BAB 3

"Bapak lihat, kamu sudah sukses, Akram. Bapak dan ibu sangat senang melihat kehidupan rumah tangga kalian yang mulai sejahtera," ucap pak Kojim, bapaknya Azzura. Akram terlihat tersenyum lebar. Dia sangat puas sekali bisa menunjukkan bahwasanya dirinya saat ini bisa sukses dan kaya raya.

"Alhamdulillah, pak! Ini semua berkat doa dari bapak ibu juga sehingga saya bisa berhasil dan sukses seperti sekarang ini," kata Akram.

Dalam hati Akram tertawa penuh kepuasan bisa menunjukkan bahwa dirinya bisa berhasil dan sukses. Apalagi dengan kekayaannya sekarang ini, dia akan menjadi orang yang dihargai dan dihormati. Orang-orang akan mendekati dirinya bahkan akan tunduk pada ucapannya.

"Ah kamu terlalu merendah sekarang, Akram. Jadi sekarang ini apa usaha yang sedang kamu geluti sekarang ini? Sehingga kamu bisa meraih pundi-pundi kekayaan yang melimpah dalam kurun waktu sangat dekat," ucap pak Kojim. Akram sedikit berpikir dia harus menjawab apa. Sedangkan toko sembako nya baru juga ia buka di dekat pasar.

"Sebenarnya ini masih saya rahasiakan pak. Tapi karena bapak bukan orang lain, maka saya akan jujur dengan bapak. Sebenarnya saya menanam saham di perusahaan penambangan batubara. Dari sanalah saya sukses mengeruk keuntungan yang berlipat-lipat. Bahkan modal awal pun sudah kembali. Selain itu sekarang ini saya mulai membuka toko-toko sembako dan kebutuhan sehari-hari di setiap titik-titik pasar di kota ini," cerita Akram. Pak Kojim yang mendengar cerita dari Akram hanya manggut-manggut sambil mengelus dagu nya sendiri.

"Hem, begitu rupanya!?" sahut pak Kojim.

"Mungkin kalau bapak butuh modal usaha, saya akan mengusahakan nya," kata Akram.

"Eh, tidak tidak Akram!? Bapak cukup senang dan lega saja. Kamu bisa membahagiakan anak dan cucu-cucuku. Bapak dan ibu sudah lebih dari cukup dengan gaji pensiunan kami. Kami sebagai orang tua sudah ikut senang melihat kalian berhasil," ucap pak Kojim.

"Saya ingin merenovasi rumah bapak ibu ini. Jika bapak mengijinkan. Rumah ini adalah bangunan lama yang seharusnya diperbarui," ucap Akram sambil melihat ruangan rumah milik mertuanya itu yang terlihat kuno.

"Tidak perlu Akram. Selagi rumah ini masih kokoh dan kuat berdiri, kami sudah sangat bersyukur, Akram!?" kata pak Kojim.

"Tidak apa-apa pak!? Kami akan malu jika orang-orang akan berkata pada kita kurang memperhatikan bapak ibu. Apalagi keadaan rumah bapak ibu seperti ini. Apa kata orang jika rumah saya seperti istana sementara rumah bapak ibu seperti ini," ucap Akram.

"Tidak usah, nak Akram!? Biarkan saja mereka berbicara yang tidak-tidak," sahut pak Kojim.

"Jangan khawatir pak!? Sekarang ini uang saya sudah banyak. Usaha saya sudah mulai berjalan dengan lancar," kata Akram. Pak Kojim hanya bisa tersenyum saja saat dipaksa seperti itu. Apalagi Akram memberikan dan menyodorkan banyak uang beberapa gepok warna merah di depan pak Kojim.

"Ini untuk kebutuhan bapak ibu sehari-hari. Semoga cukup yah, pak!?" kata Akram.

"Ini lebih dari cukup, nak Akram. Bapak jadi merasa malu pernah merendahkan kamu," ucap Pak Kojim.

"Yang lalu biarlah berlalu, pak!?" kata Akram.

☠️☠️☠️☠️☠️

"Ayah, ibu ada ular di dalam mobil ayah!?" teriak salah satu anak pertama Akram dan Azzura.

Semua yang mendengar teriakan salah satu anak Akram itu segera terperanjat dan berlari ke arah suara anak Akram yang berteriak ketakutan.

"Ada apa ini? Apakah nyai datang dan mengganggu anak-anakku?" batin Akram yang segera berlari ke arah suara teriak kan anak-anak nya.

"Mana ada ular nak!?" kata Akram sambil membuka pintu mobilnya.

"Tadi ada ayah?! Ular itu berkepala manusia. Dia sangat jelek, ayah!?" ucap salah satu anak Akram menjelaskan. Akram mengerutkan dahinya.

Pak Kojim dan juga bersama dengan istrinya ikut memeriksa. Apakah benar ada ular yang dimaksud oleh cucu nya.

"Kamu mungkin saja sedang mengigau, nak!? Bukannya kamu tadi sedang tidur siang?" ucap pak Kojim sambil menggendong cucu nya yang paling kecil yang berusia sekitar empat tahun.

Akram dan juga Azzura berusaha menenangkan anak-anak nya.

"Ya sudah, yuk! Kita pamit dengan kakek dan nenek. Kita pulang dulu. Lain kali kita kembali main ke rumah nenek kakek lagi," ajak Akram yang disetujui oleh Azzura, istrinya.

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

pake ngatain ularnya jelek😂

2023-09-29

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

jelek 2 juga istri bapak mu nak 😃😃😃

2023-04-04

1

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

nah begitu bener pak kojim

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!