Teriknya mentari pagi kini tengah menyinari Pagi Alisa yang masih setia dengan selimutnya yang selalu menggulung tubuhnya itu, Para maid yang masih berlalu lalang untuk menyiapkan sarapan untuk para tuannya dirumah megah itu.
Ya... seperti biasa Alisa pagi ini harus mendengar beberapa gedoran pintu yang sudah terbiasa terdengar oleh telinganya.
"Iya , aku udah bangun" jawabnya berteriak.
Dengan berjalan sempoyongan, dia berjalan menuju kamar mandi sambil mengambil handuk mandinya yang sudah tertata rapi di rak kecil yang berada di sudut kamarnya.
Dia pun kini tengah mengisi bathtub dan menuang aroma therapy untuk merilekskan badannya, butuh lama sekali dia untuk mandi, berendam di bathtub merupakan kesukaannya selama ini.
Setengah jam sudah Alisa berada dikamar mandi, Dan dia sudah merasa cukup untuk menyudahi mandinya yang sangat lama ini.
"Hmmm... wanginya", gumamnya.
Dia tidak tahu jika masa bermanja-manja nya ini akan segera berakhir dalam sekejap matanya.
Kini dia sudah berada di depan cermin untuk sekedar memoleskan bedak tipis tipis yang selalu ia pakeky, tak lupa juga sedikit lipstick warna soft yang ia oleskan di bibir mungilnya itu.
Setelah di rasa sudah cukup kini dia bersiap keluar dari kamarnya sambil membawa tas dan beberapa buku untuk memulai aktifitasnya .
Kini dia sudah berada di meja makan bersama Kakek dan papanya..
"Selamat pagi pah .. kek.."
"Selamat pagi sayang ucap keduanya"
Alisa sengaja menyembunyikan tentang perdebatannya dengan sang papa tadi malam mengenai dirinya dengan Anton.
Terlihat dari mata Alisa , wajah kakek dan papanya nampak tidak seperti biasanya.
" Pah..." seru Alisa...
"Iya ada apa sayang..."
"Papa kenapa sama kekek kok wajah nya aneh gitu...???" tanya Alisa
"Gak papa sayang, cuma ada sedikit masalah di kantor", seru papa Ardi.
"Oh gitu ... aku kira ada apa",
Alisa kini mulai menyendok kan sarapannya ke mulutnya.
"Al... papa mau bicara sesuatu yang sangat penting kepadamu..."
"Iya pah, ada apa , bicara aja Alisa dengerin kok..."
"Al... mulai sekarang kamu harus ngurangin main keluar dan jajan berlebihan ya nak," dengan sorot mata memohon dari sang papa.
"Degg...." tiba tiba sendok jatuh dari genggaman tangan Alisa...
"Kenapa pah... apakah ada sesuatu ...???"
tanya Alisa..
Sambil menghela nafas panjang nya papa Alisa mulai menjelaskan titik permasalahannya dengan Alisa.
"Alisa dengerin papa ya sayang..."
"Perusahaan papa sedang ada masalah keuangan sayang, dan papa gak tau lagi harus gimana,
mungkin papa dan kakek harus menjual semua saham dan aset berharga kita..."
Nampak cairan bening yang tidak dapat di tampung oleh Alisa keluar begitu saja dengan derasnya...
"Pah... gak mungkin kan kita bangkrut..."
"pah... jawab dong pah..."
"nanti gimana aku pah, gimana kuliahku,,
"aku gak mau berhenti kuliah pa aku gak mau
hiks... hiks... hiks..."
" Tenang sayang, kamu gak bakalan berhenti kuliah, kamu akan tetap kuliah, tapi ada satu hal lagi yang mesti kamu tahu sayang",
"Apalagi pah...."
tanya Alisa masih dengan tangisannya...
"Kita akan pindah dari rumah ini sayang, rumah ini akan papa jual untuk menutupi semua hutang papa",
"Hiks ... hiks... hiks... "tangisan Alisa semakin
menjadi jadi.
"Tapi kan pah perusahaan papa kan banyak tp kenapa sampai bisa bangkrut kayak gini pah..." tanya Alisa yg semakin menangisi keadaannya.
"Papa gak tau sayang, Mungin ini sudah jalan dari Allah SWT untuk menguji kita seberapa kuat kita untuk melewatinya."
"Asal kamu tau Alisa Allah SWT tidak akan menguji umatnya sampai batas kemampuan umatnya."
Alisa memeluk papanya dan kakeknya sambil masih terisak oleh tangisnya...
Di rasa Alisa sudah tenang, Alisa pun mulai sedikit berbicara kepada sang papa.
"Pah....???"
"Iya nak..."
"Kapan kita mulai pindah dari sini???" tanya Alisa
"Mungkin Minggu depan sayang,
Papa masih harus mencari calon pembeli rumah kita."
"Pah... Maafin Alisa ya pah, selama ini Alisa tidak mengerti papa, Alisa selalu membangkang sama papa, Maafin Alisa pah..."
Sambil menagis di pelukan papanya.
"Maafkan papa Alisa, papa harus melakukan ini agar papa bisa memisahkan kamu dengan Anton". gumam dalam hati papa Ardi.
"Alisa , Mulai sekarang kamu harus segera bersiap siap, sewaktu waktu rumah ini sudah terjual kita akan langsung pindah dari sini."
"Baik pah.." jawab Alisa.
Hari ini dikampus Alisa nampak murung tidak seperti biasanya, para sahabat nya pun heran dengan tingkah laku Alisa yang nampak aneh hari ini.
"Al... "Panggil Vina
Tak ada sahutan pun dari bibir Alisa.
Alisa masih dengan dikiranya yang kacau saat ini.
"Al... " Panggil lagi Vina dengan nada tinggi.
"I.. iya Vin ada apa.."
"Lo kenapa sih Al, pagi pagi udah ngelamun aja, wajah Lo juga aneh banget hari ini,
Lo lagi masalah ya Al...??? " tanya sahabatnya.
Seketika Alisa langsung menagis dan memeluk Vina yang duduk disampingnya Alisa.
"Al... Lo kenapa kok tiba tiba nangis gini", tanya Vina.
"cerita dong Al... siapa tau kita bisa bantu".
"Hiks... hiks... hiks..."
Alisa masih menagis dan masih enggan untuk bercerita.
Mungkin Alisa masih butuh waktu untuk menenangkan pikirannya .
Setelah merasa dirinya sudah agak baikan Alisa pun mulai menceritakan kepada sahabatnya.
"Vin... kenapa musibah ini harus menimpa keluarga gue, kenapa begitu mendadak Vin",
Vina pun mulai bingung dengan kata kata Alisa.
"Masalah apa Al.. ceritanya yang jelas dong...."
"Vin ... perusahaan papa bangkrut vin, dan sekarang aku sudah gak punya apa apa lagi Vin... hiks... hiks.. hiks...", Alisa pun kembali menangis, seketika Vina pun langsung memeluk Alisa kembali.
"Sabar ya Al... semua ini ujian untuk keluarga Lo, Lo harus kuat dan tabah ya??"
"aku yakin Lo dan keluarga Lo pasti bisa ngelewatin ujian ini."
"Makasih ya semua, udah nyemangatin aku disaat aku lagi kayak gini."
"Aku kira kalian semua bakalan ninggalin aku pas aku lagi susah kayak gini", seru Alisa.
"Ya Allah Al... kita itu sahabatan udah lama, masa hanya dengan masalah kayak gini kita semua jatuhin kamu, ya gak guys..."
"Iya Vin" seru salah satu sahabatnya.
"Kita itu udah kayak keluarga, jadi kalau salah satu dari kita punya masalah kita harus saling berbagi dan gak boleh hanya di pendam sendiri".
"Ya Allah, beruntungnya aku punya sahabat sabar seperti kalian, semoga saja kita selalu kompak ya , dan bisa membantu satu sama lain".
Kini pun akhirnya hati Alisa kembali tenang, ia sudah tidak khawatir soal sahabatnya tersebut.
"Ya udah sebaiknya kita berdoa semoga masalah ini cepat selesai, Aminnn...."
"Makasih ya semua."
Jangan lupa VOte dan like nya ya...
aku tunggu juga coment dari kalian semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆
Sahabat yang baik😊
2021-02-28
1
Ani
bersyukur lu pux tman"yg baik tp itu si anjing bakalan tinggalin lu setan
2021-01-08
1
Indrijati Saptarita
bersyukur sahabatnya tulus...
2020-12-13
4