Bakar sofanya

Perjalanan berlanjut kini mereka memasuki Desa kecil Guatemala . Saat melewati pasar kuda yang ditumpangi Mathilde berhenti didepan toko daging, Bukan karena jualannya yang menarik perhatian nya tetapi penjual di toko itu mengingatkan Math pada seseorang yang pernah bekerja di kediaman Wilson.

"Berhenti sebentar aku ingin menyapa bibi Mei" Mendengar perintah Nonanya mereka pun menghentikan perjalanan dan menunggu Mathilde menyelesaikan urusan .

"Hallo bibi Mei"

"Math! "Wanita paruh baya itu tidak menyangka dengan kedatangan anak perempuan yang dia asuh dahulu.

Keduanya berpelukan sejenak terlihat pancaran mata yang berbinar dari bibi Mei ketika melihat penampilan Mathilde sekarang.

Anak ini sudah meraih mimpinya yaitu menjadi jendral yang terhormat .

"Bibi bagaimana bisa tinggal sejauh ini dari wilayah Kekaisaran ? "

"hem... semua orang memiliki masalah nya sendiri dan kau tidak mungkin mengetahuinya. Bibi tinggal disini karna merasa nyaman, perasaan tertekan selama bertahun-tahun pun hilang ditempat baru"

Mathilde memangut paham kepada penjelasan bibi pengasuh nya.

"aku bisa paham bi. Oh iya dimana Alex bukankah dia seumuran dengan kami? "

Mathilde, Amelia dan Alex adalah anak anak yang tumbuh bersama waktu kecil. Ajaibnya kelahiran Alex bersamaan dengan lahirnya Amelia sehingga kediaman Wilson waktu itu mendapati dua bayi sekaligus dalam semalam .

Bibi mei hanya menjawab pertanyaan Math singkat dia tampak resah bila berbicara tentang putranya "Alex dia sedang mengantar daging ke kota mungkin besok baru bisa kembali"

"ow baiklah bi , aku pergi dahulu"

"Math, bagaimana dengan Amelia ? "tanya Bibi Mei sebelum membiarkan Math sepenuhnya pergi dari toko nya.

Wanita tua tersebut harus mendongakkan wajahnya keatas karna Mathilde begitu tinggi saat berada di atas kuda. "Dia baik-baik saja, bahkan Kekasihku sudah menikahinya. dia menjadi selir Kaisar sekarang "jawaban santai Math membuat Bibi mei seketika tercengang tak percaya dengan perkataan nya.

"Oh ya tuhan! bagaimana bisa anak itu merebut kekasih Kakaknya sendiri "

Meldavian

Keluarga Brownsville adalah bangsawan terkemuka di meldavian.Kediaman mereka sangat luas hampir dengan arsitektur bangunan yang mewah seperti sebuah istana .

Kedatangan Math berserta pasukan pilihannya disambut baik oleh Tuan Brownsville, jendral dan Tuan besar itu tengah berbincang santai di halaman depan sembari melihat latihan yang prajurit mereka lakukan.

"Waktu paling singkat untuk mempelajari teknik ini bisa sampai satu minggu tapi bila belum terbentuk sempurna maka saya akan meninggalkan beberapa prajurit agar melatih pasukan anda kembali. "

"sedangkan saya harus pergi ke perbatasan karna ada banyak masalah kecil yang terjadi disana baru-baru ini" Mathilde menjelaskan waktu nya di meldavian , dia hanya bisa melatih selama seminggu setelah itu dirinya harus kembali ke lapangan seperti biasa.

"Saya mengerti kesibukan anda Nona Mathilde, suatu keberuntungan bagi Brownsville menerima kedatangan anda. Seorang jendral perang yang namanya ditakuti oleh semua orang di benua ini"

Mendengar kekejamannya terkenal di Brownsville, Math hanya tersenyum kecil dengan sanjungan tersebut.

"Saya juga beruntung karna bisa bekerjasama dengan Tuan, dan saya berterimakasih kepada anda sebab telah mengerti keadaan saya saat ini"

"Hahaha santai saja nona, saya dulu juga sempat berada di militer jadi mengerti tentang tugas anda sebagai jendral di sana" perbincangan santai itu membuat image Mathilde dimata Tuan Brownsville menjadi baik,dan dirinya danggap sebagai orang yang sangat bertanggungjawab terhadap tugas yang dia emban.

Dalam ruang pertemuan  pejabat keuangan tidak berani mengangkat wajahnya didepan Kaisar. Kecurangan yang dia lakukan sudah diketahui oleh pria kejam dihadapan nya.

"Bagaimana kau menjelaskan hal  ini"

Dengan  bibir bergetar pejabat itu langsung mengakui perbuatan nya daripada mengelak dan ujung ujungnya mendapatkan hukuman berat dari Kaisar.

Lebih baik aku akui semuanya .

dia segera berlutut dibawah kaki Tuan nya sambil mengakui kesalahan yang dia perbuat . "Saya mengaku salah Kaisar,karna telah menggelapkan uang pajak selama  dua tahun terakhir , catatan pajak yang asli masih saya simpan dan itu adalah bukti bahwasannya saya melakukan korupsi di pemerintahan "

"Kau mengakui juga kesalahanmu, Feng bawa dia ke ruang bawah tanah.

Lakukan seperti biasanya, untuk barang  bukti orang pemerintahan akan mengambil nya sendiri "

Selang beberapa saat pejabat korupsi tersebut berteriak ketakutan memohon ampun kepada Kaisar. Supaya tidak dimasukkan kedalam penjara mengerikan itu.

"Ampuni saya Kaisar...! tidak jangan kedalam sana kumohon! Kaisar saya berasalah ,hentikan! "

Sayang teriakannya tidak digubris sama sekali ,bahkan Kaisar mengacuhkan ekspresi ketakutan nya ketika ia melewati sang pejabat.

"Kaisar ampuni saya...! "

Masalah sudah selesai . Sekarang Frederick fokus menyiapkan keberangkatannya ke meldavian demi menyusul Mathilde.

Ditengah persiapan, pelayan  mengabari nya akan kedatangan Amelia di luar sana.

"Jadi katakan masalah mu selir"

Melihat sikap polos bak lotus putih itu hanya membuat Fred memandang nya jijik, Penampilan luarnya sangat berbeda dengan watak aslinya yang seperti ular.

Aku yakin banyak orang sudah tertipu oleh penampilannya ujar Fred didalam benak.

Trik murahan kembali Amelia lakukan dengan menangis didepan pria tidak berperasaan itu. "Hiks hiks aku dengar Kaisar sedang mengawasi bisnis keluarga saya. hik karena hal itu ayah begitu terpukul menghadapi krisis yang ada saat ini ,hiks hiks aku tidak tega melihat nya "

Sejenak ucapannya terhenti kemudian dilanjutkan dengan nada terbata-bata. "Bisakah Kaisar mencabut perintah itu, tolong ringankan hukuman ayah dengan hal lain"

Sebuah permintaan konyol yang seketika membuat Frederick tertawa sinis bak iblis dari neraka, Kini sisi kejamnya  dia perlihatkan kepada Amelia yang begitu bodoh.

"Hahaha baik  aku akan menuruti permintaan mu..."

"Benarkah Kaisar? Terimakasih terimakasih Kaisar" Jawab Amelia senang tanpa dia sadar bahwa semua itu hanya jebakan belaka Kaisar iblis.

"Feng! cabut hukuman pada Duke Wilson karna selir yang memintanya.Sebagai gantinya bawa pria tua itu ke penjara Melbourne "

"Apah!? "

"Kenapa  terkejut ,ini yang kau minta. Jangan salahkan aku menghancurkan bangsawan Wilson dari Aria mulai sekarang"

"Kenapa Kaisar melakukan ini kepada keluarga saya? " tanya Amelia dengan air mata bercucuran, dia menyesal sudah dibodohi bak orang idiot.

"Karna mereka hanya perasit bagiku" Ujar Frederick kejam tepat di depan wajah menyedihkan Amelia, ketika sudah puas menikmati ekspresi itu Fred pergi meninggalkan selirnya yang terduduk lemas disofa.

"A aku harus nya tidak melakukan ini, bodoh! Kenapa aku sangat bodoh dihadapan nya!? "

Perasaan bersalah kini menghantui Amelia, Akibat kebodohannya keluarga Wilson akan hancur dalam sekejap oleh Frederick Kaisar iblis.

Feng adalah anjing setia milik Fred, sifat nya tidak jauh berbeda dengan tuanya yang kejam. Melihat Amelia duduk terlalu lama disofa tersebut , dia segera menegur kemudian tanpa rasa simpati ia menyuruh Amelia pergi dari ruangan Kaisar.

"Selir anda harus pergi dari sini"

"Siapa kau!? Hanya anjing gila yang tidak berperasaan " baru saja mengucapkan kalimat itu anak buah Feng langsung menyeret paksa Amelia untuk keluar.

Sedangkan Feng sedang menatap dalam sofa bekas orang orang bermasalah tadi, dia kemudian mengeluarkan kalimat singkat.

"Bakar sofa nya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!