Plaaaak.... Plaaak...kreeeeek, suara patah tulang, teman teman preman melihat kejadian bahwa temannya sudah terkapar, mereka lalu mengeluarkan pisau dan menyerang evan, evan pun mencoba hasil latihan pernafasannya. sebelum mendekat mereka sudah jatuh bruuuk.... bruuuk.... Bruuuk.... Brùuuuk.... Bruuuk para preman itu terjatuh. Evan pun langsung menghajar para preman tersebut sehingga mereka enggak bisa berbuat apa apa lagi, setelah itu evan menghampiri perempuan yang disandera yang lemas. Evan membantu dia untuk berdiri dan menanyakan apakah ada luka.
" gimana mbak ada yang luka." kata evan
" enggak ada mas, hanya memar saja, makasih ya mas udah menolong saya." kata perempuan itu
" sama sama, itu sudah kewajiban saya" kata evan, setelah itu evan melihat kondisi kakek yang sedang berbaring di lantai. Evan merasakan bahwa kakek tersebut sakit dan lemah karena kelaparan. Evan pun menyuruh pak budi untuk membeli makanan dan teh hangat. evan pun meminta supaya dibawakan obat luka. Evan pun merawat sang kakek dan mengobatinya. Setelah sadar evan menyuruh sang kakek untuk makan.
" terimakasih nak, kamu mau menolong kakek." kata sang kakek
" sama sama kek, yang menolong kakek itu mbak itu sama teman temannya." kata evan
" terimakasih ya." kata sang kakek sambil membungkuk.
" kakek makan aja dulu, supaya ada tenaga," kata evan
" iya nak terimakasih." kata sang kakek.
Tak lama ada segerombolan preman yang masuk ke area parkiran. Para karyawan yang ada disana panik.
" sudah jangan panik, biar saya yang hadapi mereka." kata evan
" siapa yang melakukan ini." teriak preman yang memiliki tubuh besar yang berotot
" saya.. Kenapa.." kata evan
" hai bocah. Siapa kamu berani melawan kami." kata preman itu
" saya tadi lewat sini, melihat pengecut yang sedang merundung orang lemah. jadi saya hajar tuh supaya mereka tau bagaimana cara jadi orang." kata evan
" brangsaaaat kamu bocah, hajaaaar." kata preman itu menyuruh yang lainnya mengahajar evan
para preman itu pun menghajar evan, sebelum mengenai evan mereka sudah dibuat terbang menjauh. Buuuuum..... Buuuum. Aaaaahhhh. Para preman itu terjatuh dan berteriak kesakitan.
preman yang besar tadi pun memukul ke arah evan, Plaaaaaak... Plaaaaak. Kraaaaaak. Suara tulang patah, orang orang yang ada disana mengira bahwa tulang evan patah, mereka pun ketakutan. Aaaaaaaah. Terdengar suara jeritan dari preman tadi. Yang menonton pun kaget lalu melihat ke arah kejadian, mereka pun dibuat bengong karena dilihat dari ukuran tubuh evan jelas pasti kalah. Tapi melihat kanyataan evan masih tetap tenang.
" saya akan mengampuni kalian kali ini, kalau kalian berbuat macam macam lagi saya enggak akan segan segan memberikan tubuh kalian ke harimau." kata evan
tak lama polisi datang, mereka di telepon security area perkantoran tersebut. Melihat kondisi yang sudah terkendali polisi pun menanyakan yang terjadi, pak budi pun menghampiri evan dan memberikan penjelasan kepada polisi, polisi tau siapa pak budi jadi tidak membawa evan ke kantor polisi. Para preman itu pun dibawa ke kantor polisi setelah mengucapkan terimakasih kepada evan dan melihat kondisi sang kakek dan perempuan yang di sandera tadi.
" kok para polisi itu hormat sama bapak." tanya evan ke pak budi
" pak devano itu kan pejabat kepolisian, pasti mereka tau den, bapak pensiun dini karena kecelakaan, makanya bapak mendirikan perusahaan ini." kata pak budi
" kok ibu enggak memberitahukan saya ya pak." kata evan
" ibu enggak mau mengenang kejadian itu den, ada kemungkinan bapak dicelakai sama para preman yang tidak suka akan tindakan bapak waktu menjabat. bapak mendirikan perusahaan ini supaya keluarganya terhindar dari orang orang yang enggak suka sama bapak." kata pak budi.
" terus apakah ada kemungkinan yang mencelakai bapak itu dari pesaing usaha." kata evan
" bisa juga den, itu semua masih menjadi misteri sampai saat ini, semenjak kejadian kebakaran itu yang aden masih kecil, bapa masih bisa menjalani hidup dengan baik karena beliau bersembunyi di ruangan sampai setelah lahir ella dan ella berumur 2 tahunan, bapak aden meninggal." kata pak budi. Setelah mengobrol pak budi pun pamitan.
Evan pun mengerti akhirnya demi melindungi keluarga bapaknya membuat identitas lain. Evan merasa bangga akan tindakan bapaknya tersebut, ia pun bertekad akan membalaskan apa yang telah dialami bapaknya itu.
" nak kok bengong sih ada apa." kata ibu marni yang baru datang ke ruangan itu sehabis mengadakan rapat
" enggak apa apa bu, tadi habis ngobrol sama pak budi sebentar sambil nunggu ibu rapat. Pak budi banyak cerita tentang ayah." kata evan
" itu sudah takdir... Kedepannya kamu harus lebih baik dari ayah kamu. Dan perlu kamu ingat nak bahwa tidak semua orang yang baik di depan kita, di belakang kita mereka baik juga, tapi kamu harus tetap melakukan hal baik walaupun orang lain jahat sama kamu." kata ibu marni
" iya bu, akan selalu aku ingat pesan ibu." kata evan.
" kita pulang yu nak sudah sore. Ibu juga lelah, makanya kedepan kamu yang harus bisa mengelola perusahaan ini." kata bu marni
" iya bu, nanti evan pijitin ibu suyaya bisa rilex badannya." kata evan, mereka pun pergi pulang, sampai di rumah evan mandi dan ganti pakaian
Tok...tok...tok
" kak.. Kak... Kakak lagi apa." kata ella
" kakak baru saja mandi... Ada apa dek." kata evan
" enggak apa apa, ella enggak ada teman ngobrol aja. Rlla boleh masuk enggak." kata ella
" sebentar kakak buka pintunya." kata evan
" kakak sama ibu pama banget sih di kantornya.. jadinya ella enggak teman di rumah." kata ella
" tadi ibu ada rapat di kantor dek, nanti kakak juga mau mijit ibu, kasihan ibu kecapaen." kata evan
" maaf ya kak ella enggak bisa bantu apa apa." kata ella
" yang penting ella harus pinter sekolahnya, jangan membantah apa kata ibu." kata evan
" iya kak, ella akan nurut apa kata ibu, kakak ajarin ella beladiri juga ya, supaya ella bisa menjaga diri ella kalau ada yang mau betbuat macam macam." kata ella
" iya dek, nanti kakak ajarin kamu, tapi jangan sampai sufah bisa beladiri kamu menindas orang orang." kata evan
" enggak akan kak percaya deh sama ella, oh iya kakak enggak sekolah lagi, kakak kan bisa ikut sejolah petsamaan dulu kak." kata ella
" ibu juga udah bilang dan ibu juga mencari informasinya jadi nanti kakak sekolah lagi." kata evan
" ella senang banget deh dengernya, dan kakak jangan tinggalin ella dan ibu ya." kata ella
" enggak dong dek, kenapa harus meninggalkan ibu dan kamu, kecuali ibu dan kamu menyuruh kakak untuk pergi dati rumah ini." kata evan
" enggak lah kak, kok kakak berfikiran gitu sih, ella senang ada kakak disini." kata ella
mereka pun terus mengobrol sampai dipanggil ibunya untuk makan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 448 Episodes
Comments
Restu Apih
makan muluuuu
2024-09-24
0
Edison
lanjut thor
2024-04-02
1
Imam Sutoto Suro
bener bener keren thor lanjutkan
2023-09-24
1