Bang Seba membawa masuk Raya ke dalam mess transit. Suasana yang tidak familiar di rasakan Raya sebab baru kali ini dirinya masuk kedalam lingkungan tentara. Baru kali ini juga selama kurang lebih satu tahun lamanya Bang Seba hanya bekerja di bagian lapangan dan tidak pernah menampakkan diri.
"Abang beneran tentara? Semua orang menyapa Abang dengan sebutan kapten." Selidik Raya.
"Apa saja yang kamu tau tentang Kapten?" Tanya Bang Seba.
"Hmm.. pelaut?? Pilot??? Semacam kepala security. Abang yang mana?"
"Pertanyaanmu yang pertama." Jawab Bang Seba.
Refleks Raya menutup mulut dengan kedua telapak tangan saking kagetnya. "Abang benar tentara? Berarti Abang menyekapku?? Abang bilang kita hanya pacaran????" Tanya Raya meminta kepastian.
"Siapa suruh kamu merusuh di wilayah tentara. Apa kamu tidak tau landasan pacu untuk pesawat adalah kawasan yang steril dan tidak sembarang orang bisa masuk." Jawab Bang Seba.
"Tau, tapi semua sudah terencana dan tersembunyi sangat rapi. Lalu siapa yang membocorkan?" Kata Raya bingung.
"Otak siput begini kenapa bisa jadi ketua Genk. Apa nama Genk mu itu? aneh..!!"
"Genk Jebeber'S." Jawab Raya dengan bangga.
"Hahahaha... Apa itu?"
"Itu singkatan yang sudah di keramatkan. Aku dan sahabatku Dini yang memberi nama. Jebeber'S.. Jeli, berbakat dan berpotensi." Dengan bangga Raya mengatakannya namun tidak dengan Bang Seba yang malah terbahak.
"Kau dan temanmu ini sekarang adalah DPO karena ulah sendiri. Jeli dari mananya? Bakat apa? Potensi yang bagaimana?? Kalian semua sangat berpotensi untuk di jebloskan ke dalam jeruji besi. Lagipula atas dasar apa kamu bisa jadi ketua Genk??? Apa tidak ada kandidat yang lebih parah lagi???" Ledek Bang Seba.
Seketika kening Raya berkerut. Ia merasa amat sangat di remehkan seorang pria yang sama sekali tidak pernah ada dalam bayang hidupnya.
Bang Seba pun merasakan hal yang sama. Entah dirinya mimpi apa dari beberapa jam yang lalu bisa hidup bersama bocah nan tengil, tapi sayangnya kini dirinya harus menerima hadirnya gadis itu.. tak tau untuk berapa lama atau mungkin malah akan satu nafas bersama sepanjang usianya.
"Brooo.. bawa siapa lu?" Tanya Bang Ilham, litting Bang Seba yang juga masih berpangkat bujang senior di mess perwira.
"A_dik." Jawab Bang Seba karena tertodong pertanyaan dadakan dari Bang Ilham.
Bang Ilham yang mendengarnya seakan kejatuhan rejeki nomplok. "Onde Mande... Mimpi apa aku semalam, bisa bertemu gadis cantik macam pualam." Rayu Bang Ilham.
"Kenalkan, saya Abang Ilham. Blasteran Jawa padang. Ibu Padang.. Ayah Jawa. Jadilah Abang dari hasil perpaduan perpaduan jiwa dan raga." Bang Ilham berusaha meraih tangan Raya tapi masih kalah cepat dengan sodoran balasan tangan dari Bang Seba.
"Jangan lama-lama. Raya alergi bulu." Kata Bang Seba menepis tangan Bang Ilham.
"Oohh.. namanya Raya. Aduuhh.. Galak sekali lah Abang ipar ini. Mengganggu anak muda saja." Bang Ilham tak berhenti berusaha. Ia tersenyum nakal di hadapan Raya. "Jangan di ambil hati ya cantik, Abang tidak berbulu."
Raya tersenyum cantik mendengar celotehan Bang Ilham. Senyum yang tidak pernah di lihat Bang Seba dan itu membuat Kapten Sabda Palinggih sangat kesal.
"Masuk..!!!! Anak gadis jangan lama di luar..!! Banyak siluman kuda." Perintah Bang Seba terlihat tidak main-main.
Raya memonyongkan bibirnya dan kembali kesal.
"Masuklah cantik, besok kita bisa bertemu lagi. Tenang saja, Abang Ilham disini." Bujuk Bang Ilham.
Raya kembali tersenyum. "Iya Abang. Raya masuk dulu ya." Pamit Raya.
Bang Seba menarik nafas, tangannya mengepal menahan rasa jengkel.
"Ada perlu apa?" Tanya Bang Seba menegur Bang Ilham karena pria itu terus memandangi Raya hingga masuk ke dalam rumah transitnya.
Tak tau apa yang di rasakannya, yang jelas Bang Seba merasa Bang Ilham kini adalah rivalnya selain Mex. Mata Bang Ilham yang terus memandangi Raya membuatnya ubun-ubunnya memanas.
"Ada apa broooo????" Tanya Bang Seba sekali lagi.
"Oohh.. tadi aku mencoba menghubungimu tapi tidak kau jawab juga. Perhari ini kau harus lapor pada Danyon. Sambil menunggu Sprin mu turun.. kamu sudah bisa menduduki jabatan KaIntel menggantikan posisi senior."
Bang Seba mengangguk saja. Itu berarti besok pagi dirinya akan memakai seragam dinas yang sudah lama tidak pernah lagi di kenakan juga dirinya harus merapikan penampilannya untuk besok pagi.
"Oke. Monitor. Thanks infonya. Pergilah..!! Aku mau tidur."
"Yaaaa.. kok begitu, minimal kenalkan dulu aku dengan adikmu itu..!!" Pinta Bang Ilham.
Bang Seba melangkah masuk ke dalam rumah. "Nggak bisa, sudah kubilang Raya alergi bulu."
jdeerr..
"Kurang ajaaarr..!!" Umpat Bang Ilham yang sudah paham watak sahabatnya.
~
Bang Seba memberikan pakaiannya yang longgar agar Raya bisa memakainya sebab pakaian Raya baru akan di antar abdi dalemnya besok pagi.
"Raya nggak mau pakai ini."
"Ya sudah terserah kau saja. Lebih baik tidak usah pakai apa-apa." Kata Bang Seba.
"Enak di Abang donk, lihat pemandangan gratis.
Bang Seba tersenyum mencibir. "Dada mana dadaaa???? Mau merayu tuh harus punya aset. Tombol on off aja tenggelam begitu." Ledek Bang Seba sembari menenggak air minumnya.
Raya hanya melirik mengurangi perdebatan dengan pria di hadapannya itu. Saat itu juga dirinya langsung membuka pakaian di hadapan Bang Seba.
Seketika mata Bang Seba nyaris melompat dari tempatnya. Air minum menyembur di udara saking kagetnya. Dua bongkah melon California membuat terong Jepangnya tegang menjulang. Ia terbatuk tersedak air minum.
"Baaaang.. basah nih..!!!!" Protes Raya.
"Astagfirullah hal adzim.." Bang Seba terduduk lemas di kursi.
"Semua jadi basah khan, Abang kenapa sih??" Gerutu Raya.
"Heeeehh.. Berapa kali kamu membuka pakaian di hadapan laki-laki??"
"Ya nggak pernah lah. Raya hanya mau buka baju di depan laki-laki yang nggak jantan dan nggak punya nafsu, biar aman." Jawab Raya sepolos kain sutra.
"Lain kali jangan pernah kamu lakukan hal seperti ini..!! Mata laki-laki bisa buta, ternoda melihat badanmu." Gerutu Bang Seba.
"Jadi masih kurang seksi ya Bang, baiklah.. besok Raya mau beli pembesar 'boom'." Kata Raya mantap sambil melihat dirinya di kaca.
Bang Seba memijat pangkal hidungnya. " Nggak usah macam-macam. Itu sudah lebih dari cukup. Cepat pakai baju nya. Kepala Abang sakit." Pinta Bang Seba.
"Baju Abang terlalu besar."
"Pakai sekarang Rayaaa.. Jangan mengundang mautmu sendiriiii..!!!!!" Ucap Bang Seba tidak main-main.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Ita Mariyanti
😂😂😂🤣🤣 ampun Ray.... ati3 d tembak rudal mode failed...
2023-11-29
0
Ita Mariyanti
ampyun bang Seb...kui istri mu looo😍😍😍
2023-11-29
0
Ita Mariyanti
paan itu jebeberS Thor 🤨🧐
2023-11-29
0