5. Kenyataan Pahit

Esok nya.

"Apa dok?" Alesha terbelalak, rasa terkejut, panik dan takut sedang menguasai diri nya saat ini.

"Benar Bu Alesha, kami sudah mengecek keadaan cairan milik suami Ibu. Di dalam nya tidak ada tanda-tanda ******. Dan dengan begini kami dapat mendiagnosa suami ibu sudah melakukan vasektomi. Vasektomi itu sendiri kami ketahui setelah mengecek lebih dalam lagi kandungan cairan milik suami ibu."

Runtuh.

Hati Alesha sakit dan menderita.

Mas Rach, aku tak menyangka kau sekejam itu, membelai dan menyenangkan ku dalam beberapa saat, kemudian kau melempar ku ke dasar tebing yang curam.

"Hei Alesha, sadar!" Lusi yang menemani Alesha, menemukan sahabat nya yang lemas itu pingsan.

Dengan segera Lusi membawa Alesha beristirahat di ranjang pasien. Menunggu nya selama hampir sejam, dan tidak melakukan apapun selain berdoa semoga sang sahabat bisa lebih pulih setelah mendapati kenyataan yang tentu nya menghancur kan hati ini.

Gerakan tangan Alesha, menandakan perempuan itu sudah sadar. Segera Lusi yang bahagia berterimakasih pada pencipta nya karena menyadarkan sahabat terbaik nya ini.

"Kamu sudah sadar, Alesha?" tanya Lusi bahagia.

"Aku di mana?" tanya Alesha bingung.

"Di rumah sakit, tadi kamu pingsan jadi nya aku bawa deh ke sini buat istirahat. Kamu terlalu cape ya?"

"Entahlah," jawab Alesha bingung.

"Tadi dokter bilang kamu terlalu lemah dan banyak pikiran. Hingga tadi kamu drop."

Alesha mengangguk, "Memang dari semalam aku kepikiran tentang banyak hal."

"Iya, aku tau. Tapi, pikirkan kesehatan mu juga."

"Aku bukan berpikir tentang suami ku yang melakukan vasektomi," jawab Alesha.

"Terus, pikirin apa dong?"

"Hem, tentang mimpi ku."

"Mimpi?"

"Iya, jadi seperti ini. Aku kan …" Alesha mulai menceritakan mimpi aneh nya. Lusi yang mendengar kan pun terkejut.

"Kira-kira apa ya arti mimpi itu?" tanya Alesha.

"Kamu bakal punya anak?" tebak Lusi.

"Ya kali … suami ku kan vasektomi," jawab Alesha lemas.

"Bisa aja ada akhir nya di sini ada dede bayi," kata Lusi sambil menyentuh perut Alesha.

"Kenapa?" Alesha bingung.

"Ya karna setahu ku, lelaki yang melakukan vasektomi punya kemungkinan 1% buat pasangan nya hamil," jelas Lusi.

"Hanya 1%," tekan Alesha.

"Tapi itu sudah luar biasa, dari pada yang mandul permanen? Itu malah lebih ga enak," kata Lusi menerangkan.

Tiba-tiba Lusi melihat Alesha menangis. "Kenapa?" tanya Lusi panik. "Aku ada salah ya?" lanjut Lusi sambil memeluk Alesha.

"Enggak," Alesha menggeleng.

"Lalu? Kenapa menangis?"

"Aku hanya sedih, suami aku jahat banget," balas perempuan rapuh itu.

"Aku paham masalah mu, kalau aku jadi kamu pun, aku akan sangat! sedih. Tapi coba pikirkan dari jalur lain, bang Rach kan orang baik, aku kenal dia lewat semua cerita mu setiap kali kita bertemu."

"Ya lalu?" tanya Alesha penasaran.

"Kamu kan orang kaya, eh maksud ku sultan. Coba deh minta mata-mata buat cari tahu alasan bang Rach melakukan semua ini. Terus selama mata-mata mencari tahu, jangan menunjukkan kemarahan mu. Nanti setelah dapat semua bukti nya, baru lah kamu berkata-kata bahkan bertengkar pun tidak apa."

Setelah mendengar nasihat sahabat nya, Alesha mulai menghubungi mata-mata rahasia yang selalu membantunya dalam urusan perusahaan saat Alesha masih bekerja.

Perlu seminggu juga waktu yang diminta mata-mata. Dan selama seminggu itu, Alesha berusaha mati-matian menahan seluruh gejolak amarah yang muncul setelah Alesha tahu suami nya melakukan hal yang tidak dapat di-olah dengan baik dalam pikiran nya itu.

Alesha tetap melayani Rach seperti istri pada umum nya. Tapi tidak untuk masalah ranjang. Keadaannya juga didukung dengan muncul nya nya tamu bulanan.

Segalanya begitu lancar hingga di hari yang telah di sesuaikan untuk mengetahui semua nya …

"Apa ini?" gumam Alesha terkejut.

Dalam berkas file yang sudah diberikan agen mata-mata suruhan nya, Alesha mendapati rekaman CCTV yang terhapus dari CCTV rumah Alesha.

Dalam rekaman itu, Alesha melihat Rach pernah dibius Sera Ibu-nya untuk melakukan vasektomi. Itu terjadi sekitar 11 bulan lalu.

Alesha ingat kejadian 11 bulan lalu itu, Alesha yang masih menjabat sebagai owner perusahaan tidak ada di rumah selama sebulan karena perjalanan bisnis. Dan masa itu Rach tetap bekerja sebagai office boy.

"Apa alasan Ibu melakukan nya?"

Seketika kemarahan Alesha pada sang suami reda, dan sekarang dia begitu kesal pada ibu mertua nya sendiri.

"Ibu merencanakan apa sih?" tidak habis pikir, ternyata wanita tua menyebalkan yang selalu memaksa Alesha buat hamil lah yang membuat Suami Alesha mandul.

Semakin pening dan bingung lah Alesha. Kini segala nya berada di luar kendali nya.

"Mas Rach pasti sedih kalau tahu dia bukan lelaki sejati lagi," gumam Alesha ikut prihatin.

Setelahnya, Alesha menghubungi sang sahabat.

"Apa Alesha?" tanya Lusi di tempat lain. Suara wanita itu terdengar kelelahan karena sedang mengajari anak nya yang berusia 10 tahun.

"Aku sudah mendapatkan semua informasi yang ku inginkan," jawab Alesha dengan suara lemas.

"Bagus lah kalau begitu," balas Lusi. "Tapi kenapa kamu lemas? Apa bang Rach sengaja melakukan vasektomi?" tebak Lusi.

"Tidak, ini semua berada di luar kendali ku."

"Coba ceritakan," pinta Lusi penasaran.

"Apa aku boleh ke rumah mu?"

"Boleh-boleh saja," jawab Lusi.

"Oke. Aku akan segera ke sana."

"Aku tunggu."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!