"Undangan pertunangan Lea!"
Fairel baru sampai di kantor, setelah perjalanan bisnis selama tiga hari di luar kota, dan Ryan malah langsung menyodorkan sebuah undangan pada Fairel.
Undangan siapa tadi kata Ryan?
Lea?
"Pweet!" Fairel langsung bersiul lenay, sebelum kemudian lanjut mencecar sepupunya itu dengan pertanyaan yang dibenci semua orang
"Kau dan Nona kapan, Ryan? Kenapa Lea malah mendahuluimu?" Ekspresi wajah Fairel sudah menunjukkan sebuah keusilan.
"Aku dan Nona tidak bertunangan! Aku akan langsung melamarnya, lalu kami akan langsung menikah!" Jawab Ryan yang seolah sedang memaparkan rencana indahnya. Atau jangan-jangan pria itu hanya sedang pamer pada Fairel yang sampai saat ini belum menemukan titik terang mengenai hubungannya bersama Rossie.
Dasar Ryan menyebalkan!
"Kau dan Lea akan menggelar acara pernikahan bersama nanti?"
"Bergandengan tangan!" Ledek Fairel kemudian seraya tertawa terbahak-bahak.
"Mentang-mentang kalian kembar! Lahir bareng, ulang tahun bareng, menikah juga bareng!"
"Nanti sekalian malam pertamanya bareng, lalu honeymoonnya juga bareng!" Tawa Fairel semakin tak terkendali sekarang.
"Tentu saja tidak!!" Sergah Ryan yang langsung menyalak pada Fairel.
"Aku dan Lea tidak akan menggelar pernikahan bersama-sama! Kami akan menggelar pesta pernikahan di waktu yang berbeda!" Sergah Ryan lagi dengan nada bicara yang sudah berapi-api.
"Baiklah, aku percaya!" Jawab Fairel tetap dengan nada meledek.
"Kau sendiri, kapan menikah dengan Rossie? Katanya sudah jadian dan sudah berhasil mengalahkan Keano?" Tanya Ryan yang langsung membuat Fairel diam seribu bahasa.
Ryan sialan!
Kenapa juga malah melontarkan pertanyaan skakmat begitu pada Fairel?
Apa dia tidak tahu kalau Fairel saat ini sedang mati-matian mengejar cinta Rossie?
"Rossie masih menyelesaikan skripsinya! Dan mungkin akan lanjut S2 juga," jawab Fairel akhirnya yang wajahnya sudah berubah melas.
Ya, Fairel juga baru mendengar dari Reina soal Rossie yang katanya mau melanjutkan S2. Lalu kapan Fairel bisa melamar gadis pujaan hatinya itu, jika Uncle Robert saja selalu mengatakan....
"Rossie biar fokus pada pendidikannya dulu!"
Haish!
Fairel benar-benar merana sekarang!
"Nanti setelah S2, Rossie lanjut mengejar karier, dan kau akan keburu tua!" Cibir Ryan seraya tergelak yang sukses membuyarkan khayalan Fairel tentang Rossie.
"Sialan!" Fairel langsung mengeplak lengan Ryan.
"Rossie tak seperti Nona yang harus mengejar karier! Rossie putri mahkota yang akan langsung menjadi Nona direktur nanti!" Ucap Fairel berapi-api.
"Tuan Direktur dapat istri Nona Direktur. Wow!" Ryan berdecak lalu bertepuk tangan.
"Halley Development akan merger dengan perusahaan Hadinata tak lama lagi," timpal Fairel penuh percaya diri.
"Kau akan mengajak Rossie ke acara pertunangan Lea berarti," tanya Ryan memastikan, seraya pria itu mengendikkan dagunya je arah undangan yang masih tergeletak di atas meja.
"Apa kau masih harus bertanya? Tentu saja Rossie akan datang bersamaku!" Jawab Fairel lagi penuh keyakinan dan percaya diri.
Ya, meskipun masih belum dipastikan. Tapi serelah ini Fairel akan langsung menemui Rossie dan membujuk gadis itu agar mau datang bersamanya ke acara pertunangan Lea. Atau kalau perlu Fairel juga akan mengajak Rossie bertunangan sekalian nanti.
Rossie oh Rossie!
"Aku akan datang bersama Nona kalau begitu," ujar Ryan kemudian seolah sedang memberitahu Fairel.
"Aku tidak tanya!" Fairel langsung menyalak sepupunya tersebut.
Namun Ryan hanya terkekeh, dan pria itu langsung berlalu begitu saja dari ruangan Fairel tanpa pamit tanpa basa-basi.
"Dasar tidak sopan!" Gerutu Fairel kesal.
Fairel lalu lanjut melirik arloji di tangannya dan mendadak pria itu ingat pada Rossie yang mungkin saja sudah selesai kuliah hari ini.
"Aku akan ke kampus untuk menjemput Rossie dan membujuknya agar mau datang ke acara pertunangan Lea bersamaku nanti," tekad Fairel seraya bangkit berdiri. Fairel lalu sedikit merapikan kemejanya, dan menyesap kopi di cangkirnya, sebelum lanjut keluar dari ruangan.
Namun sialnya, saat Fairel hendak masuk ke dalam lift, Ryan malah sudah menyusul dan ikut-ikutan masuk ke lift juga.
"Mau kemana?" Tanya Ryan kepo.
"Ada urusan penting!" Jawab Fairel sinis.
"Nanti ada meeting jam--"
"Iya aku ingat!" Sergah Fairel cepat sebelum kalimat Ryan selesai.
"Aku hanya pergi sebentar dan aku akan kembali sebelum meeting dimulai!" Cerocos Fairel lagi bersamaan dengan pintu lift yang sudah terbuka.
"Baiklah!"
"Nanti aku harus bilang apa ke Uncle Liam kalau dia mencarimu?" Tanya Ryan lagi sedikit berseru pada Fairel.
"Aku akan kembali sebelum Dad datang!" Jawab Fairel balik berseru pada sang sepupu. Fairel lalu mempercepat langkahnya, dan bergegas menuju ke parkiran untuk mengambil mobil.
"Rossie, sayang! Abang Iel datang menjemput!" Ucap Fairel sebelum pria itu melajukan mobilnya ke arah kampus Rossie.
****
"Beth!" Tegur Mama Tere pada Beth yang masih sibuk mengutak-atik ponselnya.
Ya, Beth masih berusaha menghubungi Reandra yang hingga hari ketiga setelah keberangkatannya ke USA belum juga ada kabar. Nomor pria itu juga masih mati dan belum bisa dihubungi. Harapan Beth agar Yvone sedikit membantunya untuk mencari informasi tentang Reandra sepertinya juga hanya sia-sia belaka. Yvone sibuk sekali beberapa hari ini dan selalu lama saat membalas pesan Beth.
"Ada apa, Ma? Ada kue yang harus diantar?" Tanya Beth seraya menyimpan ponselnya ke dalam saku.
"Ya!"
"Ke rumah Tante Sita," jawab Mama Tere sembari meletakkan dua buah kotak kue di meja di depan Beth.
"Ini saja? Atau ada antaran lain?" Tanya Beth memastikan. Beth sedikit mengintip isi di dalam kotak kue yang ternyata berisi cake potong dan kue lapis tersebut.
"Itu saja!"
"Kakimu sudah baikan, kan?" Tanya Mama Tere memastikan.
"Sudah dari kemarin, Ma!" Jawab Beth bersungguh-sungguh. Gadis itu lalu bangkit dari duduknya dan segera membawa kotak kue untuk Tante Sita tadi.
"Hati-hati naik motornya, Beth! Tidak usah ngebut!" Seru Mama Tere berpesan pada Beth yang hanya mengacungkan ibu jarinya, sebelum kemudian gadis itu keluar dari toko.
Beth langsung menuju ke motornya yang memang sudah diambil dari bengkel setelah insiden Beth masuk lubang galian kemarin. Abang Timmy yang membantu mengambil motor Beth di bengkel dan Abang Timmy juga yang tahu kejadian sebenarnya tentang Beth yang tak sengaja masuk ke dalam lubang galian, setelah Beth membuat pengakuan tentu saja.
Tapi Abang Timmy memang selalu bisa diandalkan dalam menjaga rahasia, dan Beth tak perlu khawatir kalau Abang Timmy akan melapor pada Mama atau Papa. Abang Timmy hanya berpesan agar Beth lebih berhati-hati lain kali agar ia tak masuk ke lubang galian lagi.
Dan kata Abang Timmy juga, biaya perbaikan motor Beth sudah dilunasi saat motor tersebut diambil. Sepertinya Pak Iel menyebalkan itu yang melunasi! Tapi baguslah kalau dia akhirnya mau bertanggung jawab!
Beth menghentikan motornya sejenak, karena lampu lalu lintas yang kini berwarna merah. Gadis itu lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar, hingga kemudian tatapannya tertumbuk pada penjual bunga di dekat lampu merah. Ada beberapa bunga segar yang terpajang di depan toko membuat Beth sedikit mengkhayal....
"Kapan Reandra mengirimkan bunga mawar seperti itu untukku, ya?"
Beth masih mengkhayal dan bergumam sendiri saat terdengar suara klakson dari belakang.
Beep! Beep!
Beth langsung tersentak dan memperhatikan lampu yang ternyata sudah berubah menjadi hijau. Segera Beth melajukan motornya lagi menuju ke rumah tante Sita.
****
Beep! Beep!
Fairel menekan klakson dengan sedikit emosi saat motor di depannya tak kunjung bergerak padahal lampu sudah berubah warna menjadi hijau. Entahlah, pengendara motor matic di depan itu mendadak membuat Fairel sedikit kesal karena penampilannya yang sekilas mirip si tukang kue, Beth!
"Hhhh! Kenapa aku malah memikirkan tukang kue dari kegelapan itu? Aku kan mau menemui Rossie ke rumah?" Guman Fairel kemudian menggerutu pada dirinya sendiri.
Tadi sebenarnya Fairel sudah ke kampus untuk menjemput Rossie. Namun alih-alih bertemu Rossie, Fairel malah bertemu Keano yang juga sok-sokan ingin menjemput Rossie juga.
Ya, Keano adalah sepupu Fairel dan mereka berdua saat ini sedang bersaing ketat untuk mendapatkan cinta Rossie Aura Hadinata!
Aura Rossie Hadinata maksudnya! Terbalik sedikit tidak apa-apa!
"Eh, apa tidak sebaiknya aku membawakan bunga untuk Rossie," gumam Fairel saat melewati deretan penjual bunga-bunga segar.
"Oh, iya! Aku kan sudah janji untuk selali membawakan Rossie bunga dan hadiah! Baiklah!" Gumam Fairel lagi yang akhirnya memutuskan untuk putar balik dan singgah membeli bunga dulu agar nanti Rossie merasa jatuh cinta atas perhatian Fairel ini.
****
Ting tong!
Beth menekan bel di depan rumah besar Tante Sita. Tak berselang lama, pintu sudah dibuka oleh seorang maid.
"Selamat siang!" Sapa maid sopan.
"Siang! Aku mengantar kue Tante Sita," ucap Beth sembari menunjukkan kotak kue di tangannya.
"Oh, silahkan masuk, Nona!" Ujar maid kemudian dan Beth langsung mengikuti maid tadi ke ruang tengah, dimana ada Tante Sita yang sedang membaca majalah.
"Beth! Kau yang mengantar kuenya?" Sapa Tante Sita kemudian setelah menyadari kedatangan Beth.
"Iya, Tante! Kebetulan sedang luang!" Jawab Beth sembari mengangsurkan kotak kue pada Tante Sita.
"Silahkan diperiksa dulu, Tante!" Ujar Beth kemudian.
Tante Sita lalu membuka kotak kue dan memeriksa isi di dalamnya. Tak lupa wanita paruh baya itu juga mencomot satu potong kue lapis dari dalam kotak.
"Sudah pas dan selalu enak seperti biasa," ujar Tante Sita yang langsung membuat Beth mengulas senyum.
"Ngomong-ngomong, kau tadi sudah makan, Beth?" Tanya Tante Sita kemudian.
"Sudah, Tante!" Jawab Beth yang langsung mengangguk. Gadis itu lalu sedikit celingukan karena rumah Tante Sita yang terlihat sepi.
"Rossie belum pulang kuliah, ya, Tan?" Tanya Beth kemudian.
"Belum. Mungkin sebentar lagi."
"Tadi katanya mau mengerjakan tugas bersama teman-temannya," terang Tante Sita yang langsung membuat Beth membulatkan bibirnya.
"Beth langsung pamit, ya, Tante! Takutnya Mama butuh bantuan di toko," tukas Beth akhirnya seraya bangkit dari duduknya.
"Iya!" Tante Sita ikut berdiri dan hendak mengantar Beth ke depan.
"Salam buat Mama kamu, ya! Dan terima kasih sudah mengantar kuenya," ucap Tante Sita bersamaan dengan dering telepon dari meja di dekat sofa. Tante Sita akhirnya bergegas mengangkat telepon, dan Beth tetap melanjutkan langkahnya ke arah pintu utama di kediaman Hadinata.
Beth baru saja membuka pintu dan hendak keluar, saat tiba-tiba sudah ada seorang pria yang membawa buket bunga besar berdiri di depan pintu seraya menyapa dengan nada lebay.
"Hai, Ros-" Sapaan pria yang sangat-sangat Beth kenal itu tak jadi berlanjut saat ia menyadari kalau yang membuka pintu adalah Beth dan bukan Ros.
Mungkin maksudnya Rossie!
"Hai juga, Pak!" Sapa Beth akhirnya membalas sapaan Fairel yang tak jadi tadi. Fairel sontak berdecak.
"Pak Pak! Aku bukan bapakmu!" Sungut Fairel seraya mendelik pada Beth yang malah tertawa tanpa dosa.
Bagaimana tak tertawa kalau ekspresi wajah Fairel terlihat begitu menggelikan. Sepertinya pria itu sedang kesal karena bertemu dengan Beth.
"Terima kasih sudah mengantar kuenya, Beth!" Ucap Mama Sita yang rupanya sudah selesai menelepon dan kini berdiri di belakang Beth.
"Sama-sama, Tante! Beth pulang dulu!" Pamit Beth sekali lagi seraya mencium punggung tangan Mama Sita. Beth lalu keluar dan tangannya hendak mencomot bunga mawar yang dibawa oleh Fairel.
Ya, sejak tadi Beth memang tertarik dengan buket bunga besar yang dibawa oleh Fairel. Baru juga tadi Beth membatin saat melihat deretan penjual bunga di sepanjang lampu merah. Dan sekarang Beth melihat bunganya langsung di depan mata. Tangan Beth jadi gatal ingin mencomotnya.
"Apa?" Sungut Fairel galak seraya menangkis tangan Beth yang sudah bergerak untuk mengambil satu bunga dari buket.
"Bunganya bagus!" Puji Beth tanpa menghentikan langkahnya.
"Bukan untukmu!" Sahut Fairel seraya memeletkan lidahnya pada Beth.
"Pelit!" Gumam Beth yang terus melanjutkan langkahnya menuju ke halaman rumah Tante Sita. Beth langsung mengambil motornya, dan pergi dari kediaman Hadinata.
Beth akan membeli bunga untuk dirinya sendiri kalau begitu!
.
.
.
Sambungan dari "Pilihan Hati Rossie" bab 16-19
Terima kasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
keke global
kasihanmu lel lel 🤣🤣
2023-04-15
0