Gadis itu ragu untuk menyebutkan namanya kepada orang yang baru saja ia kenal, tapi Justin terus memaksanya agar memberitahu namanya.

"Saya Jihan, Jihan Zaitunnisa "

"Oke salam kenal Jihan, nama yang bagus"

"Iya salam kenal Justin, makasih atas pujiannya"

Jihan melihat lihat kesekeliling, hari sudah mulai agak terang, Jihan merasa khawatir dan langsung menyuruh Justin pulang.

"Udah kamu pulang aja, nanti kamu disangka maling sama tetangga aku, ayo sana cepatan!" Ucap Jihan

Justin mengerti dengan ucapan Jihan, lalu ia segera pergi sambil terus menatapi Jihan, Jihan langsung menutup jendela nya kembali.

Kini hari sudah siang tapi Justin masih saja tertidur pulas dikasurnya, karena ia emang hampir selalu gak tidur malam tapi siang nya digunakan untuk tidur, kayak kebalik gitu.

Jam demi jam berlalu, perut Justin merasakan lapar, karena ia belum makan dari semalam kecuali minum minuman keras, Justin pun bangun dari tempat tidur nya dan segera memasak nasi goreng dengan bumbunya yang udah lengkap di dapurnya serta nasi yang sudah ada di dalam magic com.

Justin ahli dalam memasak nasi goreng tapi cuma itu aja keahlian nya, tapi yang ini bener bener mantap rasanya kalo Justin yang masak, karena sudah terbiasa bikin nasi goreng, jadi tak butuh waktu lama untum Justin memasak nasi goreng nya, nasi goreng pun selesai dan siap di santap. Selesai makan atau disebut sarapan telat, Justin duduk sejenak dan mandi habis tu melanjutkan tidurnya, hingga tiba lah malam, waktu dimana Justin berkeliaran.

Malam nya pun tiba Justin bersama geng nya sudah ada di sebuah tempat sepi untuk tawuran dan tak lama musuh nya pun sampai dan terjadi perkelahian hebat antara geng The bros dan geng badik yang dibantu oleh para punkers jalanan. Mereka memang sudah lama jadi musuh bebuyuran, Justin sangat beringas, tapi ia terluka parah karena anggotanya terlalu sedikit untuk menghadapi musuhnya. Mereka berhamburan kesana kesini saat polisi datang, Justin melarikan diri menyelusuri jalan yang kemaren malam ia selesuri tampa sadar, yaitu jalan arah kerumah Jihan, Baju Justin dilumuri darah, Justin meringis kesakitan, ia kembali berhenti dibawah jendela kamar Jihan untuk meminta tolong kembali.

Trekk.. trek...

Jihan panik dan kaget, ia segera mendekat ke jendela dan segera membuka horden.

" Astaghfirullah! Dia lagi, mau apa dia kesini? " Batin Jihan

Jihan membuka jendela kamarnya dan melihat kearah Justin, Justin terlihat tersedak sesak.

" Kamu kenapa lagi? Kok berlumuran darah? " Tanya Jihan dengan sedikit khawatir

" Jihan.. tolong ambilkan aku obat luka, kamu punya kan? "

Jihan terdiam sejenak, ia gugup dan binggung harus apa, karena didalam kamar nya gak ada obat luka, tak lama terlintas ide di kepalanya, ia segera merobekkan salah satu kerudung nya dan mengambil kunyit dan segera digerus nya lalu diberikan kepada Justin agar luka nya mengering.

Justin mempopoli lukanya dengan parudan kunyit lalu ia ikat dengan sobekan kerudung Jihan. Bercikan luka yang ada di tangan Justin akibat sabetan musuh nya itu, kini mulai tertutupin oleh sobekan kerudung Jihan.

Ini novel baru saya guys, semoga suka ya wk, jangan lupa Like, komen, rate 5 dan kasih hadiah seikhlas nya, dukungan kalian sangat berharga makasih ya:-)

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

nyimak ia kak 🙈

2022-03-08

2

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

tersentuh lah😌😌😌😌

2021-12-12

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

hadirr😍😍😍

2021-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!