Pergi

Besoknya keluarga Wilson dibuat gempar saat anak angkat mereka pulang bersama Kaisar yang sejak kemarin belum kembali ke istana. Amelia lalu diantar ke rumah ayahnya sebentar sembari menunggu kabar sang suami. tapi tidak disangka pria itu malah pulang dengan Kakak tiri nya.

"Kaisar, kenapa baru kembali sekarang. Apa yang mulia datang kemari karena ingin menjemput ku" Amelia berlari tergesa-gesa ketika menyambut kedatangan Frederick. Dia dengan percaya diri mengatakan alasan kedatangan Fred karena dirinya.

Adik tiri yang baik hati itupun mencoba membuat Mathilde cemburu. Sedangkan Math hanya bisa tersenyum paksa melihat itu semua,

dasar kekanak-kanakan.

Ehem

Deheman tuan Wilson akhirnya menghilangkan suasana canggung tersebut. ia kemudian mencoba untuk berfikir positif tentang kedatangan Kaisar yang secara kebetulan datang bersama dengan putri angkat nya.

"Silahkan masuk Kaisar tolong maafkan Amelia. dia seharusnya menunggu anda di istana. tapi gadis manja ini malah kembali ke rumah orang tuanya, dia pasti merepotkan yang mulia"

Frederick sudah muak dengan tingkah keluarga Wilson yang membuat kesalahpahaman sendiri.dia ingin sekali mengatakan bahwa memang benar ia dan Mathilde semalam bersama.

Frederick kemari karena ingin mengantar Mathilde pulang dan mengungkapkan kebenaran. Dengan mengibaskan tangannya Fred menolak dilayani oleh Amelia. "Pergilah aku tidak meminta mu untuk melayani ku"

Amelia dan ayahnya saling bertukar pandang melihat sikap dingin Kaisar yang belum juga cair.

"Duduklah disamping ayah Lia.Suami mu pasti sedang kelelahan"

"baik ayah" Amelia pun menuruti perintah dari ayahnya, dia lalu duduk disamping tuan Wilson dan bersikap manja kepada nya.

Mathilde yang melihat itu semua berusaha menutupi wajah sedihnya. Karna Mathilde belum pernah merasakan kasih sayang seperti itu. Menyadari kesedihan wanita nya , Kaisar tanpa berbelit kata segera mengatakan maksud kedatangan nya.

"Tujuan ku kemari untuk mengakui sesuatu kepada tuan Wilson "

"Mengakui apa Kaisar? " tanya tuan Wilson dengan wajah penasaran, ada masalah apa sebenarnya di antara anak muda ini .

"Aku dan Mathilde sebenarnya telah menikah sejak satu tahun yang lalu.Kami menikah secara rahasia tapi Paus telah merestui hubungan ini " Baik tuan Wilson dan Amelia mereka sama sama terkejut dengan pengakuan Kaisar, apa lagi Mathilde juga menyetujui pernyataan itu.

Brak!

"Apa maksud kalian! beraninya membohongi ku "

Menatap kemarahan ayahnya, Mathilde mencoba menjelaskan dia juga meminta maaf atas keputusan yang tidak pernah di diskusikan ini.

"Maafkan Mathilde ayah. Kami melakukan nya tanpa sepengetahuanmu, ini karena waktu itu sangat lah mendesak"

Plak

Dengan kemarahan memuncak Tuan Wilson langsung menampar keras putri angkatnya. Dia tidak mengerti apa yang mereka berdua pikirkan ketika melakukan pernikahan rahasia itu.

"Hiks hiks kalian berdua pengkhianat! a aku membencimu Math! hiks hiks... "Teriak amelia histeris, dia tidak terima kenyataan kalau kakaknya adalah istri pertama dari Kaisar .

Sedangkan dirinya lah yang kedua. Apa kurangnya aku!? kenapa Fred tetap memilih anak angkat itu ketimbang diriku yang merupakan anak sah keluarga Wilson.

Amelia pun langsung berlari menuju kamarnya.

"Maaf ayah " Ucap Mathilde lirih, Sedangkan Frederick sungguh menyayangkan sikap kasar tuan Wilson kepada wanita nya. Ingat saja semua ini akan dia balas nanti.

Frederick memeluk erat Mathilde dan berusaha menenangkan perasaan istri pertama nya.

"Sungguh sikap yang disayangkan Tuan Wilson. Aku harap ini terakhir kalinya kau menyakiti wanita ku " Ucap Frederick tegas dia mengucapkan nya tanpa rasa takut kepala keluarga Wilson.Padahal konsekuensi dari sikapnya dia akan membuat ekonomi Aria semangkin sulit.

"Heh! kemasi barang barang milik Mathilde sekarang, dia sekarang bukan lagi nona Wilson. sejak dirinya mengkhianati Amelia ikatan keluarga ini juga putus pada saat itu juga " Tuan Wilson menatap remeh ancaman Frederick karena dia tau kondisi Kekaisaran saat ini masih membutuhkan dukungan dari keluarga nya.

Aku ingin lihat bagaimana Kaisar menghadapi masalah krisis pangan tanpa adanya dukungan dari dia.

"Tidak ayah! maafkan aku... aku berdosa mengkhianati adik hiks maafkan aku"

"Cih anak tidak tau diri, aku menyesal telah membesarkan wanita rendahan seperti mu! "

Keteraluan ,berani sekali dia menghina istriku batin Frederick penuh amarah .Sekarang dia menjadi benci kepada keluarga Wilson setelah tau perlakuan mereka begitu buruk terhadap Mathilde nya.

"Cukup kita keluar dari sini Mathilde! jangan menangis lagi, mereka tidak pantas untuk merendahkan mu "

Frederick tadinya berniat mengajak Mathilde untuk tinggal di istana, tapi tawaran itu jelas Math tolak mentah mentah. Memangnya siapa dia? hanya istri rahasia yang tidak diakui status nya oleh publik.

Dengan berat hati Fred mengantarkan kekasihnya menuju rumah pribadi milik mereka yang belum selesai di renovasi .

Hanya kastii berukuran sedang yang bergaya Eropa klasik . Rumah impian yang menjadi tempat tinggal terbaik untuk keduanya tinggali nanti, ketika sudah resmi bisa hidup bersama.

"Bagian gudang kayu masih belum selesai dan di isi. jadi aku akan mengirim kayu kesini besok supaya kau bisa membuat perapian sendiri "

"Hem, terimakasih perhatian nya Fred "jawab Mathilde yang berwajah sembam, badannya masih dipeluk erat oleh Kaisar sehingga ia bisa merasa sedikit tenang.

" masuklah kedalam aku cari kayu bakar dulu, aku yakin kamu kedinginan "

"oke"

Tak lama kemudian Frederick mengganti pakaiannya dengan yang sederhana. Dia mulai menebangi beberapa pohon yang sudah tampak tua diluar kastil mereka. Satu persatu kayu yang telah dipotong-potong, Fredrick bawa masuk kedalam rumah.

Ia lalu membuat perapian sebagai pemanas ruangan, sembari ikut memanggang daging rusa hasil tangkapan nya tadi.

"Wah sayang kau memanggang daging rusa dengan baik "

Pujian itu terlontar dari mulut istri pertamanya yang cukup lama memperhatikan aktivitas Fredrick .

Priaku sungguh mandiri gelar Kaisar pun tidak ada apa-apa nya bila sudah menjadi suamiku . Batin Mathilde bangga karena bisa membuat Fredrick menjadi orang sederhana padahal dia lahir dari sendok emas dan dikelilingi oleh kemewahan.

"Kamu suka Math, kalau begitu cicipilah.bumbu sudah sesuai dengan resep yang biasa kamu gunakan, hem untuk rasa harusnya tidak buruk "

Mathilde lalu mengambil potongan kecil daging dia mencoba merasakan cita rasa dari makanan tersebut. Dengan khawatir Fred menatap ragu ekspresi serius istrinya saat mencoba hasil panggangan .

"dagingnya gosong dibagian luar sehingga terasa pahit sedikit tapi yang lain tetap enak ko"

Mendengar pendapat jujur Math, Fred menggapainya sambil tersenyum dan menjawabnya santai. "baik baik pendapat jujur istriku ini pasti akan aku ingat ketika memanggang daging lagi "

"Baiklah mari kita makan malam "

Cup

Kecupan singkat di bibir tak lupa Kaisar lupakan untuk Math.Perhatian kecil seperti itu memang menjadi kebiasaan sehari-hari tetapi percikan cinta dihati Mathilde tidak pernah hilang atapun pudar.

Mereka saling menyempatkan diri untuk memberikan perhatian kecil kepada satu sama lain. Agar hubungan tersebut tidak ada fase bosan yang bisa berakibat perselingkuhan .

"Kamu yakin tetap berada disini Fred? "

Bukan bermaksud mengusir suaminya, tapi Mathilde sadar kalau Fredrick sekarang memiliki banyak wanita yaitu dia dan Amelia serta beberapa selir di istana. Apalagi kejadian di rumah Wilson, adik tirinya terlihat kecewa oleh rahasia pernikahan mereka.

Dia sebenarnya tidak peduli dengan perasaan Amelia tetapi khawatir tentang Tuan Wilson yang bisa menggunakan kekuasaannya kapan saja .

"Aku tentu saja akan tetap disini untuk menemanimu"Fredrick dengan lugas menjawab pertanyaan Mathilde. Yang sebenarnya Math sedang mengkhawatirkan kondisinya ,saat harus menghadapi kekuatan keluarga Wilson yang tengah marah kepadanya.

Melihat istrinya terus terdiam resah.

Fredrick segera menghibur keresahan wanita itu dengan mengusap salah satu pipi Math dan berkata lembut. "Kekaisaran Aria akan baik baik saja, keluarga Wilson bukan lawan yang berat untuk ku Math. hanya saja mungkin selama ini kau belum melihat seluruh kekuatanku"

Mathilde pun langsung merasa bersalah dia tidak bermaksud meremehkan kekuatan Fredrick yang dilihat lemah. "Maaf Fred aku tidak bermaksud meragukanmu, hanya saja aku khawatir kalau masalah ini bisa membuat para tetua istana lain juga ikut mengkritik mu"

"Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku. tapi lihatlah besok , aku pasti akan menghentikan krisis ini "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!