NONA DICULIK

Burhan Lubis telah mendengar semua hal buruk dan memalukan yang menimpa putri semata wayangnya. Ya, ia tidak memungkiri jika Sela Lubis memang seringkali membuat keributan yang tidak masuk akal hanya untuk mencari perhatian dari dirinya. Namun, kali ini ia tidak dapat menoleransi apa yang Sela perbuat, karena Sela telah membuatnya malu di hadapan rivalnya yang paling ia benci, yaitu Richard Raendra. Ia dan Richard memang tidak memiliki hubungan baik, mereka bersaing di banyak hal, termasuk di dalam bisnis gelap sekali pun. Dan apa yang baru saja Sela perbuat, membuat harga dirinya semakin jatuh di hadapan Richard.

Burhan Lubis melonggarkan dasi yang melingkar di kerah kemejanya. Wajahnya yang kesal membuat atmosfer ruangan menjadi lebih dingin dari biasanya. Tidak ada yang berani berkata-kata jika wajah Burhan sudah seperti itu. Bahkan asisten pribadinya sekali pun hanya bisa diam bagai patung, dan baru akan bergerak saat Burhan memberikan perintah.

"Siapkan mobil untukku, dan kirim satu mobil untuk menjemput Sela di kampus," titah Burhan, setelah beberapa saat. "Oh, ya, jika Sela tidak mau bekerjasama, paksa saja dia. Seret jika perlu, aku sama sekali tidak peduli."

"Siap, Tuan." Asisten pribadinya yang bernama Tio langsung bergerak dengan sigap guna melaksanakan perintah yang meluncur dari bibir Burhan.

"Richard, Richard, Richard, kenapa kamu ini menyebalkan sekali." Burhan bergumam, lalu segera bangkit berdiri dan melangkah menuju elevator khusus yang ada di dalam ruangannya.

***

Mona berlari menyusuri koridor kampus sembari membawa dua minuman dingin. Napasnya terengah-engah dan tubuhnya berkeringat saat ia tiba di hadapan Tiffani dan Rama.

Tiffani yang sedang duduk di kursi taman menoleh ke Mona saat Mona berhenti di hadapannya.

"Aku dapat ... minuman boba instan yang kamu minta," ujar Mona sambil tersenyum bangga. "Aku harus berkeliling toko di sekitar sini untuk menemukannya."

"Bagus," ujar Tiffani.

"Matcha untukmu, dan matcha untukku. Dua-duanya matcha." Mona menyerahkan satu kaleng minuman dingin yang ia bawa ke Tiffani, dan satunya lagi ia tempel di sekitar pipinya. "Oh, God, aku kepanasan."

"Ck. Jangan ditempel di wajahmu, Mon, minuman ini untuk dia." Tiffani merebut minuman dingin itu dari tangan Mona dan langsung menyerahkannya ke Rama.

"Untukku?" tanya Rama, keheranan.

"Ya, untukmu. Ambilah mumpung aku sedang baik hati."

Rama mengibaskan tangan dengan cepat. "Tidak usah, Nona, aku sungguh tidak haus sekarang ini. Berikan saja pada Mona, sepertinya Mona sangat kehausan."

Mona mengangguk senang, tangannya terulur untuk menerima minuman dingin itu. Namun, bukannya memberikan pada Mona, Tiffani justru membuang minuman dingin itu ke tempat sampah yang berada tidak jauh darinya.

"Nona," gumam Rama.

"Fan, astaga, kenapa dibuang." Mona menggerutu.

Tiffani bangkit dari posisi duduknya dan menatap Rama. "Aku membeli itu untukmu, karena kamu tidak mau maka aku membuangnya. Asal kamu tahu saja, Rama, aku tidak suka ditolak!" Tiffani menyerahkan minuman dinginnya ke Mona, lalu ia melenggang pergi meninggalkan Mona dan Rama secepat yang ia bisa.

Mona langsung mengekor langkah Tiffani sambil berteriak-teriak memanggil gadis itu, tetapi percuma saja karena Tiffani tidak sekali pun menghiraukan Mona.

Rama mengusap wajahnya dengan kasar, dan memutuskan untuk menyusul Tiffani, tetapi sebelum ia mulai mengejar gadis itu, ia menghampiri tempat sampah di mana Tiffani membuang minuman dinginnya tadi.

"Dasar gadis sombong. Bisa-bisanya dia membuang minuman mahal seperti ini," gumam Rama setelah ia mendapatkan kembali minuman dingin yang Tiffani beri untuknya.

***

Pukul 16.00, semua mata kuliah akhirnya selesai. Para mahasiswa dan mahasiswi berbondong-bondong keluar dari kelas. Raut kelelahan dan bosan terlihat jelas di wajah mereka. Tidak ada lagi wajah ceria dan make-up tebal seperti saat mata kuliah baru saja dimulai di pagi hari. Beberapa mahasiswa bahkan menertawai mahasiswi yang bulu mata palsunya lepas sebelah, dan ada pula yang maskaranya berhamburan keluar dari area yang seharusnya.

Rama mencari-cari Tiffani di dalam gerombolan, ia tidak dapat melihat dengan jelas karena di depannya penuh dengan lautan mahasiswa yang baru saja keluar dari ruang auditorium juga.

Tiffani yang baru saja keluar dari kelas sebenarnya dapat melihat Rama dengan jelas, tetapi ia enggan menghampiri Rama. Ia masih kesal pada pria itu karena telah menolak kebaikan hatinya beberapa saat lalu. Padahal kebaikan hati yang ia tunjukan pada Rama adalah sesuatu yang jarang ia tunjukan ke orang lain.

"Biar saja dia kebingungan mencariku! Dasar menyebalkan," gumam Tiffani. Alih-alih menghampiri Rama, ia malah mengendap-endap menjauh dari Rama.

"Hai, cantik!"

Tiffani terkejut saat Brian mendadak muncul di hadapannya dan berteriak.

"Sial. Kamu mengejutkank, Bri." Tiffani meninju dada Brian.

"Argh! Yang barusan itu adalah tinjuan paling romantis yang pernah kudapatkan selama aku hidup." Brian kemudian mengedipkan sebelah matanya ke Tiffani.

Brian memang selama ini terang-terangan mengejar Tiffani. Ke mana pun Tiffani pergi,Brian selalu mengekor. Ia bahkan tidak peduli pada para pengawal yang selalu berkeliaran di sekitar Tiffani.

Tiffani berdecak kesal lalu segera menarik tangan Brian menjauh dari kerumunan Mahasiswa yang semakin merenggang.

"Aku butuh bantuanmu," ujar Tiffani.

Brian membungkuk hormat sambil melambaikan sebelah tangannya, seolah sedang memberi salam pada seorang putri raja. "Apa pun akan kulakukan demi dirimu, Tiffani."

"Sudahlah, jangan berlebihan. Bawa aku pergi dari sini sekarang."

"Sekarang? Tanpa Mona dan pengawalmu?" tanya Brian.

Tiffani mengangguk cepat. "Ayo!"

***

Mona dan Rama kehilangan Tiffani, dan ini sangatlah di luar dugaan mereka berdua. Saat kerumunan mahasiswa semakin berkurang di depan kelas Tiffani, Rama tidak juga melihat sosok cantik yang angkuh itu. Ia hanya melihat Mona, dan sekarang keduanya tengah kelelahan karena mencari keberadaan Tiffani di seluruh bangunan yang ada di area universitas negeri itu.

"Ke mana dia, ya, Tuhan!" Mona mengeluh, sambil mencoba menghubungi Tiffani berulang kali, tetapi Tiffani tidak mengangkat telepon darinya sama sekali.

"Apa panggilannya terhubung?" tanya Rama.

Mona mengangguk. "Ya, terhubung, tapi dia tidak mengangkat teleponnya."

Rama kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasnya. "Boleh aku minta nomor ponselnya. Jika menggunakan nomor baru, mungkin akan diangkat."

Mona menyerahkan ponselnya pada Rama sambil berujar, "Tidak akan dia terima. Tiffani paling anti mengangkat panggilan tanpa nama."

"Begitu?"

"Ya, tentu saja begitu, karena dia itu cantik dan populer. Kalau dia meladeni satu panggilan, bisa-bisa seluruh laki-laki yang ada di dunia ini akan ikut meneleponnya juga."

Rama tertawa. "Dia tidak secantik itu, dan dia bukan ratu dunia sehingga seluruh laki-laki akan menghubunginya."

Mona terkekeh. "Itu hanya kiasan. Aku tahu dia tidak sepopuler itu, tapi tetap saja dia populer."

"Ya, kuakui dia memang cantik," komentar Rama.

"Ciee, kamu menaruh rasa padanya?" goda Mona.

Rama diam sejenak, kemudian ia mengangguk. "Ya, rasa kesal. Dengan menghilang seperti ini bukankah dia sengaja membuat kita repot."

Mona tertawa terbahak-bahak. "Sebenarnya hal seperti ini sudah sering terjadi. Aku tahu dia pasti sengaja menghilang agar kamu segera mengundurkan diri atau dipecat karena lalai. Tiffani tidak suka dikawal. Apa kamu tahu jika dalam tiga bulan saja sudah ada 49 pengawal yang mengundurkan diri, dan kamu adalah pengawal Tiffani yang ke 50."

"Wah, serius?" tanya Rama,ia terlihat benar-benar terkejut.

"Jangan kaget begitu. Percayalah padaku bahwa kejadian ini baru permulaan. Aku yakin, di hari-hari selanjutnya kamu akan lebih menderita. Tegarlah, oke." Mona menepuk bahu Rama sambil tertawa.

"Tidak! Aku tidak mau ikut! Lepaskan, aku bilang lepas!"

Suara jeritan seorang perempuan terdengar hingga ke tempat Mona dan Rama berdiri. Keduanya saling pandang sejenak sebelum keduanya berlari bersamaan menuju asal suara.

"Tidak mungkin itu suara Nona, 'kan?" tanya Rama, yang terlihat benar-benar khawatir.

"Entahlah, suaranya tidak terlalu jelas," Jawab Mona dengan napas yang terengah-engah. Ia sungguh panik, ia takut jika sesuatu yang buruk menimpa Tiffani.

Rama dan Mona terus berlari hingga keduanya tiba di bagian samping gedung, di mana terdapat jalan menuju keluar dari area universitas juga di sana. Kekhawatiran keduanya lenyap seketika saat mereka melihat bahwa yang berteriak ternyata bukanlah Tiffani, melainkan Sela.

"Hai, apa-apaan kalian!" Rama berteriak, lalu berlari menghampiri Sela yang sedang menangis, kedua lengan Sela di cengkraman dengan kuat oleh dua orang pria berpakaian serba hitam, sama seperti pakaian yang Rama kenakan.

Mona memukul kepalanya sendiri dengan kesal. "Rama ini memang suka ikut campur urusan orang lain atau bagaimana, sih!" keluhnya.

"Rama, tolong aku, mereka mau menculikku," jerit Sela, begitu Rama dan Mona tiba di hadapannya.

Mona berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Ckckck, mereka ini pengawal ayahmu. Bagaimana mungkin mereka mau menculikmu. Kamu jangan suka melebih-lebihkan sesuatu ya, Sel."

Sela menyingkirkan tangan kedua pengawal dari lengannya, lalu ia mengusap air matanya dengan kasar. "Mereka memang ingin menculikku, karena mereka memaksaku ikut dengan mereka padahal aku tidak mau! Aku tidak melebih-lebihkan."

Mona tertawa. "Ya, terserah kamu saja. Ayo, Ram!" Mona kemudian melingkarkan lengan di tangan Rama dan menarik Rama menjauh dari Sela.

"Kita harus menolong dia. Apa kamu yakin kalau dua pria itu adalah pengawal ayahnya?" ujar Rama, yang masih menoleh ke belakang untuk melihat keadaan Mona.

"Ck, aku yakin. Aku pernah bertemu dengan mereka saat ... ah, tunggu sebentar." Mona menghentikan langkah karena ponselnya berdering. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam blazer-nya. "Ini Tiffani," ujarnya pada Rama, sebelum ia menerima panggilan tersebut.

"Angkatlah cepat," ujar Rama.

Mona mengangguk. "Halo, Tiffa--"

"Halo, Mona. Mon, kamu di mana? Tolong aku, cepat tolong aku."

"Tiffani apa yang terjadi. Kamu di mana? Katakan sekarang kamu di mana?" Mona panik, karena Tiffani sedang menangis di seberang panggilan.

Melihat wajah Mona yang panik dan suaranya yang gemetar, Rama langsung merebut ponsel dari tangan Mona.

"Halo, Nona, ini Rama. Apa yang--"

"Brian membawaku ke sebuah hotel. Aku tidak tahu di mana, tapi--"

"Aktifkan lokasi di ponsel Anda. Aku dan Mona akan melacak dan--"

"Ya, akan aku aktifkan."

Tuuut!

Panggilan berakhir begitu saja.

"Damn!" Rama mengumpat. Ia kemudian melepas jasnya, dan menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku.

"Ada apa?" tanya Mona. "Apa yang terjadi pada Tiffani, hah?"

Rama menghela napas dan sibuk dengan ponselnya. "Nona diculik. Aku harus menemukan lokasinya dan menyelamatkannya," ujar Rama, serius.

Mona menutup mulut dengan kedua tangan. "Diculik! Siapa yang berani ... astaga, bagaimana bisa?"

"Kita harus menemukannya dan bertanya sendiri kepada penculiknya, kenapa dia menculik nona kita. Ayo!"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Megabaiq

Megabaiq

kurang jeli dan jenius pengawalnya..

2023-10-09

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

teffani membuat rAma paknik n mengerjain rama,,,lanjut thor....

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 BODYGUARD KE 50
2 NONA MUDA
3 BODYGUARD TAMPAN
4 AKIBAT TERLALU TAMPAN
5 NONA DICULIK
6 KEBOHONGAN TIFFANI
7 JADILAH CINDERELLA
8 BODYGUARD JUGA MANUSIA
9 BERDAMAI
10 TUNANGAN TIFFANI
11 RACUN
12 APRIL MOP
13 RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14 TERANCAM BAHAYA
15 TIFFANI, PENEMBAK JITU
16 DAFTAR KEINGINAN
17 DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18 DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19 RUMAH POHON
20 JATUH CINTA
21 BAWA AKU PERGI!
22 KAMU ADALAH PRIORITAS
23 LANGIT DAN BUMI
24 KEWASPADAAN TIFFANI
25 KITA SEPASANG KEKASIH
26 RAMA TERTEMBAK
27 KAMU MILIKKU
28 KEMARAHAN TIFFANI
29 AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30 CINTA TERLARANG
31 TIDUR BERSAMA
32 TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33 I LOVE YOU
34 TIFFANI INGIN MENIKAH
35 ANDREW TERTIPU
36 PERMAINAN DIMULAI
37 ANDREW TERTANGKAP
38 JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39 MENYATAKAN PERASAAN
40 RESMI JADIAN
41 TIFFANI YANG MANJA
42 PEMAKAMAN TITO
43 TIFFANI DICULIK
44 MISI PENYELAMATAN
45 LOVE ISLAND
46 TIBA DI LOVE ISLAND
47 MELARIKAN DIRI
48 TIFFANI TERTEMBAK
49 SABRINA?
50 MASA LALU RAMA
51 PERJANJIAN DAN CIUMAN
52 RAHASIA RICHARD
53 LAMAR AKU
54 CEMBURU
55 DARRREN YANG MENYEBALKAN
56 NODA
57 MENGAKHIRI HIDUP
58 PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59 SIKAP TEGAS RAMA
60 MATA-MATA
61 PIKNIK PERPISAHAN
62 PERTEMUAN RAHASIA
63 SEPARUH KEBENARAN
64 KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65 DALAM BAHAYA
66 KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67 SEKARAT??
68 TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69 RAMA & SINTA
70 MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71 KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72 TERKEJUT
73 MENGURUNG DIRI
74 SETELAH 14 HARI
75 SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76 BRAIN DEATH
77 SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78 PENGACAU
79 SELA DAN RAMA
80 BICARA PADA BAYI
81 MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82 TUGAS BERBAHAYA
83 PERTEMUAN BISNIS
84 BERPURA-PURA
85 KANKER DARAH
86 SATU MALAM BERSAMA
87 KISAH JOHAN DAN SELA
88 PERTUKARAN INFORMASI
89 KEDATANGAN SAPTA
90 MISI PENYELAMATAN
91 CINTA YANG MEREPOTKAN
92 MEMINTA RESTU
93 TUGAS DUA
94 TIFFANI YANG KAYA RAYA
95 MARI SALING MENJAUH!
96 PELAJARAN UNTUK DARREN
97 HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98 CALON PENGHUNI BARU
99 KEKECEWAAN TIFFANI
100 RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101 MENJAGA HARGA DIRI
102 KEDATANGAN GRACELLA
103 PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104 Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105 PERKELAHIAN PARA GADIS
106 CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107 MUNTAH
108 BALIKAN
109 AKU SUKA DIA
110 DISAPPOINTED
111 DAMAR BERENCANA
112 MEMULAI PEMBALASAN
113 MISI DIJALANKAN
114 MEMPERMALUKAN DARREN
115 PERJANJIAN
116 TEKA-TEKI RICHARD
117 RUMAH POHON
118 TIDAK ADA LAIN KALI!
119 WAKTU YANG TERSISA
120 SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121 TAMU TAk DIUNDANG
122 XAVIER
123 KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124 MEMORY CARD
125 PELAKUNYA DIKETAHUI
126 DOKTER DYLAN ADITYA
127 BODYGUARD VS BODYGUARD
128 MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129 GARA-GARA TINDIK
130 MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131 HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132 MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133 SETELAH TUJUH HARI
134 WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135 HENING
136 DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137 HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138 DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139 BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140 SERANGAN
141 MENGEJAR PENGINTAI
142 RAMA MENGHILANG
143 MENJELANG PENYELAMATAN
144 PERTOLONGAN TIBA
145 MEMBEBASKAN RAMA
146 WANITA PENYELAMAT
147 RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148 BERTEMU KEMBALI
149 KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150 RAMA SELINGKUH!
151 HANYA SALAH PAHAM
152 TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153 PENYESALAN TIFFANI
154 MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155 ACCIDENTAL KISS
156 BODYGUARDKU , SUAMIKU
157 BURHAN LUBIS KEMBALI
158 RAHASIA TERBONGKAR
159 SEGALANYA MENJADI KACAU
160 MEMBAGI TUGAS
161 MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162 BALAS DENDAM YANG PANTAS
163 TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164 KABAR MEMBAHAGIAKAN
165 MEMINTA UNTUK MENIKAH
166 KEMBALI KE RUMAH
167 WANITA PENUH TEKAD
168 BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169 ADA APA DENGANNYA?
170 TEROR
171 TIFFANI SAKIT
172 MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173 PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174 TER-TEMBAK
175 DAMAR SEKARAT
176 KEDATANGAN AIRIN SANIA
177 PENYUSUP
178 JUNIOR MENGHILANG
179 TIFFANI BERTEMU AIRIN
180 PENOLAKAN TIFFANI
181 DARREN KEMBALI BERULAH
182 BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183 MENEMUKAN DARREN
184 KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185 TIDAK AKAN KALAH
186 RAMA SEKARAT
187 KEMBALI KE RUMAH
188 CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189 AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190 THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191 DIA HANYA LUPA
192 TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193 HADIAH UNTUK NONA
194 JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195 MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196 NOTES FOR MEMORY
197 TUGAS UNTUK XAVIER
198 AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199 HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200 LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201 TERJADI LAGI
202 KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203 MEMULAI DARI AWAL
204 PEMBUKTIAN RAMA
205 MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206 BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207 RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208 OLAHRAGA BERSAMA
209 TAMU TAK DIUNDANG
Episodes

Updated 209 Episodes

1
BODYGUARD KE 50
2
NONA MUDA
3
BODYGUARD TAMPAN
4
AKIBAT TERLALU TAMPAN
5
NONA DICULIK
6
KEBOHONGAN TIFFANI
7
JADILAH CINDERELLA
8
BODYGUARD JUGA MANUSIA
9
BERDAMAI
10
TUNANGAN TIFFANI
11
RACUN
12
APRIL MOP
13
RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14
TERANCAM BAHAYA
15
TIFFANI, PENEMBAK JITU
16
DAFTAR KEINGINAN
17
DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18
DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19
RUMAH POHON
20
JATUH CINTA
21
BAWA AKU PERGI!
22
KAMU ADALAH PRIORITAS
23
LANGIT DAN BUMI
24
KEWASPADAAN TIFFANI
25
KITA SEPASANG KEKASIH
26
RAMA TERTEMBAK
27
KAMU MILIKKU
28
KEMARAHAN TIFFANI
29
AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30
CINTA TERLARANG
31
TIDUR BERSAMA
32
TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33
I LOVE YOU
34
TIFFANI INGIN MENIKAH
35
ANDREW TERTIPU
36
PERMAINAN DIMULAI
37
ANDREW TERTANGKAP
38
JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39
MENYATAKAN PERASAAN
40
RESMI JADIAN
41
TIFFANI YANG MANJA
42
PEMAKAMAN TITO
43
TIFFANI DICULIK
44
MISI PENYELAMATAN
45
LOVE ISLAND
46
TIBA DI LOVE ISLAND
47
MELARIKAN DIRI
48
TIFFANI TERTEMBAK
49
SABRINA?
50
MASA LALU RAMA
51
PERJANJIAN DAN CIUMAN
52
RAHASIA RICHARD
53
LAMAR AKU
54
CEMBURU
55
DARRREN YANG MENYEBALKAN
56
NODA
57
MENGAKHIRI HIDUP
58
PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59
SIKAP TEGAS RAMA
60
MATA-MATA
61
PIKNIK PERPISAHAN
62
PERTEMUAN RAHASIA
63
SEPARUH KEBENARAN
64
KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65
DALAM BAHAYA
66
KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67
SEKARAT??
68
TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69
RAMA & SINTA
70
MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71
KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72
TERKEJUT
73
MENGURUNG DIRI
74
SETELAH 14 HARI
75
SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76
BRAIN DEATH
77
SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78
PENGACAU
79
SELA DAN RAMA
80
BICARA PADA BAYI
81
MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82
TUGAS BERBAHAYA
83
PERTEMUAN BISNIS
84
BERPURA-PURA
85
KANKER DARAH
86
SATU MALAM BERSAMA
87
KISAH JOHAN DAN SELA
88
PERTUKARAN INFORMASI
89
KEDATANGAN SAPTA
90
MISI PENYELAMATAN
91
CINTA YANG MEREPOTKAN
92
MEMINTA RESTU
93
TUGAS DUA
94
TIFFANI YANG KAYA RAYA
95
MARI SALING MENJAUH!
96
PELAJARAN UNTUK DARREN
97
HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98
CALON PENGHUNI BARU
99
KEKECEWAAN TIFFANI
100
RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101
MENJAGA HARGA DIRI
102
KEDATANGAN GRACELLA
103
PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104
Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105
PERKELAHIAN PARA GADIS
106
CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107
MUNTAH
108
BALIKAN
109
AKU SUKA DIA
110
DISAPPOINTED
111
DAMAR BERENCANA
112
MEMULAI PEMBALASAN
113
MISI DIJALANKAN
114
MEMPERMALUKAN DARREN
115
PERJANJIAN
116
TEKA-TEKI RICHARD
117
RUMAH POHON
118
TIDAK ADA LAIN KALI!
119
WAKTU YANG TERSISA
120
SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121
TAMU TAk DIUNDANG
122
XAVIER
123
KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124
MEMORY CARD
125
PELAKUNYA DIKETAHUI
126
DOKTER DYLAN ADITYA
127
BODYGUARD VS BODYGUARD
128
MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129
GARA-GARA TINDIK
130
MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131
HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132
MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133
SETELAH TUJUH HARI
134
WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135
HENING
136
DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137
HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138
DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139
BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140
SERANGAN
141
MENGEJAR PENGINTAI
142
RAMA MENGHILANG
143
MENJELANG PENYELAMATAN
144
PERTOLONGAN TIBA
145
MEMBEBASKAN RAMA
146
WANITA PENYELAMAT
147
RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148
BERTEMU KEMBALI
149
KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150
RAMA SELINGKUH!
151
HANYA SALAH PAHAM
152
TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153
PENYESALAN TIFFANI
154
MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155
ACCIDENTAL KISS
156
BODYGUARDKU , SUAMIKU
157
BURHAN LUBIS KEMBALI
158
RAHASIA TERBONGKAR
159
SEGALANYA MENJADI KACAU
160
MEMBAGI TUGAS
161
MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162
BALAS DENDAM YANG PANTAS
163
TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164
KABAR MEMBAHAGIAKAN
165
MEMINTA UNTUK MENIKAH
166
KEMBALI KE RUMAH
167
WANITA PENUH TEKAD
168
BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169
ADA APA DENGANNYA?
170
TEROR
171
TIFFANI SAKIT
172
MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173
PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174
TER-TEMBAK
175
DAMAR SEKARAT
176
KEDATANGAN AIRIN SANIA
177
PENYUSUP
178
JUNIOR MENGHILANG
179
TIFFANI BERTEMU AIRIN
180
PENOLAKAN TIFFANI
181
DARREN KEMBALI BERULAH
182
BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183
MENEMUKAN DARREN
184
KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185
TIDAK AKAN KALAH
186
RAMA SEKARAT
187
KEMBALI KE RUMAH
188
CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189
AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190
THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191
DIA HANYA LUPA
192
TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193
HADIAH UNTUK NONA
194
JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195
MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196
NOTES FOR MEMORY
197
TUGAS UNTUK XAVIER
198
AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199
HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200
LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201
TERJADI LAGI
202
KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203
MEMULAI DARI AWAL
204
PEMBUKTIAN RAMA
205
MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206
BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207
RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208
OLAHRAGA BERSAMA
209
TAMU TAK DIUNDANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!