"Kamu ada ide untuk konsep kue ulang tahun Tante Sita nanti, Beth?" Tanya Mama Tere seraya merapikan ikatan rambut sang putri. Sedari pagi Beth memang masih saja berkutat dengan bento cake sambil sesekali gadis itu melayani pembeli yang datang dan pergi.
Mama Tere sendiri, sehak kembali dari berbelanja tadi, langsung sibuk di belakang, mengerjakan orderan yang masuk.
"Memang Rossie atau Abang Angga tidak memberikan konsep kuenya?" Beth balik bertanya pada sang mama.
"Kata Angga kemarin terserah."
"Biasanya kamu itu yang punya banyak ide," tukas Mama Tere lagi.
"Apa, ya?" Beth menegakkan tubuhnya sebentar, lalu tampak berpikir.
"Mama sih mikirnya yang konsep kekeluargaan begitu. Yang menggambarkan sayangnya Sita ke keluarganya," ujar Mama Tere kemudian yang langsung membuat Beth mendapatkan sebuah ide.
"Beth punya ide, Ma!" Cetus Beth penuh semangat.
Triing!!
Suara oven dari arah dapur menyela obrolan ibu dan anak tersebut.
"Udah dapat idenya, kan? Mama angkat kue dulu!" Pamit Mama Tere kemudian seraya masuk ke dalam dapur produksi. Sementara Beth kembali meraih plastik berisi butter cream, dan baru saja akan mulai menghias lagi, saat pintu toko dibuka dari luar oleh seseorang.
Beth langsung melemparkan pandangannya ke arah pintu dan seseorang yang sekarang berdiri di ambang pintu, membuat Beth ingin bersorak senang.
"Reandra!" Seru Beth sebelum kemudian gadis itu membekap mulutnya dan langsung salah tingkah.
"Oh, hai!" Sapa pria yang selama beberapa bulan terakhir ini membuat Beth seperti orang gila.
Bagaimana tak gila, jika Beth selalu saja mencari-cari kesempatan untuk mencari perhatian Reandra yang bahkan mungkin belum mengenal Beth.
"Hai! Mau beli kue?" Beth balik menyapa Reandra dengan senyuman mengembang penuh kebahagiaan.
"Kau temannya Yvone, ya?" Tanya Reandra lagi.
"Iya! Namaku Beth!" Jawab Beth cepat seraya mengulurkan tangannya dan mengajak Reandra berkenalan.
"Aku Reandra. Apa kita saling kenal?" Tanya Reandra kemudian seraya mengernyit. Mungkin karena melihat tingkah heboh Beth.
"Eng----gak!" Jawab Beth seraya meringis
"Tapi aku temannya Yvone dan aku pernah melihatmu beberapa kali," ujar Beth lagi.
"Oh!" Reandra hanya membulatkan bibirnya.
"Jadi Yvone mana?" Tanya Reandra kemudian.
"Sudah pulang tadi."
"Beberapa jam yang lalu. Tapi tadi Yvone juga mengatakan kalau kau akan mampir kesini untuk membeli kue," jawab Beth sembari menunjukkan bento cake yang hampir selesai ia dekor.
"Kau yang mendekornya?" Tanya Reandra kemudian mulai antusias.
"Ya!"
"Ada pilihan yang lain juga barangkali kau tertarik," ujar Beth lagi seraya menunjukkan beberapa kue hasil karyanya di dalam showcase.
"Wow! Kau lulusan sekolah chef, ya?" Tanya Reandra lagi.
"Eng---gak!" Jawab Beth kemudian seraya meringis.
"Aku hanya lulusan SMK jurusan Tata Boga. Dan aku belajar mendekor kue ini otodidak saja karena memang aku suka," terang Beth lagi.
"Ooh! Aku pikir kau chef." Reandra tertawa kecil dan Beth mendadak jadi salah tingkah.
"Tapi kue-kuenya cantik," puji Reandra lagi.
"Terima kasih!" Jawab Beth seraya tersenyum malu-malu.
"Aku akan beli satu, ya!" Tukas Reandra lagi sembari menimbang-nimbang kue yang akan ia pilih.
"Yang ini saja!" Reandra lalu menjatuhkan pilihannya pada satu kue yang hiasannya berkonsep bunga sakura.
"Pilihan yang cantik! Mau aku tambahkan nama seseorang yang akan kau berikan kue ini?" Tawar Beth kemudian sedikit berbasa-basi.
"Tidak ada!" Jawab Reandra setelah berpikir beberapa saat.
Beth tidak bertanya lagi dan gadis itu segera membungkus kue Reandra.
"Terima kasih sudah mampir," ucap Beth kemudian seraya menyodorkan kue Reandra.
"Sama-sama," jawab Reandra seraya menatap sejenak pada wajah Beth.
"Aku pulang dulu," pamit Reandra kemudian dan Beth hanya mengangguk. Reandra kemudian melangkah ke pintu keluar, namun tepat sebelum pria itu membuka pintu, tiba-tiba Reandra kembali berbalik dan menghampiri Beth lagi.
"Boleh aku minta nomor ponsel kamu, Beth?"
"Ya!"
****
Beberapa hari kemudian....
[Jangan lupa makan!] -Reandra-
Beth tersenyum sendiri setelah membaca pesan Reandra. Gadis itu baru saja akan mengetikkan pesan balasan untuk Reandra, saat Mama Tere tiba-tiba sudah menghampirinya.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Mama Tere penuh selidik.
"Hah? Kenapa kenapa, Ma? Siapa yang senyum-senyum?" Tanya Beth pura-pura bingung. Mama Tere sontak langsung geleng-geleng kepala.
"Kamu antar kuenya Tante Sita, ya!" Ujar Mama Tere selanjutnya.
"Oh, iya!"
"Ke rumah, kan?" Tanya Beth sembari menyimpan ponselnya, lalu beranjak untuk mengambil kue Tante Sita yang sudah selesai ia dekor satu jam yang lalu.
"Ke B&D Resto. Kata Angga acaranya disana dan Rossie juga mungkin sudah disana," terang Mama Tere.
"B&D Resto? Dimana itu?" Beth segera membuka ponselnya lagi dan mencari alamat B&D Resto di google map.
"Ada?" Tanya Mama Tere yang sudah ikut melihat ke layar ponsel Beth.
"Iya, ada!"
"Acara ulang tahun Tante Sita disana, ya? Beth pikir di rumah seperti tahun kemarin." Beth lalu bergumam sendiri.
"Kata Angga itu acara kejutan atau apa gitu! Yang pasti nanti ada lagi acara resminya," ujar Mama Tere menjelaskan.
"Oooh! Kalau orang kaya begitu, ya, Ma? Acara ulang tahunnya dirayakan beberapa kali. Reandra krmarin juga begitu," celetuk Beth lagi seraya tertawa kecil.
"Reandra siapa?" Tanya Mama Tere penuh selidik.
"Mmmmm, sepupunya Yvone! Teman Beth juga," jawab Beth seraya meringis.
Ya, meskipun Reandra sudah intens menghubungi Beth, namun saat ini belum ada status resmi diantara keduanya. Jadi Beth juga tak mau membuat klaim sepihak.
Ah, yang penting perasaan Beth pada Reandra sudah bersambut.
"Ooh!"
"Yaudah, kamu berangkat sana ke B&D Resto!" Titah Mama Tere selanjutnya.
"Siap, Ma!" Jawab Beth yang langsung cekatan membungkus kue untuk Tante Sita, lalu membawanya keluar dari toko dan tak berselang lama, motor Beth sudah melaju ke B&D Resto.
****
Beth sudah tiba di B&D Resto dan gadis itu berhenti sejenak di depan pintu masuk, lalu mengedarkan pandangannya ke dalam untuk mencari keberadaan seseorang.
"Iya, semua laporan sudah aku periksa dan semua pekerjaanku juga sudah selesai! Jangan menggangguku lagi!"
Beth yang mendengar suara yang tak asing dari balik punggungnya langsung menoleh, dan saat itulah wajah pria yang amat sangat tak asing itu mendadak sudah berada di dekatnya.
"Kau lagi! Kenapa aku selalu bertemu dengan kau yang menyebalkan itu?" Omel peia yang tak lain dan tak bukan adalah Fairel tersebut.
"Saya juga tidak mau bertemu anda yang galak itu, Pak!" Jawab Beth tak mau kalah.
"Lalu kenapa kau disini kalau tidak mau bertemu denganku, hah?" Omel Fairel lagi seraya berkacak pinggang pada Beth.
"Saya mengantar kue pesanan!" Tukas Beth sembari menunjukkan kotak kue di tangannya pada Fairel.
"Kue a-"
"Beth! Kau sudah datang?" Tegur Rossie menyela perdebatan Beth dan Fairel di pintu masuk resto.
"Hai, Ros! Aku mengantar kue untuk Tante Sita," ujar Beth sembari mengangsurkan kotak kue tadi pada Rossie. Namun tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Fairel sudah mengambil alih kotak kue tadi seolah pria iti sedang cari perhatian pada Rossie.
Hhhh!!
"Biar aku saja yang bawa, Rossie! Kuenya berat," ujar Fairel yang raut wajahnya sudah berubah manis dan absurd menurut Beth. Dasar aneh!
"Awas pelan-pelan, Pak!" Sergah Beth yang buru-buru memperingatkan Fairel,karena cara Fairel mengambil alih kotak kue tadi dari tangan Beth sedikit kasar. Semacam ada dendam pribadi.
Mungkin ada hubungannya dengan keim kue dan sirup merah di hotel Ossa kemarin.
"Aku bukan bapakmu!" Desis Fairel yang wajahnya kembali berubah galak.
"Pergi sana! Hush! Hush!" Usir Fairel selanjutnya pada Beth yang hanya mencibir. Untung suasana hati Beth sedang baik karena dirunya yang kini dekat dengan Reandra. Kalau Beth sedang sensi dan Pak Fairel galak ini malah mengajak debat, bisa-bisa Beth akan langsung mengajaknya adu otot atau naik ring sekalian!
Kecil-kecil begini Beth juga bisa ilmu bela diri!
"Pergi sana!" Usir Fairel sekali lagi, sebelum kemudian pria itu melenggang ke dalam Resto seraya membawa kue Tante Sita. Dasar aneh!
"Ayo masuk dulu, Beth!" Ajak Rossie membuyarkan lamunan Beth.
"Eh, emmmm aku langsung balik saja, Ross!" Tolak Beth yang merasa malas bertemu lagi dengan Pak Fairel galak tadi.
"Tadi kesini bersama siapa?" Tanya Rossie lagi.
"Sendiri, seperti biasa."
"Aku langsung balik, ya! Bye!" Beth melambaikan tangannya ke arah Rossie, sebelum lanjut pergi ke parkiran motor. Beth baru ingat kalau dia tadi belum sempat membalas pesan dari Reandra. Sebaiknya Beth membalasnya dulu sebelum meninggalkan parkiran B&D Resto!
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO NNTI KEJER IEL, TU ROSSIE JODOHNYA SI KEANO..
2023-11-01
0
keke global
reandra ada maksud apa yaa aku jadi curiga
2023-04-09
0
alvalest
haduh masih meraba alur jdoh ny
2023-04-09
0