BAB 4

"Pak, apakah bapak tidak merasakan aneh kalau tiba-tiba saja menantu kita memiliki banyak uang? Kehidupan mereka kini berubah drastis. Ibu kok menjadi curiga, Jangan-jangan ada yang tidak beres," ucap bu Komariah, istri dari Pak Kojim.

"Maksud ibu tidak beres itu seperti apa?" sahut pak Kojim.

"Ibu takut jika nak Akram bersekutu dengan setan untuk mendapatkan kekayaannya," kata bu Komariah.

"Maksud ibu, menantu kita itu melakukan perjanjian pesugihan dengan makhluk lain?" sahut pak Kojim.

"Benar pak! Apalagi bapak lihat bukan? Cucu-cucu kita tadi sempat melihat hal-hal aneh di dalam mobil Akram. Ibu benar-benar takut jika diam-diam Akram memuja setan," kata bu komariah.

"Ibu jangan berprasangka buruk dulu, bu!? Siapa tahu kesuksesan yang dialami oleh Akram benar-benar hasil jerih payahnya dan usahanya," sahut pak Kojim.

"Tapi pak, kok ibu merasa ada sesuatu yang aneh deh dari gelagat nak Akram. Pak, coba lihat uang pemberian dari menantu kita itu pak. Di mana bapak menyimpan nya?" tanya bu Komariah.

"Ada, bapak simpan di lemari. Mau diapain bu?" sahut pak Kojim.

"Aku mau melihat bentuk uang itu, pak?!" kata bu Komariah.

"Sebentar bapak ambilkan terlebih dahulu. Memangnya apa bedanya sih, bu? Bentuk uang dari hasil pesugihan dengan uang hasil bekerja dengan cara halal?" ucap pak Kojim.

"Mungkin nanti kita bisa menemukan perbedaan nya setelah kita melihat dan memperhatikan nya secara teliti," kata bu Komariah.

Pak Kojim bergegas mengambil duit pemberian dari menantunya, Akram. Bu Komariah berjalan mengikuti langkah pak Kojim menuju almari di mana dirinya menyimpan uangnya.. Saat membuka lemari penyimpanan uang, Tiba-tiba saja pak Kojim melihat dua ular kecil di sana.

"Astaghfirullah, bu!? Kenapa bisa ada ular di dalam lemari kita?" ucap pak Kojim terlihat panik. Demikian juga bu Komariah.

"Benarkah pak!? Apakah uang nya masih ada pak?" tanya bu Komariah.

"Minggir lah dulu bu!? Bapak harus mengusir ular itu dan bila perlu membunuh nya. Kenapa bisa ada ular di dalam lemari ini. Dari mana datangnya ular ini?" ucap pak Kojim sambil mencari kayu tongkat untuk mengambil ular kecil yang berada di dalam lemari penyimpanan uang. Bu Komariah semakin takut dan panik dengan keadaan itu.

"Hati-hati pak!? Walaupun ular itu kecil, takutnya dia berbahaya juga," ucap bu Komariah.

"Baik, bu!?" sahut pak Kojim sambil mengambil ular itu hingga dibawanya ke luar.

Bu Komariah mengikuti suaminya yang kini telah berhasil membawa dua ular kecil itu. Kini Pak Kojim berencana membakar ular kecil itu hidup-hidup.

"Pak, kenapa dibakar hidup-hidup pak?" tanya bu Komariah.

"Takut nya kalau ular ini dilepas, nanti kembali lagi ke dalam rumah, bu!? Lebih baik kita bakar saja. Siapa tahu induknya akan mencari dua ular kecil ini. Kita akan membasmi nya sampai habis," kata pak Kojim.

Pak Kojim membakar ular kecil itu di depan rumahnya. Bu Komariah semakin khawatir dengan semua yang menjadi praduga nya.

"Pak, setelah ini apakah bapak tidak jadi mencurigai menantu kita itu. Kalau seperti ini ibu menjadi mengkhawatirkan anak dan cucu-cucu kita pak," ucap bu Komariah.

"Semoga saja sangkaan ibu tidak benar. Dan semua ini hanyalah kebetulan saja, bu," kata pak Kojim.

"Tapi pak?!" sahut bu Komariah.

"Jangan khawatir bu!? Setelah ini kita selidiki saja. Apakah ada sesuatu yang mencurigakan di rumah baru anak kita itu. Selain itu apakah ada gerak gerik yang mencurigakan dari menantu kita itu ketika bersekutu dan menyembah makhluk lain," kata pak Kojim.

"Pak, ibu sangat takut!? Jika benar-benar anak dan menantu kita terjerumus ke jalan syirik," ucap bu Komariah.

☠️☠️☠️☠️☠️

"Nyai Abhiruka!? Aku datang nyai!?" panggil Akram saat dia sudah berada di kamar khusus untuk pertemuan dengan nyai Abhiruka.

"Hahaha, aku pikir kamu telah lupa dengan semua kewajiban dan janjimu," sahut nyai Abhiruka.

"Tentu saja tidak, nyai!? Ini sudah aku persembahan segala sesajen lengkap dengan semua permintaan dari nyai," ucap Akram.

"Hahaha, sekarang mendekat lah kemari!?" perintah nyai Abhiruka. Akram mendekat ke peraduan yang khusus untuk nyai Abhiruka bersemayam. Dengan suara tawa yang menggelegar dan tubuh yang berwujud ular meliuk-liuk melilit tubuh Akram. Akram memejamkan mata, mempersembahkan dirinya pada nyai Abhiruka untuk melayani hasrat nafsu nya.

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

serem...

2023-09-29

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

wah2 gak beli ya Akram ,😃😃

2023-04-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!