Di pagi hari mereka bertiga berkumpul di depan tungku buat memasak. Evan menceritakan kembali mimpinya. Evan pun menyampaikan rencana untuk mencari orang tuanya ke pak braja dan bu Surti. Pak braja dan ibu surti tidak bisa melarangnya karena evan berhak untuk mengetahui keberadaan orang tuanya tersebut
Siang hari pak braja pergi ke pasar menjual kambingnya untuk bekal evan mencari orang tuanya. sedangkan evan pergi mencari rumput ke lereng gunung. Sesampainya disana evan mencari rumput, tak lama datang Hacu menemaninya, dia seperti tau akan kehadiran evan, dia seperti anak anjing yang mengikuti majikannya. Dia tau kapan evan mau datang kesana.
Dari dalam hutan terdengar suara tembakan dan auman. Evan menyimpan wadah rumput lalu berlari bersama hacu ke arah suara tadi. Evan melihat ada 5 orang pemburu sedang mendekati seekor harimau yang sedang terjerat jebakan para pemburu liar.
" hacu kamu tunggu disini ya." kata evan sambil mengelus kepala Hacu. Hacu pun menurut perkataan evan dan bersembunyi di balik rerumputan. Evan mengendap ngendap mendekati pemburu liar tersebut sambil mencari krikil. Evan pun melemparkan krikil tersebut dengan kekuatannya.
"Syuuuuuung."
"Syuuuuuung."
"Syuuuuuung."
3 orang pemburu itu terjatuh terkena lemparan evan.
" Keluaaar.... Jangan pengecut." kata pemburu itu yang mengetahui teman teman mereka terkena krikil tadi sambil mengarahkan senapannya ke arah datangnya krikil tadi. Evan melemparkan ranting ke arah lain sehingga para pemburu mengira disana orang yang melemparkan krikil tadi. Disaat perhatian para pemburu itu lengah, evan menerjang pemburu tersebut.
" Plaaaaaak."
" Plaaaaaak."
pukulan dan tendangan evan mengenai muka dan badan kedua para pemburu liar tersebut, setelah jatuh evan pun meninju dada para pemburu tersebut
" Buuuuuuuk."
" Buuuuuuuk."
" Buuuuuuuk."
" Buuuuuuuk."
mereka mendapat 2 pukulan masing masing, sehingga keduanya tersungkur, setelah jatuh evan mencari akar akar untuk mengikat ke 5 pemburu liar tersebut. Selesai mengikat ke 5 pemburu liar evan menghampiri harimau yang tertembak senapan pemburu.
Dengan kekuatannya evan mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuh harimau tersebut, selesai mengeluarkan peluru, evan mencari dedaunan untuk mengobati luka harimau tersebut, harimau tersebut berangsur angsur pulih, tak lama Hacu datang bersama kawanannya. " Auuuuuum." " Auuuuuuum." para harimau tersebut mengaum mengucapkan terimakasih kepada evan. ke 5 pemburu liar pun dibawa oleh harimau harimau masuk ke dalam hutan. Evan menyuruh supaya Hacu juga ikut bersama kawanannya dan memberitahukan kepada mereka agar hati hati akan adanya pemburu liar lagi.
Evan kembali ke tempat tadi dimana dia menyimpan rumputnya. Evan pun istirahat disana, karena lelah dan habis bertarung melawan para pemburu liar evan pun ketiduran disana. Evan bermimpi ke tempat waktu itu dia diberikan ilmu beladiri dan pengobatan. Di dalam mimpinya evan sedang duduk seperti orang yang sedang bertapa. Tak lama muncul kakek kakek yang memberikan ilmu waktu itu. Pundak evan di pegang sama dia dan ubun ubunnya di tiup.
" sudah saatnya kamu mencari keberadaan orang tua mu, pakai lah ilmu yang diwariskan ini, ingat jangan dipakai untuk sombong atau menindas orang orang lemah, pergunakanlah ilmu ini untuk membantu. Pergilah kamu ke kota B, nanti kamu akan mendapatkan petunjuk disana." kata kakek tersebut
" baik kek, terimakasih atas segala yang telah kakek berikan." kata evan. Evan pun seketika terbangun, dia merasakan ada aliran hangat dalam tubuhnya. Setelah merasa sudah cukup istirahatnya, evan pun beranjak pergi dari sana untuk kembali ke rumah. Sampai di rumah sudah sore evan pun memberi makan kambing kambingnya. Setelah itu dia pergi mandi lalu berganti pakaian dan duduk di dapur bersama ibunya. Tak lama bapaknya keluar dari kamar
" nak ini bekal buat kamu, kamu jadi mau mencari orang tua kandung kamu." kata pak braja
" jadi pak, mungkin evan besok perginya." kata evan
" iya sudah kamu hati hati disana, kalau gak ketemu kamu cepat pulang, rumah ini selalu terbuka untuk kamu, jika kamu menemukan mereka kamu jangan lupakan bapak dan ibu ya." kata pak braja
" iya gak mungkin pak, ibu, evan melupakan bapak sama ibu, bapak dan ibu yang sudah merawat evan dari kecil." kata evan
" ibu akan selalu menantikan kamu nak, kamu sudah ibu dan bapak anggap sebagai anak kandung kami." kata ibu surti lalu memeluk evan
" terimakasih banyak pak, bu." jawab evan
" bapak dan ibu tidak bisa memberikan uang banyak untuk bekal kamu, kalau belum ketemu dan uang ini mau habis kamu pulang kesini ya, jangan sampai kamu memaksakan diri." kata pak braja
" iya pak, terimakasih banyak atas kebaikan bapak sama ibu." kata evan
" itu sudah menjadi kewajiban kita nak, apalagi bapak dan ibu enggak dikarunia anak, jadi dengan kehadiran kamu menjadi pelengkap dalam kehidupan kami." kata pak braja
" iya nak, ibu sangat menyayangi kamu." kata ibu surti
Mereka pun mengobrol, pak braja dan ibu surti sangat menyanyangi evan, karena sudah malam dan cape mereka pun pergi beristirahat.
Keesokan paginya evan berpamitan kepada pak braja dan ibu surti untuk memulai mencari keberadaan orangtua kandungnya. Sesuai dengan mimpi evan pergi ke kota dengan menggunakan kendaraan umum. Untuk mencapai ke terminal bus evan harus naik ojek sekitar 37 menitan. Sampai di terminal evan langsung naik bus yang pertama menuju kota di dalam bus hanya ada 27 penumpang saja. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 setengah jam dan melewati hutan tiba tiba bus berhenti, karena dari pemikiran enggak akan mungkin ada yang naik atau pun turun di lokasi tersebut, Para penumpang pun melihat ke depan bus, ternyata ada kayu yang menghalangi perjalanan mereka.
Setelah bis berhenti datang lah 5 orang yang berpakaian hitam dan menggedor pintu bis. Para penumpang menjadi gaduh karena mereka tau bahwa itu pasti perampokan. Kondektur bis pun membuka pintu bis, para perampok itu pun masuk ke dalam bis.
" kalau kalian ingin selamat serahkan barang barang kalian." kata salah satu perampok yang memiliki tubuh tegap dan berotot. Evan berfikiran apa kebetulan atau memang ini tanda bahwa perjalanan kali ini tidak akan semudah itu.
Para perampok pun mengambil barang barang penumpang yang berharga dan memeriksa isi dompet.
" hai anak muda tunjukan barang bawaan kamu." kata perampok, evan memperlihatkan tas yang berisi beberapa pakaian dan memperlihatkan dompetnya. Evan melakukan itu karena enggak mau ada keributan lain, sedangkan uang yang diberikan pak braja dia masukan ke tas, tadi evan sudah memindahkannya hanya beberapa rupiah saja di dompet
" dasar miskin, cepat berikan uang kamu, masa hanya segini." kata perampok lagi
" memang hanya segitu adanya, saya pergi ke kota mau mencari pekerjaan jadi enggak punya uang, ini hanya ada untuk ongkos saja." kata evan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 448 Episodes
Comments
aries
💪💪💪
2024-10-19
0
Edison
dasar perampok
2024-04-02
1
Harman LokeST
haaaajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr para perampok itu Evan
2024-04-01
0