Daniel.
Perasaan lelaki itu sangat bahagia kali ini. Di malam hari saat makan malam, seperti biasa memandangi layar laptop nya yang memperlihatkan Alesha juga makan di rumah. Memang kali ini Alesha bukan hanya sendiri, di sana ada Suami Alesha. Tidak apa, Daniel tidak masalah. Selagi Rach tidak melakukan KDRT pada kekasih hati nya itu, maka menurut nya sah-sah saja.
Sebelum nya, Daniel sudah melihat rekaman layar ulang tentang Alesha yang diperiksa seorang dokter, kemudian dokter menyatakan Alesha sedang hamil. Meski tidak melakukan USG, mengingat pemeriksaan itu terjadi di rumah Alesha.
Daniel senang. Hati nya berbunga-bunga. Ia akan menjadi ayah dari seorang anak di masa depan. Yang lebih menggembirakan nya adalah, Ibu anak nya adalah wanita tercintanya.
Tapi, sepanjang Daniel makan, ia disuguhi perhatian 'berlebih' dari Rach yang memuakkan bagi Daniel.
"Kalau aku tidak ingat si sialan itu suami imut ku, maka sudah ku hajar dia habis-habisan!" gumam Daniel kesal–yang meski kenyataan nya dia hanya mengancam, bukan bertindak.
Teringat sampai sekarang Daniel hanya berani memandang Alesha dari jauh, tidak untuk bertemu. Ia gugup, sangat takut ditolak.
****
Di rumah Alesha.
"Sayang, setelah makan, minum ini ya. Dokter sudah sarankan obat pereda mual, aku baru membeli nya tadi sore," kata Rach dengan perhatian yang seketika membuat perasaan Alesha senang.
"Aku akan memakan nya nanti," balas Alesha tersenyum tipis.
Alesha kembali menyuapkan nasi ke dalam mulut nya saat kembali berkata, "Sayang."
Alesha berhenti bergerak. Dia melihat Suami nya dengan tatapan yang seolah mengatakan, "Ada apa?"
"Em … begini sayang. Mungkin kamu akan terkejut setelah tahu yang akan ku sampaikan."
Alesha mengerutkan kening. "Apa yang ingin di katakan suami ku?" batin Alesha seolah berteriak.
"Katakan lah," ucap Alesha pada akhir nya. Ia tak sabaran.
"Hem, aku dan mantan sekretaris mu akan bertemu. Karena sekarang dia memiliki 'semua nya' jadi sesuka dia memutuskan mau di mana, dan bersama siapa," balas Rach.
Alesha yang belum mengerti, kemudian berkata, "Ya sudah. Karena sekarang Dia ada di atas kita, bukan masalah kan kalau kita ngikutin dia. Perusahaan kita dan Flien grup ada sistem kerja sama, ya?" tanya Alesha penasaran.
Rach mengangguk. "Tapi sebenar nya bukan aku yang mengajukan. Owner perusahaan Flien-nya yang tiba-tiba mengirim email kemudian meminta VC. Ya aku menuruti nya saja kan. Kami membicarakan mengenai tas yang terbuat dari bahan limbah plastik. Anak perusahaan kita kan punya banyak limbah plastik. Dan tuan Daniel-nya meminta kita bekerja sama. Kita akan memberikan limbah plastik itu yang kemudian di olah di pabrik nya."
Alesha mengangguk-angguk paham. Walau sedikit bingung, "Dari sekian banyak nya perusahaan raksasa selevel perusahaan nya, kenapa dia meminta kita bekerja sama?"
Rach menggeleng, "Aku juga ga tahu. Tapi mungkin aja karena tuan Daniel-nya sudah mengenal perusahaan kita lebih dekat dari pada yang lain. Maka dia memilih perusahaan kita jadi tempat kerja sama nya."
"Oh begitu. Tapi oke lah aku setuju-setuju aja. Lagi pula aku juga kenal bagaimana Daniel. Dia orang yang sangat misterius. Tingkah nya tidak terdengar mau pun terdeteksi. Tiba-tiba jadi orang terkaya keempat di dunia. Aku percaya dia tidak akan macam-macam," kata Alesha.
Rach mengangguk setuju. "Tapi Daniel juga meminta kamu ikut dalam rapat kali ini."
"Uhuk! Apa?" Alesha terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments