Setelah mengalahkan Dewa Bintang dan menyelamatkan Dewi Mawar , Dewa Bintang dibawa ke Kahyangan untuk diadili atas semua kesalahan yang ia lakukan .
Tidak ada yang salah dengan cinta , yang salah adalah pelakunya yang menghalalkan segala cara untuk mencapai apa yang diinginkannya . Begitu pula apa yang dilakukan Dewa Bintang .
Kereta tahanan sampai ke Kahyangan , Ace membawa Dewa Bintang dihadapan sang Raja dan Ratu Kahyangan untuk mendapat ganjaran atas apa yang telah dilakukannya .
" Hormat hamba Yang Mulia Raja , Ratu . Kedatangan hamba kemari untuk memberikan kabar gembira atas terbebasnya Dewi Mawar dan tentunya dengan selamat dan sekarang berada di tempat yang aman serta membawa Dewa Bintang untuk mempertangungjawabkan semua perbuatannya "
" Sampaikan rasa terima kasihku pada Tuan mu atas jasanya menyelamatkan Putriku Dewi Mawar "
" Tentu yang Mulia , akan hamba sampaikan kepada junjungan hamba "
" Dewa Bintang atas segala dosa yang engkau lakukan kini aku menjatuhkan hukuman mencabut gelar mu sebagai dewa dan memberi hukuman padamu berupa hukuman penjara seumur hidup didalam penjara dingin , pengawal ! seret Dewa Bintang ke sel tahanan di penjara dingin ! "
" Ampun Yang Mulia , berilah keringanan hukuman pada hamba , ampun Yang Mulia .. ! Yang Mulia .. ! "
" Baik Paduka "
Segera para pengawal membawa Dewa Bintang ke Penjara Dingin . Penjara Dingin adalah penjara yang ditakuti oleh semua Dewa Dewi , siapapun yang memasuki penjara dingin akan kehilangan kekuatan internal dan tubuhnya akan lumpuh untuk selama - lamanya .
Eksistensi sebagai Dewa Dewi tidak akan ada gunanya lagi , ia akan hidup layaknya sampah tidak berguna . Dalam hukuman seperti itu mati lebih baik dari pada hidup dengan sangat menyedihkan .
Akhirnya semua masalah telah terselesaikan dengan baik dan semua pihak merasa lega , kedamaian yang sebelumnya hilang kini telah kembali , nampak raut kebahagiaan terpancar diseluruh penjuru Kahyangan .
Tiba saatnya Ace untuk pamit undur diri .
" Hamba pamit undur diri Yang Mulia Raja dan Ratu "
Raja dan Ratu mengangguk sebagai tanda balasan , Ace segera kembali ke Bumi .
Dewa Bintang yang mendapatkan hukuman tersebut kini hanya keputusasaan yang menghinggapi hatinya .
Namun dalam matanya terdapat sorot penuh kemarahan dan dendam . Bintang masih saja tidak menyadari kesalahan yang ia perbuat . Baginya apa yang dilakukan sah-sah saja didalam cinta dan perang .
Ingatannya menerawang saat - saat ia akan menikahi sang pujaan hati Dewi Mawar yang sebentar lagi akan menjadi miliknya . Dewi Mawar yang terbalut dalam baju pengantin nampak begitu cantik yang membuat Dewa Bintang tergila - gila .
Andai ia bisa keluar dari penjara dingin , maka menikahi Dewi Mawar adalah tujuannya . " Mawar cintaku .. istriku .. tunggu aku ! "
Tubuh Briant yang bugar berangsur - angsur melemah , kekuatannya sebagai Dewa juga menghilang . Ia hanya bisa berbaring dalam tahanan yang begitu dingin dan rasanya begitu menyakitkan terasa sampai tulang .
Tubuhnya terkapar dalam dinginnya sel penjara yang sedikit demi sedikit menggerogotinya hingga luluh lantah tak tersisa lagi kekuatan di dalam tubuhnya . Dengan ratapan keputus asaan yang dipenuhi amarah dan dendam membara didalam hatinya .
" Tak akan pernah aku biarkan siapa pun memilikimu Dewi ku . Kau hanya milikku .. milikku .. milikku .. Mawar ha .. ha .. ha .. tawa menakutkan menggema dalam sel tahanan , siapapun yang mendengar tawa itu pasti merinding ketakutan .
Rancauan itu terdengar terus - menerus setiap harinya . Mawar cintaku .. Mawar datanglah .. aku sangat merindukanmu .. Mawar istriku ..- kini Dewa Bintang tak ubahnya seperti orang gila .
Keinginan dan harapan adalah penyemangat dalam hidup , namun jika keserakahan telah bercampur didalamnya maka akhir yang buruk lah yang tersisa .
Janganlah mengharapkan sesuatu yang tidak ditakdirkan untukmu , bahkan memaksakannya menjadi milikmu .
Setelah menempuh perjalanan begitu lama , tibalah Ace dibumi dan segera menuju mansion Tuannya yaitu Briant .
Setibanya disana Ace melaporkan segala hal yang terjadi di Kahyangan , mendengar berita itu Briant merasa lega . Namun hal itu tidak menyurutkan kewaspadaannya tetaplah yang utama , terutama pada seseorang yang dicintainya yaitu Dewi Mawar yang telah ia anggap sebagai istrinya .
" Tetap awasi segala perkembangan Dewa Bintang Ace , firasatku mengatakan akan ada hal yang tak terduga nantinya "
" Baik Tuanku "
" Tempatkan orang terbaikmu di Istana Kahyangan untuk memantau segala kondisi bila mungkin ada hal buruk yang akan terjadi , keselamatan Yang Mulia Raja dan Ratu sekarang juga menjadi prioritas mu "
" Siap laksanakan Tuanku "
" Adakah hal penting lain yang perlu kau sampaikan Ace ? "
" Tidak ada Tuanku "
" Carikan aku beberapa keperluan wanita seperti baju , sepatu dan lainnya . Persiapkan segera didalam mansion , aku tidak ingin wanitaku merasakan kekurangan apapun "
" Baik Yang Mulia , kalau begitu hamba pamit undur diri "
Setelah kepergian bawahannya , Briant melangkah keluar dari ruang kerjanya , menuju tempat peristirahatan Dewi Mawar . Rasanya baru sebentar aku meninggalkannya . kenapa rasanya sangat begitu lama gumam Briant dalam hati .
Sesampainya Briant dikamar Dewi Mawar , ruangan itu nampak kosong , dimana ia berada, mungkin di kamar mandi , langkah Briant berjalan menuju kamar mandi , diketuknya pintu kamar mandi , tok .. tok .. tok .. namun nihil tidak ada suara sautan dari dalam . Tangan Briant terulur membuka pintu kamar mandi dan ruang itu juga kosong , dimana engkau Istriku .
Briant teringat akan peristiwa yang telah berlalu , Mawar pujaan hatinya yang begitu nakal , telah berulang kali melarikan diri dari genggamannya .
Gadis sepertinya yang bebas tak ingin dikekang , memang pantas menjadi wanitanya . Namun rasa ingin menjadikannya miliknya hanya untuk dirinya membuat ia gila .
Briant benar-benar tidak rela tatkala mendapati para kaum adam begitu memuja kekasihnya karena kepintarannya dan begitu elok rupanya , rasanya ia ingin mengurung Mawar dalam kamar agar hanya ia yang dapat menikmati keindahannya .
Kucing kecilku yang nakal dimana kamu gumam Briant dengan lirih . Briant melangkahkan kakinya keluar dari kamar mawar .
Berjalan menuruni tangga hingga sampailah ia dilantai bawah , matanya terus saja mencari dimana keberadaan Mawar hingga ia tiba di halaman disamping mansionnya .
Briant memandangi gadis yang berdiri menghadap matahari yang sebentar lagi akan tenggelam , sungguh nampak begitu cantik . Gaun putih melambai ditiup angin dengan cahaya keemasan yang terpancar menambah kecantikan bagaikan peri .
Briant larut dalam keindahan didepannya yang nampak begitu dekat namun terasa jauh , kapankah aku bersanding disebelahmu merengkuh mu dalam pelukan , memilikimu dengan seutuhnya jiwa dan raga .
Masih berapa lama penantian yang harus aku lalukan untuk bisa memilikimu . Dengan langkah perlahan , Briant mendekatkan dirinya pada sang pujaan hati .
Mawar tersentak dengan kedatangan Briant yang kini berada disampingnya .
" Dari kapan kamu berada disini ? "
" Dari tadi , agaknya gadis cantik disebelahku begitu antusias melihat keindahan matahari tenggelam hingga tidak menyadari kedatanganku sama sekali "
Tangan Briant terulur melepaskan pakaian luarnya dan memakaikannya pada bahu Mawar , sambil berkata " malam telah tiba , udara semakin dingin , mari masuk kedalam, angin malam tidak baik untuk kesehatan "
Mawar mengangguk dan mengikuti langkah Briant yang memeluknya masuk kedalam mansion tanpa penolakan .
Dan senyum samar tersungging dalam bibir Briant dengan hati berbunga .
...💘💘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments