SMA FLUCH (Horor)

SMA FLUCH (Horor)

Sekolah baru

Bus melaju tenang di jalan pedesaan yang begitu asri. Terkadang jalan yang dilaluinya sedikit menanjak, menurun dan menikung cukup tajam menelusuri bukit dan lembah, membuat perjalanan ini sangat berkesan. Tidak ada gedung bertingkat ataupun suara bising dari kendaraan yang selalu terjebak macet. Hanya ada pepohonan dan kebun jagung membentang di sepanjang kanan kiri jalan.

Bus melaju melewati jembatan, beberapa menit kemudian bus memasuki pedesaan. Aku bisa melihat beberapa rumah penduduk dari kaca jendela bus yang membawahku ini. Dari jendela itu juga, aku melihat sebuah gedung yang cukup besar berada di atas bukit di kelilingi pepohonan. Walau sedikit aneh, bagaimana bisa ada gedung sebesar itu di desa terpencil seperti ini. Tapi aku menepis perasaan itu karna disanalah aku akan tinggal, belajar dan mencari teman. Yah, itu adalah gedung sekolah yang memiliki asrama. Sebenarnya ini keinginan dari orang tuaku yang menyuruku pindah ke sekolah tersebuy. Kata mereka agar aku bisa belajar mandiri. Awalnya aku enggan untuk pindah. Tapi, dipikir-pikir juga ini untuk kebaikan diriku sendiri.

Di desa ini ada saudari ibuku. Dia cantik dan juga baik. Suaminya memiliki perkebunan anggur yang luas, dengan hasil panen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Bibiku mempunyai anak kembar laki-laki, mereka lah yang selalu mengajakku menelusuri kebun anggur milik ayah mereka. Kunjungan pertama aku ke desa ini, saat itulah untuk pertama kalinya aku melihat gedung sekolah itu. Bangunan berwarna keemasan di bawah sinar matahari sore hari. Tak ku sangka suatu hari aku akan bersekolah disana dan hari itu tiba.

Bus berhenti. Aku beranjak dari kursiku berjalan menuju pintu keluar. Hanya aku seorang diri yang turun di halte ini. Halte yang sangan kotor dan tak terawat. Aku menganggap hal tersebut wajar-wajar saja. Kemungkinan penduduk desa lebih memilih halte yang ada di tengah-tengah desa, dari pada yang disini, jaraknya cukup jauh. Tapi, hanya halte ini yang paling dekat dengan sekolah baruku. Untuk sampai di sekolah, aku masih harus melewati jalan setapak terlebih dahulu.

Jalannya cukup menanjak, tentu saja karna sekolahnya kan ada di puncak bukit. Tengah hari ini lumayan panas. Namun hawa panasnya matahari tidak bisa menembus rimbunnya pepohonan. Angin sejub juga menemani perjalananku ke puncak bukit. Tidak sampai lima menit aku sampai di depan gerbang sekolah. Tidak ada yang istimewa dari sekolah ini, sama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja suasananya yang berbanding terbalik. Di sini udaranya sangat sejub dan juga sekolah ini sangat terawat dan bersih. Berbeda dengan sekolah lamaku. Hawa panas perkotaan dengan kebisingannya. Tapi dari semua itu ada satu yang menarik perhatianku, yaitu papan nama sekolah. Walau sudah usam dan warnanya telah memudar di makan usia. Tapi, masih terlihat jelas nama sekolah ini, SMA FLUCH yang entah apa artinya. Aku melangkah masuk melewati pintu gerbang sekolah.

Seorang satpam menghampiriku dan bertanya.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?"

"Siang. Em.. Saya siswi pindahan dari kota."

"Oh, kau siswi pindahan itu. Kau sudah ditunggu di ruang kepalah sekolah. Mari, saya antar kau kesana."

"Terima kasih."

Aku mengikuti satpam itu memasuki gedung sekolah ini. Bangunan empat lantai berbentuk L bercat putih dengan pintu dan jendela berwarna coklat tua. Begitu memasuki pintu, ruang aula nan luas menyambut kami. Aku cukup berdecak kagum. Aula sekolah ini tidak kalah dengan aula sekolah lamaku. Terutama yang paling menarik perhatianku adalah lampu gantu besar yang tergantung tepat di langit-langit aula.

Satpam tersebut terus menutunku menaiki tangga sampai di lantai lantai tiga ia berbelok ke kanan menyelusuri lorong panjang. Tepat di depan pintu paling besar dari semuanya ia berhenti. Ia mengetuk pelan pintu tersebut.

"Masuk."

Terdengar suara dari dalam mempersilakan masuk. Dari suaranya aku tahu betul kalau itu suara seorang wanita. Satpam tersebut memutar knop pintu lalu membukanyah. Ia melangkah masuk dengan aku mengikutinya dari belakang.

"Ada apa," tanya wanita itu tanpa mengankat wajahnya dari lembaran kertas dihadapannya.

"Ini siswi baru yang anda tunggu itu," ujar satpam itu sambil menunjuk ke arahku.

"Oh... iya. Silakan duduk," kata kepalah sekolah itu dengan ramah.

Aku melangkah maju mengambil tempat duduk di depan meja kepalah sekolah. Satpam itu sudah berlalu pergi meninggalkan kami berdua di ruangan yang cukup luas itu. Disana terdapat beberapa rak buku berisi dokemen-dokumen penting milik sekolah. Di atas meja kulihat terdapat beberapa kertas serta buku-buku dan satu buah leptop.

Mrs. Scott atau nama lengkapnya Charlie Scott. Itu nama kepalah sekolah di sekolah ini. Setelah melihat-lihat dokumen kepindahan sekolahku, dia menyerahkan selembar kertas padaku. Aku menerimanya dan sekilas membacanya.

"Ini adalah peraturan sekolah, kau harus mematuhinya," suaranya pelan tapi terdengar tengas di telingaku. "Ini kunci kamarmu. semoga kau bahagia disini."

Aku mengambil kunci itu, berdiri, mengucapkan terima kasih dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut. Aku bejalan menuju asrama yang ada di gedung terpisah dari bangunan sekolah ini. Sebuah bangunan melintang panjang yang membentuk halaman sekolah ini menjadi segitiga. Sambil berjalan, aku membaca peraturan sekolah yang di berikan Mrs. Scott tadi. Peraturannya berisi peraturan-peraturan umum seperti mematikan hp disaat jam pelajaran, masuk ke kelas tepat waktu dan lain-lain. Tapi, entah mengapa aku teringat kalimat terakhir yang di ucapkan Mrs. Scott. Apa artinya 'Semoga kau bahagia disini'.

Kamarku ada di lantai dua, sisi kiri dari gedung ini. Sedangkan untuk sisi kanan, itu adalah asrama laki-laki. Aku berhenti sebentar di depan pintu kamar yang nomornya sesuai dengan nomor di kunci kamarku. Aku sedikit gugup, bagaimana caranya aku menyapa mereka? Apa yang harus aku katakan terlebih dahulu? Bagaimana kalau teman sekamarku tidak suka pada ku? Tiba-tiba aku sadar dari lamunan begitu aku merasa ada seseorang yang melintas di belakangku. Tapi begitu aku menoleh, tidak ada siapa-siapa. Bahkan suara langkah kakipun aku tidak mendengarnya. Itu mungkin cuman perasaanku saja. Aku berbalik dan hendak mengetuk pintu. Namun tiba-tiba seorang gadis berambut pirang lurus, bermata biru mengagetkanku.

"Selamat datang!" teriaknya.

"Uuuaaaaaah..........!!!" aku sangat terkejut sampai terduduk di lantai. Jantungku hampir mau copot rasanya.

"Ups, maaf. Kau tidak apa-apa?"

"Tidak. Aku tidak apa-apa."

"Mari kubantu," gadis itu mengulurkan tangannya membantuku berdiri.

"Terima kasih," aku menerima uluran tangannya yang lembut.

"Kurang kerjaan saja kau ini. Kasihan kan dia sampai kaget setengah mati begitu," kata seorang gadis manis berambut hitam panjang dengan mata berwarna hazel yang ada di belakangnya.

"Maaf, maaf, habisnya aku senang sekali mendapat teman baru. Oh, iya. Siapa namamu?"

"Namaku Lita, Syalita," kataku memperkenalkan diri.

"Syalita, nama yang bagus. Kalau namaku Luxia. Salam kenal," ia mengulurkan tangannya. Aku membalasnya dengan hangat.

"Kalau aku Amy," sambung gadis di belakang Luxia.

"Panggil saja Tria," kata satu gadis lagi yang berjalan mendekat. Ia berambut hitam pendek dengan mata berwarna coklat gelap.

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...ξκύαε...

Terpopuler

Comments

Sri Peni

Sri Peni

diawal sj sereem

2024-08-09

1

@🍁 ოαհҽs 💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️

@🍁 ოαհҽs 💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️

bab 1 nya aja udah langsung mengundang penasaran.. good job kk

2024-02-24

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

awal yg menarik

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!