Villainess X Fangirl
Cahaya proyektor menyorot di tembok putih rumah Laura. Bersamaan dengan itu, terdengar suara speaker tanda bluetooth telah tersambung. Dan rampunglah sudah persiapan Laura untuk menonton malam ini. Tinggal buka website untuk menonton acara favoritnya secara legal dan memutar film itu.
Video pun mulai berputar, musik pembuka yang penuh semangat menggema di kamar kosan berukuran 4 x 5 meter persegi itu. Namun, bukannya ikut semangat, Laura justru mulai merasa pilu.
Perasaan pilu itu semakin terasa tat kala karakter favoritnya muncul di layar. Tokoh itu yang memakai seragam spandeks warna biru sambil bergaya dan menyerukan namanya.
"Thunder Blue!"
Pria itu menyebut posisinya di dalam tim.
Tak lama setelahnya, dia melompat mengikuti pria dengan spandeks merah dan melancarkan aksinya bersama rekan-rekannya yang lain.
Mereka adalah Super Rangers Thunder Saber. Empat kelompok pemuda yang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan yang bertugas untuk melindungi Bumi dari marabahaya yang mengancam. Ciri khas mereka adalah helm seukuran kepala dan mengenakan pakaian spandeks ketat dengan desain yang unik dan berwarna warni. Mereka terdiri dari Thunder Red yang merupakan pemimpin pasukan, Thunder Blue yang merupakan pimpinan kedua, lalu Thunder Green sang jenius mekanik dan pembuat strategi, serta Thunder Yellow yang merupakan satu-satunya perempuan di dalam team tersebut.
Drama seri untuk anak-anak itu telah tamat 16 tahun yang lalu, saat Laura baru berusia 8 tahun. Di antara para ranger itu, Thunder Blue adalah yang paling Laura favoritkan. Bukan hanya karena wajahnya yang tampan, sifatnya yang cool dan rasional lah yang membuat Laura jatuh hati. Di saat fans yang lain lebih menyukai Thunder Red karena keberaniannya, Laura lebih menyukai Thunder Blue yang selalu mengatakan, “Tunggu, kita jangan gegabah dulu.”
Pemeran dari Thunder Blue sendiri, Andreas Zhou menjadi sangat populer setelah serial tersebut selesai. Sungguh sebuah nasib yang cukup langka bagi aktor yang berangkat dari serial televisi untuk anak-anak. Karena, biasanya aktor-aktor tersebut malah akan turun pamor dan sulit mendapatkan pekerjaan lain, dengan alasan image yang terlalu melekat.
Sayangnya, sejak 5 tahun yang lalu, Andreas Zhou tak lagi muncul di layar perak maupun emas. Tidak ada yang tahu ke mana aktor itu pergi. Hingga pagi ini, muncullah berita tentang kematiannya. Dalam berita itu, disebutkan bahwa alasan kematiannya adalah kecelakaan mobil dengan truk tronton yang cukup parah.
Sungguh sedih Laura mendengarnya. Dirinya seakan tak memiliki semangat lagi untuk melakukan apapun. Karena itu, hari ini dia meminta izin untuk libur dari pekerjaannya. Dia hanya ingin bermalas-malasan sambil menonton Super Rangers Thunder Saber untuk mengenang pria yang pernah menjadi pujaan hatinya dulu.
...
Waktu berjalan begitu cepat, sampai-sampai tak terasa Laura sudah mengulang 49 episode Super Rangers Thunder Saber sebanyak 10 kali. Hari juga sudah berganti tanggal. Sudah lebih dari 5 hari Laura terus mengurung diri di kamar kos-kosannya. Dan sekarang dia baru menyadari bahwa dirinya belum makan selama dua hari.
"Pantesan lemes banget..." gumamnya sambil memijat-mijat kepalanya.
Ponsel di tangannya menunjukkan puluhan notifikasi yang menyebutkan namanya. Sebagian dari perusahaan tempatnya bekerja, sebagian lagi dari temannya. Semua menanyakan kabarnya, karena tidak pernah muncul selama lima hari ini tanpa mengatakan apapun.
Banyak yang merasa khawatir. Tetapi, tidak dengan atasannya di kantor. Wanita yang diam-diam Laura panggil dengan kuntilanak itu marah-marah padanya dan mengancam akan memecatnya jika dalam tiga hari tidak datang ke kantor.
Sebagai orang yang sudah sebatang kara, Laura tentu sangat tidak menginginkan untuk dipecat. Dia begitu bergantung pada pekerjaan ini. Namun, sebelum mengkhawatirkan itu, dia masih harus mengurus perutnya terlebih dahulu.
Dia pun melangkah menuju kulkas kecilnya, berharap masih ada makanan di sana agar dia tak perlu keluar dari kamarnya. Tapi, dia kurang beruntung. Karena, isi kulkasnya kosong melompong. Hanya ada beberapa skin care di sana, bukan makanan.
Terpaksa Laura harus keluar dari kamarnya. Dengan menahan rasa lemasnya, dia melangkah menuju pintu keluar. Namun, belum juga sampai di depan pintu, tiba-tiba dia jatuh terkulai dan tak sadarkan diri.
...
"Apa aku mati?"
"Apa aku harus mati dengan alasan sekonyol ini?"
Siapa yang menyangka Laura yang tak pernah hidup kekurangan itu bisa mati karena kelaparan. Terlebih alasan kelaparannya adalah hanya karena terlena menonton serial televisi anak-anak.
Kalau ada lubang, ingin rasanya Laura menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam sana. Tetapi, dia sendiri sudah mati. Tentu tidak lama lagi dia juga bersatu dengan tanah. Jadi, sama saja.
"Aaaaaa!!! kok gini banget, sih!!" rengeknya dengan penuh penyesalan.
"Dih... nasib kok gini amat yak? Tapi, ini aku beneran mati gak, sih? Atau cuma pingsan? Sleep Paralysis? Ketindihan genderuwo? Tapi, ga ada tuh genderuwonya!"
Laura masih bertanya-tanya. Pasalnya saat dia melihat tubuhnya sendiri yang terpampang di depan mata, dia mendapati dadanya masih kembang kempis. Jadi, seharusnya dia masih bernapas. Tapi, kalau begitu, kenapa pula jiwanya terlepas dari raganya?
Di saat masih kebingungan, muncullah sebuah cahaya kecil. Lama-lama cahaya itu menjadi lebih besar hingga setinggi dua kali tubuh Laura. Lalu, terdengarlah sebuah suara yang seperti langsung terdengar dari kepala Laura sendiri.
"Masuklah ke dalam cahaya itu!" bisik suara itu.
Laura yang masih ragu-ragu tidak langsung mengikuti perintah dari suara itu.
"Kalo aku masuk, ntar aku mati beneran. Oh nooo… aku sering lihat di TV kalau ada adegan meninggal, terus arwahnya mau jalan ke surga. Aku belum siap. Bisa aja di sana bukan surga, tapi neraka." pikirnya.
Tetapi, seakan ada yang mengontrolnya, dengan sendirinya dia melangkah maju mendekat pada cahaya itu. Laura yang panik pun berusaha sekuat tenaga menahan badan astralnya untuk ke sana.
"Nggak! Jangan ke sana!" serunya.
Apa daya? Mungkin memang sudah keputusan tuhan untuk mengambil nyawanya hari ini. Tubuh astral Laura kini telah masuk ke dalam lingkaran cahaya yang begitu menyilaukan itu. Saking silaunya, Laura sampai memejamkan matanya hingga begitu rapat.
Entah apa yang akan di hadapinya di seberang cahaya itu. Akankah surga menyambut? Atau justru neraka? Laura hanya bisa pasrah pada nasib. Dia bukan orang sempurna dan alim yang rajin beribadah. Dia sadar diri bahwa selama hidup terkadang dia juga berbuat hal yang tidak baik. Bukan hanya terkadang, tapi juga sering. Namun, sebagai manusia pada umumnya, jelas dia menginginkan surga setelah mati.
Dan kenyataan yang ditunggu pun datang.
Cahaya yang menyilaukan itu sudah semakin redup. Laura sedikit demi sedikit memberanikan diri untuk membuka mata secara perlahan.
"Hm??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
canvie
kerja dimana kok boleh cuti 5 hari?
2023-05-23
0
Rei
super rangers tundher saber itu serial kek gimana Thor?
2023-05-10
1
Rasiele Halliwell
apalagi taro masker dalam kulkas terus di pake, beuh enak bgt dingin2
2023-05-09
1