Pria Itu Milikku?

Kamar tempat wanita sempurna itu bercahaya remang. Sengaja ia mematikan lampu, karena ia tidak dapat tidur ketika ada cahaya masuk.

Ruangan kamar itu tidak begitu besar, hanya ada tempat tidur dengan ukuran queen, dan lemari pakaian. Itu pun juga sudah membuat kamar yang menjadi agak penuh.

Wanita sempurna itu sengaja membaringkan pria misterius itu disana, karena jaraknya yang lumayan dekat dengan pintu masuk. Dan juga lebih terkena cahaya sinar matahari.

Beberapa jam setelah wanita sempurna itu cukup memberikan pertolongan pengamanan pertama pada pria itu. Kini waktu sudah menunjukkan sepertinya pukul 6 pagi.

Sudah dapat dipastikan, Karena pada pukul itu matahari sudah tidak ragu-ragu lagi untuk memancarkan cahayanya.

Di luar rumah, sudah terdengar beberapa suara aktivitas di pagi hari. Terdengar suara kendaraan bermotor yang melaju pelan, suara para pedagang yang berusaha mencari pelanggan Dengan suaranya yang lantang dan memamerkan barang dagangannya, juga para ibu-ibu yang bergosip. Sepertinya ada yang sedang menyiram tanaman dan juga yang hendak atau selesai berbelanja.

Anak-anak sekolahan juga tidak kalah bisingnya. Sembari mereka sedang menuju ke sekolah, mereka juga senang berceloteh tentang berbagai hal. Seperti tugas sekolah, permainan yang kemarin mereka mainkan sepulang sekolah, dan juga kehidupan bersekolah dan kehidupan bermain.

Ketika wanita misterius itu mulai memutuskan melukis pada malam hari, dan memulai hidupnya sebagai salah satu mahluk nokturnal, ia jujur saja merasa sangat terganggu. Karena suara bising itu sangat menggangu aktivitas tidurnya.

Sedangkan kalau ia tetap bersikeras untuk tidak menjadi mahluk nokturnal, dan memutuskan untuk melukis di pagi hari, suara bising itu tentu saja sangat mengganggu aktivitas imajinasinya kala sedang melukis.

Namun, karena suatu kebutuhan juga, karena ia adalah manusia yang juga butuh waktu istirahat, lama kelamaan ia pun juga menerima dan terbiasa tidur di suasana bising seperti itu. Namun tidak dengan cahaya matahari.

Walaupun gorden kamar masih tertutup, sinar matahari rupanya masih dapat menembus kamar tempat wanita cantik dan sempurna itu membaringkan pria misterius yang beberapa jam lalu telah ditemuinya.

Sedikit cahaya dari matahari itu sedikit membuat mata wanita yang sedang tertidur itu silau. Lantas wanita itu, pun pelan-pelan mulai terbangun dari tidurnya.

Dia mengulet pelan, sesekali menguap, namun kegiatan wanita yang rambutnya sudah semakin berantakan itu terlihat dari pria misterius yang masih saja duduk di tempat tidurnya.

Pria itu sama sekali tidak ketakutan melihat wanita itu. Namun ia hanya merasa bingung. Pria misterius itu pun dengan pelan mengusap kepala wanita yang masih berbaring di sampingnya itu dengan lembut.

Sadar bahwa kepalanya dielus dengan lembut, wanita sempurna itu baru menyadari kalau ia telah membawa seorang pria masuk ke dalam rumahnya. Namun, ia masih menikmati sentuhan lembut di atas kepalanya.

Ketika ia sepenuhnya telah terbangun dari tidurnya, ia menopang dagunya dan melihat tubuh seksi di hadapannya itu hanya berselimut dari bagian bawah pinggang sampai ke bawah.

Sedangkan perutnya yang kotak-kotak dan terpahat sempurna dan setengah bagian hampir di bagian bawah perutnya terlihat sangat sempurna di hadapannya.

Wanita itu masih sadar kalau kepala nya masih dielus oleh pria dihadapannya. Ia pun memegang tangan itu, dan ia duduk di pinggiran tempat tidur. Lantas tangan pria yang tadi menjamah kepala wanita itu kini berpindah ke pinggang wanita itu.

Sang wanita berusaha untuk menahan diri supaya tidak lagi-lagi menyentuh dan menelusuri lekuk tubuh indah milik pria misterius di hadapannya dengan tangannya, seperti yang beberapa jam lalu ia lakukan. Walaupun tidak dapat dibohongi, pria ini pun menyadari kalau sedari tadi tubuhnya hendak dipandang terus-menerus secara tidak sadar oleh wanita yang baru saja memberikannya rasa aman.

Meskipun begitu, pria misterius sama sekali tidak risih, atau menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut ketika ia mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita di hadapannya. Ia hanya diam dan mengijinkan wanita itu menatap setiap inci dari bagian tubuhnya yang tidak ditutupi sehelai benang pun.

Ketika wanita itu sudah sampai menatap wajah pria di depannya, wanita itu menyadari kalau wajah pria itu sangat tegas dan tampan. Tidak hanya itu, pria dihadapannya juga mempunyai warna bola mata berwarna biru langit yang sangat indah, dengan bentuk mata yang tajam.

Wanita itu pun malu ketika pria itu juga menatap matanya. Lantas ia pun berusaha mengalihkan perhatiannya ke arah bibir pria itu. Bibir pria itu sangat ideal. Ingin rasanya ia mencium bibir itu, namun lagi-lagi ia harus menahan diri.

Tiba-tiba ia tersadar apa yang harus dilakukannya. Lantas dengan panik ia pun menyentuh dahi pria yang berada di hadapannya. Padahal pria tersebut masih memandang wajahnya.

"Sudah lebih hangat, syukurlah" ucap wanita yang telah memeriksa suhu tubuh pria di hadapannya.

Setelah menurunkan tangannya, tanpa sengaja ia menyentuh lengan pria dihadapannya. Lengan yang bagian tangannya kini masih menyentuh, atau memegang pinggang wanita sempurna itu.

"Kamu tahu? Tadi pagi aku menemukanmu terkapar dan tidak sadar di depan pintu rumahku. Aku kuatir karena udara di luar begitu dingin dan kamu dalam keadaan bertelanjang bulat. Aku periksa ternyata suhu tubuhmu sangat dingin. Jadi aku harus mengamankanmu di sini." Ucap wanita itu menerangkan dengan paniknya. Pria dihadapannya pun hanya diam mendengarkan penjelasan itu.

"Eh maaf aku telah menyentuhmu!" Sang wanita itu pun segera melepaskan lengan pria itu dari genggamannya. Lantas wajahnya pun memerah karena sejujurnya ia sangat menyukai barang yang disentuhnya barusan.

"Tidak apa-apa kalau memang mau menyentuhku" ucap pria dihadapannya. Namun wanita itu hanya bisa tertunduk dan tidak mampu menyembunyikan wajahnya yang sangat merah karena malu.

"Aku tidak akan melakukan macam-macam kepadamu. Kalau kamu mau pergi dari sini juga tidak apa-apa. Tapi di rumah ini hanya ada baju milikku. Dan tidak mungkin kamu memakainya." Ucap wanita itu sambil tertunduk.

"Dan apabila kamu memang ada urusan di luar sana dan harus segera meninggalkan rumah ini, aku akan pergi ke butik dan membelikan sepasang pakaian untukmu. Tidak perlu diganti." Ucap wanita itu lagi.

"Tapi aku tidak punya rumah, aku sebenarnya bukan berasal dari negara ini" pria misterius itu memberikan pernyataannya. Wanita sempurna itu tiba-tiba langsung menatap pria didepannya dengan pandangan terkejut.

"Benarkah?" Tanya wanita sempurna itu. Dan dijawab oleh anggukan pelan dari pria di hadapannya.

"Jadi, bolehkah aku menumpang tinggal di rumah ini? Mungkin ada sesuatu yang bisa kubantu. Atau ada permintaan khusus yang bisa kuberikan kepadamu?" Ucap pria itu.

"Jujur, aku hanya tinggal sendirian di sini. Aku kesepian dan melukis adalah bentuk luapan ekspresi ku. Aku masih tidak menyangka pria sesempurna dirimu akan hadir di rumah ini dan di hidupku." Ucap si wanita sempurna.

"Namun, aku masih tidak yakin akan hal baru ini di hidupku. Dan aku tidak ingin kehadiran dirimu di rumah ini diketahui oleh siapapun. Oleh para tetangga itu. Jadi, bisa kah kamu tidak pergi ke luar rumah?" Minta wanita sempurna itu.

"Aku akan menuruti segala permintaanmu. Wanita yang telah menolongku. Bahkan kamu juga bisa memilikiku sepenuhnya." Jawab pria itu.

"Aku bisa memilikinya sepenuhnya?" Tanya wanita sempurna itu di batinnya. Lagi-lagi wajahnya kembali memerah. Dan pria itu melihat wajah wanita di hadapannya yang kembali menunduk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!