Kebakaran

Walau Sylphy sudah menolak permintaan paksa Philips beberapa kali, tapi pria itu sangat kekeuh dengan permintaan nya hingga akhirnya Sylphy hanya bisa pasrah saja di antar oleh Philips.

“Btw,.. siapa namamu? aku belum mengenalmu padahal kita sudah bertemu beberapa kali.” Tanya Philips sambil fokus kepada jalanan yang ada di depannya.

Sylphy diam sejenak. “Anda gak mungkin gak kenal saya.”

“Pfft hhahaha, aku hanya tanya karena aku ingin dengar langsung darimu.”

Sylphy hanya diam saja.

Setelah beberapa saat mengikuti arah yang Sylphy berikan, akhirnya mereka sampai di depan gerbang pintu rumah bibi Sylphy.

“Ini rumahmu?” tanya Philips setelah matanya menelusuri bentuk rumah yang terlihat besar tersebut.

“Bukan, ini rumah paman dan bibi ku.” Jawab Sylphy setelah mengambil tasnya dan ingin segera membuka pintu mobil.

Philips hanya berdeoh pelan saja.

‘Rumah paman dan bibinya? di mana orang tuanya?’ batin Philips. ‘Aku tidak ingat kalau aku pernah lihat rumah ini.. ah, mungkin karena itu.’ ia segera memijat dahinya yang teras pusing secara tiba-tiba.

Setelah pintu mobil terbuka, Sylphy segera keluar dari mobil mewah tersebut. “Terima kasih karena udah mau nganter saya.” ujar Sylphy sebelum pergi meninggalkan Philips.

Philips menurunkan tangannya dari dahinya dan segera dia letakkan kedua tangannya di atas setir kemudi. “You're welcome.” Jawab Philips sambil tersenyum.

“Okay, terima kasih dan selamat tinggal.”

Sylphy hanya membalas senyum Philips dengan senyum biasa saja, ia segera menutup pintu mobil dan berjalan perlahan meninggalkan mobil Philips. Namun, tiba-tiba ia teringat sesuatu dan karena itu ia kembali menuju ke arah mobil Philips.

“Ada apa?”

“Jangan lupa motornya, aku harus bekerja pagi-pagi besok dan hanya motor itu kendaraan ku.”

“Oh okay, jangan khawatir.” Jawab Philips.

Sylphy mengucapkan selamat tinggal sekali lagi lalu setelahnya ia benar-benar pergi meninggalkan Philips.

Philips hanya diam tanpa mengkritik ketika melihat langkah Sylphy yang menjauh darinya menuju ke gerbang rumah yang terlihat cukup besar.

Setelah Sylphy masuk ke dalam, dia segera pergi dari sana.

Ketika Sylphy melangkah masuk ke dalam rumah itu, ia secara perlahan dan mengendap-endap mengangkat langkah demi langkah kakinya untuk menuju ke kamarnya.

Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika ia melihat ada beberapa orang yang tengah duduk dan mengobrol di ruang tamu, padahal di depan kelihatan sunyi, namun ternyata di dalam ada beberapa tamu.

“Sylphy,..?” panggil bibi.

“Ya?” jawab Sylphy cepat.

“Sini sebentar.” Ujar Bibi dan tanpa ragu Sylphy langsung berjalan ke arahnya. Ketika Sylphy sampai di sana, Bibi langsung berbisik padanya. “Duduk dan perhatikan saja!”

Sylphy tidak tahu apa maksudnya, tapi dia melakukan apa yang bibinya suruh, ia duduk di sebelah bibinya.

“Tuan, dia adalah Clara.” Ucap bibi sambil menunjuk ke arah Sylphy.

‘Ha? Clara? sejak kapan namaku jadi Clara?’ batin Sylphy merasa heran. Saat dia ingin membuka mulutnya untuk berbicara, tiba-tiba salah satu dari tamu membuka suara.

“Waww~ dia sangat cantik, ternyata benar-benar ada perempuan yang secantik bidadari!” puji sang pria yang terlihat masih cukup muda.

“Iya bener banget!” sahut pria paruh baya di sebelahnya.

“Nah, iya 'kan? dia Clara putri kami satu-satunya, mulai sekarang dia akan menjadi istri tuan muda Kasela.” Ujar bibi yang sontak membuat Sylphy kaget setengah mati.

“APAA?!!” pekiknya dan langsung berdiri dari sofa.

“Sylphy,..” Bibi berusaha memanggil Sylphy agar ia kembali duduk seperti semula.

“Apa maksud nya ini? istri siapa? Kasela? siapa?!”

“Aku kasela.” Sahut pria yang memujinya tadi.

“Oke fine dia Kasela, tapi istri? istri apa?!” Sylphy berteriak butuh penjelasan atas apa yang bibinya ucapkan.

“Tenang dulu.” Ujar Kasela berusaha membuat Sylphy tenang. Karena Sylphy ngerti tempatnya, jadinya ia kembali tenang setelah menghela nafas dan ia kembali duduk di sofa. “Jadi, kau akan menikah denganku karena ini adalah perjanjian keluarga kita, orang tuamu mememberikan mu karena mereka tidak bisa membayar hutang mereka kepada kami.”

Sylphy mengeryitkan alisnya. “Demi apapun, aku bukan anak dia, aku hanyalah keponakannya, ibuku ada di rumah sakit saat ini dan dia hanya bibi ku.”

Kasela diam sejenak, ia memegang dagunya dan seolah berfikir tentang sesuatu.

“Ohh~ kau mau mencoba membohongiku ya?” Kasela tersenyum.

Sylphy semakin kesal, ia langsung berdiri dari sofa dan langsung berbalik pergi meninggalkan mereka.

“Kalian,..” ujar Kasela kepada beberapa bodyguard di belakangnya.

Mereka manggut-manggut dan dengan cepat langsung mengejar langkah Sylphy yang meninggalkan mereka.

Dengan cepat, mereka membungkam mulut Sylphy dengan kain yang sudah di berikan obat bius. Alhasil, Sylphy langsung pingsan di tangan bodyguard tersebut.

“Apa dia mati?” tanya bibi.

“Enggak, dia hanya pingsan karena obat bius.” Jawab kasela sambil tersenyum.

Bibi langsung tersenyum antusias. “Jadi, apa hutang kami sudah lunas?”

“Ya, hutang kalian sudah lunas.” Jawab Kasela.

Bibi terus tersenyum bahagia, dia tidak bisa berhenti tersenyum karena hutangnya sebanyak 967juta akhirnya lunas, mendekati 1 miliar bukan?

Kasela memerintahkan bodyguard nya untuk membawa Sylphy ke dalam mobil sementara dia masih berada di dalam rumah bibi dengan beberapa bodyguard lainnya.

“Ahh.. ya, Mrs. Key.” Ujar Kasela pelan.

“Ya? ada apa lagi?” tanya bibi, key.

“Aku rasa Sylphy saja tidak cukup untuk membayar hutang kalian yang menumpuk seperti gunung Everest.” Kasela menyeringai licik.

“Apa maksud anda?” akhirnya senyum di wajah bibi menghilang, kini wajahnya menjadi pucat.

“Aku melakukan ini karena aku ingin membalaskan dendam Sylphy.” Ujar Kasela, ia memainkan jari-jarinya. Namun, bodyguard nya tiba-tiba saja langsung menahan kedua tangan Key.

“A-apa yang anda lakukan?” Tanya key yang semakin panik.

“Semoga kau dapat balasan yang lebih parah di alam sana.”

Dor

Kasela menembakkan peluru nya tepat di jantung key. Beberapa kali key terbatuk-batuk dengan nafasnya yang tidak teratur, hingga akhirnya dia memejamkan kedua matanya.

“Bakar rumahnya dan setelahnya kalian boleh pergi.” Ujar Kasela dingin lalu ia segera meninggalkan TKP.

Dua bodyguard yang masih memegang key hanya manggut-manggut saja, setelah Kasela pergi dari sana dengan beberapa orang lainnya, mereka berdua segera melakukan apa yang Kasela perintahkan.

Saat ini, paman, Clara dan Aquila tidak ada di rumah karena mereka yang pergi keluar untuk mencari makanan.

Setelah beberapa jam kemudian..

Ketika paman dan yang lainnya sampai di rumah, mereka benar-benar terkejut ketika kobaran api yang sangat besar menelan rumah mereka.

Beberapa mobil pemadam juga sudah ada di sana dan banyak warga yang menyaksikan dan mengabadikan moment tersebut.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

KK kasih iklan semangat terus.

2023-04-27

0

Ayano

Ayano

AKU AKAN SUMPAHIN NENEK LAMPIR GAK TAU DIRI ITU. ANAK ONLINE KU KAU JUAL DASAR KURANG AJAR 😡😡😡😡

2023-04-04

1

Ayano

Ayano

ORANG GILAAAA!!!!. Heh, ngomong tuh jangan ngadi-ngadi woi 😡😡😡

2023-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!