17 Tahun

di keesokan harinya gegerlah satu kota karena ada kepala menggantung itu, Aileen pun yang bangun tidur menanyakan ada apa karena sangat rame sekali diluar.

terlihat ada Hwaseong dan seorang wanita sedang melapor Aileen pun mendekati kedua orang itu.

"Hai, ngapain disini?" tanya Aileen pada Hwaseong.

dengan wajah murung Hwaseong memeluk Aileen dan berkata"Ada yang menghabisi ayahku!".

"hah siapa?" tanya Aileen kaget.

"aku tidak tau sayang" jawabnya.

Aileen pun menenangkan Hwaseong dan berkata "tenanglah sekarang kubantu laporanmu agar cepat di tindak lanjuti".

"ini siapa" tanya Aileen pada wanita disamping Hwaseong.

Hwaseong menjawab lesu"ini ibuku".

dengan tersenyum Aileen pun berkata"baiklah tunggu akan kubantu mempercepat proses".

Aileen pun menghampiri para petugas dan bertanya"udah ketemu pelakunya pak?".

salah satu petugas itu menjawab"belum lah laporan baru diterima, tim forensik pun masih mendalami lebih lanjut"

"bisa di percepat ga? kasian Hwaseong, aku sebagai pacar dia ikut sedih juga kalau kasus ini tidak cepat di tuntaskan" ucap Aileen menunduk.

"sudah tenang saja nanti kita urus sampai pelakunya ditangkap" jawab penjaga itu.

Aileen pun pergi menghampiri Hwaseong.

"tenanglah sayang Police akan segera menangkap pelakunya" ucap Aileen.

"terimakasih sayang" jawab Hwaseong.

lalu Aileen pun berkata"Bisa kita ngobrol sebentar?"

"Ada apa?" ucap Hwaseong.

Aileen pun menunduk dan berkata"Aku telah menggugurkan kandunganku semalam, anak kita sudah mati sekarang"

dengan wajah bercampur sedih dan marah Hwaseong pun berkata tegas pada Aileen"Itu bukan anakku!"

Aileen mendengar itu semakin sakit hati dan hanya tersenyum meninggalkan Hwaseong.

satu minggu kemudian setelah pulang sekolah Aileen melihat kepala Police sedang tertunduk lesu.

"hei, sudah makan?" tanya Aileen pada Kepala Police itu.

"Ehh,belum nih Len" jawab Kepala Police.

dengan nada bercanda Aileen pun menjawab" pantesan lemah letih lesu lunglai gitu"

"sudah sudah diam aku lagi pusing" ucapnya.

Aileen pun bertanya kembali"Pusing kenapa sampai gaada gairah hidup gitu?".

kepala Police itusedikit menjelaskan"Kasus pembunuhan Ayah pacarmu itu sulit sekali dituntaskan gaada bukti sama sekali di TKP".

"Apakah tidak ditemukan sidik jari atau DNA disana?" tanya Aileen.

"tidak adaaaa!" jawab Kepala Police Kesal.

Aileen pun sama kesalnya dengan jawaban Kepala Police itu "dahlah ditanya bener malah ngamuk!"

Aileen pun kembali kekamarnya dengan hati yang tenang karena perbuatannya tidak diketahui oleh siapapun.

Malam itu Aileen memandangi Foto dirinya bersama Elizabeth air matanya menetes setiap kali dia mengingat Elizabeth

"Maaf ibu, aku belum bisa membalas kesakitanmu, masih banyak hal yang harus aku selesaikan" gumamnya sambil meneteskan air mata.

tak terasa satu tahun berlalu Aileen pun kini sudah genap berusia 17 tahun, kelakuannya yang telah menghabiskan dua nyawa manusia tak tercium sama sekali.

Aileen pun memutuskan untuk pergi dari kantor penjara itu untuk hidup mandiri.

"selamat pagi tuan!" ucap Aileen pada Kepala Police.

kepala Police itu menengok dan menjawab"Pagi, ada apa manis?".

"Aku sudah berusia 17 tahun sekarang apakah boleh aku tinggal sendiri dan hidup mandiri?" tanya Aileen.

kepala Police itu menjawab"Secara hukum boleh, tapi kamu mau tinggal dimana?".

sambil tersenyum Aileen pun berkata"Itu urusanmu carikanlah tempat untukku yang nyaman aman dan tentram"

"Aku lagi.." gumam kepala Police.

"yauda nanti aku carikan rumah untukmu" lanjutnya.

"yauda aku izin dulu pada Ayah dan Ibu" ucap Aileen.

"15 menit saja tidak usah lama lama" ucap kepala Police.

Akhirnya Aileen pun menemui sang ayah yaitu Richard.

"Hai tampan boleh aku bicara?" goda Aileen pada ayahnya.

"Hai cantik, boleh dong" jawab Richard.

Aileen pun menjelaskan maksud dan tujuannya"Aku sudah berusia 17 tahun aku akan segera pergi dari sini dan hidup mandiri".

"hati-hatilah nak, jika bisa stop perbuatan keji kamu itu" ucap Richard

"aku tahu kamu yang membunuh seorang lelaki tua itu dan menggantungkan kepalanya di depan rumah" tambahnya sambil berbisik.

Aileen pun hanya tersenyum sinis,

Richard pun berkata kembali"Taubatlah nak kembali ke jalan yang benar, jangan ikuti ayah dan ibumu ini, ayah ingin kamu menjadi manusia yang bermanfaat , tidak seperti aku dan ibumu!"

Aileen pun menjawab dengan tegas"Aku akan berhenti jika aku sudah membalaskan dendamku pada Willian, Jane dan teman temanku yang sudah menghina dan memukulku!"

setelah berbicara seperti itu Aileen pun pergi menuju sel ibunya.

"Hai bu" ucap Aileen.

Amelia pun membalas sapaan anaknya itu" hai, Apakabar nak?".

"kabar baik, Aku kesini mau memberitahu,sekarang aku sudah 17 tahun dan aku akan keluar dari sini untuk hidup mandiri" ucap Aileen.

"Jaga diri baik baik ya nak" Sahut Amelia.

Aileen pun menganggukan kepalamya dan pergi meninggalkan ibunya.

satu minggu berlalu akhirnya Kepala Police itu memberitahu bahwa rumah untuk tinggal Aileen sudah siap.

"Aileen, ini kunci rumah barumu, nanti kamu disana hati hati ya" ucap kepala Police.

"Jaga diri baik baik disana, Aku sayang kamu" Sambungnya sambil memeluk Aileen.

Aileen pun dengan sedih menjawab"Aku juga sayang padamu pak jaga ayah dan ibuku dengan baik ya pak".

kepala Police itu hanya mengangguk, Aileen pun pergi kerumah barunya, rumah itu terlihat sederhana tetapi layak untuk Aileen. Aileen pun beraktifitas seperti biasa.

disuatu malam Aileen kembali memantau rumah Hwaseong dengan senjata dan barang barang lengkap.

dua jam Aileen menunggu dan akhirnya ibu Hwaseong pun keluar ,tak mau melewatkan kesempatan Aileen pun langsung menembak ibunya Hwaseong dengan panah yang sudah di lengkapi racun mematikan.

setelah anak panah itu mengenai leher ibu Hwaseong seketika ibunya Hwaseong terkapar dan meninggal, lalu untuk menghilangkan bukti Aileen mendekati ibunya Hwaseong dan mencabut panah beracunnya untuk menghilangkan jejak.

sebelum pulang Aileen pun menyembunyikan persenjataannya di tempat yang memang sudah Aileen sediakan yaitu dengan menguburnya.

setelah semuanya selesai Aileen pun mendatangi rumah Myre untuk belajar bersama.

"Myre" ucap Aileen sambil mengetuk rumah Myre.

"eh Aileen ada apa nak" sapa Jeffrey.

Aileen pun menjawab sapaan itu"Ayah, aku mau ketemu Myre, aku mau belajar bareng"

"bolehkah aku menginap ayah?" sambung Aileen.

Jeffrey yang melihat tangan Aileen menggelengkan kepalanya dan berkata"Kamu sudah menghabisi siapa?.

"Kok ayah tau" tanya Aileen.

Jeffrey pun menjawab"Aileen pasti tahu ayah siapa kan? jadi ayah tau kalo Aileen telah melakukan itu".

Aileen pun memberitahu Jeffrey"Aku telah menghabisi ibu pacarku".

sambil menghela nafas Jeffrey pun bertanya"kenapa kamu habisi".

Aileen pun menjelaskan pada Jeffrey"Hwaseong telah menghamiliku dan dia tidak mau bertanggung jawab, Akhirnya aku menggugurkan bayi ku dan semua itu harus dibayar oleh keluarganya!"

Jeffrey pun menggelengkan kepalanya dan berkata"Bagaimana kamu membunuhnya?".

"Aku menembak dia dengan panah beracun dan aku pastikan sidik jari dan DNA aku tidak akan ditemukan" Jawab Aileen.

lagi lagi Jeffrey menggelengkan kepalanya dan berkata"Kapan kamu taubat nak".

dengan santai Aileen pun menjawan"Kapan kapan lah"

"Yasudah masuk" ucap Jeffrey.

Aileen dan Myre pun malam itu belajar bersama sampai larut malam dan mereka pun tidur.

"ini pasti belum berakhir" Gumam Jeffrey sambil memandang wajah Aileen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!