6. Diara Anak yang Manis

"Jadi seperti apa?" tanya Lusi setelah Alesha menemui Lusi di rumah nya yang sederhana.

"Hem begini. Aku benar-benar masih tidak percaya dengan semua ini. Ternyata, semua di sebabkan oleh ibu mertua ku sendiri! Gimana coba kamu pikir itu!" Alesha benar-benar terbawa emosi untuk kali ini.

"Uhuk, apa? Ibu … mertua mu? Beliau berbuat apa memang nya?" tanya Lusi penasaran.

"Mertua ku yang buat suamiku melakukan vasektomi!"

"Apa?! Aku ga salah dengar?" Lusi terkejut.

"Awalnya aku juga ga percaya, tapi kata mata-mata yang ku tugaskan, itu rekaman CCTV yang mereka ambil di ruang tamu 11 bulan yang lalu," jawab Alesha tidak habis pikir.

"Terus dari mana kamu tau? Maksud ku, itu bukan hanya 1 rekaman aja kan?" Lusi masih belum percaya.

"Ajaib nya itu hanya 1 rekaman di rumah ku," jawab Alesha.

"Hanya 1?"

"Iya."

"Gimana caranya?" kata Lusi ingin tau.

"Coba lihat aja rekaman nya. Kamu punya laptop kan?" tanya Alesha memastikan.

"Punya."

"Ya sudah, kamu lihat aja rekaman nya baik-baik, kepala ku sudah pusing setelah tau kenyataan ini," ucap Alesha sambil memberikan flashdisk pada Lusi.

Lusi pergi ke ruang kerja nya, memasangkan flashdisk di laptop nya, dan mulai menyaksikan rekaman CCTV di hadapan nya. Seusai melihat nya benar-benar tidak percayai mata nya.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat Sera, ibu mertua sedang mencampur sesuatu ke dalam cangkir yang berisi air. Tak lama kemudian, Sera memberikan minuman itu kepada Rach.

Menurut waktu yang sudah di percepat, perlu setengah jam sampai akhir nya Rach tertidur pulas.

Tak lama, Sera di ikuti seorang wanita dari belakang. Mereka seperti membicarakan sesuatu yang tidak dapat Lusi dengar. Sampai akhir nya, semua nya terjadi di sini, Lusi melihat Rach dibedah, di rumah Alesha tepatnya di ruang keluarga.

Lusi tahu itu jenis pembedahan vasektomi. Lusi dan suami nya sewaktu masih hidup pernah menjalani proses ini.

Waktu itu Lusi dan Suami merasa cukup memiliki tiga orang putra dan seorang putri, jadi nya memutuskan menghentikan aktifitas spe*ma dalam diri suami Lusi. Tapi setelah suami nya meninggal, ketiga anak nya sakit-sakitan dan berakhir meninggal juga. Sekarang Lusi tinggal dengan satu anak perempuan nya yang tersisa.

Lusi tidak sanggup lagi melihat rekaman CCTV yang disaksikan nya. Jadi dia menutup laptop dan mengeluarkan flashdisk pemberian Alesha.

"Ini Al, aku ga sanggup ngeliat nya lebih banyak lagi," kata Lusi sambil melangkah mendatangi Alesha.

"Hem sama kayak yang aku rasa tadi, taruh flashdisk nya di tas ku aja."

Lusi menaruh flashdisk ke dalam tas Alesha. Kemudian berkata, "Mau minum apa?"

"Air hangat aja."

"Oke."

Saat Lusi pergi ke dapur, Alesha melihat Diara, putri tunggal Lusi. Anak itu tampak sedang sibuk dengan buku dan pena nya.

Andai aku punya anak laki-laki, pasti akan ku jodohkan dengan Diara. Diara kan anak paling cantik yang pernah kulihat. Kulit nya putih, matanya sipit tampak seperti ayah nya seorang keturunan Tionghoa. Rambut nya coklat bergelombang dan tinggi seperti ibu nya. Diara percampuran yang sempurna.

"Akh! Soal setan apa ini!?" tiba-tiba anak perempuan yang sedang dibicarakan Alesha dalam hati nya itu mendadak berteriak resah sambil menggaruk kepala. Sontak saja Alesha mendatangi Diara.

"Kamu kenapa Ara?" tanya Alesha.

"Tante, liat dulu soal matematika mematikan ini!" kata Diara pusing.

"Mematikan?" Alesha hampir tertawa mendengar kalimat yang baru dilontarkan anak di hadapan nya ini.

"He'eh! Mematikan. Sama kayak lagu nya. 🎶Matematika, ilmu yang mematikan~"

"Bukan mematikan, Ara. Bukti nya kamu masih sehat walafiat sekarang ini," balas Alesha tersenyum.

"Bukan Ara-nya yang mati, tapi otak Ara. Hu hu hu, kenapa lah matematika diciptakan! Resah aku." Diara sampai meniduri buku dan menghela nafas panjang.

"Kamu harus belajar biar pintar," ucap Alesha menenangkan.

"Gimana mau belajar kalau pelajaran nya udah kayak setan gini!"

"Sini biar Tante ajarin, siapa tahu kamu jadi bisa."

"Yakin Tante mau ngajarin Diara?" tanya Diara terkejut. Ia sampai duduk tegak dengan mata membulat lebar.

"Tante ajarin ya. Jadi gini …" Alesha mulai mengajari Diara matematika kelas 5, menghitung volume kubus dan balok sampai anak berusia 10 tahun itu bisa.

"Ah, ternyata mudah nya …" kata Diara senang.

"Ya kan memang mudah, Diara. Kamu saja yang menganggap nya sulit."

"Kalau mama kan Tante, dia marah-marah untuk ngajarin Diara. Kalau Tante, bicara nya lembut dan ngajarin nya pun adem. Nanti kalau Diara mau belajar, Diara datang ke rumah Tante boleh kan?"

"Ya boleh-boleh aja, Tante malah senang kalau ada teman," jawab Alesha yang seketika membuat Diara memeluk Alesha.

"Makasih Tante."

***

Setelah bersama Diara, hati Alesha menjadi lebih baik. Kini Alesha bersama Lusi membicarakan masalah yang tengah di hadapi Alesha.

"Menurut mu, apa bang Rach tahu kalau dia sudah menjadi operasi vasektomi?" tanya Lusi penasaran.

"Entahlah, Aku juga ga tau. Sedangkan kondisi sp3rma nya yang berbeda saja aku ga tau. Kami berhubungan suami istri setelah aku pulang dari perjalanan bisnis. Lantaran Aku punya lebih banyak pekerjaan setelah menikah. Tau-tau nya suami ku udah Vasektomi."

"Ngeri juga ya," gumam Lusi.

Alesha yang masih mendengar nya pun mendadak penasaran.

"Apa yang ngeri?" tanya Alesha.

"Hem … selama setahun kalian berhubungan tapi bukan ****** tapi yang lain keluar dari itu nya suami mu," jawab Lusi.

Alesha menghela nafas. "Kalau sudah begini, mau gimana lagi …" kata Alesha pusing sendiri. "Padahal aku mau punya bayi. Menimang nya dan membesarkan nya sekuat tenaga ku."

"Gimana kalau kalian adopsi anak?" tanya Lusi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!