Bab 4 Berangkat Sekolah

Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan ternyata sudah tersaji di atas meja.

"Selamat makan guys," ucap Yura dan langsung menyantap makanan nya. Vira dan Naya pun langsung menghabiskan makanan nya juga.

Makanan yang tadinya diatas meja kini sydah berpindah keperut mereka. Vira pun segera menanyakan bill.

"Mbakk, bill," suruh Vira kepada salah satu waiters yang sedang tidak jauh dari mereka duduk.

"Ini Mbak,” ucap sang waiters sembari memberikan sebuah bill.

"Ini mbakk kembalian nya ambil aja,” ucap Vira memberikan sejumlah uang berwarna merah dengan gambar bapak proklamator Indonesia.

"Oh, iyaa trimakasih ya,” jawab sang waiters kemudian pamit mengundurkan diri.

“Udah kenyang gue pulang duluan yah guys, sopir gue udah sampai, see you besok guys," ucap Naya ia berpamitan karena memang sopirnya sudah sampai dan berlalu pergi keluar Cafe.

"Gue juga pamit yah Vi, pacar gue Akmal udah sampai, see you.” Pamit Yura dan ia keluar Cafe di gandeng oleh Akmal pacar barunya.

"Yaudah deh tinggal gue sendiri nih pulang ah udah siang juga,” batin Vira melirik sekilas jam tangan nya

Vira pergi untuk ke parkiran Cafe untuk mengambil motornya.

Vira pun memakai helm dan menyalakan motor, kemudian melaju dengan santai membelah jalanan Ibu kota yang ramai.

Hingga sampailah kini Vira di rumahnya dengan selamat.

“Pak, Vira minta tolong bukain gerbang nya yah'!" Vira berteriak kepada Pak Dadang. Pak Dadang adalah security di rumah keluarga Pradipta yang di percaya i oleh Kevin.

"iya, non sebentar. Pak Dadang bukakan." Pak Dadang keluar dari pos jaga menuju ke gerbang utama dan segera membukakan gerbang.

"Makasih yak pak,” ucap Vira dengan tersenyum ke arah pak Dadang.

"Iya, non,” jawab Pak Dadang dan segera menutup kembali gerbang nya.

"Assalamualaikum," salam Vira ketika masuk rumah.

"Waalaikumsalam, aduh anak mama yang Cantik udah Pulang.” Mama Ghea mengusap puncak kepala Vira dengan sayang.

"Masuk kamar mandi terus bersih - bersih dulu gih!" seru Mama Ghea.

"Iya, Mah.” Vira berjalan menuju kamar dan merebahkan badan nya di atas tempat tidur king size nya.

“Ting”

Sebuah bunyi notifikasi pesan menandakan ada nya pesan masuk, Vira pun langsung membuka ponselnya. Ternyata, pesan tersebut dari Naya.

“Vi, besok bareng sama aku yak daftar nya!" itulah pesan yang dikirim Naya kepada Vira.

"Kenapa harus sama lu sih gue itu besok ingin pakek motor sendiri.” Vira mengirim pesan yang telah baru saja ia ketik kepada Naya.

“Ting”

Mendengar notifikasi pesan masuk, Vira pun buru-buru aku mengecek ponsel nya.

“Ayolah Vi, gue gak ada temen besok." Naya mengirim pesan kembali.

Vira membaca pesan tersebut kemudian ia menghela napas panjang.

“Lah bukannya lu biasanya sama si Yura.” Vira kembali mengetik kemudian mengirim pesan tersebut.

“Ting”

“Apalagi sih?” gumam Vira saja ia meletakkan ponselnya tetapi malah terdengar suara notifikasi ponselnya.

“Lu lupa atau gimana tu anak udah punya pacar baru, lu inget gak tadi yang jemput dia pas kita selesai ngumpul di Young Cafe?” Naya mengirim sebuah pesan kepada Vira.

“Oh, iya gue inget.” Vira mengetik pesan itu kemudian mengirimnya kembali.

“Jadi besok bisa kan bareng sama aku, pakai mobil ku ya Vir, pliss.” sebuah pesan masuk di ponsel Vira.

Vira membukanya kemudian segera membalasnya.

“Iya, deh kalau gitu besok lu jemput gue jam 08:30 nanti sampai sekolahan biar jam 09:00.” Vira pun mengirim pesan tersebut.

“Ting”

“Oke Vi, makasih yah." Dan itulah pesan terakhir yang Naya kirim, Vira hanya membacanya dan tidak berniat sedikitpun untuk membalasnya.

Setelah pembicaraan selesai,

Vira segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan setelah itu menuju ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga ternyata, sudah ada Papa Kevin dan Mama Ghea.

"Pah, mah,” sapa Vira dan ia langsung duduk di antara papa dan mama nya.

"DEVIRA, BESOK KAMU KE SEKOLAH SMA ANGKASA YA UNTUK DAFTAR,” ucap papa kevin dengan lantang.

"Iya, pa besok Vira datang nya sama Naya dan Yura,” jawab Vira.

"Bagus kalau gitu, besok maunya di antar sopir apa bawa motor sendiri?” tanya Kevin

"Vira bareng satu mobil sama Naya besok, pakai mobil nya Naya,” jawab Vira.

"Hati-hati ya nak.” Kevin pun berpesan untuk berhati-hati.

"iya pa," jawab Vira

Malam semakin larut mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar masing - masing.

Sedangkan kini di kamar Vira.

Vira tengah menyiapkan keperluan yang di bawa besok untuk mendaftar Ke sekolah SMA Angkasa.

Vira pun memasukkan semua barang-barang yang diperlukan.

Setelah semua di masukan tas. Kini, Vira masuk ke dalam kamar mandi ia membersihkan diri, mencuci tangan dan kaki tidak lupa untuk menggosok gigi sebelum tidur. Itu adalah rutinitas Vira sebelum tidur.

Vira pun langsung memejamkan matanya dan masuk ke dalam mimpi.

Pagi pun tiba sinar matahari masuk ke dalam kamar Vira melalui celah - celah gorden. Vira yang masih bergelung di bawah selimut menggeliat dan barulah setelah beberapa menit ia pun bangun.

"Huh sudah pagi saat nya mandi.” Dengan semangat empat lima, Vira menyambar handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Lima belas menit kemudian.

Vira sudah memakai pakaian nya hari ini dan bersiap-siap.

"Perfect.” Satu kata yang lolos dari bibir Vira ketika melihat dirinya di cermin.

'Tap - tap - tap'

Suara hentak kan kaki Vira ketika menuruni tangga.

"Pah, mah,” panggil Vira ketika sampai di meja makan. Tetapi Vira malah bingung ia tidak melihat keberadaan kedua orang tuanya di meja makan itu.

Tiba-tiba seorang pembantu datang untuk menghampiri Vira yang sedang kebingungan.

“Permisi non, saya mau menyampaikan pesan dari tuan dan nyonya. Beliau bilang dalam satu minggu ini mereka di luar negeri katanya ada urusan bisnis. Tadi pas mau berangkat sebenarnya mau bilang ke non, tapi non nya udah nyenyak, alhasil tidak dibangunkan,” jelas Bi Atun.

"Terus tadi saya sudah menyiap kan ini makanan buat non. Saya mau kepasar sebentar ya,” sambung Bi Atun.

"Iya, bik makasih ya,” ucap Vira dan langsung mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Permisi non,” pamit bi Atun.

Vira tengah menyantap makanan nya dengan menu nasi goreng dan segelas susu.

Tin.....

Tin.....

Tin.....

Suara klakson mobil, membuat Vira segera menoleh ke arah luar. Ia sudah menebak jika yang membunyikan klakson mobil adalah Naya.

"Vira ayo berangkat ini udah jam 08:00 loh,” teriak Naya dari luar.

"Iya Nay,” jawab Vira kemudian berjalan keluar rumah.

"Masuk!” suruh Naya kepada Vira agar masuk ke dalam mobilnya.

"Tidak ada yang ketinggalan kan?" tanya Naya.

"Oh, tidak ada ini sudah semua,” jawab Vira sambil meneliti tas nya.

"Ya sudah, bissmillah,” ucap Naya kemudian ia menghidupkan mesin mobilnya setelah melihat Vira sudah masuk ke dalam mobilnya.

Brum......

Mobil yang ditumpangi Vira dan Naya menembus jalanan ibu kota di pagi hari

.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!