Mengajak Yasmin Jalan Jalan 1

Dipagi hari bu marni bangun, lalu membangunkan ella karena sekolah.

" bu yasmin mana, belum bangun ya." kata ella

" iya dia masih tidur, kamu enggak ada acara disekolahkan, nanti ibu, kakak kamu sama yasmin jemput ya, kita ajak yasmin jalan jalan. Kamu pulang jam berapa." kata bu marni

" aku hanya mengantarkan tugas aja bu, dan class meeting aja jam 11an udah pulang." kata ella

" iya sudah nanti ibu jemput kamu, pakaian kamu aja siapkan nanti ibu bawa, kamu mandi dulu sana." kata bu marni

" iya bu." kata ella, lalu dia pergi ke kamar mandi, bu marni pun pergi ke kamarnya, ternyata yasmin baru bangun.

" anak ibu udah bangun, gimana tidurnya sayang." kata bu marni

" nyenyak banget bu, soalnya empuk kasurnya, semalam aku juga mimpi ketemu kakek, kakek bilang terimakasih ke ibu, kak ella dan kak evan, kakek juga sudah tidak sakit dan lapar lagi katanya." kata yasmin

" iya sudah, yasmin mau mandi sekarang apa nanti, kalau nanti yasmin cuci muka gosok gigi dan kita temani kak ella sarapan karena dia mau sekolah." kata bu marni

" iya bu, aku cuci muka sama gosok gigi aja dulu, dingin soalnya." kata yasmin

" kan ada air hangat sayang, kalau kamu mau mandi." kata bu marni

" enggak ah bu nanti aja ya... Boleh.," kata yasmin

" boleh dong sayang.. Ayo ke kamar mandi." kata bu marni lalu menggendong yasmin masuk ke kamar mandi. Setelah itu mereka pergi ke meja makan.

" aduh adik kakak yang cantik udah bangun juga." kata ella

" udah dong kak, aku udah gosok gigi sama cuci muka." kata yasmin.

" kak evan belum bangun ya bu, tadi aku ketok ketok kamarnya enggak ada jawaban." kata ella

" tadi ibu enggak ke kamarnya." kata bu marni

" itu kak evan dari luar." kata yasmin, dia pun lari menghampiri evan, lalu meminta di pangku

" kok kakak basah gini sih dari mana kak." kata yasmin

" kakak habis lari keliling komplek ini dik." kata evan lalu berjalan ke meja makan sambil mennggendong yasmin lalu menurunkannya srtelah tiba di meja makan.

" kirain kakak belum bangun." kata ella

" memangnya kamu dek, susah kalau dibangunkan." kata evan

" ajak ajak kalau mau lari dong kak, biar aku bisa olahraga juga." kata ella

" besok ya, kita sama sama olahraga." kata evan

" aku juga mau ikut dong kak." kata yasmin

" boleh, tapi jangan minta gendong ya... Oh iya bu hari ini ke kantor." kata evan

" enggak kayanya, ibu nunggu kabar dari pak hendrik, sesudah itu kita jemput adik kamu, terus kita pergi jalan jalan ya." kata bu marni

" iya bu." kata evan

" ayo sarapan dulu. Kamu diantar pak budi ya sayang." kata bu marni

" iya bu, jadi aku nunggu ibu jemput ya." kata ella

" iya, kamu jangan kemana mana." kata bu marni

" iya udah aku berangkat dulu ya," kata ella, lalu salam ke evan, bu marni dan yasmin pun mengantar ella ke depan, ella pun salam ke bu marni dan yasmin, yasmin pun mencium tangan ella.

" dadah kak ella, hati hati." kata yasmin

" iya adik cantik." kata ella

" pak antar dulu ella, nanti pulang lagi kesini, hati hati di jalannya." kata bu marni

" siap bu. Kalau begitu saya natar non ella dulu." kata pak budi. Setelah mengantar ella, bu marni dan yasmin pun kembali ke meja makan, mereka pun sarapan

" non yasmin mau susu, biar bibi buatkan." kata bi siti

" iya bi, makasih ya bi." kata yasmin, dia pun makan nasi goreng dan ayam goreng. Jam 8.27 menit handphone bu marni bunyi telepon dari pak hendrik.

" selamat pagi bu, oh iya bu saya mau mengabarkan saya sekarang ada di pengadilan mengurus masalah adopsi yasmin, kalau bisa ibu dan yasmin hadir serta bawa surat yang kemarin ibu kirim ke saya, kartu keluarga, surat nikah, surat kematian bapak, kartu identitas ibu dan bapak." kata pak hendrik

" iya sudah saya siapkan dulu jam 10an saya sampai disana." kata bu marni

" siap bu, saya tunggu." kata pak hendrik, bu marni pun menyiapkan berkas yang diminta pak hendrik, lalu menyuruh evan dan yasmin mandi karena mau ke pengadilan. Yasmin pun didandani sama bu marni. Jam 8.47 menit mereka oun berangkat ke pengadilan. Jam 9.44 menit mereka sampai di pengadilan, pak hendrik pun menunggu di depan, pak hendrik menyapa bu marni, evan dan yasmin lalu meminta berkas tadi untuk di photo copy dan menyerahkan ke pegawai disana.

" ibu enggak keburu buru kan, soalnya berkas sudah masuk dan kemungkinan hari ini akan dilakukan sidangnya. Kalau sudah nangi saya uruskan semuanya seperti waktu den evan." kata pak hendrik

" enggak pak, rencana hari ini saya mau ngajak yasmin jalan jalan aja." kata bu marni. Karena tidak banyak dan pak hendrik ada kenalan di pengadilan dan banyak teman teman pak devano disana jadi sidang pun bisa cepat. Jam 10.37 menit mereka dipanggil ke ruang sidang.

" selamat siang bu, apakabarnya." kata hakim

" selamat siang pak hakim, bagaimana rencana saya mengadopsi yasmin ini." kata bu marni

" setelah saya membaca berkasnya, memang sudah lengkap, dan kelihatan non yasmin pun merasa nyaman bersama ibu dan keluarga, sebelumnya saya kan menanyakan beberapa pertanyaan." kata hakim

" silahkan pak hakim." kata bu marni

" non yasmin, apa non yasmin mau tinggal sama keluarga ibu marni." kata hakim

" saya mau pak, ibu, kak ella sama kak evan baik sama aku soalnya, aku diperlakukan seperti keluarga disana." kata yasmin,

" den evan apa keberatan dengan keberadaan yasmin di rumah dan menjadi bagian keluarga den evan." kata pak hakim

" saya dan adik tidak keberatan pak, kami senang dengan kehadiran yasmin, di rumah jadinya enggak sepi lagi." kata evan

" ibu marni, apakah ibu akan memperlakukan non yasmin seperti anak ibu sendiri, tidak akan membedabedakan keberadaannya." kata pak hakim

" sebelum saya mengambil keputusan ini, saya telah membicarakannya bersama anak saya evan dan ella, mereka setuju akan keputusan itu, karena yasmin pun berkelakuan baik, penurut, jadi saya tidak akan membedabedakannya, saya akan memberikan kasih sayang, jujur saja pak hakim saya sangat terenyuh mendengarkan cerita dia, dan ini pula menjadi balas budi saya kepada orang yang pernah mengasuh anak saya waktu itu, pak hakim sendiri mungkin telah membaca isi surat sang kakek yang mengurus dia dari bayi. saya memiliki kenyakinan anak ini anak yang baik dan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi keluarga saya." kata bu marni

" baik kalau begitu, hakim yang lain ada pertanyaaan atau keberatan." kata pak hakim

" karena tidak ada keberatan, maka sidang ini saya putuskan saat ini juga, bu marni secara sah menjadi orang tua dari yasmin putri devano." kata pak hakim. Lalu dia memukul palu sidang tok....tok...tok.