BAB 2

"Ini uang untuk membayar hutang-hutang kita ke rentenir itu. Sisa nya buat kamu berbelanja dan membeli susu anak-anak kita. Kalau masih kurang, nanti akan aku kasih lagi," ucap Akram sambil memberikan uang lembaran-lembaran berwarna merah, ratusan ribu rupiah. Bahkan Azzura melebar matanya melihat begitu banyak uang yang diterimanya dari suaminya itu.

"Alhamdulillah, terimakasih mas Akram! Syukur lah, kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus. Aku ikut senang, mas!?" ucap Azzura.

"Iya, setelah ini aku ada rencana besar untuk membeli rumah, mobil dan membuka toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Aku ingin menunjukkan pada bapak ibu kamu, bahwasanya aku juga bisa memberikan kebahagiaan untuk kamu berupa materi," ujar Akram penuh percaya diri.

"Mas Akram, maafkan kedua orang tua ku yah, mas!? Mereka selalu membandingkan mas Akram dengan menantu bapak ibu yang lain. Sebenarnya maksud mereka baik supaya mas Akram lebih maju. Dan sekarang, mas Akram sudah menunjukkan semua kalau mas Akram juga bisa sukses dan berhasil," ucap Azzura.

"Oke, baiklah! Walaupun dia adalah orang tua kamu yang sudah pernah menyakiti aku, tapi aku tetap menghormati beliau," kata Akram.

"Iya, mas!? Mas Akram mau aku buatkan kopi?" tanya Azzura.

"Tidak usah! Lebih baik kamu ke tempat bu Subangun untuk membayar hutang-hutang kita. Bagaimana kalau aku mengantarkan mu?" kata Akram.

"Sekarang yah, mas!? Baiklah, anak-anak biar di jaga oleh bude sebentar," sahut Azzura bersemangat.

☠️☠️☠️☠️☠️

Dua minggu kemudian.

"Wow, bagus sekali rumah nya mas!? Selain luas, megah, kokoh, bangunan nya sangat elegan. Selera mas Akram benar-benar keren. Isi perabotan di rumah ini pun pasti mahal yah, mas!? Ternyata kamu benar-benar mewujudkan semua keinginan dan harapan kamu untuk membeli rumah untuk kita sekeluarga," ucap Azzura dengan mata berbinar. Akram tersenyum lebar dengan dada yang membusung ke depan.

"Semua untuk kamu dan anak-anak kita! Kamu senang, sayang?! Ayo, ikut aku!?" kata Akram sambil mengajak Azzura ke samping rumah itu. Mata Azzura semakin melebar tatkala dirinya melihat satu unit mobil mewah nangkring di dalam garasi rumah itu. Mobil itu berwarna putih.

"Mas Akram?! Ini mobil siapa, mas?!" tanya Azzura. Akram tersenyum lebar lalu meraih tubuh istrinya dan memeluk nya.

"Tentu saja mobil kita dong sayang!? Kamu senang bukan?" ucap Akram.

"Senang banget mas!? Ini benar-benar nyata kan, mas?? Kamu membeli rumah, mobil dalam waktu singkat. Kamu tidak sedang mempermainkan aku kan, mas?!" kata Azzura.

"Tidak dong sayang!? Bahkan aku sudah membeli satu ruko di dekat pasar. Nanti aku akan mencari orang untuk menjaga toko kita itu," sahut Akram.

"Hah, benarkah mas?! Mas Akram sudah memiliki rumah toko di dekat pasar?" ucap Azzura.

"Benar, sayang!? Kamu senang?" sahut Akram.

"Senang banget, mas!? Kalau begitu, aku besok akan mengundang ibu-ibu pengajian untuk datang ke rumah. Aku akan membagikan sedikit sedekah buat mereka. Selain itu kita akan mengadakan acara doa bersama untuk rumah baru kita ini, mas!?" ucap Azzura. Akram menyipitkan bola matanya.

"Eh?? Jangan! Eh em, maksudnya kamu boleh memberikan sedekah pada ibu-ibu pengajian itu. Tapi jangan dulu mengundang mereka ke sini untuk melakukan doa bersama," sahut Akram.

"Tapi kenapa, mas?!" ucap Azzura.

"Pokoknya, mas tidak setuju. Oke?!" kata Akram. Azzura menyipitkan bola matanya melihat ke arah suaminya.

☠️☠️☠️☠️☠️

"Azzura, khusus kamar ini, kamu dan anak-anak tidak boleh masuk yah!? Kamar ini sengaja khusus untuk aku bekerja dan tidak seorang pun boleh masuk dan mengganggu. Kamu mengerti kan, Azzura?" ucap Akram saat berjalan beriringan dengan azzura, istrinya.

"Kamar khusus untuk kamu bekerja yah, mas?! Baiklah, aku mengerti!?" sahut Azzura.

"Benar! Aku butuh sendiri supaya konsentrasi dengan kerjaan ku," kata Akram.

☠️☠️☠️☠️☠️

Di ruko milik Akram.

"Ini ruko milik kita, sayang!? Kamu senang bukan kalau sekarang aku sudah mulai sukses?" ucap Akram sambil menunjukkan ruko milik nya yang kini sudah penuh dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang akan dijual.

"Senang banget, mas!? Bapak ibu kalau mengetahui mas Akram sudah memiliki pekerjaan yang bagus, mereka pasti akan senang mas!?" kata Azzura.

"Bagaimana kalau kita ke tempat bapak ibu kamu? Kita bawakan banyak makanan untuk mereka. Sekalian kita ajak anak-anak berkunjung ke nenek kakek nya," sahut Akram.

"Benarkah, mas? Kita akan ke tempat bapak ibu? Kalau begitu, ayo kita menjemput anak-anak kita dan mengajaknya ke rumah nenek kakeknya," ucap Azzura bersemangat.

Terpopuler

Comments

Romi Tama

Romi Tama

kasih uang banyak..beli rumah mewah dll dalam waktu singkat kok istri nya tidak curiga ya?..terlalu polos atau gimana

2023-10-10

0

Xia LingLing

Xia LingLing

cocok jg selingkuh sama siluman 😄

2023-09-30

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

masa istrinya gak curiga kerjaan macam apa yang langsung bisa beli semua yang di inginkan

2023-09-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!