Bab 13 Aska Terlambat

 Pagi itu, Vira sudah bersiap - siap untuk pergi ke sekolah. Seragam yang Ia kenakan hari ini seragam olahraga karena hari ini MPLS nya di outdoor.

"Pagi pah - mah,” sapa Vira ketika ia turun dari kamar melalui tangga dan kini sudah berada di meja makan.

"Pagi sayang,” jawab papa dan mama nya.

"Ayok duduk dulu!" suruh mama Ghea.

"Iya, mah" Vira pun duduk di hadapan papa nya.

"Bawa motor sendiri apa mau diantar?" tanya Kevin, ketika Vira sudah duduk manis di hadapan nya.

"Bawa mobil pah,” jawab Vira sambil tersenyum manis ke arah papa nya.

"Tidak biasanya bawa mobil Vi, ada apa nih?" tanya Ghea heran melihat sikap Vira karena, Vira itu orang nya paling malas jika disuruh menaiki mobil sendiri.

"Tidak ada apa-apa sih mah,” jawab Vira dan mereka mulai melanjutkan makan nya dengan lahap.

"Em, pah, mah udah jam setengah tujuh, Vira berangkat dulu ya!?" pamit Vira dan mencium punggung tangan kedua orang tua nya. Ia pun mengambil tas nya.

"Iya, hati - hati ya nak jangan ngebut - ngebut,” pesan Mama Ghea.

Vira berjalan santai ke arah garasi mobilnya, dan mulai memanaskan mobil sport yang berwarna hitam. Setelah itu melaju dengan santai membelah jalanan di pagi ini.

Sedangkan kini, di kediaman keluarga Copers.

Sinar matahari menyeruak masuk melalui celah jendela. Di kamar yang bernuansa hitam dark itu. Seorang anak manusia yang merasa tidur nya terusik mengerjap kan mata nya.

"Hoamm jam berapa sih?" gerutu Aska kemudian duduk melihat jam dinding yang ada di kamar nya.

Jam itu menunjukkan pukul 06:50.

"Astagfirullah itu udah jam tujuh kurang sepuluh menit!!" panik Aska karena sepertinya hari ini ia terlambat.

Buru - buru Aska mengambil handuk dan melesat masuk ke kamar mandi yang ada di kamar nya.

Setelah mandi dan memakai seragamnya, Aska mengambil kunci motor nya dan berjalan ke arah garasi dengan lari.

Di tengah perjalanan menuju Garasi.

"Ehem. " Dehem man Daddy Andre. Membuat Aska berhenti dan berbalik menghadap Daddy nya yang sedang ia punggung ngi.

"Eh- Ada daddy, ” ucap Aska cengengesan dan menggaruk tekuk nya yang tidak gatal.

"Jam berapa ini?" tanya Andre sambil berkacak pinggang.

Aska pun melihat jam tangan nya. Jam kini sudah menunjukkan pukul 07:00.

"Jam tujuh pah,” jawab Aska yang ingin sekali pergi dari sana.

"Kenapa baru bangun?" tanya Aska dingin dan menatap tajam ke arah sang putra kesayangan.

Aska hanya bisa diam di tempat dan menatap ke bawah.

"Dedy nggak pernah ngajarin kamu jam segini baru bangun.” Andre terus memarahi Aska yang sedari tadi diam.

"Dedy harap ini terakhir kali nya kamu Bangun kesiangan.kalau sampai dedy tau kamu bangun kesiangan lagi Dedy akan cabut semua fasilitas yang sudah Dedy berikan tanpa terkecuali,” tegas Dedy Andre dengan nada mengancam dan meninggal kan Aska yang masih berdiam diri di tempat.

Satu tetes air mata Aska jatuh dari pelupuk mata nya.

"Dedy, cuman bisa ngancam aku nggak pernah nanyain gimana ke sekolah. Dedy egois cuma ingin aku jadi seperti yang di harapan kan Dedy tanpa bertanya aku setuju tidak,” batin Aska dan kini air mata sudah keluar.

"Mommy Aska kangen mommy, hiks....” Tangis Aska semakin menjadi - jadi.

Flashback 5 tahun lalu, pada keluarga Copers On.

Aska Putra Copers seorang remaja yang masih duduk di bangku kelas 11 SMA Angkasa. Anak semata wayang dari pasangan suami - istri Andre Copers dan Ana Aprilia Copers.

Andre Copers adalah seorang pengusaha sukses yang mempunyai sebuah perusahaan yang lumayan besar bernama Copers Group. Hari - hari nya Ia lalui hanya dengan berkerja - berkerja dan berkerja. Sifat nya dingin, dan arogan. Andre mempunyai prinsip semua bisa di beli dengan uang. Padahal tidak semua bisa di beli dengan uang, contoh nya kasih sayang. Kasih sayang seseorang tidak bisa di beli dengan uang, kasih sayang itu di berikan dengan tulus dan tidak mengharap imbalan berupa uang.

Sedangan, Ana Aprilia Copers adalah seorang model sekaligus ibu rumah tangga. meskipun Ana seorang model tetapi ia tidak melupakan tanggung jawab nya sebagai seorang ibu dan seorang istri.

Sifat nya lembut terhadap siapa pun, tidak pernah marah meskipun orang tersebut melakukan kesalahan mungkin, hanya menasehatinya.

Aska adalah seorang anak broken home.

Kehancuran keluarga nya di mulai ketika Aska duduk di bangku kelas 6 SD umur nya sekitar 12 tahun. Pada saat itu Mommy nya Aska yaitu Ana sedang makan siang di Cafe bersama manajer dari majalah yang mengontrak Ana sebagai cover. Tanpa sepengetahuan Ana ternyata di sana juga ada Andre yang sedari tadi memperhatikan Ana sang istri yang sedang mengobrol santai dan di selingi tawa.

Karena memang sifat Ana lembut kepada siapa pun menyebabkan kesalah pahaman antara Andre dan Ana.

Andre mengira kalau Ana selingkuh dengan manajer nya.

Andre pun menghampiri meja Ana.

"Brakk." Andre meng gebrak meja dengan keras. Ana pun jadi takut karena ini pertama kalinya, ia melihat Andre marah.

"Jadiiii!!!!! INI, YANG KAMU BILANG KERJA????....., KAMU PACARAN DENGAN MANAJER MU SENDIRI????!!!!!!......" Andre sudah tidak menghiraukan semua orang yang menatap nya.

"Sebentar pak, saya bisa jelas kan." Pak manajer pun mengeluarkan suaranya.

Ana pun memegang tangan Andre. "Tidak mas, kamu salah paham, aku cuma makan siang doan,” jelas Ana tapi tangan nya langsung di tepis oleh Andre.

"BOHONG, KAMU JELAS - JELAS SAYA TADI LIHAT KOK.” Kini Andre marah matanya terdapat kilatan amarah yang memuncak.

"Ikut saya.” Andre pun menarik paksa tangan Ana. Sedangkan Ana hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh Andre, suaminya.

Hingga, mereka berdua sudah sampai di rumah.

"Brak.” Andre menendang pintu rumah nya dengan sangat keras.

Di hempaskan tubuh Ana ke sofa.

"Kita cerai,” ucap Andre dengan nada marah.

Mereka tidak tau kalau sedari tadi Aska melihat semuanya mulai dari Daddy Andre menendang pintu, menghempaskan tubuh sang mommy ke kursi, sampai Dedy memarahi mommy nya.

"Tunggu mas! kita bisa selesai kan dengan kepala dingin,” ucap Ana dan beringsut turun memegang kedua kaki sang suami.

"LEPASS,” teriak Andre kepada Ana yang tidak mau melepaskan kaki nya.

Setelah kejadian hari itu mereka resmi bercerai setelah datang di pengadilan. Dedy Aska langsung menjatuhkan talak tiga.

Mommy Ana sudah pisah rumah, kemudian ia pulang ke rumah orang tua nya.

Sedangkan Daddy Andre memilih menjual rumah yang mereka bertiga tempati selama 13 tahun lamanya. Dan membeli rumah yang baru.

Sedangkan Aska bimbang,ingin memilih tinggal dengan siapa. Di satu sisi ia ingin ikut tinggal dengan mommy nya yang penuh dengan kasih sayang dan disisi lain juga ingin ikut dengan Daddy nya yang penuh dengan harta.

Hari sebelum Aska memutuskan kan untuk tinggal dengan siapa. Sang mommy sudah menghubungi Aska dia berkata, jika mommy nya menetap di London dan kalau Aska mau ke sana juga di per bolehkan oleh mommy dan daddy nya karena itu hak Aska.

Jadi, Aska memilih tinggal dengan sang Daddy meskipun kurang kasih sayang. Sebenarnya bukan Aska yang mau tinggal dengan sang Daddy, tapi di suruh oleh mommy nya. Dengan alasan supaya dedy Andre tidak sendirian.

~ Flashback Off

.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!