Dalam keheningan malam , asap hitam berjalan perlahan menuju sel tahanan penjara dingin , siapa pun yang dilewati oleh asap itu , jatuh tertidur tidak sadarkan diri . Asap yang berjalan perlahan menumbangkan para sipir satu demi satu hingga tak bersisa .
Sel tahanan tidak ada lagi penjagaan , asap hitam itu berhenti didepan sel tahanan Dewa Bintang , membumbung menyelimuti seluruh ruangan sel Dewa Bintang dan berputar - putar mengelilingi Dewa Bintang .
Ha .. ha .. ha .. suara tawa tak kasat mata menggema begitu kerasnya namun anehnya tidak ada satu pun orang yang mendengar suara itu .
" Aku akan membantumu Dewa Bintang , kejahatan akan selalu jaya dan abadi "
Dewa Bintang mendengar suara yang begitu keras menggema memekakkan telinga , namun dengan tubuh yang tak bertenaga lagi , tidak ada upaya yang bisa lakukan bahkan untuk berbicara saja ia sudah tidak mampu .
Dalam sekejap tubuhnya diselimuti oleh asap tebal yang membumbung tinggi berputar - putar dan berangsur menghilang masuk dalam tubuh Dewa Bintang .
Tubuh Dewa Bintang yang awalnya lemah tak berdaya dengan ajaibnya berangsur - angsur pulih . Kedua mata Dewa Bintang menyala berwarna merah darah nampak sangat menakutkan .
Kekuatan gelap yang berbahaya telah berbahaya dalam tubuhnya , tak berapa lama tubuh Dewa bintang terjatuh kembali dalam sel seperti sedia kala .
Kesadaran para penjaga sel tahanan berangsur - angsur pulih , mereka satu persatu tersadar kembali , menyadari ada yang tidak beres .
Segera salah satu dari mereka melapor akan hal ganjil yang telah terjadi setelah mereka saling berdiskusi dan memeriksa seluruh keadaan penjara dingin akan peristiwa yang terjadi malam itu .
" Lapor Yang Mulia Raja , Yang Mulia Ratu , ada hal yang aneh terjadi semalam "
" Katakan wahai penjaga "
" Semalam ada hal aneh yang terjadi Yang mulia , kami para pengawal tertidur dengan begitu lelapnya seakan - akan pingsan tidak sadarkan diri , begitu kesadaran kami kembali , setelah berdiskusi dan memeriksa seluruh keadaan anehnya tak ada satu pun hal yang mencurigakan "
Penuturan sang pengawal meresahkan hati sang Raja dan Ratu , entah firasat apa dalam hati kecil ada perasaan yang mengatakan akan ada badai bencana maha dahsyat dikemudian hari .
" Terima kasih penjaga atas informasi yang kalian berikan , kembalilah pada tugas kalian lagi "
" Baik Yang Mulia "
Sekembalinya para pengawal , Raja dan Ratu merundingkan kecemasan mereka .
" Ada apa ini Yang Mulia , kenapa hati hamba begitu resah "
" Entahlah adinda .. aku merasa akan ada bencana dahsyat yang akan terjadi , namun aku tak mampu melihatnya dalam mata batinku , ada kabut tebal hitam yang menutupi penglihatan ku "
Sang Raja berulang kali memejamkan mata dan memusatkan pikiran untuk mengetahui hal apa yang sebenarnya terjadi namun semua usaha yang ia usahakan nihil semua sia - sia .
Melihat kegagalan sang suami Ratu pun berusaha menenangkan sang suami , meskipun dalam hatinya timbul kegelisahan yang sama .
" Sudahlah Paduka semoga yang kita hawatirkan hanyalah kehawatiran kita saja , kehawatiran yang tidak mendasar sama sekali "
Mendengar penuturan istrinya sang Raja berangsur - angsur tenang. Kemudian sang Ratu berkata lagi .
" Namun kita tidak boleh lengah Paduka , sebaiknya Paduka memperketat penjagaan dan memperkuat para prajurit perang kerajaan "
" Tentu Istriku "
Malam kembali menyelimuti seluruh langit , dalam malam yang semakin larut , mata yang terpejam itu terbangun , dengan sorot kemerahan semerah darah ia memandang pintu sel tahanan dan pintu itu terbuka dengan sendirinya .
Kaki itu melangkah keluar sel berjalan perlahan menyusuri lorong sel tahanan , dalam sekejap mata ia telah berada didepan dua pengawal yang tengah tertidur dalam tugasnya .
Mata semerah darah mengeluarkan sinar merah mengarah pada salah satu sipir penjara , dan sipir penjara berteriak kesakitan . Mendengar jeritan temannya , penjaga satunya terbangun dan ketakutan .
Ia menyaksikan kejadian yang menimpa temannya dengan mata kepalanya sendiri . Tubuhnya bergetar ketakutan , kakinya lemas dan mengalirlah air seni pada inti tubuhnya ia pun terjatuh diatas lantai penjara dingin .
Tubuh temannya seakan - akan terhisap darahnya hingga kering hanya menyisakan tulang belulang dan hancur tak bersisa .
Setelah temannya meninggal , kini cahaya kemerahan berpindah pada tubuhnya , segera rasa sakit yang luar biasa ia rasakan . Sipir penjara itu menjerit - jerit kesakitan tubuh itu berangsur - angsur melebur daging , tulang mengering kemudian hancur tak bersisa .
Jeritan kesakitan menggema diseluruh lorong penjara mengakibatkan datangnya penjaga penjara yang lain , namun sayang peristiwa itu telah usai dan mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi .
Para penjaga hanya menemukan tubuh tergeletak dilantai dengan posisi tengkurap , segera dibalikkan tubuh itu dan betapa terkejutnya mereka mendapati tubuh Dewa Bintang yang tergeletak disana , dalam hati mereka bertanya , bagaimana bisa tubuh Dewa Bintang ada disini , hal ini benar-benar mustahil .
Bukan sebuah rahasia lagi , siapa pun yang mendiami penjara dingin bisa berjalan dengan tubuh yang telah kehilangan kekuatan raga serta kekuatan internal dalam tubuhnya .
Para sipir penjara saling berdebat tentang hal ini dan haruskah mereka melaporkan peristiwa ini kepada Yang Mulia Raja .
Setelah mencapai kesepakatan akhirnya mereka memutuskan untuk diam tidak melaporkan apa yang telah terjadi dengan alasan hal yang terjadi masihlah belum jelas .
Para penjaga segera membopong tubuh Dewa Bintang menuju sel tahanan . Kedua penjaga itu berjalan menuju sel tahanan dengan memakai pakaian khusus agar tubuh mereka terlindungi oleh hawa dingin di dalam sel tahanan , karena tidak ada yang mampu menahan udara yang terdapat dalam sel penjara dingin .
Bila siapa pun memaksakan memasuki sel penjara dingin maka tubuh mereka sudah pasti akan hancur , apa lagi mereka hanyalah orang biasa bukan Dewa .
Sesampainya mereka dalam sel , tubuh Dewa Bintang mereka letakkan didalam sel tahanan, mereka tak lupa memeriksa kunci sel , dan tidak ada kerusakan sama sekali .
Dalam hati mereka bertanya - tanya siapakah yang mengeluarkan tubuh yang seakan - akan seperti mayat hidup ini . Mereka pun keluar dari sel menuju tempat mereka berkumpul , segera diskusi diantara mereka bergulir .
Posisi penjara dingin terletak pada lorong terjauh , dengan melewati 7 lorong dan 7 belokan , penempatan itu diatur untuk menghindari suhu berbahaya dari penjara dingin .
Penjara dingin ada sejak berabad - abad lamanya , penjara dingin diciptakan oleh guru besar agung , tidak ada yang tau rahasia yang terdapat di balik penjara dingin , siapa saja tidak akan pernah selamat bila memasuki penjara itu , tubuh mereka akan hancur dengan berjalannya waktu .
" Kita harus memecahkan masalah yang terjadi tadi , tadi aku mendengar jeritan seseorang tapi anehnya begitu aku mencari asal suara , tidak ada siapa-siapa yang berteriak " Kata penjaga satu .
" Sama aku juga mengalami hal yang sama " kata penjaga 2 .
" Aku juga begitu , bahkan telah aku periksa disegala penjuru penjara tidak ada hal apapun yang terjadi " Kata penjaga 3 .
" Menurutku ada hal aneh yang telah terjadi , kami berdua menemukan tubuh Dewa Bintang tergeletak dilantai ketika kami membawanya ke sel dingin , kunci sel terbuka , seakan ada seseorang yang sengaja mengeluarkannya dan ada hal yang janggal yaitu kedua penjaga yang menjaga dilorong 6 menghilang " Kata penjaga 4
"Jika demikian kita harus melaporkan kejadian pada Kepala penjaga " . Kata penjaga 2
Dan mereka sepakat untuk melaporkan peristiwa yang telah terjadi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments