TUNANGAN TIFFANI

Tiffani kembali ke kamarnya setelah beberapa saat menghabiskan waktu untuk mengobati kepala dan lengan Rama yang terluka. Ia berhasil mengendap-endap dan menghindari pelayan yang berkeliaran di sekitar kamarnya tanpa ketahuan.

Begitu berada di dalam kamar, Tiffani langsung memukul kepalanya dengan keras. Ia merasa bodoh sekali karena memeluk Rama begitu saja tanpa alasan.

"Ish, pasti dia menganggapku murahan sekarang!" keluh Tiffani, sambil melangkah menuju ranjang dengan menghentakkan kaki.

Tindakan Tiffani itu disaksikan oleh Mona yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Mona.

Tiffani terlonjak. Ia terkejut karena Mona ada di dalam kamarnya. "Astaga, kamu mengejutkanku, Mon. Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Tiffani

Mona menaikan sebelah alisnya. "Apa yang kulakukan di sini? Bukankah kamu yang memintaku untuk berendam hingga berjam-jam agar kamu bisa pergi ke kamar Rama."

Tiffani memukul keningnya. "Oh, benar, aku lupa."

Mona menghampiri Tiffani dan menyikut tubuh gadis itu. "Terjadi sesuatu yang membuatmu lupa waktu dan lupa segalanya? Sampai-sampai kamu melupakanku juga," tanya Mona.

"Tidak! Tidak terjadi apa-apa!" sanggah Tiffani sambil menggigit bibir bawahnya.

"Ah, yang benar. Lalu kenapa kamu menggigit bibirmu, apa kalian berciuman?"

Tiffany memelintir tangan Mona dan menjatuhkan sahabatnya itu ke atas ranjang. "Aku bilang tidak, ya, tidak. Dan kami tidak berciuman."

Mona tertawa terbahak-bahak. "Mengaku sajalah, Tiffani, aku tahu kalau kalian habis berciuman. Sekarang katakan padaku bagaimana rasa bibirnya?"

"Astaga, Mona, jaga bicaramu!"

"Siapa yang berciuman, Nak?"

Suara berat Richard mengejutkan Tiffani dan juga Mona. Keduanya buru-buru bangkit dari ranjang.

"O-om, selamat malam." Mona membungkuk untuk menyapa Richard.

Richard mengangguk pada Mona, lalu ia kembali bertanya. "Jadi siapa yang berciuman? Kamu atau Tiffani?"

Mona memandang Richard dengan gugup. "Hem, itu ... anu ...."

"Ayah, ada apa? Kenapa ayah datang ke kamarku?" tanya Tiffani yang langsung menghampiri Richard, agar Richard tidak lagi bertanya pada Mona tentang ciuman yang tidak pernah terjadi sama sekali.

Richard merentangkan tangan, meminta Tiffani untuk memeluknya. "Tidak ada apa-apa, Nak, ayah hanya ingin melihat keadaanmu."

Tiffani tersenyum, lalu memeluk Richard. Pelukan dari sang putri membuat Richard melupakan segala hal yang mengganggunya, termasuk ucapan Mona beberapa waktu lalu tentang ciuman.

"Aku baik-baik saja, Ayah," ujar Tiffani.

Richard menepuk punggung Tiffani seraya berkata, "Baguslah. Ayah sudah meminta dokter Andrew untuk datang. Sebentar lagi dia akan sampai kurasa."

Mendengar nama Andrew disebut, wajah Tiffani seketika menjadi cemberut. "Tidak usah, Ayah, aku baik-baik saja. Aku tidak butuh dokter, tidak butuh Andrew, dan aku tidak butuh dia datang ke sini."

"Ck, kamu ini jangan kekanak-kanakan. Kamu tidak baik-baik saja, Tiffani. Luka di kakimu itu harus diobati dengan benar. Lihatlah, cara memasang perban saja salah. Apa kamu sendiri yang memasang perban di kakimu itu?"

Tiffani menggeleng. "Bukan aku. Rama yang melakukannya."

"Nanti aku akan minta Andrew mengajarkan Rama cara memasang perban yang benar, agar dia bisa mengobatimu dengan baik jika dalam keadaan darurat."

Tiffani menunduk untuk menatap kakinya. "Tidak ada yang salah, kok, perbannya terpasang dengan rapi dan aku tidak merasa sakit sama sekali. Rama sudah mengobatiku dengan baik dan tepat, Ayah, itulah sebabnya aku tidak membutuhkan Andrew lagi."

Richard menggeleng melihat sikap keras kepala Tiffani. Ia kemudian menuntun Tiffani untuk duduk di tepi ranjang anak gadisnya tersebut. "Jangan membantah. Lagi pula, Andrew sudah dalam perjalanan, tidak mungkin aku memintanya untuk kembali. Saat dia nanti datang, bersikap baiklah padanya, Fan."

Tiffani dan Mona saling bertatapan. Mona tahu apa yang ada di pikiran Tiffani, dan Tiffani tahu apa yang ada di dalam pikiran Mona. Mereka berdua tidak ada yang menyukai Andrew, tapi sayangnya Andrew adalah kandidat teratas yang menurut Richard paling cocok untuk menjadi menantunya. Itu berarti Andrew tidak tersentuh, bahkan oleh keluhan yang sering terlontar dari bibir Tiffani tentang perangai Andrew yang buruk.

Richard memperhatikan keduanya, lalu tersenyum. "Baiklah, kalau begitu ayah akan keluar dulu."

***

Andrew Rajasa, seorang pria yang memiliki tubuh tinggi dan besar baru saja turun dari dalam sedan mewah yang ia kendarai. Andrew merapikan jas putih yang ia kenakan, lalu segera melangkah menuju bangunan utama yang di kelilingi oleh beberapa penjaga berpenampilan mengerikan.

Penjaga-penjaga yang berjaga di bagian depan rumah langsung membungkuk ketika Andrew mulai menapakkan kaki di teras. Mereka semua tahu siapa itu Andrew, dan bagaimana kedudukan Andrew di dalam keluarga Raendra.

"Tuan," sapa para penjaga.

Andrew menghentikan langkah dan tersenyum kepada semua penjaga yang ada di sana. "Kalian bekerja keras, ya. Bagus sekali, bagus sekali," ujar Andrew sambil terkekeh. Kemudian ia melanjutkan langkah menuju ruang tamu.

"Tuan." Salah seorang pelayanan yang sedang membersihkan lemari hias di dekat tangga kembali memberi hormat pada Andrew.

Andrew menghentikan langkah, lalu menatap pelayan muda yang menyapanya dengan tatapan khas yang Andrew miliki, yaitu tatapan mesum. "Rokmu terlalu panjang, Cantik, andai kamu pendekkan sedikit lagi, pasti kamu akan terlihat lebih menarik," komentar Andrew, sambil mengedipkan sebelah matanya dan meremas bokong pelayan itu dengan gemas.

Si pelayan tidak terlalu terkejut, karena semua pelayan yang ada di rumah itu sudah tahu bagaimana sikap Andrew yang memang sangat-sangat mata keranjang.

Biasanya para pelayan wanita akan berlarian dan bersembunyi di dapur jika Andrew datang mengunjungi rumah Richard. Namun, tidak semua pelayan beruntung, terkadang ada beberapa yang tidak mendapat informasi dan akhirnya akan berpapasan dengan Andrew si mesum.

Setelah puas menggoda si pelayan yang hanya bisa diam bagai patung, Andrew segera menaiki tangga menuju kamar Tiffani yang ada di lantai dua.

Tok, tok, tok!

Andrew mengetuk pintu kamar setelah ia tiba di depan kamar Tiffani.

Tiffani yang berada di dalam kamar dengan Mona seketika menjadi panik.

"Itu pasti dia! Aku yakin itu pasti dia!" Tiffani memekik. "Aduuuh, apa yang harus kita lakukan?" tanyanya pada Mona.

"Mau bagaimana lagi. Bukankah ayahmu tadi berkata kalau kita, terutama kamu harus bersikap baik pada Andrew," ujar Mona, sambil berlari menuju lemari pakaian Tiffani yang berukuran sangat besar.

Mona lalu mulai mengeluarkan beberapa pakaian Tiffani yang berbahan tebal dan berukuran besar, tidak seperti pakaian yang Tiffani kenakan sekarang, terlalu mini dan pasti akan mengundang pikiran kotor bagi pria manapun yang melihatnya, terutama pria seperti Andrew.

"Pakai semua ini!" seru Mona, sambil melempar celana kulot, sweater rajut, syal dan kaus kaki ke pangkuan Tiffani yang masih duduk di tepi ranjang.

Tiffani menatap semua pakaian yang ada di pangkuannya. "Percuma saja, dia pasti akan tetap berusaha untuk merabaku."

Mona berdecak. "Tidak. Aku pastikan kali ini tangan nakalnya itu tidak akan menyentuhmu, bahkan ujung rambutmu pun tidak. Cepatlah ganti di ruang ganti, aku akan membuka pintu dan membiarkan dia masuk."

Tiffani mengangguk, lalu segera berlari menuju ruang ganti, sementara Mona membuka pintu untuk Andrew.

"Hai, Mona Sayang!" seru Andrew, begitu pintu terbuka.

Mona tersenyum dan mempersilakan Andrew untuk masuk. "Masuklah, Dok."

Andrew tertawa. "Kenapa formal sekali. Santai saja, aku sedang tidak bertugas."

"Ya, memang tidak, tapi kedatangan Anda ke sini adalah sebagai dokter, jadi kita harus menjaga sikap, bukan?" ujar Mona.

"Ah, benar juga, kamu memang gadis yang cerdas," ujar Andrew, lalu mulai melangkah masuk ke dalam kamar Tiffani, dan duduk di sofa yang ada di tengah ruangan.

Mona menyusul masuk, dan membiarkan pintu terbuka.

Tidak lama kemudian Tiffani keluar dari dalam ruang ganti dengan tubuh yang terbalut pakaian tebal.

Andrew tertawa melihat penampilan gadis cantik itu. "Kamu baru saja tiba dari kutub utara?" tanyanya pada Tiffani.

Tiffani tidak menanggapi, ia hanya merapatkan syalnya lalu duduk di hadapan Andrew, setelah itu Tiffani langsung meletakkan kakinya di atas meja.

"Aku rasa kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan," ujar Tiffani sambil menggerak-gerakan kakinya.

Andrew tersenyum dan segera mengeluarkan peralatan untuk pengobatan dari dalam tas jinjing yang ia bawa. "Kaki yang cantik, sayang sekali harus terluka." Andrew menyentuh kaki Tiffani dan mulai melepas perban yang terpasang di kaki gadis itu. Namun, bukannya mulai mengobati kaki Tiffani, tangan Andrew justru semakin naik, dari telapak kaki, kini tangan Andrew sudah berada di betis Tiffany.

Baru saja Tiffani dan Mona ingin menghentikan gerakan tangan Andrew yang kurang ajar, sebuah bola kasti menghantam tangan Andrew dengan keras, hingga membuat Andrew menjerit kesakitan.

Tiffani, Andrew, dan Mona langsung mengalihkan pandangan ke pintu dan mereka melihat Rama berdiri di sana.

"Rama!" seru Tiffani dan Mona, keduanya terlihat senang melihat Rama datang tepat pada waktunya.

"Siapa dia?" tanya Andrew, pada Mona dan Tiffani.

Mona berdehem, kemudian menjawab pertanyaan Andrew. "Dia adalah Rama, bodyguard baru Tiffani."

Andrew memindai penampilan Rama dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau kamu memiliki bodyguard baru, Fan?" tanya Andrew.

"Dia baru bekerja hari ini. Aku belum sempat memberitahumu." Tiffani menjawab. "Masuklah, Rama," ujar Tiffani kemudian.

Rama mengangguk, dan langsung masuk ke dalam kamar Tiffani. "Tuan memintaku datang ke sini, katanya aku harus belajar cara memasang perban yang benar."

Tiffani mengangguk. "Ayah juga mengatakan hal itu padaku tadi. Sekarang duduklah di sini, Dokter Andrew akan mengajarkanmu cara memasang perban." Tiffani menepuk sofa yang ada di sebelahnya, agar Rama duduk di sana.

Rama melakukan yang Tiffani perintahkan, lalu ia menatap Andrew dengan seksama. "Dia sungguh dokter?" tanya Rama.

"Dia memang dokter," jawab Tiffani.

"Tidak terlihat seperti dokter."

Mona tertawa mendengar komentar yang terlalu juju dari Rama. "Ya, dia memang lebih terlihat mirip preman daripada dokter. Preman mesum."

Andrew tidak peduli pada ocehan Mona, ia kembali menyentuh telapak kaki Tiffani yang terluka, membersihkan luka itu dan lagi-lagi tangannya mulai meraba bagian yang tidak seharusnya.

Perbuatan Andrew itu tidak luput dari perhatian Rama. Rama segera menyambar tangan Andrew dan memelintirnya sedemikian rupa hingga Andrew menjerit kesakitan.

"Aah, Lepaskan aku. Kurang ajar sekali ... argh!"

Rama mendekatkan wajahnya ke Andrew. "Akan kulepaskan, tapi jaga tangan Anda, jangan sentuh dia dengan cara seperti itu," desis Rama, tatapan matanya yang begitu tajam menusuk membuatnya terlihat kejam dan menakutkan, tetapi kesan kejam dan menakutkan itu malah semakin membuatnya terlihat luar biasa tampan.

Andrew balas menatap Rama dengan tatapan yang tidak kalah menusuk. "Sialan, apa kamu tidak tahu siapa aku?" bentak Andrew.

"Ya, aku tahu, kamu adalah dokter mesum yang mencari keuntungan pada pasien wanitamu. Kurang ajar sekali kamu ini." Rama semakin menekan pergelangan tangan Andrew.

"Argh! Hentikan, Sialan. Kamu benar-benar tidak tahu siapa aku? Aku ini Andrew Rajasa, tunangan Tiffani!"

"What?!"

Bersambung.

Episodes
1 BODYGUARD KE 50
2 NONA MUDA
3 BODYGUARD TAMPAN
4 AKIBAT TERLALU TAMPAN
5 NONA DICULIK
6 KEBOHONGAN TIFFANI
7 JADILAH CINDERELLA
8 BODYGUARD JUGA MANUSIA
9 BERDAMAI
10 TUNANGAN TIFFANI
11 RACUN
12 APRIL MOP
13 RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14 TERANCAM BAHAYA
15 TIFFANI, PENEMBAK JITU
16 DAFTAR KEINGINAN
17 DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18 DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19 RUMAH POHON
20 JATUH CINTA
21 BAWA AKU PERGI!
22 KAMU ADALAH PRIORITAS
23 LANGIT DAN BUMI
24 KEWASPADAAN TIFFANI
25 KITA SEPASANG KEKASIH
26 RAMA TERTEMBAK
27 KAMU MILIKKU
28 KEMARAHAN TIFFANI
29 AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30 CINTA TERLARANG
31 TIDUR BERSAMA
32 TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33 I LOVE YOU
34 TIFFANI INGIN MENIKAH
35 ANDREW TERTIPU
36 PERMAINAN DIMULAI
37 ANDREW TERTANGKAP
38 JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39 MENYATAKAN PERASAAN
40 RESMI JADIAN
41 TIFFANI YANG MANJA
42 PEMAKAMAN TITO
43 TIFFANI DICULIK
44 MISI PENYELAMATAN
45 LOVE ISLAND
46 TIBA DI LOVE ISLAND
47 MELARIKAN DIRI
48 TIFFANI TERTEMBAK
49 SABRINA?
50 MASA LALU RAMA
51 PERJANJIAN DAN CIUMAN
52 RAHASIA RICHARD
53 LAMAR AKU
54 CEMBURU
55 DARRREN YANG MENYEBALKAN
56 NODA
57 MENGAKHIRI HIDUP
58 PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59 SIKAP TEGAS RAMA
60 MATA-MATA
61 PIKNIK PERPISAHAN
62 PERTEMUAN RAHASIA
63 SEPARUH KEBENARAN
64 KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65 DALAM BAHAYA
66 KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67 SEKARAT??
68 TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69 RAMA & SINTA
70 MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71 KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72 TERKEJUT
73 MENGURUNG DIRI
74 SETELAH 14 HARI
75 SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76 BRAIN DEATH
77 SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78 PENGACAU
79 SELA DAN RAMA
80 BICARA PADA BAYI
81 MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82 TUGAS BERBAHAYA
83 PERTEMUAN BISNIS
84 BERPURA-PURA
85 KANKER DARAH
86 SATU MALAM BERSAMA
87 KISAH JOHAN DAN SELA
88 PERTUKARAN INFORMASI
89 KEDATANGAN SAPTA
90 MISI PENYELAMATAN
91 CINTA YANG MEREPOTKAN
92 MEMINTA RESTU
93 TUGAS DUA
94 TIFFANI YANG KAYA RAYA
95 MARI SALING MENJAUH!
96 PELAJARAN UNTUK DARREN
97 HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98 CALON PENGHUNI BARU
99 KEKECEWAAN TIFFANI
100 RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101 MENJAGA HARGA DIRI
102 KEDATANGAN GRACELLA
103 PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104 Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105 PERKELAHIAN PARA GADIS
106 CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107 MUNTAH
108 BALIKAN
109 AKU SUKA DIA
110 DISAPPOINTED
111 DAMAR BERENCANA
112 MEMULAI PEMBALASAN
113 MISI DIJALANKAN
114 MEMPERMALUKAN DARREN
115 PERJANJIAN
116 TEKA-TEKI RICHARD
117 RUMAH POHON
118 TIDAK ADA LAIN KALI!
119 WAKTU YANG TERSISA
120 SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121 TAMU TAk DIUNDANG
122 XAVIER
123 KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124 MEMORY CARD
125 PELAKUNYA DIKETAHUI
126 DOKTER DYLAN ADITYA
127 BODYGUARD VS BODYGUARD
128 MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129 GARA-GARA TINDIK
130 MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131 HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132 MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133 SETELAH TUJUH HARI
134 WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135 HENING
136 DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137 HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138 DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139 BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140 SERANGAN
141 MENGEJAR PENGINTAI
142 RAMA MENGHILANG
143 MENJELANG PENYELAMATAN
144 PERTOLONGAN TIBA
145 MEMBEBASKAN RAMA
146 WANITA PENYELAMAT
147 RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148 BERTEMU KEMBALI
149 KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150 RAMA SELINGKUH!
151 HANYA SALAH PAHAM
152 TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153 PENYESALAN TIFFANI
154 MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155 ACCIDENTAL KISS
156 BODYGUARDKU , SUAMIKU
157 BURHAN LUBIS KEMBALI
158 RAHASIA TERBONGKAR
159 SEGALANYA MENJADI KACAU
160 MEMBAGI TUGAS
161 MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162 BALAS DENDAM YANG PANTAS
163 TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164 KABAR MEMBAHAGIAKAN
165 MEMINTA UNTUK MENIKAH
166 KEMBALI KE RUMAH
167 WANITA PENUH TEKAD
168 BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169 ADA APA DENGANNYA?
170 TEROR
171 TIFFANI SAKIT
172 MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173 PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174 TER-TEMBAK
175 DAMAR SEKARAT
176 KEDATANGAN AIRIN SANIA
177 PENYUSUP
178 JUNIOR MENGHILANG
179 TIFFANI BERTEMU AIRIN
180 PENOLAKAN TIFFANI
181 DARREN KEMBALI BERULAH
182 BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183 MENEMUKAN DARREN
184 KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185 TIDAK AKAN KALAH
186 RAMA SEKARAT
187 KEMBALI KE RUMAH
188 CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189 AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190 THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191 DIA HANYA LUPA
192 TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193 HADIAH UNTUK NONA
194 JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195 MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196 NOTES FOR MEMORY
197 TUGAS UNTUK XAVIER
198 AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199 HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200 LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201 TERJADI LAGI
202 KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203 MEMULAI DARI AWAL
204 PEMBUKTIAN RAMA
205 MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206 BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207 RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208 OLAHRAGA BERSAMA
209 TAMU TAK DIUNDANG
Episodes

Updated 209 Episodes

1
BODYGUARD KE 50
2
NONA MUDA
3
BODYGUARD TAMPAN
4
AKIBAT TERLALU TAMPAN
5
NONA DICULIK
6
KEBOHONGAN TIFFANI
7
JADILAH CINDERELLA
8
BODYGUARD JUGA MANUSIA
9
BERDAMAI
10
TUNANGAN TIFFANI
11
RACUN
12
APRIL MOP
13
RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14
TERANCAM BAHAYA
15
TIFFANI, PENEMBAK JITU
16
DAFTAR KEINGINAN
17
DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18
DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19
RUMAH POHON
20
JATUH CINTA
21
BAWA AKU PERGI!
22
KAMU ADALAH PRIORITAS
23
LANGIT DAN BUMI
24
KEWASPADAAN TIFFANI
25
KITA SEPASANG KEKASIH
26
RAMA TERTEMBAK
27
KAMU MILIKKU
28
KEMARAHAN TIFFANI
29
AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30
CINTA TERLARANG
31
TIDUR BERSAMA
32
TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33
I LOVE YOU
34
TIFFANI INGIN MENIKAH
35
ANDREW TERTIPU
36
PERMAINAN DIMULAI
37
ANDREW TERTANGKAP
38
JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39
MENYATAKAN PERASAAN
40
RESMI JADIAN
41
TIFFANI YANG MANJA
42
PEMAKAMAN TITO
43
TIFFANI DICULIK
44
MISI PENYELAMATAN
45
LOVE ISLAND
46
TIBA DI LOVE ISLAND
47
MELARIKAN DIRI
48
TIFFANI TERTEMBAK
49
SABRINA?
50
MASA LALU RAMA
51
PERJANJIAN DAN CIUMAN
52
RAHASIA RICHARD
53
LAMAR AKU
54
CEMBURU
55
DARRREN YANG MENYEBALKAN
56
NODA
57
MENGAKHIRI HIDUP
58
PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59
SIKAP TEGAS RAMA
60
MATA-MATA
61
PIKNIK PERPISAHAN
62
PERTEMUAN RAHASIA
63
SEPARUH KEBENARAN
64
KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65
DALAM BAHAYA
66
KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67
SEKARAT??
68
TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69
RAMA & SINTA
70
MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71
KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72
TERKEJUT
73
MENGURUNG DIRI
74
SETELAH 14 HARI
75
SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76
BRAIN DEATH
77
SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78
PENGACAU
79
SELA DAN RAMA
80
BICARA PADA BAYI
81
MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82
TUGAS BERBAHAYA
83
PERTEMUAN BISNIS
84
BERPURA-PURA
85
KANKER DARAH
86
SATU MALAM BERSAMA
87
KISAH JOHAN DAN SELA
88
PERTUKARAN INFORMASI
89
KEDATANGAN SAPTA
90
MISI PENYELAMATAN
91
CINTA YANG MEREPOTKAN
92
MEMINTA RESTU
93
TUGAS DUA
94
TIFFANI YANG KAYA RAYA
95
MARI SALING MENJAUH!
96
PELAJARAN UNTUK DARREN
97
HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98
CALON PENGHUNI BARU
99
KEKECEWAAN TIFFANI
100
RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101
MENJAGA HARGA DIRI
102
KEDATANGAN GRACELLA
103
PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104
Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105
PERKELAHIAN PARA GADIS
106
CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107
MUNTAH
108
BALIKAN
109
AKU SUKA DIA
110
DISAPPOINTED
111
DAMAR BERENCANA
112
MEMULAI PEMBALASAN
113
MISI DIJALANKAN
114
MEMPERMALUKAN DARREN
115
PERJANJIAN
116
TEKA-TEKI RICHARD
117
RUMAH POHON
118
TIDAK ADA LAIN KALI!
119
WAKTU YANG TERSISA
120
SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121
TAMU TAk DIUNDANG
122
XAVIER
123
KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124
MEMORY CARD
125
PELAKUNYA DIKETAHUI
126
DOKTER DYLAN ADITYA
127
BODYGUARD VS BODYGUARD
128
MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129
GARA-GARA TINDIK
130
MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131
HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132
MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133
SETELAH TUJUH HARI
134
WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135
HENING
136
DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137
HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138
DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139
BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140
SERANGAN
141
MENGEJAR PENGINTAI
142
RAMA MENGHILANG
143
MENJELANG PENYELAMATAN
144
PERTOLONGAN TIBA
145
MEMBEBASKAN RAMA
146
WANITA PENYELAMAT
147
RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148
BERTEMU KEMBALI
149
KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150
RAMA SELINGKUH!
151
HANYA SALAH PAHAM
152
TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153
PENYESALAN TIFFANI
154
MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155
ACCIDENTAL KISS
156
BODYGUARDKU , SUAMIKU
157
BURHAN LUBIS KEMBALI
158
RAHASIA TERBONGKAR
159
SEGALANYA MENJADI KACAU
160
MEMBAGI TUGAS
161
MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162
BALAS DENDAM YANG PANTAS
163
TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164
KABAR MEMBAHAGIAKAN
165
MEMINTA UNTUK MENIKAH
166
KEMBALI KE RUMAH
167
WANITA PENUH TEKAD
168
BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169
ADA APA DENGANNYA?
170
TEROR
171
TIFFANI SAKIT
172
MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173
PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174
TER-TEMBAK
175
DAMAR SEKARAT
176
KEDATANGAN AIRIN SANIA
177
PENYUSUP
178
JUNIOR MENGHILANG
179
TIFFANI BERTEMU AIRIN
180
PENOLAKAN TIFFANI
181
DARREN KEMBALI BERULAH
182
BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183
MENEMUKAN DARREN
184
KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185
TIDAK AKAN KALAH
186
RAMA SEKARAT
187
KEMBALI KE RUMAH
188
CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189
AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190
THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191
DIA HANYA LUPA
192
TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193
HADIAH UNTUK NONA
194
JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195
MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196
NOTES FOR MEMORY
197
TUGAS UNTUK XAVIER
198
AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199
HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200
LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201
TERJADI LAGI
202
KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203
MEMULAI DARI AWAL
204
PEMBUKTIAN RAMA
205
MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206
BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207
RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208
OLAHRAGA BERSAMA
209
TAMU TAK DIUNDANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!