Pagi ini nampak awan hitam menyelimuti Hatinya, Air mata Alisa juga tak henti-hentinya meneteskan bulir bulir air mata nya. Dan nampaknya alam pun juga ikut berperan dalam kesedihan Alisa, terdengar suara gemericik air yang turun membasahi bumi,
Kenangan masa kecilnya sudah lagi mengelilingi isi pikirannya tentunya, saat saat dia mulai bermain di rumah ini, dari kamarnya ini menyimpan sejuta kenangan yang amat dalam bagi Alisa, dan sekarang dia harus ikhlas meninggalkan semua kenangan yang indah tentunya.
Sambil masih menangis Kini Alisa pun mulai mengemasi barang barangnya, Nampak barang barang nya sudah tertata rapi juga ikut di masukkan kedalam tasnya saat ini.
Dia mulai membuka laci laci meja mejanya, terdapat banyak album foto masa kecilnya, Di ambilnya album tersebut dan Alisa mulai membuka Satu persatu album tersebut,
Lembaran pertama nampak gadis kecil yang rambutnya dikepang dua sedang berlarian di depan rumahnya sambil di temani sang papa.
Lembaran kedua berisikan foto foto dia semasa bayi sedang bersama sang mama, kini lembar demi lembar sudah dibuka oleh Alisa, sejuta kenangan yang tak mudah dilupakan oleh Alisa, lalu dia mulai memasukkan album tersebut kedalam tas nya.
Nampak raut kesedihannya masih tampak di wajah cantiknya kini,
Kemudian dia mulai berjalan menuju lemarinya, diambil semua baju bajunya, lalu segera dia memasukkannya kedalam koper yang sudah tersedia.
Kini dia kembali keranjang dan kini dia tengah duduk dan mengamati seluruh penjuru kamarnya.
Aku akan merindukan suasana ini, ucapnya lirih.
Sambil membelai tempat tidurnya Alisa pun nampak berat untuk meninggalkan tempat yang ditinggalinya mulai dia kecil.
Air matanya pun kembali menetes saat teringat ucapan papanya, bukannya dia tidak mau jatuh miskin, tapi dia teramat berat untuk meninggalkan rumah ini.
Sambil berbaring di atas ranjang nya dia mulai memejamkan matanya hanya untuk sekedar menenangkan hati dan pikirannya yang masih tidak bisa menerima kenyataan hidupnya.
"Hufttt...." suara berat nafasnya menandakan betapa berat beban yang ia hadapi saat ini.
Dalam hatinya berkata, "Apa aku kuat menghadapi ini semua,
rasanya ingin sekali kuberlari jauh tak tau entah kemana untuk sekedar menenangkan hatiku, Rasanya masih tak bisa ku terima semua ini."
Setelah itu, Alisa kini sedang mencari ponselnya yang sedari tadi mulai pagi belum disentuhnya.
Saat melihat ponselnya," kok Anton gak ngabarin aku dari tadi pagi, kemana sih dia, padahal aku butuh teman untuk berbagi rasa yang ada di hati dan pikiranku, aku butuh sandaran untuk sekedar melepas semua beban ku."
"Mengapa saat aku membutuhkanmu kamu tidak bisa dihubungi", ucap Alisa lirih.
Dia pun mulai membanting ponsel nya di atas kasurnya, dia agak sedikit kecewa kepada kekasihnya tersebut.
"Emang sesibuk apa kamu di kampus sampai kamu gak ngabarin aku sama sekali", ucap Alisa kesal.
Alisa pun beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handuk lalu dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan me rileks kan badannya.
Mulai terdengar guyuran air dari shower kamar mandi alisa, tak butuh waktu lama Alisa pun sudah keluar dengan menggunakan handuk mandi dan mulai mengusap rambut basahnya dengan handuk.
Setelah mengganti bajunya Alisa pun keluar dari kamarnya untuk menemui papa beserta kakeknya yang tengah duduk di ruang tengah sambil mendiskusikan sesuatu yang tidak dapat di dengar Oleh Alisa.
"Pah... kek... !!!"
Saat mendengar suara Alisa Papa Ardi dan kakek langsung terperanjat dan langsung menghentikan pembicaraannya dengan kakek Bagas.
"Ada apa sayang???" tanya papa Ardi
"Alisa sudah mengemasi semua barang barang Alisa pah", ucap Alisa.
Papa Ardi kemudian menyuruh Alisa disamping nya dan memeluknya dengan erat.
"Maaf kan Papa ya nak", ucap Papa Ardi.
Alisa kini sudah melepaskan pelukan papanya.
"Kapan kita mulai pindah pah?? " tanya Alisa.
"Secepatnya sayang, kita akan pindah dari sini.
Barang barang kakek dan papa juga sudah dikemas semua".
"Ya sudah pah, aku mau istirahat dulu", sambil beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan papa dan kakeknya.
***
Tiba saatnya pindah
Keesokan harinya tepat dimana hari ini adalah hari kepindahannya dari rumah yang mempunyai sejuta kenangan yang amat tidak bisa dilupakan oleh Alisa.
Tampak diteras depan rumahnya koper - sudah tertata semenjak pagi tadi sambil menunggu si pemilik untuk menyeretnya keluar dari rumah tersebut.
"Sayang sudah siap???" tanya papa pada Alisa.
"Sudah pah, ayo kita berangkat."
Rasanya berat kaki Alisa untuk melangkah hendak meninggalkan rumahnya,
"Sayang ayo..." Panggil papa.
"Iya pah.. sebentar", Alisa pun pergi menuju taksi online yang sudah dipesan papanya
Barang-barang nya pun sudah masuk kedalam bagasi mobil, kini tinggal Alisa yang masih enggan untuk masuk kedalam taksi yang akan ditumpanginya.
"Sayang ayo .." Papa pun memanggil Alisa untuk yang kesekian kalinya, Alisa pun langsung masuk kedalam taxi tersebut.
Setelah berada didalam taxi, Alisa mulai merasa ada yang kurang sedari tadi.
"Pah???" panggil Alisa
"Iya sayang," ada apa.
"Kakek Kemana kok gak ikut kita", tanya Alisa.
"Kakek sudah berangkat lebih dulu pagi pagi sekali sayang, Kakek akan menunggu kita disana", jawab papa.
Setelah satu jam lamanya berkendara, akhirnya Alisa dan sang papa sudah tiba di rumah baru yang akan ditempatinya.
"Sayang ayo turun", seru papa
"Iya pah bentar",
Alisa pun keluar dari taxi yang dipanggilnya dan berjalan menuju rumah yang akan ditempatinya bersama papa dan kakeknya.
Tampak kakek sudah keluar dari rumah tersebut, rumah itu tampak sangat sederhana dan tidak menunjukkan kemewahan sekalipun.
"Kalian sudah sampai rupanya" , Seru kakek.
"Iya pah, kita baru sampai".
sambil menurunkan barang barang yang mereka bawa dari dalam taxi tersebut.
Alisa pun masuk kedalam dan melihat lihat rumah yang akan ditinggalinya,
"Alisa..." Panggil kakek.
"Iya kek ada apa???"
"Kemari nak, sini duduk dekat kakek".
Alisa kini berjalan untuk menemani sang kakek.
"Alisa...!!! apa kamu suka tempat ini", tanya kakek.
"Iya kek Alisa menyukainya".
"Al... maafin kakek dan papa mu, mungkin tempat ini tidak sebanding dengan tempat kita sebelumnya".
"Kek..., Alisa gak apa apa kok tinggal disini, ini udah lebih dari cukup buat Alisa, asalkan Alisa tetap bersama kakek dan papa".
"Terimakasih karena kamu sudah mengerti kondisi papa dan kakek saat ini",
Mereka pun kini berpelukan, dan ada seulas senyum yang ditunjukkan oleh kakek tanpa sepengetahuan Alisa.
"Ya udah kek, Alisa ingin melihat kamar Alisa terlebih dahulu".
"Ya sudah kamu istirahat saja dulu, kakek masih ingin disini."
***Maaf ya para readers, ini novel pertamaku, mungkin alurnya sedikit tidak nyambung,
harap maklum,
Masih tahap belajar .
Jangan lupa vote, like dan coment dari kalian semua
😘😘😘😘****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆
Setidaknya Alisa Masih Bisa Menerimanya😊
2021-03-02
1
Masidah Ida
lanjuuuut
2021-01-18
1
Ani
keren koq smoga aja slalu bgus ceritax
2021-01-08
1