"Darimana?" Tanya Mama Tere serata bersedekap dan menatap dengan tidak senang pada Beth yang baru sampai di rumah.
"Tadi ke kost-an Bang Tim--"
"Jangan bohong, Beth!" Gertak Mama Tere yang nada suaranya mulai meninggi.
"Iya, Beth minta maaf, Ma!"
"Beth tadi pergi ke acara ulang tahun sepupunya Yvone, bersama Yvone," ujar Beth akhirnya berkata jujur.
"Ck!"
"Lalu kenapa harus bohong pada mama? Motor kamu juga sekarang dimana?"cecar Mama Tere yang langsung membuat Beth mengetuk keningnya sendiri karena lupa mampir mengambil motor yang tadi ia titipkan di kawasan pertokoan.
"Di rumah Yvone?" Tebak Abang Timmy sok tahu.
"Bukan! Di pertokoan. Tadi Beth dan Yvone kan janjian ketemu di jalan, Bang!" Jelas Beth sembari memainkan kedua telunjuknya.
"Mau diambil--"
"Sudah larut, Timmy! Besok saja!" Sergah Mama Tere mengingatkan yang langsung membuat Timmy mengangguk-angguk. Timmy lalu pergi ke dalam sembari melepaskan jaketnya. Kini hanya tinggal Beth dan Mama Tere di toko yang sudah tutup.
"Besok lagi, kalau memang pergi bersama Yvone, ya bilang apa adanya! Jangan bohong lagi, Beth!" Mama Tere memperingatkan sang putri sekali lagi.
"Iya, Ma! Beth minta maaf!" Ucap Beth penuh rasa bersalah. Beth juga langsung mengambil alih lap basah di tangan Mama Tere, dan menggantikan sang mama untuk membersihkan showcase kue.
"Nanti langsung masuk kamar kalau sudah selesai!" Pesan Mama Tere sembari mengunci pintu toko. Ada akses lain menuju ke rumah tinggal mereka yang letaknya di belakang toko, yaitu melalui pintu samping. Papa Will biasa melewati pintu itu saat pulang larut karena lembur.
"Iya, Ma!" Jawab Beth patuh, sembari tangannya cekatan membersihkan showcase kue.
****
"Astaga!" Mom Yumi langsung menghela nafas, saat wanita paruh baya itu mendapati beberapa baju yang berserak di jok belakang mobil Fairel. Bahkan aroma serta rupa dari mobil putra sulungnya itu tak lagi bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Ieeelll!! Apa susahnya mengeluarkan baju kotor dari dalam mobil lalu memberikannya pada maid!" Gerutu Mom Yumi kesal.
"Lalu nanti Rossie pulang jam berapa?" Mom Yumi baru selesai memunguti baju-baju Fairel dadi dalam mobil, saat terdengar suara Fairel dan Reina dari arah teras.
"Tidak tahu kapan pastinya, Bang! Coba saja datang setelah makan siang!" Jawab Reina memberikan masukan.
"Iel!" Tegur Mom Yumi saat berpapasan dengan sang putra.
"Wow! Mom baru saja menemukan harta karun?" Celetuk Reina saat melihat baju-baju Fairel di dekapan Mom Yumi.
"Kenapa kau menumpuk baju kotor--"
"Mom dapat kemeja ini darimana?" Sela Fairel seraya menunjuk ke kemeja gatal pemberian Beth kemarin. Perasaan Fairel sudah membuangnya. Kok kembali lagi?
"Di mobilmu tentu saja! Memangnya dimana lagi?" Jawab Mom Yumi galak dan kesal.
"Yasudah, tolong Mom buang saja nanti, ya! Kemeja itu membuat gatal karena yang membelikan tidak ikhlas!" Tukas Fairel seraya berdecak berulang-ulang.
"Siapa memang yang membelikan, Bang?" Tanya Reina kepo.
"Bukan urusanmu! Pergi sana!" Jawab Fairel yang malah mengusir sekaligus mengibaskan tangan ke arah Reina.
"Reina kan bareng Abang!" Jawab Reina yang langsung ngacir naik ke mobil Fairel.
"Ini jas yang semalam? Kau sepertinya pulang cepat?" Mom Yumi kembali mencecar Fairel.
"Iya! Iel pulang cepat karena ada gadis bodoh yang menumpahkan sirup ke jas dan kemeja Iel, Mom!" Jawab Fairel bercerita sekalian mengadu.
"Meskipun sebenarnya Tuan Wei sudah menawarkan baju ganti, tapi Iel terlanjur illfeel, jadi Iel langsung pulang," cerita Fairel lagi.
"Tapi sudah bertemu Tuan Wei dan menyampaikan yang dikatakan oleh Dad-mu semalam, kan?" Tanya Mom Yumi memastikan.
"Sudah, Mom!" Jawab Fairel sembari menangkup wajah sang Mom.
"Fairel!" Geram Mom Yumi yang malah membuat Fairel tergelak tanpa dosa.
"Iel berangkat dulu kalau begitu, Mom!"
"Mmmmmmuuuuaaaaahhh!!" Fairel mencium kening Mom Yumi dengan lebay sembari berpamitan.
"Hati-hati!" Pesan Mom Yumi pada sang putra yang sudah masuk ke dalam mobil. Tak berselang lama, mobil Fairel pun langsung meluncur menuju ke arah kampus Reina yang juga adalah kampus Rossie.
Ya, barangkali Fairel akan bertemu Rossie juga nanti!
****
Beeeeeppp!!!!
"Beg*!!" Maki Fairel pada seseorang yang tadi menyalakan sign kanan tapi malah belok kiri. Padahal Fairel sudah hampir menyalipnya dari kiri, namun pemotor sialan itu malah belok kiri.
Nyawanya ada sembilan mungkin!!
"Kenapa ngerem mendadak, Bang?" Tanya Reina sembari melepaskan headset-nya. Tadinya adik kandung Fairel itu memang sibuk mendengarkan musik sembari memainkan ponselnya.
"Tu! Ibu-ibu beg*!" Fairel kembali mengumpat dan memaki pada pemotor wanita tadi. Entah apa benar dia sudah ibu-ibu atau belum, Fairel tak peduli!!
"Oh, iya! Ini hari valentine, ya?" Celetuk Reina tiba-tiba saat melihat baliho di pinggir jalan yang bertema valentine. Reina kemudian melihat kalender di ponselnya untuk memastikan.
"Sayang sekali, Angga sedang di luar kota," gumam Reina lagi sedikit curhat.
Tapi siapa peduli?
Fairel sekarang sedang memikirkan hadiah valentine yang cocok untuk Rossie.
Bagaimana kalau buket bunga dan coklat raksasa? Agar nanti Rossie terperangah, lalu langsung menghambur ke pelukan Fairel dan menerima cinta Fairel yang selama belasan tahun ini sudah terkatung-katung tak jelas!
Lalu Keano akan kena serangan jantung saat Fairel dan Rossie jadian. Hahahaha!
"Bang!" Teguran Reina langsung membiat tawa Fairel berhenti. Sepertinya mimpi Fairel untuk jadian dengan Rossie tadi masih sebatas angan-angan.
"Kok melamun? Jalan!" Perintah Reina bersamaan dengan lampu lalu lintas yang sudah berubah hijau.
"Bawel!" Gerutu Fairel pada sang adik.
"Sekali lagi bikin aku kaget, besok aku tak akan memberikanmu tumpangan lagi ke kampus!" Ancam Fairel kemudian seraya mulai melajukan mobilnya lagi.
"Ck! Dikit-dikit ngancem!" Cibir Reina seraya bersedekap.
"Ngomong-ngomong, Abang nanti beliin Rossie hadiah valentine?" Tanya Reina kemudian mengganti topik pembicaraan.
"Kenapa tanya-tanya?" Jawab Fairel ketus.
"Iya tanya saja, Bang! Karena barangkali Abang juga akan berbaik hati membelika Reina hadiah juga," tukas Reina penuh harap.
"Diiih! Minta saja pada Angga!" Jawab Fairel sembari mencibir.
"Hhhh! Masih saja pelit!" Gumam Reina kembali bersedekap.
"Apa katamu? Aku pelit? Turun kau!" Usir Fairel berapi-api seraya menghentikan mobilnya. Kebetulan mobil juga sudah sampai di kampus Reina.
"Iya, Reina turun! Makasih, ya, Bang! Bye!" Pamit Reina kemudian seraya turun dari mobil dan melambaikan tangan pada Fairel.
Di saat bersamaan, ponsel Fairel sudah berdering. Dad menelepon.
"Dad--"
"Belum bangun? Meeting jam sembilan!"
"Iya ini sudah OTW, Dad! Bye!" Pungkas Fairel seraya menutup telepon, lalu menginjak pedal gas dan meluncur ke Halley Development.
Fairel sampai lupa mencari keberadaan Rossie tadi saat di kampus, gara-gara telepon dari Dad Liam.
Ah, nanti saja!
Sekalian nanti Fairel akan memberikan hadiah valentine spesial untuk Rossie.
****
Beeeeeppp!!
Lagi-lagi jantung Beth nyaris menggelinding keluar saat mendengar klakson nyaring dari mobil di belakangnya. Mobil tadi juga nyaris menyeremlet Beth yang berbelok ke arah kiri. Padahal Beth sudah menyalakan lampu sign....
"Ya ampun!" Gumam Beth kemudian yang baru sadar kalau lampu sign-nya mengarah ke kanan sementara ia mau belok kiri.
Bodoh!
Pantas saja dapat hadiah klakson nyaring!!
Beth memang baru pulang mengambil motor. Tadinya gadis itu diantar Bang Timmy yang malah bablas pergi entah kemana. Katanya mau bertemu seseorang.
Entahlah!
Beth terus melajukan motornya ke arah rumah, sembari membayangkan beberapa bento cake yang akan hias nanti saat tiba di toko. Hari ini memang hari valentine dan Beth sudah berpesan pada Mama Tere agar membuat stok bento cake agak banyak. Pasti nanti anak-anak remaja akan banyak yang membelinya untuk hadiah ke pacar. Beth sudah tak sabar untuk segera menghias kue-kue mungilnya tersebut.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
keke global
Bun.. kalo beth jodohnya lel.. ceritanya asmara dua keyakinan juga donk he he he...
2023-04-08
0