Kelas biologi

"Tria, saat aku bertanya tentang Anna kau menjawab bahwa dia anak yang usil, bukan?"

"Iya. Walau aku tidak percaya karna Anna tidak terlihat seperti anak yang usil."

"Karna memang dia bukan anak yang usil, malahan sebaliknya. Dia lah yang sering di bully teman sekelasnya. Ia sering di ejek karna ia menderita kelainan genetik Albino. Hal itu yang menyebabkan rambutnya berwarna putih, kulit pucat dan mata berwarna merah. Ini diakibatkan karna kekurangan pikmen warna di dalam tubuh."

"Jadi yang menyerang kita tadi adalah Anna?" tanya Amy memastikan.

Aku mengganguk. "Iya."

"Kenapa dia menyerang kita?" kata Magie.

"Aku tidak tahu. Yang pasti..." Aku menceritakan semua yang aku tahu pada mereka. Semuanya tanpa terkecuali.

"Jadi dia bunuh diri karna telah membunuh Simon yang telah membunuh Linda, gitu?" ulang Tori.

"Kira-kira begitu. Sekarang aku telah menjelaskannya."

"Baiklah, saatnya giliran Jonathan dan Tria," Luxia menunjuk ke arah mereka berdua.

"Kenapa aku?" protes Tria.

"Karna kau bertingkah aneh dan kalian berdua selalu berbicara diam-diam di belakang kami. Kalian merehasiakan sesuatu."

"Ti, tidak ada yang kami rahasiakan. Benarkan Jonathan?"

Raut wajah Tria seketika berubah gugup dan ada rasa sedikit takut dalam benaknya. Apa yang kau sembunyikan Tria? Sedangkan Jonathan hanya diam sendari tadi. Raut wajahnya tidak berubah sedikitpun. Dingin seperti es batu.

"Bagaimana kalian tahu kami ada di gedung tua itu?" Aku mengalikan pembicaraan. Pasti ada alasan kenapa Tori tidak memberitahu kami. Aku melirik pada Edi dan seperti biasa ia memalingkan muka.

"Kami sedang mencari bola yang hilang tidak jauh dari gedung tua itu. Dan saat itu kami mendengar teriakan, lantas kami masuk gedung tua itu dan walah apa yang kami temukan," jelas Aaron dengan nada mengejek.

"Hahaha... Lucu sekali," Luxia memasang raut wajah kesal. kami semua tertawa melihatnya.

"Lita, terima kasihnya," bisik Tria.

"Sama-sama. Sebagai gantinya kau harus jelaskan padaku."

"Baik. Tapi tidak sekarang."

..."Waktunya makan malam. Diminta seluruh siswa dan siswi ke kantin sekarang juga!"...

Pemberitahuan untuk makan malam memang di umumkan melalui pengeras suara. Kenapa? Karna kebanyakan murid lebih fokus pada hp mereka dan melupakan makan malam. Hal hasil mereka merasa lapar di tengah malam. Jika sudah seperti ini, siapa yang akan memasakan makanan untuk mereka di tengah malam? Dan ini juga untuk melatih kedisiplinan mereka.

"Sudah waktuknya makan. Ayok ke kantin, aku sudah lapar," ajak Edi. Ia berdiri lalu melangkah pergi.

"Edi, tunggu!"

Aaron berlari mengejar Edi keluar kamar. Kami semua mengikuti mereka dari belakang.

...✴✴✴✴...

"Uaaaahh...........!!! Aku kesiangan!" teriaku pagi ini.

Aku bergegas turun dari tempat tidur tapi kaki ku mala tersandung. Hal hasil terjatuh dari tempat tidur dengan keadaan kepala mendarat duluan di lantai.

"Aduuuh..." aku mengusap bagian kepalaku yang sakit.

"Makanya hati-hati Lita," kata Luxia tanpa membantuku. Ia mala tertawa.

Aku tak memperdulikan perkataan Luxia. Aku langsung menuju kamar mandi. Untung ini hari jum'at karna seragam ku kotor sekali akibat kejadian kemarin. Pada hari jum'at kami mengenakan pakaian bebas. Kami sangat beruntung.

Aku dan Amy bergegas menuju kelas biologi yang ada di lantai tiga. Saat di koridor aku lagi-lagi tersandung kakiku sendiri yang membuatku terjatuh tengkurap dengan wajah duluan menyentuh lantai.

"Aduh!" aku berdiri di bantu Amy.

"Kau ceroboh sekali hari ini, Lita."

"Ini juga salahmu."

"Apa? Kenapa aku?"

"Kau bilang Mr. Blort tidak suka dengan murid yang terambat."

"Iya."

"Kalau begitu aku tidak mau di hukum."

Aku mempercepat langkahku meninggalkan Amy. Baru sekitar tujuh meter, aku berhenti. Aku baru ingat kalau aku tidak tahu dimana kelas biologi berada. Aku menoleh ke arah Amy yang tertinggal cukup jauh di belakang.

"Amy."

"Sudah aku duga. Sebaiknya kau berpikir dulu sebelum bertindak."

Aku membiarkannya jalan duluan. Sampai di kelas biologi, Mr. Blort belum datang. Aku merasa lega. Tapi ada yang aneh disini. Kenapa kelas ini begitu ramai sekali? Aku mendengar ada seseorang yang memanggilku dan Amy. Aku mencari sumber suara, dan mendapati Magie memanggil kami di sudut ruangan. Disana juga ada Jonathan berdiri di sampingnya. Aku dan Amy segera menghampiri mereka.

"Kenapa kalian ada di sini?" tanyaku pada mereka.

"Mr. Park sedang cuti. Jadwal kami di ubah," jelas Magie.

"Oh..."

Beberapa menit kemudian Mr. Blort datang. Orangnya tinggi, memiliki tubuh yang tegap dengan rambut berwarna hitam dan mata berwarna coklat. Dari ekspresinya saja bisa ditebak kalau dia merupakan guru yang tegas. Sorot matanya benar-benar mengerikan disaat melirik kami. Aku beruntung tidak terlambat hari ini.

"Selamat pagi semuanya."

"Pagi." jawab kami serentak.

"Maaf hari ini saya sedikit terlambat karna ada urusan mendadak," Mr. Blort berjalan mendekati mejanya dan meletakan buku-bukunya di atas meja. "Hari ini ramai sekali ya. Ada dua kelas dalam satu ruangan. Kita akan melakukan ujian praktek. Bentuklah kelompok masing-masing yang terdiri dari dua orang. Oh iya, teman kelompok kalian harus berbeda kelas, mengerti?"

"Iya."

Jadi kami harus mencari pasangan berbeda kelas. Ini sulit untukku. Aku tak begitu mengenal semua murid di kelas yang bergabung bersama kelas kami, kecuali... Aku mendekati Magie. Aku harap dia mau menjadi pasangan ku untuk melakukan ujian praktek hari ini.

"Mag....."

"Kau jadi pasanganku hari ini."

Aku dikejutkan dengan Jonathan yang tiba-tiba sudah merangkul bahuku. Aku merasa jantung ku berhenti berdetak. Rangkulan tangannya begitu kuat menekan bahuku. Aku bisa pastikan wajahku memerah saat itu. Aku menundukan kepala saat ia melihat ke arahku. Matanya. Ah... Aku tak bisa menatap matanya. Aku tidak tahu mengapa aku begitu gugup begitu dekatnya. Apa yang terjadi padaku?. Dia menarikku menuju kursi kosong di baris ketiga di dekat jendela.

"Ke, kenapa kau ingin aku jadi pasangan mu?" kataku memberanikan diri bertanya walau masih gugup dan tidak berani menatap matanya secara langsung.

"Kenapa kau bertanya?" jawabnya tanpa ragu.

Aku bertambah gugup mendengar jawabannya. "Benar juga. Mengapa aku menanyakan hal bodoh seperti itu.? Terserah dia mau memilih siapa yang menjadi pasangan prakteknya hari ini."

"Sudahlah, jangan di pikirkan, aku cuman bercanda," katanya sambil mengelus kepalaku seperti seekor anak kucing saja.

Aku begitu terkejut dan sontak langsung menoleh ke arahnya. Matanya yang sangat jernih bertemu dengan

"Hei, kau mengerti pelajaran biologi, kan?"

"I, iya."

"Bagus. Aku tak salah pilih. Kau yang kerjakan. Aku tak suka pelajaran ini," katanya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...ξκύαε...

Terpopuler

Comments

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

wkwkwk ternyata cm dimanfaatkan 😅

2024-02-24

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Jonathan bikin salting aja Lita nih 🤭🤭🤭

2023-11-14

1

Shidqia Rahma

Shidqia Rahma

sebenar nya tori itu siapa si thor bingung deh bukan nya tria ya yg d mksd..?

2023-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!