Harimau milik Chang An

Xiao Ling tersadar ia masih di tengah tumpukan mayat musuh yang berhasil dibunuhnya dengan pedang masih di tangan dengan tetesan darah di ujungnya.

"Apakah ada yang terluka?" tanya Xiao Ling, ia masih bingung dan harus mengambil keputusan sekaligus.

"Tidak, Yang Mulia Jendral!" ujar Zhao Zhao dari kejauhan.

"Baiklah! Sebelum bala bantuan Qin datang, mari kita berangkat," saran Xiao Ling tegas dan secepat mungkin mengambil keputusan untuk melindungi dirinya dan semua prajurit miliknya.

Mereka terus memacu kuda mereka menuju ke Yuzhang, "Hia! Hia!" teriak semua orang memacu kuda.

Setengah hari kemudian mereka sudah memasuki Yuzhang, di perbatasan mereka mendengar suara pedang berlaga dan dentuman meriam bergema. Tan Xiao Ling memperhatikan baju dan bendera juga simbol Kekaisaran Han.

"Aduh, Mak! Yang mana musuh dan mana teman pun, aku tidak tahu! Jika aku salah masuk pertempuran bisa-bisa dikira aku pengkhianat, aku bisa dipenggal!" batin Xiao Ling bingung, ia masih harus berpikir dan kudanya masih berputar-putar di tempat.

"Aku ingin kembali saja! Biarlah, dijodohkan dengan Liu Bei atau Liu Xing pun tak apa," sesal batinnya, ia mulai galau karena telah melawan kehendak sang ayah.

"Yang Mulia Jendral! Apakah kita langsung bergerak?" tanya Lin Wei, ia merasa jendral Jia Li masih berpikir banyak hal.

"Aduh, nih orang! Kasih sedikit waktu untukku berpikir, dong?" batin Xiao Ling kesal, ia bertambah bingung tidak bisa membedakan lawan dan kawan.

Tan Xiao Ling menatap ke arah Lin Wei dan semua prajuritnya yang hanya berkisar 20 orang, "Sedikit banget prajuritku? Aku melihat di film-film prajuritnya paling sedikit 1 batalyon?" benak Xiao Ling, ia ingin komplain dan mengerutkan dahi, pikirannya semakin kacau.

"Baiklah! Mari kita serang langsung!" ucap Xiao Ling, ia langsung bergerak memacu kudanya dengan cepat sambil mencabut pedangnya bergerak mengikuti naluri barbar di jiwa raga. 

Lin Wei, Zhao Zhao, Jin Bei, dan yang lainnya saling pandang kebingungan, "Hah! Biasanya Yang Mulia Jendral selalu membuat rencana?" tanya Jin Bei bingung dan tidak mengerti.

"Yang Mulia Jendral, sedikit aneh!" balas Zhao Zhao.

"Entahlah! Apakah akibat luka yang dideritanya? Sehingga mempengaruhi cara pikir Yang Mulia. Ayo, bantu dia, sebelum dia menghukum kita!" teriak Lin Wei, ia pun terus memacu kuda terjun ke tengah pertempuran.

"Jin Bei! Lindungi Yang Mulia Jendral Jia Li!" teriak Lin Wei.

Tan Xiao Ling tidak mengetahui jika dirinya adalah seorang jendral hebat dan satu-satunya jenderal wanita, di Dinasti Han yang sangat luar biasa kuat dengan dua puluh prajurit hebat yang luar biasa. Jendral Jia Li dan kedua puluh prajuritnya terkenal dengan sebutan 21 bayangan phoenix hitam  yang selalu menjaga perbatasan dan mengamankan kekaisaran dari pemberontakan dan kerusuhan.

"Aku masih bingung yang mana musuh dan kawan!" lirihnya.

Tan Xiao Ling takut salah membunuh dan salah memihak, ia buta sama sekali, laksana anak kecil yang masih berjalan meraba, Xiao Ling memperhatikan setiap detail dari semua pakaian, aksesoris, dan warna baju mereka.

"Ini sangat menyulitkanku, untung saja Papa mengizinkan aku belajar bela diri dulu. Jika tidak, entah jadi apalah aku di sini" batin Xiao Ling bersyukur, "tapi, jendral Jia Li yang memiliki wajah yang sama denganku sangat hebat di masa ini. 

"Sangat luar biasa … aku bisa merasakan tubuh ini memiliki ilmu beladiri yang sangat luar kuat." Tan Xiao Ling terus memutar pedangnya dengan cepat menebas musuh yang memakai baju berwarna merah dan biru.

Tan Xiao Ling melihat Lin Wei dan prajuritnya menebas prajurit yang memakai seragam demikian sehingga ia pun berpikir jika itu musuh mereka.

Tan Xiao Ling menarik napas, ia menatap lurus ke depan. Ia tidak berani menatap pedangnya yang berlumur darah, "Jika terus-terusan begini, bisa-bisa aku menjadi gila!" batinnya.

Tan Xiao Ling terus melesat menunggangi kuda memasuki arena pertempuran, ia sedikit memahami jika musuhnya berpakaian berwarna merah sedangkan mereka memakai pakaian sedikit berwarna hitam pekat.

Tan Xiao Ling menebaskan pedang ke arah musuh ia hanya mengikuti semua insting yang menuntunnya untuk melakukan hal itu atau mengelak kala anak panah dan senjata tajam berkilau menerjang ke arahnya

"Hidup atau mati! Aku lebih memilih hidup!" batinnya tegas, ia tak peduli teriakan dan darah mengucur dari tebasan pedang miliknya yang mengenai musuh.

Glek!

Tan Xiao Ling hanya menelan ludah dan tangannya gemetar, ia telah mengambil banyak nyawa selama beberapa jam terakhir.

Beberapa tentara dari Qin mencoba untuk menusukkan mata tombak mereka ke arah kuda dan dirinya, Tan Xiao Ling melompat ke atas dengan keringanan tubuh yang ia sendiri pun tidak mengerti, "Bagaimana semua itu bisa terjadi?" batinnya, ia tak peduli.

Tan Xiao Ling berdiri di antara mata tombak musuh dia langsung menebaskan pedang ke arah leher mereka. Xiao Ling sedikit terperanjat kala melihat darah mengucur dari kepala-kepala yang sudah terpenggal menggelinding di tanah. 

Seketika nalurinya merasa ia ingin muntah, "Huek!" ia langsung memuntahkan seluruh isi perutnya. 

Rasa mual dan pusing tiba-tiba menyerang sekujur tubuh, ia langsung terjerembab ke bumi akan tetapi, sebelah tangannya bertumpu kepada pedang yang masih menopang tubuh di atas tanah berdebu.

Kepalanya terasa sangat pusing segalanya berputar di sekitarnya akan tetapi naluri Xiao Ling masih tetap bertahan dengan kewarasan kala pedang masih menyerangnya.

"Bajingan! Tidak bisakah kalian memberiku sedikit waktu? Kalian sama sekali tidak menghormati wanita! Dasar Bangsat!" amuk Xiao Ling, ia merasa emansipasi sama sekali tidak berarti di kehidupan tersebut.

Seorang tentara dari pemberontak Qin mencoba untuk menebaskan pedang ke arah lehernya. Akan tetapi, Xiao Ling langsung menusukkan pedangnya tepat ke perut musuh yang berada di belakang tubuhnya. 

"Huek!" ia kembali muntah, kala darah menyembur ke tubuhnya.

Tan Xiao Ling berusaha untuk berdiri ia melihat Lin Wei. Zhao Zhao, dan Jin Bei, berlari ke arahnya menghalau musuh-musuh yang mencoba mengeroyok dirinya yang masih bertumpu pada sebilah pedang tertancap di tanah.

"Aku butuh udara," benak Xiao Ling, ia membuka helm besi penutup kepala dan memperlihatkan wajah pucat pasi nan cantik dengan rambut yang sudah terlepas dari ikatan. 

Semua orang terpesona dengan kecantikan jendral tangguh bertangan besi yang selalu ditakuti di dinasti Han yang terkenal sebagai, "Harimau milik Chang An."

Pertempuran begitu hebat karena pemberontak Qin dibantu oleh kerajaan Ming, "Jendral, apakah kau baik-baik saja?" tanya Lin Wei, ia mencoba untuk mendekati Xiao Ling.

"Aku baik-baik saja Lin Wei!" lirih, Xiao Ling, ia tidak ingin musuh mereka tahu jika salah satu Jendral dari Dinasti Han sedang terluka parah.

"Sebenarnya aku tidak luka, hatiku yang terluka," batin Xiao Ling, ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwasanya dia telah terdampar di dunia berbeda dari yang seharusnya. 

Episodes
1 Terdampar di masa lalu
2 Semakin membingungkan
3 Pertempuran pertama Xiao Ling di dunia berbeda
4 Harimau milik Chang An
5 Bertemu dengan panglima perang Liu Bei
6 Bertemu dengan Liu Bei di dunia lain
7 Ciuman tak terduga
8 Siapa aku yang sebenarnya?
9 Hanya perjodohan
10 Aku lebih takut mati kelaparan daripada mati kegemukan
11 Jebakan jaring laba-laba
12 Kelemahan Xiao Ling
13 Terjebak di penginapan
14 Gara-gara ciuman jarak jauh
15 Terjebak di gurun pasir
16 Antara masa depan dan masa kini
17 Gadis aneh
18 Cara pandang dan pola pikir seorang Jia Li
19 Jendral Iblis
20 Mimpi sederhana seorang jenderal hebat
21 Apa?! Hamil?!
22 Pikiran kotor
23 Pangeran dingin vs jendral cantik cerewet
24 Musnahnya suku elang
25 Saudara kembar yang mengerikan
26 Memasuki Donglai
27 Amnesia
28 Ciuman membara
29 Bertemu dengan Liu Fei
30 Jatuh cinta di pandangan pertama
31 sepotong hati yang cemburu
32 Bertemu dengan adik sendiri
33 Jangankan untuk menang, seri pun sulit
34 Di antara adik dan calon suami
35 Liu Fei dengan segudang pertanyaan
36 Prinsip seorang Xiao Ling
37 Tak sudi
38 Kedatangan Jia Li
39 Terpaut dengan gadis yang sama
40 Gadis hebat itu, calon istriku!
41 Duo pendekar hebat aliran sesat
42 Provokasi musuh
43 Keunikan tubuh Jia Li
44 Aku merindukanmu!
45 Ingin menyendiri
46 Tak seindah kenyataan!
47 Aku mencintaimu!
48 Ditolak
49 Mengembara seorang diri
50 Desa di lembah Ru Yi
51 Prajurit Han yang semena-mena
52 Kehadirannya
53 Menghindari cinta
54 Aku adalah pendekar wanita iblis!
55 Munculnya pendekar iblis di dunia persilatan
56 Kecurigaan Liu Fei
57 Mulut berbisa Sarnai
58 Pertempuran yang tak terelakkan
59 Wanita berbaju merah
60 Siapakah kau sebenarnya?
61 Satu demi satu musuh berjatuhan
62 Kabur dari pertempuran
63 Menjadi buronan
64 Kerinduan seorang Liu Bei
65 Wenwen si kuda pintar
66 Tak percaya akan kata cinta dan kerinduan
67 Tiada maaf bagimu!
68 Tak ingin menyeret orang yang dikasihi
69 Keinginan Liu Bei.
70 Munculnya wanita iblis lain
71 Xu Zhu Ping adalah wanita iblis palsu
72 Permintaan seorang Xiao Ling
73 Kematian Xu Zhu Ping
74 Bertemu dengan musuh Jia Li
75 Rahasia terbongkar
76 Cinta yang menyakitkan
77 Lembah Kematian dan fenomenanya
78 Selamat dari kematian
79 Rasa cinta dan keegoisan
80 Kebohongan seorang Liu Fei
81 Perjamuan makan malam
82 Pendapat Jia Li
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Terdampar di masa lalu
2
Semakin membingungkan
3
Pertempuran pertama Xiao Ling di dunia berbeda
4
Harimau milik Chang An
5
Bertemu dengan panglima perang Liu Bei
6
Bertemu dengan Liu Bei di dunia lain
7
Ciuman tak terduga
8
Siapa aku yang sebenarnya?
9
Hanya perjodohan
10
Aku lebih takut mati kelaparan daripada mati kegemukan
11
Jebakan jaring laba-laba
12
Kelemahan Xiao Ling
13
Terjebak di penginapan
14
Gara-gara ciuman jarak jauh
15
Terjebak di gurun pasir
16
Antara masa depan dan masa kini
17
Gadis aneh
18
Cara pandang dan pola pikir seorang Jia Li
19
Jendral Iblis
20
Mimpi sederhana seorang jenderal hebat
21
Apa?! Hamil?!
22
Pikiran kotor
23
Pangeran dingin vs jendral cantik cerewet
24
Musnahnya suku elang
25
Saudara kembar yang mengerikan
26
Memasuki Donglai
27
Amnesia
28
Ciuman membara
29
Bertemu dengan Liu Fei
30
Jatuh cinta di pandangan pertama
31
sepotong hati yang cemburu
32
Bertemu dengan adik sendiri
33
Jangankan untuk menang, seri pun sulit
34
Di antara adik dan calon suami
35
Liu Fei dengan segudang pertanyaan
36
Prinsip seorang Xiao Ling
37
Tak sudi
38
Kedatangan Jia Li
39
Terpaut dengan gadis yang sama
40
Gadis hebat itu, calon istriku!
41
Duo pendekar hebat aliran sesat
42
Provokasi musuh
43
Keunikan tubuh Jia Li
44
Aku merindukanmu!
45
Ingin menyendiri
46
Tak seindah kenyataan!
47
Aku mencintaimu!
48
Ditolak
49
Mengembara seorang diri
50
Desa di lembah Ru Yi
51
Prajurit Han yang semena-mena
52
Kehadirannya
53
Menghindari cinta
54
Aku adalah pendekar wanita iblis!
55
Munculnya pendekar iblis di dunia persilatan
56
Kecurigaan Liu Fei
57
Mulut berbisa Sarnai
58
Pertempuran yang tak terelakkan
59
Wanita berbaju merah
60
Siapakah kau sebenarnya?
61
Satu demi satu musuh berjatuhan
62
Kabur dari pertempuran
63
Menjadi buronan
64
Kerinduan seorang Liu Bei
65
Wenwen si kuda pintar
66
Tak percaya akan kata cinta dan kerinduan
67
Tiada maaf bagimu!
68
Tak ingin menyeret orang yang dikasihi
69
Keinginan Liu Bei.
70
Munculnya wanita iblis lain
71
Xu Zhu Ping adalah wanita iblis palsu
72
Permintaan seorang Xiao Ling
73
Kematian Xu Zhu Ping
74
Bertemu dengan musuh Jia Li
75
Rahasia terbongkar
76
Cinta yang menyakitkan
77
Lembah Kematian dan fenomenanya
78
Selamat dari kematian
79
Rasa cinta dan keegoisan
80
Kebohongan seorang Liu Fei
81
Perjamuan makan malam
82
Pendapat Jia Li

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!