Jadi Trauma

Mata hazel Sylphy yang bergetar terus memperhatikan Philips yang dengan brutal meninju beberapa orang yang mengejar dirinya tadi.

Beberapa saat kemudian..

Mereka semua terluka parah, tidak ada yang bisa bangun bahkan ada yang pingsan.

Setelah merasa menang, Philips langsung berjalan ke arah Sylphy dan memberikan jasnya kepada Sylphy.

“Ayo.” Dia langsung mengendong Sylphy ala karung beras tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Sylphy.

Philips langsung mendudukkan Sylphy di kursi sebelahnya, setelahnya dia masuk ke dalam mobil dan mengunci pintu tersebut.

“Jalan.”

“Baik.”

Tidak ada yang berbicara di sana. Namun, Philips sesekali melihat ke arah Sylphy yang masih gemetar karena shock.

Sylphy memeluk erat jas milik Philips.

Pria itu memperhatikan Sylphy lebih detail. Dia memperhatikan baju perempuan itu yang kusut seperti kunyahan kambing dan bahkan itu adalah baju satu bulan lalu, kulitnya yang terlihat pucat dan begitu juga dengan bibirnya, tubuhnya yang terlihat kotor, tubuhnya yang menjadi lebih kurus dari sebelumnya, seolah selama 1 bulan dua tidak makan sama sekali.

Philips ingin segera bertanya apa yang sebenarnya terjadi, namun dia urungkan niatnya terlebih dahulu karena situasinya saat ini sedang tidak pas.

Beberapa menit kemudian..

Akhirnya mereka sampai di apartemen Philips.

Philips langsung mengendong Sylphy ala bridal style dan membawa Sylphy menuju ke apartemen nya.

Philips menaruh Sylphy perlahan di atas kasur. “Apa kau sudah makan?”

Sylphy tidak menjawab pertanyaan nya karena ia masih melamun seakan bingung dengan keadaan.

“Sylphy?” panggil Philips. Dia mengeryitkan alis dan tanpa abah-abah langsung memegang kedua pundak Sylphy lalu menekannya agak kuat.

“Ack!”

“Okay, aku niatnya mau tanya nanti, tapi gak jadi, aku mau tanya sekarang!” kata Philips sambil menatap tajam Sylphy. “Kenapa kau bisa di sini?! kenapa mereka mengejar mu? ke mana kau selama satu bulan penuh tanpa kabar?!!”

Sylphy masih tidak menjawabnya, matanya terlihat kosong dan hal itu malah membuat Philips tambah kesal.

Philips menangkup kedua pipi Sylphy, dia langsung mendekatkan wajahnya ke wajah perempuan itu dan tanpa abah-abah dirinya menyatukan bibirnya dengan bibir milik Sylphy.

Sylphy terkejut, dia langsung mendorong kasar Philips hingga membuat Philips terjatuh ke lantai.

“Sylphy!”

“Hikss.. hikss..” tiba-tiba Sylphy menangis, air matanya jatuh dengan cepat membasahi pipinya. “Hikss.. mama hikss..” ia segera mengelap air matanya, namun air matanya sama sekali tidak mau berhenti.

Philips membelalak. “S-syl?.” Dia ingin meraih Sylphy, namun sayangnya Sylphy langsung menepis lengannya dan segera turun dari kasur.

Perempuan itu berlari menuju jendela yang terbuka. Philips lupa menutup jendelanya dan maid nya tidak masuk ke kamarnya karena tidak dirinya izinkan.

Sylphy memegang pembatas jendela.

“Jangan deket-deket! aku akan loncat kalau kamu makin dekat!” ancam Sylphy sambil terus terisak.

Philips tercengang sejenak. “Sylphy jangan nekat oke? jangan lakuin hal yang mungkin kamu bisa sesali, okay?” Philips melangkah perlahan mendekati Sylphy.

“JANGAN MENDEKAT!!”

Setelah ia berteriak, tiba-tiba saja ia merasa kepalanya seperti ada sebuah kilat yang melintas, kepalanya terasa sangat pusing dan berputar-putar.

“Err...” ia langsung terjatuh merosot ke lantai dan memegang kepalanya.

Philips yang panik langsung berlari mendekatinya dan memeluknya erat. “Tenang okay, aku ada di sini.” Bisik Philips berusaha menenangkan Sylphy yang terus mengerang kesakitan dan di iringi dengan Isak tangisnya. “Semua baik-baik saja, jangan khawatir, semua baik-baik saja,..”

Beberapa saat kemudian..

Setelah kelelahan menangis di dalam pelukan Philips, akhirnya Sylphy tertidur tenang sekarang.

Philips mengangkat Sylphy ala bridal style lalu dia meletakkan wanita itu perlahan di atas kasur nya.

Dia menyelimuti tubuh Sylphy perlahan. Sambil sesekali merasa panik ketika Sylphy mengumam kan sesuatu yang tidak bisa dirinya dengar dengan jelas.

Philips mengambil ponselnya dan mencari nomor yang hendak dia hubungi.

Karena dia tidak mau jika nantinya Sylphy mendengarnya, jadinya dia keluar dari kamar terlebih dahulu.

Tuuuttt...Tuuutttt...Ttttuuutttt...

Telepon tersambung setelah beberapa saat.

“Steven, aku punya pekerjaan untukmu.” ucap Philips dingin. “Aku ingin kau menyelidiki tentang bagaimana Sylphy bisa berada di Prancis hingga di kejar oleh banyak orang.”

[Apa?! Sylphy di sana?! kenapa bisa?!!] jawab orang yang berada di sebrang telepon dengan heboh.

“Mangkanya aku menyuruhmu menyelidikinya! aku mau lima menit!”

Tttuutt..

Sambungan telepon Philips putuskan secara sepihak.

Philips tentu sangat senang ketika bertemu dengan Sylphy lagi, tapi dia tidak senang karena ada sesuatu yang terjadi kepada Sylphy di belakang sepengetahuannya.

Dia akan melakukan apapun untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi dengan Sylphy.

5 Menit kemudian..

Steven menelpon Philips untuk memberi laporan dari hasil yang dia cari.

[Sylphy di duga bisa ke sana karena di bawa oleh tuan muda Kasela, mereka sampai di bandara Cayenne Aéroport satu bulan lalu, mereka ke sini mengunakan pesawat pribadi milik Kasela dan.. kemungkinan Kasela membawa Sylphy ke Prancis karena Sylphy yang di jadikan sebagai bayaran hutang keluarga bibinya, bibinya mati di tangan Kasela dan rumah bibinya terbakar karena di bakar oleh bawahan Kasela. Itu saja yang bisa saya laporkan tuan,..]

Philips tidak menjawab apa yang Steven katakan, namun giginya terus saja bergetar karena kesal, tangannya yang mengepal kuat berasa sangat ingin memukul sesuatu.

Dia secara sepihak mematikan panggilan tersebut.

“Kasela Jeonssy,.. aku pastikan hidupmu tidak akan tenang bajingan!” gerutu Philips.

Tak-

Dia membanting ponselnya ke lantai dengan sekuat tenaga karena kesal.

“Sial!”

Pagi berikutnya..

Philips mencoba untuk berbicara dengan Sylphy lagi, namun sialnya Sylphy tidak mau bertemu dengan siapa-siapa bahkan ia lebih tidak mau bertemu dengan Philips.

Ketika Philips muncul di hadapannya, maka dia akan langsung berteriak histeris sambil memegang kepalanya.

Seolah dia mengalami trauma berat akibat sesuatu.

Philips yang frustasi dan kehabisan ide hanya bisa menuggu Sylphy mau bertemu dengannya saja.

Namun, tiba-tiba saja ada masalah besar yang terjadi, hingga akhirnya beberapa hari belakangan dia tidak terlalu memperhatikan keadaan Sylphy.

Dan tanpa sadar, Sylphy sudah menghilang dari kamar tersebut sejak beberapa hari lalu ketika Philips terus saja sibuk.

Philips memiliki rasa kecurigaan kuat bahwa Kasela ada di balik hilangnya Sylphy.

Karena dia yang ingin memastikan, jadinya dia memutuskan jadwal untuk bertemu dengan Kasela yang di kenal arogan, egois dan kejam tersebut.

Namun, Philips tidak terlalu tahu tentang hal itu, dia hanya mendengar rumor dan tidak melihat langsung.

“Selamat malam tuan,..” Sapa beberapa pelayan restoran ketika Philips melangkah masuk ke dalam restoran tersebut.

“Anda sudah di tunggu di lantai atas.” ucap salah satu dari mereka sambil membungkuk.

Philips hanya diam saja, sementara mereka langsung mengantar Philips naik ke lantai paling atas menggunakan lift.

Terpopuler

Comments

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

Minta 1 yg kea Steven wkw

2023-04-02

0

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

Gak pas timingnya anjjghhh, dia tuh lagi stres malah lu giniin, yaudah lah jdi erorr otk nya gara² lu

2023-04-02

0

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

𝓲ꪖ​ꪀ🖤

Wehh parah Philips, udh di bilang jangan gegabah pun ckckck

2023-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!