Cinta Dalam Persahabatan

Cinta Dalam Persahabatan

Bab 1 Pagi Hari

Matahari bersinar dari ufuk timur menandakan pagi hari telah tiba, pagi hari itu di kediaman keluarga Pradipta.

“Vira ayo bangun, nak sudah pagi!” ucap seorang wanita berusia 36 tahun. Wanita itu membangun kan putrinya dengan mengguncang tubuh seorang remaja perempuan yang tengah tertidur pulas.

Wanita itu adalah Ghea Crissilla Pradipta Mama dari Vira, merupakan designer ternama yang mempunyai sebuah butik Bernama "Pradipta Butik.” Merupakan salah satu butik yang cukup ternama di Jakarta. Bahkan sekarang barang yang di ciptakan dari Pradipta Butik sudah menembus pasar dunia. Berusia 36 tahun merupakan mama dari Vira. Mempunyai seorang suami bernama Kevin Aditama Pradipta.

Sedangkan seorang remaja perempuan itu adalah Devira Arabella Pradipta atau yang kerap disapa Vira. Merupakan Anak semata wayang dari pasangan Ghea Crissila Pradipta dan Kevin Aditama Ptadipta. Vira baru berusia 16 tahun.

“Hoam.” Vira menguap sembari mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya yang ada.

“Iya ma,” jawab Vira, ia pun bangun dari tempat tidur kemudian mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

“Nanti kalau sudah selesai mandi langsung turun terus sarapan ya!” ucap sang mama yang sudah berada di luar kamar putrinya.

"Iya Mama ku cantik,” sahut Vira ketika ia sudah berada di dalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara langkah kaki dari ujung tangga. Vira melangkahkan kakinya menuju ruang makan, kemudian ia pun duduk di kursinya.

“Ehem.” Seorang pria berdehem membuat semuanya menoleh ke arah pria itu.

Pria itu adalah Kevin Aditama Pradipta adalah seorang pengusaha sukses di bidang pembangunan. Berusia 40 tahun, tetapi tubuhnya masih bugar dan sehat. Mempunyai perusahaan bernama Pradipta Group, sebuah perusahaan yang dirintis oleh Kevin mulai dari nol, hingga sudah sukses seperti sekarang.

“Vira,” ucap Kevin memanggil putrinya sembari mentap Vira.

“Eh- Iya pa?” sahut Vira gelagapan, sembari melihat ke arah Kevin.

“Ini kan sudah mau tahun ajaran baru kamu mau sekolah di mana?” tanya papa Kevin.

“Kalau Vira terserah papa aja,” jawab Vira kemudian tersenyum kearah Kevin.

“Bagaimana, kalau Vira, kita sekolahkan di SMA Angkasa ?" usul mama Ghea, kemudian menatap Vira dan Kevin secara bergantian. SMA Angkasa adalah salah satu Sekolah Menengah Atas berstandar Internasional yang berada dibawah naungan keluarga Azkara.

“Kalau menurut papa sih bagus juga, apalagi kalau Vira mau sekolah di sana,” jawab Kevin sembari memainkan garpu di piring nya.

“Bagaimana Vira? Apa kamu mau bersekolah disana?” tanya kevin berharap Vira menyetujuinya.

“Ya sudah deh, Vira mau sekolah di sana,” jawab Vira sembari tersenyum kini impiannya untuk bersekolah di SMA Angkasa akhirnya terwujud.

Setelah pembicaraan pagi itu berakhir, suasana ruang makan itu pum hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

"Vi, Papa sama Mama berangkat kerja dulu ya! Kalau mau keluar nanti bilang sama Bibi, ya,” pamit Kevin sembari mengambil tas kerjanya.

“Iya.” Vira pun ber salaman dan kemudian mencium punggung tangan, kedua orang tua nya.

Lalu Vira pun mengantar kedua orang tuanya sampai halaman rumah.

“Bye - bye ma, pah, semoga selamat sampai tujuan,” teriak Vira ketika mobil yang di tumpangi orang tuanya mulai keluar dari gerbang.

Setelah melihat mobil kedua orang tuanya sudah pergi, Vira pun masuk ke dalam rumahnya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Di kamar itu, kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.

“Huh, liburan gini enaknya ngapain ya,” gumam Vira sembari menatap langit-langit kamarnya.

“Apa keluar sama teman saja, aku juga membutuhkan udara yang segar,” ucap Vira.

Setelah berfikir cukup lama, akhirnya Vira memutuskan untuk keluar bersama teman-temannya.

Vira mengambil ponsel milik nya yang berada di atas nakas samping tempat tidur, benda pipih itu berlogo apel digigit. Lalu Elena membuka aplikasi whatsapp yang berada di ponselnya.

Ia pun mencari-cari grup chat bersama kedua temannya. Hingga akhirnya Vira sudah menemukan grup tersebut. Grup itu berisi oleh tiga peserta yaitu Vira, Naya, dan Ayura.

Didalam room chat itu, Vira berinisiatif untuk mengirim pesan terlebih dahulu.

“Guys, keluar yuk!” ajak Vira melalui aplikasi chat.

“Males gue di rumah.” Vira pun mengirim pesan kembali di room chat itu.

Vira menatap layar ponselnya dengan tatapan sebal. Bagaimana tidak pesan yang sudah ia kirim belum ada yang menjawabnya sama sekali.

Hingga beberapa menit kemudian, sebuah notifikasi yang berada di ponsel Vira. Membuat Vira yakin jika pesan nya baru saja dibalas. Vira pun bergegas membuka kembali ponselnya.

“Ayok, kita keluar cari udara segar! Gimana girls? setuju nggak?” sebuah pesan yang dikirim oleh Naya di room chat itu.

“Setuju.” tiba-tiba saya Yura mengirim pesan di room chat itu.

“Kita enaknya kemana nih?” tanya Vira melalui aplikasi whatsapp.

“Gimana kalau ke Young Cafe?” usul Naya melalui chat.

“Boleh, setuju,” balas Yura.

“Kalau begitu kita, siap-siap yah.” Vira mengirim pesan tersebut kemudian mematikan ponselnya.

Young Cafe adalah salah satu cafe yang sedang viral di kalangan anak muda. Selain tempat nya yang nyaman untuk berkumpul, harganya juga pas untuk kantong pelajar.

Vira pun meletakkan ponselnya diatas nakas, kemudian mengambil handuk berwarna putih dan secepat kilat masuk ke dalam kamar mandi.

Hari ini Vira memakai kaos berwarna putih dengan lengan pendek dipadukan dengan celana levis berwarna hitam dan dilapisi jaket denim diluar nya. Tak lupa sepatu sneaker berwarna putih senantiasa di kakinya. Vira kemudian mengambil kaca mata berwarna hitam di laci lemari nya, kemudian ia juga mengambil tas selempang wanita di atas meja riasnya. Ia kemudian memakai kacamata itu bertengger di hidungnya.

Vira berdiri didepan cermin, ia pun menatap dirinya melalui pantulan cermin itu. “Perfect, juga penampilan ku,” batin Vira sembari tersenyum.

Vira pun segera bergegas menuju dapur untuk berpamitan dengan Bi Atun. Bi Atun adalah Asisten rumah tangga yang sudah mengurus rumah keluarga Pradipta dari Vira kecil.

“Assalamualaikum bi, Vira izin mau keluar sama teman,” pamit Vira ketika sudah sampai dapur.

“Iya, non boleh. Tapi pulang nya jangan malam - malam ya, dan hati - hati di jalan,” sahut Bi Atun mengingatkan Vira.

“Iya, bi siap,” sahut Vira sembari tersenyum. Kemudian ia mengambil tanpa Bi Atun untuk bersalaman tak lupa, Vira juga mencium punggung tangan Bi Atun sebagai tanda menghormati yang lebih tua.

Orang tua Vira mengajarkan anak nya untuk hormat kepada siapa pun tanpa harus memandang harta, kasta, dan kedudukan.

Vira kini berjalan menuju garasi diambil nya motor matic miliknya. Di dalam garasi itu terdapat dua sepeda motor, yaitu kawasaki ninja warna hitam dan scoopy hitam dan satu mobil ferrari.

Sebenarnya Vira lebih suka menaiki motor kawasaki ninja, tetapi sebuah kejadian dua tahun yang lalu membuat Vira ketakutan untuk sekedar mengendarai motor itu.

Mendadak Vira teringat akan kejadian dua tahun lalu yang pernah menimpanya.

.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!