Papa Ardi sekarang tengah berada di depan Kantor megah milik keluarga "Bachtiar group"
Kemudian papa Ardi segera menuju area parkir mobil Presedir.
Setelah itu tanpa berpikir panjang papa Ardi langsung turun dan berjalan menuju Lobi kantor dan tanpa berkata sepatah kata pun kepada karyawannya, Papa Ardi langsung menuju lift dan segera memencet tombol angka 15 yang menuju Ruangannya.
Ting ...!!! Pintu Lift pun terbuka, nampak Papa Ardi berjalan tergesa gesa tanpa menghiraukan orang disekitarnya.
"Kenapa Pak Ardi ya, kok jalannya seperti di kejar setan begitu", gumam salah satu karyawannya.
"Mana aku tau Jo, jangan kepo deh kamu, nanti kalau pak Ardi dan tuan besar tau bisa jadi berabe tau kalau tau kamu ngurusin urusannya".
"Aku kan gak kepo tau, cuma tanya aja fan???"
"Ya udah deh kalau gitu aku mau ke kantin dulu mau beli kopi, ngantuk nih habis begadang", ujar Johan.
Sedangkan sekarang Papa Ardi sudah berada di dalam ruangannya untuk menemui kakek Bagas.
Flashback on
Setelah Papa Ardi mengantarkan Alisa ke kampus, tiba tiba papa Ardi mendapat telfon dari kakek Bagas.
"Halo Pah.. Assalamualaikum ..."
"Waalaikum salam di, Di mana kamu sekarang??" , tanya Kakek Bagas.
"Masih diperjalanan pah, Aku baru saja mengantar Alisa ke kampus pah.. aku tidak mau jika nanti Alisa dijemput oleh Anton itu,
Ada apa pah tumben papa telfon aku", tanya papa Ardi.
"Begini Ar, Ada yang ingin aku bicarakan sekarang mengenai Alisa",
"Dan Ini sangat penting Ardi, Jadi segeralah kesini Papa tunggu di kantor", perintah Kakek Bagas.
"Baik pah , Ardi segera berangkat".
Selama perjalanan pikiran Papa Ardi tidak tenang setelah mendapat telfon dari kakek.
"Kira kira ada apa papa tiba tiba menyuruhku ke kantor secepat ini", gumam papa Ardi.
Dengan kecepatan maksimum Papa Ardi mengemudikan mobilnya dengan cepat.
Flashback off
Setelah tiba di pintu ruangannya papa Ardi mengetuk pintunya secara pelan.
Tok tok tok..." Masuk "Seru kakek Bagas
"Assalamualaikum pah , ada apa ..."
"Waalaikum salam Ar", jawab kakek Bagas.
"Duduklah Ar", perintah kakek.
Kemudian Papa Ardi segera menggeser tempat duduk yang berada di depan meja Kakek Bagas.
"Ada yang mau papa bicarakan denganmu Ar", ucap kakek.
"Tentang apa pah, sepertinya serius Ini masalah yang sangat serius?"
Nampak dari wajah kakek menampakkan keseriusannya.
"Kurasa selama ini kita salah telah memanjakan Alisa secara berlebihan, terlebih lagi setelah mamah nya meninggal beberapa tahun lalu"
"Kita yang menjadi sangat posesif waktu itu sehingga kita memberikan semua yang Alisa mau, sehingga dia menjadi anak yang manja seperti sekarang".
"Aku ingin sekali dia bisa berubah Ar, aku ingin dia juga dapat menemukan laki laki yang amat tulus mencintainya, bukan karena hartanya". ucap kakek Bagas.
"Iya pah aku juga sadar jika selama ini aku juga salah mendidiknya, aku tahu jika dia juga kurang kasih sayang dari mamahnya".
"Selama ini dia merasa sangat kesepian sehingga dia sekarang melakukan hal yang merugikan dia sendiri".
"Dan terlebih lagi dia sekarang tidak sadar kalau dia juga sudah dimanfaatkan oleh Anton", ujar Papa Ardi.
"Jadi apa yang harus kita lakukan pah??" tanya Papa Ardi.
" Begini Ardi, aku sudah menemukan rencana yang bisa merubah perilaku putrimu, Bagaimana pah caranya..??" tanya papa Ardi
Begini...!!!
Tampak wajah Kakek ragu ragu.
Nampak wajah Papa Ardi berubah aneh seketika ketika menunggu kelanjutan rencana yang akan di sampaikan sang papa...
"Sebelum ini aku sudah berbicara kepada Wilman, orang kepercayaanku."
"Jadi begini Ardi..."
Kakek Bagas sengaja menjeda pembicaraannya dengan Papa Ardi.
"Kenapa pah... Ayo jelaskan..!!
Jangan membuatku penasaran pah..."
Nampak wajah antusias Papa Ardi.
Terdengar suara helaan nafas dari mulut Kakek Bagas untuk memulai pembicaraan nya.
"Aku ingin membuat rencana seakan akan perusahaan kita ini bangkrut.."
"Maksutnya papa apa ...???" tanya papa Ardi
"Begini Ardi , Kita akan mengatakan bahwa seolah olah perusahaan telah bangkrut kepada Alisa , dan kita akan pindah sementara ke kontrakan kecil.
Dengan itu kita akan menyuruh Alisa untuk bekerja dan mencari uang untuk keperluannya sendiri".
"Apakah papa yakin dengan semua ini" tanya papa Ardi...
"Papa sudah merencanakan ini matang matang Ardi , jadi kamu jangan khawatir".
" Baiklah pah , jika itu sudah menjadi keputusan papa."
"Kira kira kapan kita akan memulai rencana kita??"
Minggu depan, itu lebih baik, untuk sementara ini kita mulai ber akting dengan kekacauan di kantor sehingga tidak timbul kecurigaan di mata Alisa".
"Baik pah....!!!"
Tepat pukul 15.00 Wib, Alisa tiba dirumah dan diantar oleh Anton kekasihnya,
"Makasih ya sayang udah nganterin aku", Ucap Alisa.
"Iya sama - sama sayang", jawab Anton.
"Sayang, kamu gak suruh aku mampir dulu ???" tanya Anton.
"Emmm... gimana ya sayang, takut ada papa nanti", jawab Alisa.
"Ya udah sayang aku pamit dulu ya", sambil menaiki motor sportnya.
"Ya udah sayang hati hati dijalan ya..
bye bye sayang ..." sambil melambaikan tangannya.
Kemudian Alisa pun masuk kedalam rumahnya dan segera masuk kedalam kamarnya.
Tok tok tok... terdengar suara ketukan pintu dari luar...
"Nona ... Nona...", terdengar suara salah satu maid dari luar.
Iya masuk, seru Alisa.
"Nona... Ditunggu tuan di bawah", seru salah satu maid.
"Iya, bilang aja sama papa kalau aku mau mandi dulu",jawab Alisa.
"Baik nona, " sambil keluar dari kamar Alisa.
30 Menit kemudian Alisa keluar dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan untuk menemui papa Ardi.
"Papa.... "Panggil Alisa.
Alisa kemudian menarik salah satu kursi dan mendudukinya.
"Kamu sudah makan sayang", tanya papa Ardi
"Udah pada tadi sama Anton di mall".
Seketika Ekspresi wajah Papa Ardi langsung berubah.
"Alisa .... !!!!
Papa kan sudah bilang dari dulu, kamu jangan dekat dekat sama si Anton itu, dia itu cuma ingin memanfaatkan kamu, kamu ingat itu."
"Tapi kan pah, Anton baik Sama Alisa, dia sayang sama aku, dia gak pernah nyakitin aku", jawab Alisa.
"Papa gak mau tau, kamu harus menjauhi Anton itu!!!"
"Tapi pah", sela Alisa.
"Papa tidak suka dibantah Alisa ".
Tanpa berkata apa apa Alisa pun pergi dan berlari menuju kamarnya.
"Brakkk...." terdengar suara bantingan dari pintu kamar Alisa.
Sambil berbaring di atas kasurnya, tak terasa air matanya pun tiba tiba menetes,
"Hiks ... hiks... hiks..."
"Kenapa sih papa gak suka sama Anton,
padahal Anto itu baik, dia care sama aku, dia gak pernah nyakitin aku, tapi kenapa ???"
"Kenapa papa sebegitu gak sukanya dengan Anton."
"Hiks ... hiks... hiks..."
Tak lama kemudian Alisa pun tertidur setelah sekian lama menangis.
Jangan lupa coment like dan vote ya
Makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Febri Ana
jangan mau sama cowok gitu
2023-01-06
0
ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆
dih apa"an dibilang baik padahal manfaatin😏
2021-02-27
0
Ani
kamu gonggong mau aja di jadikan atm berjlnx dasar gonggong
2021-01-08
1