Married With Bad Boy

Married With Bad Boy

Bab 1

Terlihat seorang gadis cantik sedang duduk di halte bus yang berada di depan sebuah sekolah. Gadis itu bersenandung kecil sambil menunggu bus yang akan datang menjemputnya. Tak lupa, sebungkus cilok yang menemaninya dan sesekali ia makan.

Dia adalah Kalea Sadewi. Gadis yang hidup sebatang kara di kota itu. Keluarganya berada di ibukota yang tak jauh darinya. Kalea memang ingin bersekolah di sekolah impiannya. Dan resikonya, ia harus berpisah dengan keluarganya. Dan untungnya, Kalea bisa mandiri di kota tersebut, meskipun sering merengek pada sang ibu, karena kesepian.

Mata hazel itu berbinar ketika sebuah bus yang sedari ia tunggu akhirnya datang. Segera ia memasuki bus tersebut lalu duduk di bangku dekat jendela. Tak lama bus tersebut melaju menuju arah tujuan yang akan dituju.

Selagi berada di dalam bus gadis itu bersenandung kecil sambil menatap jalanan yang padat. Sekali-kali ia tersenyum ketika melihat anak-anak yang sedang bermain di taman dengan gembira.

Setelah cukup lama menempuh perjalanan, Kalea segera memasuki unit apartemennya yang hanya terdapat kasur queen size dan tidak ada ruang tamu hanya ada sebuah kamar dan kamar mandi, juga dapur yang menyatu dengan kamar tersebut.

Beberapa menit ia habiskan untuk membersihkan badan, segera gadis itu membuka ponselnya yang berada di atas nakas.

Hanya melihat chat saja, siapa tau ada yang mencarinya. Namun, tidak ada notifikasi apapun. Poor Kalea.

Kalea memutuskan untuk memasak untuk makan malam saja daripada tidak ada kegiatan lain.

Sedikit informasi tentang Kalea. Dia adalah gadis cantik dan manis dengan kuncir kuda nya. Gadis lugu yang selalu merasa tidak enakan pada orang lain. Kalea mempunyai teman bernama Viola. Viola adalah teman satu-satunya. Karena, Kalea ini adalah gadis yang sulit beradaptasi alias pemalu.

Hadirnya Viola membuat Kalea menjadi sedikit percaya diri. Viola terusan menceramahi nya karena Kalea sangat sungkan dengan orang lain. Bahkan pada teman sekelasnya sekalipun. Saat ini Kalea menduduki bangku kelas 11 IPA 1. Untungnya, Viola di kelas dengannya juga. Jadi, Kalea tidak kaku-kaku amat.

******

Disisi lain..

Seorang pemuda sedang mengendarai motornya dengan ugal-ugalan. Itu sudah menjadi kebiasaannya. Dia adalah Elang. Elang Bratadikara. Anak semata wayang dari pasangan Ferdi dan Desi. Wajah tampan itu mirip dengan sang ibu. Namun, sangat disayangkan, Desi meninggal saat melahirkan Elang. Sedangkan Ferdi, pria paruh baya itu semakin menjauh dari Elang. Padahal dulunya, mereka berdua sangat lengket. Sejak Elang beranjak remaja, Ferdi mulai menjauh, dan Elang menyadarinya.

Tidak ada yang tidak sakit ketika orang yang kita sayangi menjauh. Bahkan melupakan. Kita pasti akan merasa kehilangan. Itulah yang dirasakan oleh Elang. Sikap Elang yang dulunya kalem dan penyayang, kini sudah berubah. Ia sudah menjadi pribadi yang agresif, kasar, dan sangat sensitif. Terlebih, sekarang Elang menjabat sebagai ketua geng motor yang bernama The Lion. Dengan anggota yang tidak sedikit.

Namun, bukan berarti The Lion adalah geng ugal-ugalan yang tak tahu aturan. Elang berhasil memimpin mereka untuk menjadi geng yang taat akan aturan. Meskipun tak jarang mereka ikut tawuran dan balapan liar, itu semua tak akan melunturkan kedisiplinan yang mereka bangun.

Mereka memiliki sebuah markas yang berada di jalanan sepi penduduk. Sebuah rumah tua yang mereka renovasi. Hanya saja bagian luar mereka biarkan seperti rumah tua pada umumnya. Jadi, kesannya kotor di luar tetapi bersih di dalam. Markas itu selalu ramai, karena mereka memiliki jadwal masing-masing untuk menjaganya agar tak diserang oleh musuh.

Malam ini, The Lion sedang berkumpul. Tentunya, Elang pasti hadir.

"Buset dah, bos kite baru datang! Jam berapa, nih, bos?!" Sebuah sindiran dari teman Elang yang tak lain adalah anggota inti The Lion. Panggil saja Wira. Si tengil dengan sejuta kekonyolan.

"Gak usah sok nyindir-nyindir lo. Digampar Elang baru tau rasa!" Seru salah seorang lainnya. Dia Fendi. Teman-temannya sering memanggilnya Gepeng. Karena, waktu kecil Fendi ini memiliki tubuh kurus, dan tidak mau gemuk. Tapi, sekarang, Fendi memiliki tubuh yang kekar dan berotot tentunya.

"Lo berdua yang gue gampar!" ketus Elang. Dan disambut gelak tawa oleh yang lainnya.

Elang Bratadikara. Bad boy tampan yang tak lain adalah ketua The Lion. Mempunyai sifat keras kepala yang membuat siapapun kesal menghadapi si bad boy ini.

Elang sejak kecil sangat dimanja oleh sang Ayah. Namun, semuanya berubah ketika ia tumbuh remaja. Elang tidak tahu apa alasannya. Yang pasti, selain Ferdi menjauh darinya, Ferdi juga lebih kasar dan tak segan main tangan padanya. Hal itu membuat Elang kesal dan tinggal di apartemen miliknya.

Menginjak kelas 1 SMA, Elang memutuskan untuk ikut geng motor yang waktu itu didirikan oleh kakak kelasnya. Tujuan Elang menjadi anggota geng motor hanya untuk bersenang-senang saja awalnya. Namun, semakin lama, hingga saat ini, geng motor bisa membuatnya lebih berani dan kuat.

Dulu, Elang adalah anak manja. Karena ayahnya yang tak pernah luput akan memberikan kasih sayang. Semuanya Ferdi lakukan demi Elang. Tapi, Elang sadar, ternyata itu hanya sementara.

"Pesen makanan, gih! Buat makan malam sekalian," celetuk pria yang tak kalah tampan dari teman-temannya. Itu Hero. Dia memiliki kepribadian lebih kalem dari yang lainnya. Tentunya yang paling waras dibandingkan yang lain.

"Bos, hp lo?" Dengan kurang ajarnya, Wira menadahkan tangannya kearah Elang untuk meminjam hp sang ketua. Tak jarang mereka pesan makanan di hp Elang, karena, menurut mereka, jika pesan di hp Elang, rasanya lebih nikmat.

Tak lama, makanan yang mereka pesan sudah datang. Dan mereka makan bersama-sama dengan khidmat.

Elang menikmati nasi padang nya sambil menatap teman-temannya. Ia bersyukur mempunyai teman seperti anggota geng nya itu. Mereka benar-benar menjaga solidaritas. Hampir dua tahun Elang memimpin The Lion, anggotanya benar-benar membuat dirinya nyaman. Nyaman dalam artian ia merasa mempunyai keluarga yang melewati suka duka bersama-sama, tanpa ada penghianatan.

Elang berharap, semuanya tidak akan berubah seperti ayahnya. Elang tidak siap kehilangan lagi. Cukup ayahnya saja yang pergi, mereka jangan.

Teruntuk Wira, Fendi, dan Hero, mereka bertiga sudah bersahabat dengan Elang saat masih menduduki bangku kelas 3 SD. Dan untungnya mereka masih berteman hingga sekarang. Elang, Wira, Fendi dan Hero sudah tau akan kepribadian masing-masing. Pastinya masalah Elang dengan sang ayah sudah diketahui ketiga temannya sejak lama. Dan kini, seluruh anggota The Lion juga sudah tahu permasalahan bos nya.

"Makan yang banyak. Biar cepet gede!" celetuk Wira dengan mulut penuh makanan.

"Sadar diri lo! Diantara kita semua, elu yang paling cungkring!" seru Fendi.

"Jangan asal ngomong, lo, Peng! Gue berotot, nih!" Wira tampak memamerkan otot lengannya.

Fendi mencibir. "Mana ada otot kayak gitu. Ini baru otot!" Kini Fendi memamerkan ototnya.

Kesal mendengar perdebatan keduanya, Elang langsung melemparkan tisu kearah Fendi dan Wira.

Puk!

Puk!

"Makan tuh otot!"

***

...TBC...

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

bagus ceritanya padat, simpel.. enak di baca

2024-07-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Info nya gak lengkap,Elang umurnya berapa??
Kalia anak siapa? pekerjaan ortunya apa?

2024-07-04

0

Widya

Widya

haiii jangan lupa tinggalkan jejak yaaaa😘😘😘

2023-12-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!