Setelah di obati evan, ibu marni kembali ke ruang tamu.
" kamu benar benar bisa mengobati, badan ibu jadi lebih segar." kata ibu marni
" iya bu, kerutan di wajah ibu juga enggak ada lagi." kata ella
" masa sih, ibu pinjam handphone kamu." kata ibu marni lalu mengambil handphone ella dan membuka aplikasi photo. Seketika dia pun kaget melihat wajahnya yang dulu penuh kerutan dan sekarang hilang kerutan kerutan diwajahnya itu.
Tak lama pak braja datang. Dan memanggil ibu surti dari luar rumah
" bu... Bu... Itu rumput siapa yang ada di kandang." kata pak braja
" iya rumput kita lah pak, masa rumput orang lain." kata ibu surti
" ibu yang ambil rumputnya." kata pak braja
" bukan... " kata ibu surti
" iya terus siapa, kan evan enggak ada." kata pak braja
" kata siapa enggak ada, itu dia lagi duduk." kata ibu surti
" evan kan pergi bu.. Ibu jangan mimpi masih siang nih." kata pak braja
" siapa yang mimpi, memang anak kita ada kok." kata ibu surti. Pak braja pun bersih bersih lalu masuk ke rumah melalui dapur, melihat ada orang di rumahnya pak braja pun heran karena selama ini jarang ada orang yang bertamu ke rumahnya
" mereka siapa bu." kata pak braja
" itu ibu kandungnya evan, adiknya, sama sopirnya." kata ibu surti
" terus evannya mana." kata pak braja yang sudah kangen sama anaknya itu
" lagi mandi, tadi habis ambil rumput, terus mengobati pak yadi, dan barusan mengobati ibu marni ibunya." kata ibu surti. Pak braja pun mendatangi mereka
" perkenalkan saya pak braja." kata pak braja
" iya pak perkenalkan saya Marni ibu kandungnya evan dan ini ella adik kandung evan, dan ini pak budi yang bekerja di rumah." kata ibu marni
" terimakasih banyak pak, sudah mau merawat dan membesarkan anak saya evan, saya enggak tau caranya untuk mengucapkan rasa terimakasih kepada bapak dan ibu, kalau enggak ada bapak yang menolong anak saya, saya mungkin akan terus menyesal telah melakukan hal itu kepada evan." lanjut bu marni. Dia pun menceritakan lagi kenapa dulu dia melakukan hal tersebut. Pak braja mengerti mengapa sampai orang tuanya evan membuangnya.
" untuk itu saya ingin mengajak bapak dan ibu untuk pergi ke kota bersama saya, kita besarkan sama sama anak kita ini." kata ibu marni lagi.
" bukannya kami tidak ingin bu, tapi disini masih banyak yang harus kami rawat dan jaga, mungkin ke depannya kami akan pergi mengunjungi evan atau evan yang mengunjungi kami disini, saya bahagia akhirnya dia sudah menemukan orang tuanya," kata pak braja
" kamu jangan lupakan bapak sama ibu ya nak." lirih pak braja
" aku enggak akan lupa pak, bu, gimana pun bapak sama ibu udah merawat evan." kata evan
" pak bu, bukannya kami tidak berkenan tinghal lebih lama, tapi ella harus sekolah, dan saya masih harus mengurus usaha yang bapaknya evan tinggalkan, sambil saya mengajari dia untuk meneruskan usaha bapaknya itu." kata ibu marni. Dia pun memberikan amplop yang berisikan uang.
" mohon diterima pak, ibu, ini hanya sekedar buat membeli lauk pauk aja." kata ibu marni
" ibu enggak usah seperti ini." kata pak braja
" pak mohon terima aja, ibu bisa beli makanan, nanti evan akan datang lagi kesini." kata evan
" iya sudah kalau begitu, terimakasih." kata pak braja lalu mengambil amplop tersebut dan menyerahkannya ke ibu surti.
Mereka pun pamitan, setelah itu mobil yang mereka kendarai meninggalkan kampung C. Selama perjalanan tidak ada gangguan apa pun. Akhirnya mereka pun sampai rumah jam 8 malam dengan selamat, ibu marni meminta untuk dimasakan makanan karena tadi enggak berhenti untuk makan malam dulu. Mereka pun pergi ke kamar masing masing dan evan di suruh menempati kamar lain tidak menempati kamar tamu lagi, akan tetapi menempati kamar yang sudah dipersiapkan sejak dulu untuk evan.
Selesai mandi mereka berkumpul di meja makan, mereka pun menikmati makan malam tersebut dengan lahap. Selesai makan ella pamit untuk mempersiapkan buku sekolahnya. Sedangkan ibu marni mengikuti evan masuk ke kamarnya
" nak ini kamar yang sudah bapak sama ibu persiapkan sejak dulu untuk kamu. Bapak sama ibu sebelum tidur selalu ke kamar ini mengharapkan bahwa kamar ini akan ada kamu sedang tertidur." kata ibu marni
" terimakasih bu." kata evan
" besok kamu ikut ibu ke perusahaan bapak kamu, nanti kita beli handphone untuk kamu, kamu harus belajar mengurus usaha yang bapak kamu tinggalkan." kata ibu marni
" iya bu, evan ikut saja apa kata ibu." kata evan
" kamu istirahat ya sayang ibu,." kata ibu marni lalu mencium kening evan. Setelah itu ibu marni meninggalkan kamar evan dan masuk ke kamarnya.
Keesokan paginya evan dan ibu marni berangkat setelah sarapan, ella pergi ke sekolah. Evan dan ibu marni sampai di perusahaan.
" nak, ini perusahaan yang ayah kamu tinggalkan untuk kalian." kata ibu marni
" iya bu." kata evan
" nanti kamu belajar mengelola perusahaan ini ya." kata ibu marni
" siap bu." kata evan
Mereka pun masuk ke dalam kantor, evan melihat photo yang terpajang di dinding kantor
" ibu ini photo bapak." kata evan
" iya sayang. Itu bapak kamu, tuh lihat dia lagi gendong kamu waktu bayi dia pasang." kata ibu marni. evan merasakan bagaimana sayangnya orang tua kepadanya. Evan memandangi wajah ayahnya itu terlihat mirip dengan dirinya.
Ibu marni mengajak evan berkeliling di perusahaan tersebut. Tak lama ibu marni menerima telepon dari ella
" Ibu. Tolongin ella bu... ella di ganggu preman di dekat sekolah." kata ella
" kamu tunggu, ibu sama kakak kamu kesana." kata ibu marni, ibu marni pun mengajak evan pergi
" nak, kita lihat adik mu dulu, katanya dia diganggu preman, kejadiannya di sekolah ella." kata ibu marni. Ibu marni menyuruh pak budi bergegas ke sekolah ella. 20 menit perjalanan ibu marni dan evan sampai ke lokasi. evan langsung turun setelah melihat adiknya di kerumuni kawanan preman
" hai lepasin mereka." teriak evan
" mau jadi jagoan ya bocah ingusan." kata preman
" kak, mereka mau melecehkan kita." kata ella
" oh.. Bocah ingusan ini kakak kamu ya." kata preman
" jangan galak galak nona cantik... Temani kita aja." kata preman lain
" lepasin enggak, nanti kalian akan dihajar kakak aku." teriak ella
" hajar bocah itu." kata pimpinan preman memberikan intruksi ke yang lainnya. Swoooosh salah satu preman menuju evan lalu mengarahkan pukulannya. Plaaaak evan menangkis pukulan itu dan buuuuuk.... Buuuuk.... Buuuuk evan menendang preman itu. Preman itu pun kesakitan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 448 Episodes
Comments
aries
💪💪
2024-10-19
0
Edison
preman kampungan
2024-04-02
0
Harman LokeST
haaaajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr para preman itu Evan jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn kasih ampun
2024-04-01
0