NONA MUDA

Pertemuan singkat yang terjadi antara Rama dan Richard mampu membuat Richard tertarik pada Rama. Bagaimana tidak, jika Rama adalah pria yang cekatan dan tidak banyak bicara, selain itu Rama juga memiliki harga diri yang tinggi dan mampu membela dirinya dengan baik saat mendapat tekanan.

Richard sebenarnya telah tiba beberapa menit sebelum truk kontainer yang membawa senjata api ilegal berhenti di halaman sebuah gudang penyimpanan. Seperti biasa, ia mengawasi pekerjaan anak buahnya dalam diam, sekaligus memastikan bahwa kiriman senjata api kali ini sesuai dengan pesanan. Ia melihat bagaimana cara Rama bekerja. Rama begitu fokus, tidak banyak mengobrol seperti rekannya yang lain. Bahkan Ramalah yang paling banyak menurunkan kotak-kotak kayu berisi senjata api dari dalam truk sementara rekan-rekannya sibuk membicarakan bokong menggoda seorang wanita bayaran di sebuah bar.

Pembawaan yang seperti itu bagi Richard sangat pas untuk mendampingi putrinya yang banyak bicara. Richard suka pria yang pendiam, dan begitu juga dengan putrinya. Selain itu wajah Richard sangat tampan, dengan bentuk tubuh yang proposional--tidak besar, tetapi tidak terlalu kurus juga--dan yang paling penting adalah, Rama jago bela diri bahkan tanpa senjata sekalipun.

Damar, asisten Richard melangkah menuju salah satu gudang penyimpanan senjata untuk mencari keberadaan Rama. Setelah menemukan Rama, Damar langsung menghampiri Rama.

"Selamat malam, Tuan yang tak terkalahkan," ujar Damar, pria berusia 28 tahun itu memang suka menggunakan istilah-istilah yang merepotkan dalam menyebut seseorang.

Rama yang sedang menyusun kotak-kotak kayu segera menoleh ke tempat Damar berdiri. "Aku?" tanyanya, terlihat bingung.

"Yup, Anda, karena di sini tidak ada siapa pun lagi." Damar membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot.

Rama menegakkan tubuhnya dan memberi hormat pada Damar. Ia tahu jika Damar adalah asisten sang bos, karena beberapa kali ia melihat Damar mondar-mandir di sebelah Richard.

Damar mengibaskan tangan di hadapan Rama. "Jangan begitu. Aku bukan atasan di sini. Kita satu server, oke. Maksudku kita sama-sama seorang pekerja."

Rama mengangguk, meski begitu tetap saja ia membungkuk beberapa kali sebelum akhirnya bertanya pada Damar.

"Ada apa, Tuan?" tanya Rama.

Damar berdeham, kemudian menjawab pertanyaan Rama. "Tuan Richard memintamu untuk datang ke ruangannya sekarang."

Rama menghela napas. Ia tahu hal ini pasti akan terjadi, terutama jika ada yang mengadu bahwa ia baru saja menjatuhkan kotak kayu berisi senjata. "Apa Tuan memanggil saya karena saya telah menjatuhkan beberapa kotak tadi? Senjatanya tidak ada yang rusak, Tuan, saya sudah mengecek semuanya dan semuanya baik-baik saja."

Damar tersenyum. "Bukan. Tuan Richard tidak memanggilmu untuk membicarakan perihal senjata yang berserakan di atas tanah beberapa waktu lalu. Ada hak lain, dan ini lebih penting daripada sekadar senjata."

Rama memgerutkan dahi, ia bingung kenapa Richard memanggilnya jika bukan karena urusan senjata api.

"Ayolah, Tuan tidak bisa menunggu lebih lama." Damar meminta Rama untuk mengikutinya.

Rama segera menutup kotak-kotak kayu, dan langsung mengekor langkah Damar menuju salah satu bangunan yang paling mungil daripada semua bangunan yang ada di sana. Bangunan itu adalah bangunan yang dijadikan kantor oleh Richard Deandra.

***

Tok, tok, tok.

"Masuklah!" Richard berteriak dari dalam ruangan, begitu ia mendengar suara ketukan di pintu ruangannya.

Pintu berayun membuka, dan Damar muncul di baliknya bersama dengan Rama.

"Tuan, aku membawanya bersamaku," ujar Damar, lalu melirik ke Rama yang berdiri di belakangnya. "Majulah, jangan bersembunyi di belakangku," desis Damar pada Rama.

Rama mengangguk, kemudian segera maju beberapa langkah agar dirinya terlihat oleh Richard yang tengah duduk di balik meja kerjanya. "Tuan, saya Rama, ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?" tanya Rama, sembari sedikit membungkukkan tubuhnya demi kesopanan, toh selain sebagai bosnya, Richard juga jauh lebih tua dari dirinya.

"Ya, ada yang aku inginkan darimu, dan hal ini lebih bersifat pribadi, tidak ada hubungannya dengan segala pekerjaan yang ada di sini," ujar Richard.

'Sial, apa dia menginginkanku? Apa dia seorang gay?!' Rama membatin dan mulai berpikir yang tidak-tidak.

"Apa itu, Tuan?" tanya Richard.

"Ikutlah denganku ke kota, dan tinggallah bersamaku. Aku tertarik padamu."

'****! Dia memang gay!' Rama mengeluh di dalam hati.

"Bagaimana?" tanya Richard, membuyarkan lamunan Rama dan pikiran-pikiran kotornya yang tidak berdasar.

"Tapi, Tuan, maafkan saya sebelumnya. Mungkin yang akan saya ucapkan ini sangat tidak sopan dan menyinggung Anda, tapi Anda harus tahu agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Saya ... saya normal, Tuan, saya bukanlah pemakan sesama jenis."

Hening.

Atmosfer di ruangan menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Rama tahu jika perkataannya barusan akan membuat sang bos mengamuk. Namun, ia salah. Bukannya mengamuk, Richard malah tertawa terbahak-bahak, begitu juga dengan Damar. Damar bahkan sampai berlutut dan tertawa terpingkal-pingkal di lantai ubin yang berdebu.

”Kamu lucu sekali," komentar Richard. "Ikutlah denganku, dan kamu akan tahu bahwa aku pun bukan pemakan sesama jenis. Aku memiliki putri, dan aku ingin kamu menjadi pengawal untuk putriku."

***

Tiffani menggeliat saat sinar matahari yang hangat masuk melalui jendela kamarnya yang tidak bertirai, dan sinar yang hangat itu langsung menimpa tubuhnya yang tidak tertutup oleh selimut.

Tiffani berdecak kesal, lalu menarik selimut yang ada di bawah kakinya untuk menutupi tubuhnya.

"Nona, bukan saatnya untuk kembali tidur." Suara seorang wanita yang sudah tidak asing di telinga Tiffani terdengar tegas melarang Tiffani untuk kembali tidur.

"Nona." Suara itu kembali terdengar, dan sangat mengganggu bagi Tiffani.

Tiffani mengeluh. "Ayolah, Pengasuh, aku masih mengantuk."

"Anda ada ujian hari ini, Nona, seharusnya Anda sudah bangun sejak sepuluh menit yang lalu. Saya bahkan sudah memberi toleransi sebelas menit untuk Anda," omel suara itu yang merupakan seorang pengasuh yang ditugaskan untuk merawat Tiffani dan membantu untuk memenuhi semua kebutuhan pribadi Tiffani.

Tiffani bangkit dari posisi berbaringnya, lalu menatap pengasuhnya dengan kesal. "Hanya lebih satu menit! Apa bagusnya?!"

"Itu lebih bagus daripada tidak sama sekali." Si pengasuh mengomel. "Ayolah, Tiffani, aku lelah harus terus berperan menjadi pengasuh yang sabar dan baik hati. Jika aku adalah ibumu, aku akan menyeretmu ke kamar mandi sekarang juga dan menyiram kepalamu dengan air dingin."

Mona Adelia, adalah seorang gadis yang seusia dengan Tiffani. Mona merupakan sahabat sekaligus pengasuh Tiffani yang ditugaskan untuk membantu Tiffani menyiapkan segala keperluan kuliah, pakaian, hingga peralatan mandi. Semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh pengawal dan pelayan, maka Monalah yang melakukannya, karena Tiffani tidak suka jika ada pelayanan yang masuk ke kamarnya dan menyentuh semua barangnya.

"Ayo, cepat. Kalau kita terlambat, maka aku akan mengadu pada ayahmu." Mona menarik lengan Tiffani, dan menuntun Tiffani ke kamar mandi, hal yang sudah pasti tidak dapat dilakukan oleh puluhan pelayan yang ada di rumah itu. Mana ada pelayan yang berani menyentuh kulit mulus Tiffani.

Tiffani diam saja dan menuruti apa yang Mona perintahkan. Ia tidak mungkin berdebat dengan Mona dan menolak perintah Mona. Toh, sebagai sahabatnya Mona sudah sangat berjasa padanya.

"Oke, oke, aku mandi. Siapkan saja pakaian untukku, setelah itu kamu bisa sarapan duluan. Aku akan menyusul setelah selesai bersiap-siap," ujar Tiffani.

Mona mengangguk. "Jangan lupa sikat gigi dan pakai sabun yang benar, Tiffani."

Tiffani memutar bola matanya dengan malas. "Aku bukan anak kecil. Pergi sana!"

Brak!

Tiffani membanting pintu kamar mandi dengan keras.

Mona tertawa. Ia suka menggoda Tiffani. Tiffani memang terbiasa untuk dilayani. Kehidupan mewah yang Tiffani jalani membuat sang ayah rela membayar berapa pun agar sang putri hidup dengan nyaman, tetapi Tiffani sangat benci jika diperlakukan seperti anak kecil, apalagi jika harus diingatkan untuk rajin sikat gigi. Baginya, peringatan seperti itu hanya dah diberikan untuk anak yang berusia 5 tahun, bukan 20 tahun.

Setelah selesai berpakaian, Tiffani langsung keluar dari kamar dan turun menuju lantai bawah. Namun, langkahnya terhenti saat ia melihat Mona duduk di salah satu anak tangga.

"Mon," sapa Tiffani.

Mona langsung bangkit berdiri, dan menoleh untuk menatap Tiffani. "Sudah selesai?"

Tiffani mengangguk. "Kenapa tidak sarapan duluan?"

"Mana bisa aku turun sendirian tanpa kamu Nanti ayahmu akan banyak bertanya di mana gerangan tuan putri, kenapa pelayannya turun sendirian."

Tiffani mencubit pinggang Mona. "Ayahku tidak sejahat itu."

Mona terkekeh. "Iya, aku tahu, aku hanya bercanda. Ayo." Mona menggenggam tangan Tiffani dan menuntun Tiffani menuruni anak tangga hingga mereka tiba di ruang makan.

Di ruang makan aroma lezat makanan langsung menguar, memenuhi rongga hidung siapa pun yang ada di sana dan membuat cacing-cacing yang kelaparan di dalam perut tuannya segera melompat kegirangan.

Sebuah meja besar berbentuk oval berada di tengah ruangan, dikelilingi dengan beberapa kursi bersandaran tinggi yang memiliki ukiran rumit pun mewah. Sementara itu di salah satu kursi telah duduk seorang pria berwajah tegas dan berkharisma, dan beberapa pengawal berjas hitam lengkap dengan senjata berdiri di setiap sudut ruangan.

Mungkin bagi yang baru pertama kali melihat pemandangan ini akan merasa aneh dan bertanya-tanya untuk apa menempatkan pengawal di dalam ruang makan lengkap dengan senjata?

Akan tetapi, hal itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, karena dulu sekali keluarga Richard Raendra pernah diserang saat sedang menyantap hidangan makan malam. Kejadian itu membuat Richard memperketat keamanan, baginya di mana pun ia dan putrinya berada tidak menutup kemungkinan sebuah serangan akan terjadi dan membuat putrinya berada di dalam bahaya.

Tiffani dan Mona melangkah menuju meja makan, dan dengan sigap seorang pengawal menghampiri keduanya.

Tiffani terkesima saat kedua matanya menangkap sosok rupawan itu. Ia tahu jika pengawal yang sedang berdiri di hadapannya sekarang ini pastilah pengawal baru, dan ia mulai bertanya-tanya apakah pengawal baru ini adalah miliknya, toh kemarin dia baru saja membuat empat pengawal mengundurkan diri secara bersamaan.

"Selamat makan," ujar Mona, sambil melepaskan tangannya dari lengan Tiffani.

Ketika tiba di ruang makan, Mona memang akan memisahkan diri dari Tiffani dan mengambil tempat di meja paling ujung, sementara Tiffani akan duduk berhadapan dengan Richard untuk menyantap sarapan.

Seharusnya saat Mona pergi, si pengawal baru harus menghampiri Tiffani, mempersilakan Tiffani untuk duduk di kursi yang telah pengawal siapkan sebelumnya. Namun, kali ini bukannya menghampiri Tiffani, si pengawal baru malah mengekor langkah Mona, dan menarikkan kursi untuk Mona duduki.

"Silakan, Nona," ujar pengawal baru itu yang tak lain dan tak bukan adalah Rama.

Melihat kejadian itu, Tiffani menjadi kesal, sementara Mona dan Richard menertawakan kesalahan yang Rama buat.

"Bukan aku nona muda di sini, Tuan, tapi dia." Mona menunjuk ke tempat Tiffani berdiri.

Rama meringis, ia merasa bodoh sekali karena tidak bisa membedakan yang mana nona muda.

"Ma-maaf," gumam Rama, kemudian melangkah menghampiri Tiffani. "Silakan, No--"

"Jangan ikuti aku!" bentak Tiffani. "Aku bisa mengurus diriku sendiri."

Sebenarnya Tiffani tidak ingin bersikap demikian kepada pengawal barunya yang begitu tampan, tetapi ia tersinggung setengah mati. Bagaimana bisa pengawal itu tidak bisa membedakan yang mana nona muda di rumah ini. Menyebalkan sekali.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Astaga, apa pengasuhnya berpakaian mewah seperti nonanya. Sampe Rama ga bisa bedain🙄

2023-10-13

1

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

sang pengenal tidak bisa membedakan mana nona mudanya n pengasuh nona muda,,,kayaknya sang nona melihat sekilas rama ada ketertarikkan...lanjut thor💪

2023-06-20

1

Tersiani Duni

Tersiani Duni

ya ayo semangat Rama,,,luluhkan si Tiffani😅😅

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 BODYGUARD KE 50
2 NONA MUDA
3 BODYGUARD TAMPAN
4 AKIBAT TERLALU TAMPAN
5 NONA DICULIK
6 KEBOHONGAN TIFFANI
7 JADILAH CINDERELLA
8 BODYGUARD JUGA MANUSIA
9 BERDAMAI
10 TUNANGAN TIFFANI
11 RACUN
12 APRIL MOP
13 RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14 TERANCAM BAHAYA
15 TIFFANI, PENEMBAK JITU
16 DAFTAR KEINGINAN
17 DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18 DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19 RUMAH POHON
20 JATUH CINTA
21 BAWA AKU PERGI!
22 KAMU ADALAH PRIORITAS
23 LANGIT DAN BUMI
24 KEWASPADAAN TIFFANI
25 KITA SEPASANG KEKASIH
26 RAMA TERTEMBAK
27 KAMU MILIKKU
28 KEMARAHAN TIFFANI
29 AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30 CINTA TERLARANG
31 TIDUR BERSAMA
32 TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33 I LOVE YOU
34 TIFFANI INGIN MENIKAH
35 ANDREW TERTIPU
36 PERMAINAN DIMULAI
37 ANDREW TERTANGKAP
38 JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39 MENYATAKAN PERASAAN
40 RESMI JADIAN
41 TIFFANI YANG MANJA
42 PEMAKAMAN TITO
43 TIFFANI DICULIK
44 MISI PENYELAMATAN
45 LOVE ISLAND
46 TIBA DI LOVE ISLAND
47 MELARIKAN DIRI
48 TIFFANI TERTEMBAK
49 SABRINA?
50 MASA LALU RAMA
51 PERJANJIAN DAN CIUMAN
52 RAHASIA RICHARD
53 LAMAR AKU
54 CEMBURU
55 DARRREN YANG MENYEBALKAN
56 NODA
57 MENGAKHIRI HIDUP
58 PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59 SIKAP TEGAS RAMA
60 MATA-MATA
61 PIKNIK PERPISAHAN
62 PERTEMUAN RAHASIA
63 SEPARUH KEBENARAN
64 KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65 DALAM BAHAYA
66 KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67 SEKARAT??
68 TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69 RAMA & SINTA
70 MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71 KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72 TERKEJUT
73 MENGURUNG DIRI
74 SETELAH 14 HARI
75 SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76 BRAIN DEATH
77 SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78 PENGACAU
79 SELA DAN RAMA
80 BICARA PADA BAYI
81 MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82 TUGAS BERBAHAYA
83 PERTEMUAN BISNIS
84 BERPURA-PURA
85 KANKER DARAH
86 SATU MALAM BERSAMA
87 KISAH JOHAN DAN SELA
88 PERTUKARAN INFORMASI
89 KEDATANGAN SAPTA
90 MISI PENYELAMATAN
91 CINTA YANG MEREPOTKAN
92 MEMINTA RESTU
93 TUGAS DUA
94 TIFFANI YANG KAYA RAYA
95 MARI SALING MENJAUH!
96 PELAJARAN UNTUK DARREN
97 HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98 CALON PENGHUNI BARU
99 KEKECEWAAN TIFFANI
100 RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101 MENJAGA HARGA DIRI
102 KEDATANGAN GRACELLA
103 PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104 Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105 PERKELAHIAN PARA GADIS
106 CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107 MUNTAH
108 BALIKAN
109 AKU SUKA DIA
110 DISAPPOINTED
111 DAMAR BERENCANA
112 MEMULAI PEMBALASAN
113 MISI DIJALANKAN
114 MEMPERMALUKAN DARREN
115 PERJANJIAN
116 TEKA-TEKI RICHARD
117 RUMAH POHON
118 TIDAK ADA LAIN KALI!
119 WAKTU YANG TERSISA
120 SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121 TAMU TAk DIUNDANG
122 XAVIER
123 KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124 MEMORY CARD
125 PELAKUNYA DIKETAHUI
126 DOKTER DYLAN ADITYA
127 BODYGUARD VS BODYGUARD
128 MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129 GARA-GARA TINDIK
130 MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131 HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132 MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133 SETELAH TUJUH HARI
134 WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135 HENING
136 DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137 HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138 DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139 BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140 SERANGAN
141 MENGEJAR PENGINTAI
142 RAMA MENGHILANG
143 MENJELANG PENYELAMATAN
144 PERTOLONGAN TIBA
145 MEMBEBASKAN RAMA
146 WANITA PENYELAMAT
147 RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148 BERTEMU KEMBALI
149 KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150 RAMA SELINGKUH!
151 HANYA SALAH PAHAM
152 TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153 PENYESALAN TIFFANI
154 MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155 ACCIDENTAL KISS
156 BODYGUARDKU , SUAMIKU
157 BURHAN LUBIS KEMBALI
158 RAHASIA TERBONGKAR
159 SEGALANYA MENJADI KACAU
160 MEMBAGI TUGAS
161 MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162 BALAS DENDAM YANG PANTAS
163 TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164 KABAR MEMBAHAGIAKAN
165 MEMINTA UNTUK MENIKAH
166 KEMBALI KE RUMAH
167 WANITA PENUH TEKAD
168 BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169 ADA APA DENGANNYA?
170 TEROR
171 TIFFANI SAKIT
172 MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173 PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174 TER-TEMBAK
175 DAMAR SEKARAT
176 KEDATANGAN AIRIN SANIA
177 PENYUSUP
178 JUNIOR MENGHILANG
179 TIFFANI BERTEMU AIRIN
180 PENOLAKAN TIFFANI
181 DARREN KEMBALI BERULAH
182 BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183 MENEMUKAN DARREN
184 KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185 TIDAK AKAN KALAH
186 RAMA SEKARAT
187 KEMBALI KE RUMAH
188 CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189 AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190 THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191 DIA HANYA LUPA
192 TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193 HADIAH UNTUK NONA
194 JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195 MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196 NOTES FOR MEMORY
197 TUGAS UNTUK XAVIER
198 AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199 HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200 LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201 TERJADI LAGI
202 KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203 MEMULAI DARI AWAL
204 PEMBUKTIAN RAMA
205 MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206 BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207 RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208 OLAHRAGA BERSAMA
209 TAMU TAK DIUNDANG
Episodes

Updated 209 Episodes

1
BODYGUARD KE 50
2
NONA MUDA
3
BODYGUARD TAMPAN
4
AKIBAT TERLALU TAMPAN
5
NONA DICULIK
6
KEBOHONGAN TIFFANI
7
JADILAH CINDERELLA
8
BODYGUARD JUGA MANUSIA
9
BERDAMAI
10
TUNANGAN TIFFANI
11
RACUN
12
APRIL MOP
13
RENCANA UNTUK MAKAN SIANG BERSAMA.
14
TERANCAM BAHAYA
15
TIFFANI, PENEMBAK JITU
16
DAFTAR KEINGINAN
17
DAFTAR KEINGINAN PERTAMA DAN KEDUA
18
DAFTAR KEINGINAN KE TIGA
19
RUMAH POHON
20
JATUH CINTA
21
BAWA AKU PERGI!
22
KAMU ADALAH PRIORITAS
23
LANGIT DAN BUMI
24
KEWASPADAAN TIFFANI
25
KITA SEPASANG KEKASIH
26
RAMA TERTEMBAK
27
KAMU MILIKKU
28
KEMARAHAN TIFFANI
29
AKU JATUH CINTA PADA MAJIKANKU!
30
CINTA TERLARANG
31
TIDUR BERSAMA
32
TEROR DI KEDIAMAN TIFFANI
33
I LOVE YOU
34
TIFFANI INGIN MENIKAH
35
ANDREW TERTIPU
36
PERMAINAN DIMULAI
37
ANDREW TERTANGKAP
38
JOHAN, TERSANGKA YANG TERSEMBUNYI.
39
MENYATAKAN PERASAAN
40
RESMI JADIAN
41
TIFFANI YANG MANJA
42
PEMAKAMAN TITO
43
TIFFANI DICULIK
44
MISI PENYELAMATAN
45
LOVE ISLAND
46
TIBA DI LOVE ISLAND
47
MELARIKAN DIRI
48
TIFFANI TERTEMBAK
49
SABRINA?
50
MASA LALU RAMA
51
PERJANJIAN DAN CIUMAN
52
RAHASIA RICHARD
53
LAMAR AKU
54
CEMBURU
55
DARRREN YANG MENYEBALKAN
56
NODA
57
MENGAKHIRI HIDUP
58
PERTEMUAN RICHARD DAN SAPTA ADIGUNA
59
SIKAP TEGAS RAMA
60
MATA-MATA
61
PIKNIK PERPISAHAN
62
PERTEMUAN RAHASIA
63
SEPARUH KEBENARAN
64
KEMUNCULAN PRIA MISTERIUS
65
DALAM BAHAYA
66
KESEPAKATAN TIFFANI DAN RICHARD
67
SEKARAT??
68
TIFFANI YANG TIBA-TIBA SENSITIF
69
RAMA & SINTA
70
MAJIKAN YANG MEREPOTKAN
71
KINJUNGAN SAPTA DAN LAMARAN
72
TERKEJUT
73
MENGURUNG DIRI
74
SETELAH 14 HARI
75
SEPERTI KEMBALI KE MASA LALU
76
BRAIN DEATH
77
SELAMAT ATAS KEHAMILANMU
78
PENGACAU
79
SELA DAN RAMA
80
BICARA PADA BAYI
81
MEMBUAT TIFFANI CEMBURU
82
TUGAS BERBAHAYA
83
PERTEMUAN BISNIS
84
BERPURA-PURA
85
KANKER DARAH
86
SATU MALAM BERSAMA
87
KISAH JOHAN DAN SELA
88
PERTUKARAN INFORMASI
89
KEDATANGAN SAPTA
90
MISI PENYELAMATAN
91
CINTA YANG MEREPOTKAN
92
MEMINTA RESTU
93
TUGAS DUA
94
TIFFANI YANG KAYA RAYA
95
MARI SALING MENJAUH!
96
PELAJARAN UNTUK DARREN
97
HUBUNGAN YANG MULAI BERUBAH
98
CALON PENGHUNI BARU
99
KEKECEWAAN TIFFANI
100
RAMA MENEMUKAN TIFFANI
101
MENJAGA HARGA DIRI
102
KEDATANGAN GRACELLA
103
PERTEMANAN RAMA DAN GRACE
104
Hai, Akak semua. Yuk, mendekat
105
PERKELAHIAN PARA GADIS
106
CINTA PERTAMA, CINTA MATI
107
MUNTAH
108
BALIKAN
109
AKU SUKA DIA
110
DISAPPOINTED
111
DAMAR BERENCANA
112
MEMULAI PEMBALASAN
113
MISI DIJALANKAN
114
MEMPERMALUKAN DARREN
115
PERJANJIAN
116
TEKA-TEKI RICHARD
117
RUMAH POHON
118
TIDAK ADA LAIN KALI!
119
WAKTU YANG TERSISA
120
SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN PERGI
121
TAMU TAk DIUNDANG
122
XAVIER
123
KECELAKAAN DAN MIMPI BURUK
124
MEMORY CARD
125
PELAKUNYA DIKETAHUI
126
DOKTER DYLAN ADITYA
127
BODYGUARD VS BODYGUARD
128
MISI PENYELAMATAN BERHASIL
129
GARA-GARA TINDIK
130
MEMULAI UNTUK BERDAMAI
131
HUBUNGAN DYLAN DAN GRACELLA
132
MEMBERI DYLAN PELAJARAN
133
SETELAH TUJUH HARI
134
WANITA DI TANGAN PRIA YANG TEPAT
135
HENING
136
DUA JAM SEBELUM DAN SETELAHNYA
137
HARI PEMAKAMAN DAN TIGA TAHUN KEMUDIAN
138
DAMAR TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT
139
BODYGUARD-KU YANG SEKSI
140
SERANGAN
141
MENGEJAR PENGINTAI
142
RAMA MENGHILANG
143
MENJELANG PENYELAMATAN
144
PERTOLONGAN TIBA
145
MEMBEBASKAN RAMA
146
WANITA PENYELAMAT
147
RAMA DAN TIM BODYGUARD SELAMAT
148
BERTEMU KEMBALI
149
KERJA SAMA DAMAR DAN DION
150
RAMA SELINGKUH!
151
HANYA SALAH PAHAM
152
TAMU UNTUK KELUARGA RAENDRA
153
PENYESALAN TIFFANI
154
MENGINTAI MUSUH TERDEKAT
155
ACCIDENTAL KISS
156
BODYGUARDKU , SUAMIKU
157
BURHAN LUBIS KEMBALI
158
RAHASIA TERBONGKAR
159
SEGALANYA MENJADI KACAU
160
MEMBAGI TUGAS
161
MENUNTUT TANGGUNG JAWAB
162
BALAS DENDAM YANG PANTAS
163
TIDAK ADA YANG PASTI DI DUNIA INI
164
KABAR MEMBAHAGIAKAN
165
MEMINTA UNTUK MENIKAH
166
KEMBALI KE RUMAH
167
WANITA PENUH TEKAD
168
BAHAGIA DAN PENDERITAAN
169
ADA APA DENGANNYA?
170
TEROR
171
TIFFANI SAKIT
172
MISI BERBAHAYA KESEKIAN
173
PERTEMUAN DAN PERTARUNGAN
174
TER-TEMBAK
175
DAMAR SEKARAT
176
KEDATANGAN AIRIN SANIA
177
PENYUSUP
178
JUNIOR MENGHILANG
179
TIFFANI BERTEMU AIRIN
180
PENOLAKAN TIFFANI
181
DARREN KEMBALI BERULAH
182
BUKTI PERNIKAHAN AIRIN DAN RICHARD
183
MENEMUKAN DARREN
184
KERJA SAMA TIFFANI DAN RAMA
185
TIDAK AKAN KALAH
186
RAMA SEKARAT
187
KEMBALI KE RUMAH
188
CEMBURU PADA DOKTER TAMPAN
189
AIRIN, IBU SAMBUNG YANG ANGGUN
190
THE EXCITEMENT DISAPPEARS
191
DIA HANYA LUPA
192
TIFFANI YANG CENTIL KEMBALI
193
HADIAH UNTUK NONA
194
JATUH CINTA PADA CINTA YANG SAMA
195
MEMORI YANG DATANG DAN PERGI
196
NOTES FOR MEMORY
197
TUGAS UNTUK XAVIER
198
AIRIN MENYELESAIKAN SATU MASALAH
199
HARI PERTAMA PEMERIKSAAN
200
LEMPARAN SEPATU KHAS TIFFANI
201
TERJADI LAGI
202
KEBENARAN UNTUK TIFFANI
203
MEMULAI DARI AWAL
204
PEMBUKTIAN RAMA
205
MENDNEGAR KISAH DARI RAMA
206
BERKATA JUJUR PADA TIFFANI
207
RENCANA BESAR BURHAN LUBIS
208
OLAHRAGA BERSAMA
209
TAMU TAK DIUNDANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!