Akhirnya pizza sampai dan Yuna petgi lagi untuk mengantar pizza ke kamar Tio. Dia sudah mengobrol kan banyak hal bersama Tio.
“Jam berapa sekarang?” tanya Keisha.
Deren mengangkat tangannya untuk melihat jam cantik yang melingkar mengelilingi pergelangan tangannya. “Jam 09.30 malam. Waw, tidak terasa waktu sangat cepat berlalu ya..”
Keisha tertawa. “Hahaha, pantas saja aku merasa mengantuk.”
“Kamu mengantuk? baiklah sebentar lagi jam 10.00 malam, sebaiknya aku kembali ke kamar ku saja.. selamat malam untuk kalian berdua.” Deren melambaikan tangan seraya tersenyum saat ia melangkah ke arah pintu keluar kamar hotel.
Liliana hanya diam ketika Keisha antusias membalas lambaian tangannya.
Setelah Deren pergi Keisha mengunci pintu lalu berjalan lemas ke arah kasur. “Hoaaaammm.. aku benar-benar sangat mengantuk. Liliana, apakah kamu akan tidur nanti? aku akan matikan lampunya sekarang, selamat malam.”
Tidak ada jawaban dari Liliana yang duduk di sofa. Karena tidak terlalu mengawasi, akhirnya Keisha mematikan lampu begitu saja dan langsung memejamkan matanya di bawa selimut.
Liliana berbalik untuk melihat temannya yang sudha tertidur pulas. Dia melihat ke arah pintu kamar mereka yang terlihat gelap.
Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. Tapi dia berjalan santai ke arah pintu itu lalu keluar dan melihat ruang tamu yang sudha gelap. Dia lekas berjalan ke arah balkon dan melihat pemandangan malam dari ketinggian hotel di bali sangat indah.
Dia merasa kagum. Tapi rasa kagum itu segera sirna ketika matanya melihat balkon yang berada di degung depannya. Terlihat dua pasangan dari negara asing yang sedang melakukan hal tidak senono di balkon. Seolah mereka sengaja menampakkan diri mereka.
“Sial! seharusnya aku tidak keluar agar tidak menghancurkan mood ku!”
Liliana masuk lalu menutup pintu dan lekas tidur.
Pagi berikutnya..
Satu malam Yuna tidur satu kamar dengan Tio. Keisha dan Liliana hanya mengabaikan dan tidak ingin ikut campur walau memang Keisha ingin menegur mereka.
Ketika Yuna kembali ke kamar mereka untuk mengambil baju ganti. Keisha yang membukakan pintu sudah bisa memastikan kalau keadaan Yuna tidak baik-baik saja. Sejujurnya dia terlihat aneh sejak tadi malam, tapi akibat badan Deren jadinya Keisha tidak jadi bertanya.
“Apa yang terjadi dengan pipimu? seseorang mendaratkan tangannya di wajahmu.”
“Bukan apa-apa, kamu tidak perlu khawatir tentangku.” jawab Yuna tegas.
Tapi Keisha tidak menyerah begitu saja. Dia memutar tubuh Yuna yang mebelakanginya dan melihat wajah Yuna yang terlihat berantakan. Ada beberapa luka dan beberapa bekas ciuman di lehernya. Keisha mengeryit. “Apakah Tio yang melakukan semua ini? kenapa dia bisa seperti itu? apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian?!”
Yuna menepis tangan Keisha yang berada di pundaknya. “Sudah ku bilang, kamu tidak perlu khawatir tentangku. Tapi kenapa kamu masih saja sibuk?”
“Karena aku peduli denganmu—”
“Cukup!” Yuna membawa baju dan peralatan mandinya. Dia kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu sangat kuat.
Keisha menghela nafas. Dia duduk di sofa sambil menggosok kepalanya dan memikirkan apa yang sebenarnya sudah terjadi.
...
Yuna melihat wajahnya dari cermin wastafel. Dia diam beberapa saat untuk melihat bekas tamparan yang terlihat sangat biru di pipinya.
“Sial, tidak ku sangka dia bisa segila ini!”
Yuna membuka sleting bajunya dan setelah pakaiannya terlepas dari tubuhnya dia menggantung nya di dinding. Sekarang hanya tersisa pakaian dalam yang dia gunakan.
“Keisha hanay melihat beberapa saja, bagaimana jika dia melihat semua ini?” Yuna memegang perutnya yang mendapatkan bekas gigitan sangat fatal hingga berdarah. “Sttthh... pasti sangat pedih jika terkena air.”
Tubuhnya yang ramping dan cantik saat ini hanya ditutupi oleh luka-luka gigitan yang diberikan oleh seseorang untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
mom mimu
dua kik mendarat kak, semangat 💪🏻
2023-03-30
0
Kak Ken
Eh? kenoa kenoa?
2023-03-25
0
𝓲ꪖꪀ🖤
Wehhh gengter dong wkwk kull x eyak
2023-03-25
0