Suatu pagi yang cerah aku dan keluarga pergi ke suatu taman yang indah dan menawan. Aku pergi bersama keluarga untuk berolahraga bersama. Aku melihat banyak kupu-kupu yang cantik mereka berwarna warni dan mereka terdiri ada yang kecil juga yang besar. Saat aku berolahraga, aku bertemu teman sekolahku dan juga sahabat kecilku yang bernama Sinta ia sangat cantik jelita dan baik. Sinta juga pergi bersama keluarganya untuk berolahraga. Aku bertanya sama Sinta mengapa mereka ada disini juga. Sinta bilang mereka terpesona melihat taman yang indah, jadi mereka pun sepakat untuk pergi ke taman ini juga. Aku meminta izin ke orangtua ku untuk berkeliling taman bersama teman sekolahku dan juga Sinta. Teman sekolahku ada 3 orang yaitu Cika, Lina dan Caca. Teman sekolah ku mereka pergi bertiga tidak didampingi oleh orangtuanya karena orangtua mereka sedang bekerja jadi mereka pergi bersama keluarga Sinta. Kami bermain ayunan bersama-sama dan orangtua kami sepakat untuk makan siang di taman ini. Aku sangat senang dan bahagia karena kami bisa makan bersama sama dan kumpul.
“Kapan lagi kan kita makan bersama seperti gini.’’ ujar Sinta
“Iya kapan lagi kita makan kayak gini.” ujar Cika
Aku, Lina dan Caca pun tersenyum.
Orangtua ku berencana mengajak keluarga Sinta dan teman teman ku ke pantai. Setelah makan kami lanjut pergi ke pantai untuk berenang. Sampai di pantai kami ganti baju renang dan langsung berenang, airnya sangat jernih dan dingin. Aku, Sinta dan teman teman ku sampai kedinginan, sesudah berenang kami panggil untuk makan tiba-tiba ibuku mengajak kami untuk melihat lebih banyak keindahan di pantai ini. Ibu menyewa 2 perahu agar kami bisa berlayar di tengah pantai. Satu untuk keluarga Sinta dan satunya lagi untuk keluargaku. Kami sangat menikmati pemandang laut yang indah dan cantik. Aku sangat senang bisa naik perahu ini, pertama kalinya aku naik perahu hatiku sangat senang dan bahagia. Aku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keindahan yang diberikan.
“Teman-teman apa kalian menikmati pemandangannya.” sebut Lina
“Iya, aku sangat menikmati pemandangannya.” ujar Cika
Kami semua sangat menikmati pemandangannya. Tidak terasa hari sudah mau sore, kami pun kembali ke daratan. Sesampainya di daratan kami pun ganti baju, sesudah ganti baju kami lanjutkan menikmati sunset. Pemandangan sunset sangat luar biasa dengan panorama yang menawan perlahan meninggalkan cahayanya. Hari sudah hampir malam kami berkemas untuk pulang, sebelum pulang aku menawarkan sinta untuk berkunjung ke rumah ku besok.
Keesokan harinya keluarga Sinta datang kerumahku, perasaan hatiku sangat gembira. Orangtua ku bicara sama keluarga Sinta dan aku mengajak Sinta bermain diteras rumah, kami bermain permainan petak upet, kejar kejaran pokoknya serulah.
“Aku capek nih.” ujar Sinta
“Iya sama, kita istirahat dulu ya. Bentar aku ambilkan minum dulu.” ujar aku sambil masuk ke dalam rumah mengambil minum
“Ini Sinta minumnya” ujar aku
“Terima kasih.” ujar sinta
” Iya sama sama.” ujar aku
Selesai istirahat kami lanjut bermain sampai tidak terasa hari mulai gelap, keluarga Sinta berpamitan untuk pulang
“Kami pulang dulu.” ujar keluarga sinta
“Iya terimakasih sudah mau berkunjung kerumah kami.”ujar keluarga aku
“Iya sama sama.” kata keluarga Sinta
Keluarga aku pun ikut berkata “Jangan lupa datang lagi ya.”
Liburan aku begitu menyenangkan bersama orang-orang tercinta.
Sebenarnya, sudah lama aku tidak berkunjung ke desa nenek maka kesempatan berlibur ke rumah nenek sangat menggembirakan hatiku.
Pukul delapan pagi aku berangkat bersama ayah. Ayah mengendarai motor dan aku membonceng di belakang. Setelah menempuh sekian puluh kilometer, akhirnya kami sampai di rumah nenek.
Keesokan harinya, aku diajak keponakan ayah untuk pergi ke sawah nenek. Kebetulan hari itu nenek lagi panen padi. Sawah nenek tidak jauh dari rumah.
Beberapa menit saja aku sudah sampai di lokasi sawah nenek. Banyak orang sedang memanen padi di sawah nenek. Ada yang menyabit padi. Ada pula yang merontokkan butir padi dengan alat perontok padi.
Hari ketiga, aku diajak ayah ke rumah teman lamanya di pinggiran Danau Singkarak.
Rumah teman ayah berada di pinggiran danau sehingga dengan leluasa dapat menyaksikan keindahan danau Singkarak. Danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Hari-hari berikutnya aku lalui dengan menyenangkan. Ikut bergabung bermain bersama teman di desa itu.
Ternyata, mereka sangat ramah dan suka bergaul. Aku merasa seakan-akan sudah lama bergaul dengan mereka.
Hari terakhir, aku merasa enggan meninggalkan desa nenek. Desa yang subur, penduduknya yang ramah dan suka bergotong-royong.
Rasanya, aku ingin terus berada di desa nenek tetapi itu tidak mungkin. Sore hari aku pulang kembali ke rumah bersama ayah.
Seminggu penuh aku berada di rumah nenek menjalani masa libur. Pengalaman yang sangat menyenangkan.
Jika ada kesempatan liburan sekolah pada masa berikutnya, aku meminta pada ayah agar kembali berlibur di rumah nenek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments