>>Ruang makan istana kerajaan iblis.
Kali ini, Luciferd nampak tercengang. Didalam sebuah ruangan yang sangat luas itu, ia terkejut menyaksikan seperti apa bentuk makanan yang dihidangkan diatas meja makan.
Luciferd terduduk menghadap meja makan yang sangat besar, berseberangan dengan Behemoth yang terduduk disamping Azazel.
Selain itu, sang Ratu Beelzebub juga terduduk tepat di sudut meja, menjadi penengah diantara mereka.
"Ada apa Luciferd? Apa kau tidak suka dengan makanan kami?" tanya Beelzebub.
Luciferd sontak melirik kearah Beelzebub. "T—tidak. Aku bingung dengan makanan kalian," jawabnya.
Kebingungan Luciferd mengacu pada bentuk tak lazim seluruh hidangan yang disajikan diatas meja. Rona makanan tersebut nampak gelap, seperti makanan yang sudah busuk.
Luciferd bahkan tercengang saat kedapatan melihat sebuah kerangka monyet, yang terletak diatas sebuah panci berisikan sup dengan kuah yang berwarna hitam.
Beelzebub lantas tertawa menanggapi kebingungan Luciferd. "Aku lupa kalau kamu adalah seorang manusia." Sang Ratu seketika menjentikkan jari, tiba-tiba beberapa hidangan makanan yang terletak di dekat Luciferd berubah menjadi makanan lazim untuk manusia. "Silahkan pilih mana yang kamu sukai, Luciferd. Makanlah dengan kenyang, karena kamu harus segera terbiasa tinggal disini," ucap Beelzebub.
Luciferd sekejap melotot kearah makanan-makanan tersebut, sempat menelan ludahnya saat melihat hidangan daging ayam bakar yang sangat menggugah selera. "Baik. Terimakasih sudah mengerti aku," balasnya. Tanpa basa-basi, ia lansung meraih dan melahap daging ayam bakar.
Keenam putra Beelzebub sontak terbelalak menyaksikan tingkah laku Luciferd, yang sepertinya sangat-sangat dianggap tidak sopan bagi mereka.
Asmodeus yang merasa paling kesal pun mencoba berdiri untuk mengintervensi Luciferd, akan tetapi Behemoth dengan sigap menahannya.
"Biarkan saja dia, Asmodeus," ucap Behemoth, membuat Asmodeus terpaksa menduduki kembali kursinya, meski nafas dalam dadanya masih menggebu-gebu.
"Tapi dia sudah lancang mendahului yang Mulia Ibunda," protes Asmodeus dengan nada pelan.
Behemoth sekejap mendengus lalu berkata, "Lihatlah yang Mulia Ibunda."
Asmodeus lansung melirik kearah Beelzebub. Sang Ratu nampak tersenyum-senyum melihat Luciferd menyantap hidangan dengan lahapnya.
"Kau hanya akan membahayakan dirimu, jika berani mengganggu ketenangan yang Mulia Ibunda," tegur Behemoth.
Asmodeus hanya terdiam, sejenak memusatkan perhatiannya kearah Luciferd, yang kini nampak meminum secawan minuman khas istana kerajaan iblis.
"Ekhem. Yang Mulia Ibunda," sahut Azazel, berniat menegur Beelzebub yang terlalu lama menunda waktu makan mereka.
Beelzebub akhirnya tersadar. "Maaf. Kalian boleh makan duluan. Aku ingin menyaksikan bagaimana Luciferd menikmati makannya sampai habis," perintahnya.
"B—baik, yang Mulia Ibunda." Azazel lantas menoleh ke seluruh saudaranya. Ia merasa heran dengan sikap yang ditunjukkan sang Ratu pada Luciferd.
Mereka para anak-anak Beelzebub pun segera menyantap hidangan masing-masing, menyusul Luciferd yang hampir selesai menyantap hidangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selepas menyudahi kegiatan makan bersama, Luciferd nampak menghilang dari ruangan tersebut. Ia rupanya telah berada di halaman belakang istana untuk melanjutkan latihan pedang, saat Beelzebub dan seluruh putranya masih menyantap hidangan mereka.
Beelzebub seketika menoleh kearah Behemoth. "Bagaimana hasil latihan kalian tadi? Apakah Luciferd menunjukkan kemampuan dasarnya?" tanya sang Ratu
Pertanyaan itu, didahului Behemoth dengan berdiri dari kursinya. "Luciferd memiliki kekuatan ayunan pedang yang sangat luar biasa, yang Mulia Ibunda. Aku bahkan sempat terluka oleh sekali serangan pedangnya," jawab Behemoth terus terang.
Apa yang dikemukakan Behemoth, mengejutkan seluruh saudara sesama iblisnya, terlebih lagi bagi Asmodeus.
"M—mustahil! Jangan bohong kau Behemoth! Tidak mungkin kau bisa kalah dengan bocah kecil seperti itu!" protes Asmodeus.
Mammon yang terduduk disamping Asmodeus, turut mengutarakan ketidakpercayaannya. "Jangan bilang kau tidak serius melawannya. Behemoth yang kukenal, tidak pernah lengah dalam hal apapun," protes Mammon.
Menanggapi keluhan dari dua saudaranya, Behemoth tetap bersikap tenang. "Kalau kalian tidak percaya, itu sama saja dengan meremehkan anugerah yang diberikan yang Mulia Ibunda pada Luciferd," timpalnya.
Beelzebub sontak tertawa terbahak-bahak. "Bagus Behemoth! Bagus! Kau sepertinya sudah mengerti apa alasanku membawa Luciferd kemari," sambung sang Ratu.
Azazel mendadak berdiri dari kursinya. "Yang Mulia Ibunda sudah memberikan sebagian kekuatannya pada Luciferd. Tinggal bagaimana cara anak itu mengelolanya dengan baik," ucapnya, memberikan penjelasan kepada Asmodeus dan Mammon.
"Kalian semua duduklah!" perintah Beelzebub, membuat ketiga putranya kembali menduduki kursi masing-masing.
Beelzebub seketika beranjak dari kursinya, lalu berjalan menuju jendela ruangan. "Aku sangat-sangat membenci kelemahan dan keputusasaan. Itulah yang kulihat dari dalam diri Luciferd, sejak ia menerima perlakuan buruk di kerajaan itu," ungkap Beelzebub, seraya mengamati Luciferd berlatih pedang dari jendela ruangan.
Sang Ratu nampaknya benar-benar optimis dengan pilihannya, yang jatuh pada Luciferd. Ia telah menganugerahkan beberapa sihir kegelapan dasarnya pada mantan pangeran kerajaan Grantarte tersebut, berharap bahwa bocah itu dapat meyakinkan seluruh putra-putra iblisnya.
"Aku mengakui bila sihir kegelapan kalian sangatlah luar biasa. Maka berikanlah kesempatan pada Luciferd untuk menunjukkan kekuatannya juga," ucap sang Ratu.
"Baik, yang Mulia Ibunda," balas seluruh putra-putra Beelzebub secara serempak, kecuali Asmodeus.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesaat kemudian, Behemoth kembali menunjukkan dirinya dihadapan Luciferd, bermaksud untuk membantu serta menilai bagaimana perkembangan latihan bocah tersebut.
"Luciferd, letakkan pedangmu. Coba lawan aku dengan tangan kosong," pinta Behemoth.
"B—baiklah." Luciferd perlahan memasukkan pedang kedalam sarung pedang, lalu membentuk sebuah kuda-kuda yang digunakannua sebagai pertahanan. "Aku sudah siap," kata Luciferd.
Behemoth sekejap mendengus. "Sebelumnya, apa kau sudah mengetahui tentang mana?" tanyanya.
"Mana? Bukankah itu energi spiritual yang dimiliki oleh seorang penyihir?" Luciferd kembali melontarkan pertanyaan.
"Benar. Mana adalah energi dasar yang dimiliki seorang penyihir. Setiap penyihir memiliki kapasitas mana yang berbeda-beda," jelas Behemoth.
"Oh ... baiklah," balas Luciferd, seakan-akan sudah mengerti apa yang dikatakan Behemoth.
"Jadi kau sudah mengerti?" tanya Behemoth.
"Ya. Aku sudah mengerti tentang mana," jawab Luciferd.
Behemoth seketika memunculkan aura kegelapannya. Aura itu membentuk pancaran cahaya hitam yang mengerubungi tubuh Behemoth. "Lalu bagaimana dengan ini?" tanyanya kembali, membuat Luciferd menjadi terheran.
"Apa itu? Kenapa tubuhmu mengeluarkan cahaya hitam?" Luciferd pun kembali melontarkan pertanyaan.
Behemoth lansung menyungging senyum. "Ini adalah mana hitam. Satu-satunya mana yang hanya dimiliki oleh seluruh putra yang Mulia Ibunda," jawab Behemoth.
Luciferd sedikit tercengang, ilmu pengetahuannya tentang sihir nampaknya sangat sulit memahami perkataan Behemoth tentang mana hitam.
"Apa bedanya mana hitam dengan mana biasa?" tanya Luciferd.
"Pertanyaan yang bagus, Luciferd." Behemoth seketika berjalan melangkahkan kakinya menghampiri Luciferd. "Mana hitam jauh lebih besar reaksi kekuatan sihirnya dari mana biasa. Penetrasinya bahkan seratus kali lipat dari mana yang dimiliki manusia penyihir manapun. Mana hitam juga memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya. Salah satu buktinya adalah sihir penyembuhan yang sempat kutunjukkan padamu," tambah Behemoth.
Luciferd sontak terbelakak. "Whoaah! Jadi cincin yang kau pakai itu, menyimpan banyak mana hitam kah?" tanyanya dengan polos.
"Benar." Behemoth mengepalkan sebelah tangannya, menunjukkan cincin yang dikenakannya pada Luciferd. "Setiap putra-putra yang Mulia Ibunda, memiliki benda yang digunakan untuk menyimpan mana hitam. Hanya kaulah yang memilikinya didalam tubuhmu," ungkap Behemoth.
"Ha?! Aku?" Luciferd semakin terheran.
"Ya. Hanya saja, kau belum tahu bagaimana cara menguasainya. Maka dari itu, aku akan mengajarimu cara menguasai mana hitam yang ada dalam tubuhmu," balas Behemoth.
"M—menguasainya kah? Aku baru tau kalau aku memiliki mana hitam," ucap Luciferd dengan penuh kepolosan.
Behemoth kembali berjalan menuju tempatnya berdiri diawal. "Baiklah Luciferd, tunjukkan padaku reaksi mana hitammu," pintanya.
Luciferd tak mengerti dengan masuk perkataan Behemoth. "B—bagaimana caranya? Aku tidak tau sama sekali," katanya.
Behemoth mendengus dalam. "Luciferd. Bukankah kau seorang pangeran dari kerajaan Grantarte?" tanya pemuda iblis tersebut.
Luciferd sontak menunduk. "B—benar. Mungkin sekarang aku sudah tak layak lagi menyandang status sebagai pangeran," jawabnya dengan murung.
Behemoth pun sontak menoleh kearah Beelzebub, yang nampak menyaksikan perbincangan mereka dari jendela lantai dua istana. Ia kemudian mengangguk, seakan memberikan kesempatan bagi sang Ratu untuk menunjukkan sesuatu pada Luciferd.
"Luciferd!" himbau Beelzebub, membuat Luciferd sontak menoleh kearahnya.
"Y—yang Mulia Ibunda?!" Luciferd baru menyadari keberadaan sang Ratu, yang sedari tadi menyaksikannya berlatih pedang.
"Kau adalah manusia yang sangat lemah! Selalu menerima begitu saja perlakuan buruk dari manusia-manusia busuk itu! Bayangkan Luciferd! Bayangkan!" Beelzebub bersorak-sorai, seketika membangkitkan reaksi mana hitam yang bersinergi dalam tubuh Luciferd. "Bayangkan bagaimana kau menderita selama tinggal di dalam istana yang kejam itu! Kau sangatlah lemah, tak berdaya, dan mudah putus asa! Tak ada satupun orang yang sudi mendengarmu, memperhatikanmu, atau bahkan memperdulikanmu! Bayangkan segala penderitaanmu selama ini, Luciferd!!!" sorak Beelzebub berapi-api.
Luciferd menjadi teringat akan kenangan pahitnya selama menjadi pengeran kerajaan Grantarte. Air matanya sontak menetes saat mengingat kembali perlakuan-perlakuan buruk yang ia terima dari seluruh anggota keluarga kerajaan tersebut.
Tiba-tiba, aliran mana hitam yang berpusat dalam tubuh Luciferd seketika membesar dan meluap, hingga meringsek keluar tubuhnya.
(Zwooosh!)
Pancaran mana berwarna hitam itu sontak melesat sampai keatas langit dimensi Iblis, mengejutkan seluruh penduduk kerajaan iblis yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
"Pangeran Azazel kah?!" tanya salah seorang penduduk, mendongakkan wajahnya seraya melihat pancaran mana hitam yang bersumber dari istana kerajaan.
"Tidak. Sepertinya itu berasal dari yang Mulia Ratu. Kekuatan mana hitam yang sebesar itu, hanya dimiliki oleh beliau seorang," jawab salah seorang penduduk lainnya, tercengang menyaksikan bagaimana pancaran sihir itu membesar dan terus membesar, menerjang langit dimensi iblis.
Sementara dihalaman belakang istana kerajaan, Behemoth nampak terkejut dengan pancaran mana hitam yang keluar dari tubuh Luciferd. Luciferd sendiri bahkan kehilangan kesadarannya, karena kesadaran itu telah dikuasai sepenuhnya oleh mana hitam yang ia miliki.
"Sepertinya, aku telah membangkitkan jiwa leluhurku. Luciferd benar-benar melampaui harapanku," batin Beelzebub, yang sontak tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan peristiwa itu.
~Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 11 Episodes
Comments
Dr. Rin
nama karakternya iblis2 terkenal semua ya
2023-04-13
1